Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)

Tegal Duck Male Performa (Anas plantyhinchos javanicus) Starter Phase that Gives Dry Tofu Dregs Betty Herlina; Nining Suningsih; Syahrul Rohman
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.819 KB) | DOI: 10.31604/jac.v4i1.1415

Abstract

Feed is an important aspect in livestock business. Its role can reach 60-70% of the total production cost so that the use of alternative feed ingredients based on local resources needs to be increased. The purpose of this study was to determine the use of dried tofu dregs in the ration on the performa of starter Tegal male ducks. The research method used is an experimental method. The duck maintenance process lasts for 2 months. The research design used was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 6 treatments and 4 replications. Each test consisted of 4 ducks. The treatments consisted of: P0 = 100% ration, P1 = 90% ration + 10% Dry Tofu Dregs, P2 = 80% Ration + 20% Dry Tofu Dregs, P3 = 70% Ration + 30% Dry Tofu Dregs, P4 = 60% Ration + 40% Dry Tofu Dregs, P5 = 50% Ration + 50% Dry Tofu Dregs. Observed variables: Feed Intake, body weight gain, feed conversion, and mortality. The data obtained were analyzed using Analysis of Variance and Duncan's Multiple Range Test. The results showed that the treatment of the use of dried tofu waste in the ration had a significant effect (P <0.05) on feed intake, and did not significantly affect (P> 0.05) on body weight gain, feed conversion, and mortality. The conclusion from this study the P3 treatment showed an indication that the performa of Tegal ducks was relatively better than other treatments.
POTENSI LIMBAH PERTANIAN DAN AGROINDUSTRI SEBAGAI PAKAN TERNAK DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Nining Suningsih; Nur’aini Nur’aini; Muhammad Hakim; Umar Ibrahim; Arif Rahman Azis; Sudarmanto Sudarmanto
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.6420

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuipotensi  limbah pertanian dan agroindustry sebagai pakan ternak di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian ini telah  dilaksanakan dari bulan Juni – Oktober 2021. Lokasi penelitian adalah kecamatan Selupu Rejang kabupaten Rejang Lebong. Prosedur penelitian yang telah dilaksanakan meliputi tahapan: persiapan, koordinasi dengan perangkat daerah, pengambilan data primer dan sekunder melalui survey, pengambilan sampel limbah pertanian dan agroindustry, persiapan sampel untuk analisis proksimat, tabulasi data, analisis data, dan pembuatan output penelitian. Metode pengumpulan data melalui wawancara, survey, dan pengambilan sampel limbah pertanian dan agroindustry.Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dan penentuan jumlah petani ditentukan secara proporsional sampling.Data yang diperoleh dilakukan tabulasi data selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil survey menunjukkan bahwa komoditas tanaman di kecamatan Selupu Rejang terdiri atas tanaman hortikultura 83,33%, tanaman perkebunan 10,61%, dan palawija 6,61%. Produksi limbah pertanian terdiri limbah tanaman hortikultura rata – rata 36,04%, limbah tanaman palawija (Jagung) 100-231,67%, dan limbah agroindustri rata – rata 55%. Hasil analisis proksimat: Tebon Jagung mengandung Abu 11.23%, Lemak kasar 0,6%, Protein Kasar 10,02%, dan Serat Kasar 27,12%. Kulit Biji Kopi mengandung Abu 32,20%, Lemak kasar 0,94%, Protein kasar 10,68%, dan Serat Kasar 14,20%. Kulit buah Aren mengandung Abu 13,72%, Lemak kasar 0,81%, Protein kasar 11,21%, dan Serat kasar 17,61%. Simpulan dari penelitian ini adalah dari segi kuantitas dan kualitas nutrisi, limbah pertanian dan agroindustri di kecamatan Selupu Rejang berpotensi sebagai pakan ternak, yaitu tebon jagung, kulit buah kopi, dan kulit buah aren. Kandungan nutrisi limbah pertanian perlu ditingkatkan kualitasnya dengan menerapkan teknologi pengolahan makanan ternak.
KEARIFAN LOKAL DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU BERBASIS KAWASAN DI KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Muhammad Hakim; Nining Suningsih
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Peternakan ( Jurnal Of Animal Science )
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v6i1.6416

