Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE ANALYSIS OF ISLAMIC CHARACTERS IN FORMINGCARING BEHAVIOR OF NURSING STUDENT Addiarto, Widya; Nusantara, Ana Fitria; Salam, Ainul Yaqin
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 8 No 2 (2021): MAY 2021
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v8i2.610

Abstract

Nurse is the type of health workers who interacts most with clients so that their services become one of the benchmarks for the success of health services in the hospital. The ability to pay attention to others, intellectual, technical and interpersonal skills of nurses are reflected in their caring behavior when providing nursing care. Nurse's caring behavior is closely related to the Islamic character. Islam itself is seen not only as a religion but also as a way of life that guides people in peace and compassion. The main principle of caring from an Islamic perspective is based on God's revelations and those who practice caring for others will receive many blessings. Muslims believe that the teachings of their religion carry all aspects of life and they seek to keep God at the center of consciousness, intention and action. The research objective was to determine the relationship between Islamic characters and the caring behavior of nursing students. The study used a descriptive analytic cross sectional design and analyzed using the Spearman Rank test with 93 respondents. The results showed that the majority of respondents had good caring behavior, with the conclusion that there was a significant relationship between Islamic characters and student caring behavior. Religion and the environment can be important factors in the formation of Islamic character, which is shown by the nurse's caring behavior towards clients. Keywords: Caring Behavior; Islamic Character; Nurse
SUPPORT SYSTEM KEBENCANAAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN PROBOLINGGO Kusyairi, Achmad; Nusantara, Ana Fitria
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45249

Abstract

Kegawatdaruratan dan becana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja. Pada keadaan tertentu rumah sakit juga dapat menjadi korban bencana, dimana RS mengalami kedaruratan baik infrastruktur, tenaga, sarana, peralatan dan lain sebagainya. Untuk itu semua system pada berbagai level di rumah sakit harus dipersiapkan, sehingga komponen-komponen penting dalam sistem penanggulangan gawat darurat terpadu harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari tingkat pra rumah sakit, di rumah sakit serta rujukan intra rumah sakit sampai dengan rujukan rumah sakit. Kesiapan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu dapat mempersingkat waktu (respon time) dan penanganan korban gawat darurat dapat dilakukan dengan cepat, tepat, cermat, dan sesuai standar. Rumah sakit memegang peranan penting dalam kesiapsiagaan korban gawat darurat dan bencana sehingga fasilitas kesehatan harus selalu siap menerima korban gawat darurat dan bencana yang membutuhkan pertolongan cepat dan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi support system kebencanaan yang dimiliki oleh Rumah sakit Waluyo jati Kraksaan Probolinggo. Penelitian ini menggunakan desain Kuantitatif metode Deskriptif Analitik. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling dan data dikumplkan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas kebencanaan di RS Waluyo Jati memenuhi standar ketentuan pemerintah, namun Tim Komite Bencana belum berjalan secara maksimal,  jumlah SDM masih kurang, namun bisa bekerjasama dengan tim K3. Sedangkan Tim Code Red dan fasilitas APAR sudah tersedia di setiap lantai. Kelengkapan sarana yang mendukung keberhasilan penanganan bencana harus ditunjang dengan sumber daya manusia yang memadai serta unit yang bertanggung jawab penuh sehingga dapat beroperasi setiap saat ketika terjadi bencana.
Diabetic Ketoacidosis In Children With Type 1 Diabetes: Behavioral Patterns And Clinical Manifestation As Predictive Factors Nusantara, Ana Fitria; Kusyairi, Achmad; Salam, Ainul Yaqin; Sulistiana, Eva
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 5 No. 2 (2023): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/janh.v5i2.131

Abstract

Background: Type 1 Diabetes Mellitus (DM type 1) is occasionally becoming more common in Indonesia. According to the Indonesian Pediatrician Association (IDAI), as many as 1220 children in Indonesia had kind 1 DM in 2018. Lack of family education on type 1 DM might be fatal for sufferers. Diabetic ketoacidosis is one of the most prevalent side effects (DKA). Children can die if they do not receive care promptly. This study aims to detect behavioral trends and clinical manifestations in kids with type 1 diabetes to forecast the likelihood of developing DKA. Methods: A qualitative phenomenology-based research design was adopted for this study. Unstructured interviews were used to gather the data, which was analyzed using the Van Manen method. Twenty-four participants are selected by saturation when all participant's answers are similar. All data was collected by recording on devices for 45-60 minutes to interview each participant. Results: The findings revealed that the individuals' eating habits included consuming sugary drinks, buying prohibited items away from the house without their parent's knowledge, and eating portions that increased over time. Weight loss, frequent drinking, shortness of breath, and diminished consciousness are clinical symptoms. Conclusion: The sooner the patient receives assistance to prevent his condition from worsening, the sooner the symptoms and behavioral abnormalities can be recognized
PERILAKU CARING MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN Nusantara, Ana Fitria; Wahyusari, Shinta
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 2 No. 1 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i1.101

