Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Does contract farming participation promote household’s food security for smallholders? Empirical evidence from Indonesia Sumartini, Ni Putu; Nasrudin, Rus’an
Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan Vol 25, No 1: April 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jesp.v25i1.21783

Abstract

Contract farming has been extensively adopted as a strategy to overcome limitations in the market and enhance the well-being of farmers. Nevertheless, the extent to which it affects food security has not been sufficiently examined and is uncertain. Moreover, there is a lack of empirical evidence regarding the impact of contract farming on food security in Indonesia. To fill the existing research gap, this study employs propensity score matching (PSM) to mitigate selection bias in examining the impact of contract farming on the food security of smallholder farm households in Indonesia. It utilizes the 2021 Indonesia Agricultural Integrated Survey (SITASI) data, designed to monitor the indicators of sustainable development goals (SDGs) in the agriculture sector. The food insecurity experience scale (FIES) is used to measure food security. Our research shows that contract farming can potentially improve the food security of smallholder farm households in Indonesia. However, the overall impact can be considered minor. Contract farming has the potential to enhance food security, but it may not be adequate as a standalone solution. A comprehensive strategy, complemented by related policies such as innovative farming practices, technology adoption, and income-generation measures, is essential. Furthermore, our investigation revealed that this beneficial effect is particularly prominent among farmers residing in rural areas, female farmers, and farmers who do not own land or livestock. It indicates that contract farming can be a feasible tool for poverty alleviation, rural development, and woman empowerment. This study also found that factors such as location, market access, credit availability, gender, education, and exposure to agricultural training influenced contract farming participation.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Flashcard Terhadap Pengetahuan dan Sikap Pasien DM Tipe 2 Tentang Perawatan Kaki Wati, Aprillia Erni; Sumartini, Ni Putu; Arip, Moh; Cembun, Cembun; Purnamawati, Dewi
Bima Nursing Journal Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v6i1.1648

Abstract

Diabetes meningkat dari tahun ketahun dan menimbulkan ancaman bagi kesehatan global, dengan prevalensi diabetes tipe 2 mencapai 90% dari semua diabetes, salah satu prevalensi tertinggi di dunia. Diabetes melitus adalah suatu gangguangan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat dari ketidak seimbangan antara ketersediaan insulin dengan kebutuhan insulin. Gangguan tersebut dapat berupa defisiensi insulin absolut, gangguan pengeluaran insulin oleh sel pankreas, ketidakadekuatan atau kerusakan pada reseptor insulin, produksi insulin yang tidak aktif dan kerusakan insulin seblum bekerja. Diabetes melitus merupakan penyakit kronik, progresif yang dikarakteristikan dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein awal terjadinya hyperglikemia (kadar gula yang tinggi dalam darah) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan media flashcart terhadap pengetahuan dan sikap pasien DM Tipe 2 tentang perawatan kaki di puskesmas cakranegara Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental dengan pendekatan one group pre test-post test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 orang yang diambil dengan teknik puposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis dengan uji wilcoxon. Hasil penelitian sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan media flashcard diperoleh hasil bahwa 21 orang (60%), memiliki pengetahuan yang kurang tentang perawatan kaki, 11 orang (31%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan kaki, 3 orang (9%) memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan kaki, 22 orang (63%) memiliki sikap negatif (Unfavorable) dan 13 orang (37%) memiliki sikap positif (favorable) tentang perawatan kaki. Setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan media flashcard diperoleh hasil bahwa 28 orang (80%) memiliki pengetahuan yang baik tentang perawatan kaki, 7 orang (20%) memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan kaki dan 35 orang (100%) memiliki sikap positif (favorable) tentang perawatan kaki. Hasil uji statistik diperoleh hasil ρ value 0.000 < 0.05 sehingga menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media flashcard terhadap pengetahuan dan sikap tentang perawatan kaki di puskesmas cakranegara.
Pemberdayaan kader posyandu dalam Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada anak usia 0 – 6 tahun di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule Mataram NTB (Empowerment of posyandu cadres in Stimulating Early Detection and Intervention of Growth and Development (SDIDTK) in children aged 0 – 6 years in the working area of the Karang Pule Health Center, Mataram, NTB) Mardiatun, Mardiatun; Mawaddah, Ely; Arip, Moh; Sumartini, Ni Putu; Sentana, Aan Dwi
Indonesia Berdaya Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2025992