Abstract

Masyarakat Musi Rawas Utara memiliki budaya dalam sistem pemeliharaan ternak kerbau dimana sistem pemeliharaan bersifat tradisional dan erat kaitannya dengan nilai kearifan lokal. Tujuan penelitian adalah mengetahui kearifan lokal dalam mendukung perkembangan ternak kerbau berbasis kawasan. Objek yang diamati peternak dan stakeholder lainnya. Metode penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis deskriptif kuantitatif dan analisis Lacation Quantient (LQ) untuk menentukan wilayah kawasan. Luaran yang di targetkan publikasi artikel dijurnalnasional terakreditasi peringkat 1-6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 bentuk kearifan lokal dalam mendukung pengembangan ternak kerbau yaitu pemeliharaan sistem piket bergilir, sistem gaduhan ternak kerbau dari masyarakat, hukum adat tentang ternak kerbau, sistem pencarian ternak kerbau secara berkelompk pada sore hari, peloncengan pada ternak kerbau, sistem pemeliharaan ternak secara berkelompok (kolektif), serta pembangunan kandang secara berkelompok (kolektif). berdasarkan analisis LQ terdapat 3 Kecamatan kawasan ternak kerbau yaitu Kecamatan Rawas Ulu, Kecamatan Ulu Rawas dan Kecamatan Rupit. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan terdapat 7 kearifan lokal yang mampu mendukung pengembangan ternak kerbau berbasis kawasan dan 3 wilayah kawasan ternak kerbau di Kabupaten Musi Rawas Utara.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM PETELUR AFKIR DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Hakim, Muhammad; Nur’aini, Nur’aini; Suningsih, Nining; Saputri, Kade Wahyu
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.19847

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam petelur afkir di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2024.Lokasi penelitian di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.Sampel penelitian berjumlah 60 orang yang dipilih dengan metode Simple Random Sampling.Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dandata sekunder.Data primer diperoleh dari observasi, wawancara kepala keluarga atau ibu rumah tangga menggunakan kuisioner yang telah disusun secara sistematis.Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan penelitian ini sepertiBadan Pusat Statistik Kabupaten Rejang Lebong dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu.Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilaiR Square sebesar 0.721samadengan 72.1 %. Angka tersebut mengandung makna bahwa variabel independen berpengaruh terhadap jumlah permintaan daging ayam petelur afkir sebesar 72,1%, sementara sisanya yaitu  27,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil regresi linier berganda secara simultan variabel independenberpengaruh signifikanterhadap permintaan daging ayam petelur afkir.Nilai F hitung sebesar 27,889 jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2,39.Nilai Sig. sebesar 0,000< 0.05. Sedangkan secara persial terdapat tiga variabel independen yang berpengaruh signifikan yaituharga daging ayam petelur afkir (X1) sebesar 0.015 < 0,05.  harga daging ayam broiler (X2) sebesar 0,042 < 0,05, pendapatan rumah tangga (X3) sebesar 0.000, < 0,05.Sedangakan untuk variabel jumlah anggota rumah tangga (X4) memiliki nilai sebesar 0.600 dan budaya lokal (X5) adalah sebesar 0.237 tidak berpengaruh  signifikan secara persial terhadap permintaan daging ayam petelur afkir.
Penerapan Otomatisasi Thermo Hygrostat Sebagai Controlling Temperatur Dan Relative Humidity Pada Kandang Budidaya Maggot BSF Nur'aini, Nur'aini; Suningsih, Nining; Setyawan, Harry Prayoga
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.18818

Abstract

Faktor lingkungan (suhu dan kelembaban udara) menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam budidaya maggot BSF, dimana suhu dan kelembaban lingkungan pemeliharaan yang tidak optimal dan stabil sesuai dengan kebutuhan hidup maggot BSF akan menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas maggot BSF rendah bahkan mengalami penurunan dalam setiap periode pemanenan. Pengontrolan dan pengaturan otomatis terhadap suhu dan kelembaban udara pada kandang maggot BSF sangat dibutuhkan sebagai penanganan terhadap ketidakstabilan suhu dan kelembaban lingkungan pemeliharaan. Thermohygrostat merupakan rangkaian alat yang dirancang sebagai controller sekaligus pengatur suhu dan kelembaban dalam kandang maggot BSF yang bekerja secara otomatis sehingga suhu dan kelembaban dalam kandang maggot BSF tetap stabil sesuai yang diinginkan (set point). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu pemeliharaan maggot BSF terbaik bagi pertumbuhan, produksi dan kandungan nutrisi maggot segar melalui penerapan thermohygrostat sebagai pengontrol dan pengatur suhu dan kelembaban pada kandang maggot BSF. Metode Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah : R0 = Suhu Lingkungan (Ambient); R1 = Set point Thermohygrostat 23 oC; R2 = Set point Thermohygrostat 27 oC; R3 = Set point Thermohygrostat 31 oC. Hasil penelitian menunjukkan pengontrolan suhu dan kelembaban udara menggunakan thermohygrostat pada kandang pemeliharaan maggot BSF menghasilkan suhu dan kelembaban udara yang stabil pada setiap perlakuan dengan pertumbuhan, produksi dan kandungan nutrisi maggot segar terbaik dihasilkan pada suhu pemeliharaan 27 oC dan kelembaban 60%-80%.
Penerapan Otomatisasi Thermo Hygrostat Sebagai Controlling Temperatur Dan Relative Humidity Pada Kandang Budidaya Maggot BSF Nur'aini, Nur'aini; Suningsih, Nining; Setyawan, Harry Prayoga
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.18818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM PETELUR AFKIR DI KECAMATAN SELUPU REJANG KABUPATEN REJANG LEBONG Hakim, Muhammad; Nur’aini, Nur’aini; Suningsih, Nining; Saputri, Kade Wahyu
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 9, No 1 (2025): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jas.v9i1.21347

Abstract

Penelitian bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam petelur afkir di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2024.Lokasi penelitian di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong.Sampel penelitian berjumlah 60 orang yang dipilih dengan metode Simple Random Sampling.Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dandata sekunder.Data primer diperoleh dari observasi, wawancara kepala keluarga atau ibu rumah tangga menggunakan kuisioner yang telah disusun secara sistematis.Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait dengan penelitian ini sepertiBadan Pusat Statistik Kabupaten Rejang Lebong dan Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu.Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilaiR Square sebesar 0.721samadengan 72.1%. Angka tersebut mengandung makna bahwa variabel independen berpengaruh terhadap jumlah permintaan daging ayam petelur afkir sebesar 72,1%, sementara sisanya yaitu 27,9% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil regresi linier berganda secara simultan variabel independenberpengaruh signifikanterhadap permintaan daging ayam petelur afkir. Nilai F hitung sebesar 27,889 jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2,39. Nilai Sig. sebesar 0,0000.05. Sedangkan secara persial terdapat tiga variabel independen yang berpengaruh signifikan yaituharga daging ayam petelur afkir (X1) sebesar 0.015 0,05.  harga daging ayam broiler (X2) sebesar 0,042 0,05, pendapatan rumah tangga (X3) sebesar 0.000, 0,05. Sedangakan untuk variabel jumlah anggota rumah tangga (X4) memiliki nilai sebesar 0.600 dan budaya lokal (X5) adalah sebesar 0.237 tidak berpengaruh signifikan secara persial terhadap permintaan daging ayam petelur afkir