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak dalam kandungan. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berjalan sejajar dan berdampingan, artinya tidak dapat dipisahkan, stimulasi tumbuh kembang menjadi satu hal yang penting. Pelaksanaan deteksi dini tumbuh kembang dapat dibantu oleh kader kesehatan. Namun tampak kader kesehatan masih banyak yang belum memahami cara melakukan deteksi dini tumbuh dan kembang balita menggunakan KPSP, sehingga dalam proses posyandu tidak ada satupun balita yang dilakukan deteksi dini khususnya terkait pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah Meningkatkan pengetahuan Keterampilan SDM Kesehatan (kader) tentang Stimulasi Deteksi dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Anak Usia 0–6 Tahun. Metode yang digunakan yaitu   pendidikan kesehatan dengan ceramah dan demonstrasi. Kegiatan ini menghasilkan kader yang mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran Stimulasi Deteksi dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Pada Anak Usia 0–6 Tahun sebagai langkah awal dalam menemukan kasus dini Stunting di tingkat dasar yang nantinya bisa di gunakan oleh pemegang program puskesmas khusus Stunting. Dengan demikian diharapkan peran serta dari Kader tersebut untuk mencegah dan menemukan kasus lebih dini bisa di lakukan.Abstract. A child's growth and development begins in the womb. Growth and development are processes that run parallel and side by side, meaning they cannot be separated, stimulation of growth and development is an important thing. The implementation of early detection of growth and development can be assisted by health cadres. However, it appears that many health cadres still do not understand how to carry out early detection of growth and development of toddlers using KPSP, so that in the posyandu process not a single toddler is carried out early detection, especially regarding growth and development. The aim of this community service is to increase the knowledge skills of Health Human Resources (cadres) regarding Early Detection Stimulation of Growth and Development (SDIDTK) in Children Aged 0–6 Years. The method used is health education with lectures and demonstrations. This activity produces cadres who are able to carry out examinations and measurements of Early Detection Stimulation of Growth and Development (SDIDTK) in children aged 0-6 years as the first step in finding early cases of stunting at the basic level which can later be used by holders of the special Stunting community health center program. Thus, it is hoped that the participation of these cadres in preventing and finding cases early can be carried out.
SENAM KAKI DIABETES BERPENGARUH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE I I Meyko, Lalu Agit; Sumartini, Ni Putu; Cembun
Nursing Arts Vol. 16 No. 1 (2022): Nursing Arts
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Millitus is a disease when glucose levels in the blood are high because of the body cannot release or use insulin adequately. Foot gymnastics is exercise carried out by patients with DM to prevent injuries and help facilitate blood circulation in the legs. The aim of this study was to know the effect of Diabetes foot gymnastics on changes in blood sugar level in patients with DM Type 2 in Puskesmas Muncan District Kopang Central Lombok. The method of this study was Pre-experimental with pre-posttest design one group pretest-posttest design. The sample in this study amounted to 25 respondents of DM type 2. Sampling by purposive sampling with data collection techniques using blood sugar gauges,observation sheets, and questionnaires. Data analysis techniques using Paired sample t-test. The result of this study was there was a decrease in blood sugar levels in patients with DM type 2 after diabetes foot gymnastics with statistical test results showing a value of ρ value = 0.000 < α = 0.05 which means H0 is rejected and Ha is accepted. Conclusion:There is an influence of diabetic foot gymnastics on changes in blood sugar levels in patients with type 2 DM in the Working Area of Puskesmas Muncan Year 2021.
Persepsi Remaja Pada Pernikahan Dini di Nipah Provinsi NTB Purwana, Eka Rudy; Sulaeman, Ridawati; Purnamawati, Dewi; Tambunan, Jansen Parlaungan; Sumartini, Ni Putu
Bima Nursing Journal Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v6i2.1554

Abstract

Pendahuluan “Merariq Kodeq” merupakan kebiasaan masyarakat dalam pernikahan dini yang lazim di Nusa tenggara barat  yang berupa “Kawin muda” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja nipah tentang pernikahan dini. Dalam menganalisis persepsi remaja ini, variabel persepsi terbagi menjadi dua sub  variabel yakni, pemahaman dan penilaian remaja dalam menyikapi fenomena pernikahan dini. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia 9 hingga dibawah 16 tahun untuk perempuan dan 11 hingga dibawah 19 tahun untuk laki-laki. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes, observasi, angket dan dokumentasi. Sementara analisis data mengunakan statistika deskriptif persentase. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 61% remaja lakilaki dan 56,6% perempuan memiliki tingkat pemahaman yang tergolong sangat baik. Sementara sebanyak 69,5% remaja laki-laki dan 73,6% perempuan memiliki tingkat penilaian yang tergolong sangat baik. Analisis Berdasarkan analisis hasil penelitian dari aspek persepsi maka dapat dikaji jika penyebab utama angka pernikahan dini di Desa Banyukuning bukan karena faktor persepsi Kesimpulan penelitian ini adalah aspek pemahaman dan penilaian remaja terhadap pernikahan dini adalah tergolong baik dan tidak berkaitan dengan persepsi