Abstract

 ABSTRAKCaring dalam keperawatan merupakan hal yang paling mendasar dan harus diajarkan sejak dini. Caring yang diajarkan dan ditanamkan sejak dini yaitu sejak mahasiswa berada di tingkat satu harapannya ketika mahasiswa berada pada tahap pembelajaran klinik mahasiswa dapat mengaplikasikan atau melakukan asuhan keperawatan dengan jiwa caring. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku Caring mahasiswa. Desain kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan phenomenology hermeneutic. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan mahasiswa tentang caring terbatas pada definisi caring itu sendiri, sementara perilaku caring mahasiswa menunjukkan perbedaan antara mahasiswa tingkat dua, tiga dan empat. Penelitian ini memberikan bukti bahwa semakin tinggi strata pendidikan dan semakin banyak pengalaman praktik yang sudah dilalui sangat berpengaruh pada perilaku caring mahasisawa. Hal ini sangat bermanfaat dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan pada pasien. Kata kunci: perilaku caring, mahasiswa keperawatan  ABSTRACTCaring in nursing is the most basic thing and must be taught early. Caring must  taught and instilled early, since students are at the first level, hopely when students are at the clinical learning stage, they can apply or treath the patients with nursing care. The purpose of this study was to determine the behavior of student caring. The qualitative design was used in this study with a phenomenology hermeneutic approach. Data collected with unstructured interview techniques were then analyzed with Van Manen techniques. The results showed that the students' knowledge about caring was limited to the definition of caring itself, while the caring behavior of students showed the difference between second, third and fourth level students. This study provides evidence that the higher level of education and the more practical experience that has been traversed is very influential on student caring behavior. This is very useful in order to improve nursing services for patients. Keywords: caring behavior, nursing students
Support System Keluarga dalam Pencegahan Ketoasidosis Diabetik pada Anak dengan DM Tipe 1 Nusantara, Ana Fitria; Sunanto, Sunanto; Kusyairi, Achmad
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.122

Abstract

AbstrakKetoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus tipe 1 yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit, asidosis dan disebabkan oleh pembentukan keton  yang  berlebihan.  Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius dan mengancam jiwa. Namun demikian kejadian KAD dapat dicegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menejemen diabetik yang benar. Penelitian bertujuan mengidentifikasidukungan keluarga dalam mencegah ketoasidosis diabetik.Desain penelitian kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan phenomenology. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa support sistem keluarga dapat dilakukan dengan cara membawakan bekal makan atau minum untuk kegiatan di luar rumah, mengkomunikasikan penyakit anak kepada pihak lain di luar rumah (sekolah, tetangga, saudara), melakukan injeksi insulin, pengawasan diet, serta kunjungan rutin ke rumah sakit. Anak dengan DM tipe 1 berada pada usia yang sangat muda sehingga dalam hal perawatan dan penatalaksanaan diabetesnya sangat tergantung pada orang tua selaku penanggung jawab dalam perawatan anak. Dukungan orang tua dalam perawatan anak dengan DM tipe 1 sangat berdampak pada pencegahan terjadinya komplikasi seperti ketoasidosis diabetik.Kata kunci: support system, ketoasidosis diabetik, diabetes mellitus tipe 1  AbstractDiabetic ketoacidosis (DKA) is an acute complication of type 1 diabetes mellitus which is characterized by dehydration, loss of electrolytes, acidosis and is caused by excessive ketone formation. This situation is the most serious and life-threatening metabolic disorder. However, the incidence of DKA can be prevented in several ways, one of them is correctly diabetic management. The study aims to identify family support in preventing diabetic ketoacidosis. A qualitative research design was used in this study with a phenomenology approach. Data was collected using unstructured interview techniques and then analyzed with Van Manen techniques. The results showed that family support system are by bringing food or drink supplies to the activities outside the home, communicating children's illnesses to other parties outside the home (school, neighbors, relatives), injecting insulin, supervising diet, and regular visits to hospital. Children with type 1 diabetes are at a very young age so that in case of diabetes care and management aredepent on parents as the responsible person in child care. Parental support to the children with type 1 DM are greatly affects to the prevention of complications such as diabetic ketoacidosis.Keywords: support system, ketoacidosis diabetic, diabetes mellitus type 1
the Pemanfaatan Instrumen Deteksi Stroke Menggunakan Stroke Risk Scorecard untuk Meningkatkan Motivasi Mencegah Stroke Tunik; Yulidaningsih, Elok; Mandasari, Yuyun Putri; Nusantara, Ana Fitria
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 8 No. 2 (2025): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v8i2.851

Abstract

Abstrak Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan penyebab ketiga kematian di dunia. Deteksi faktor resiko stroke pada individu perlu dilakukan sebagai dasar untuk memberikan motivasi seseorang untuk mengubah perilaku dalam upaya mencegah terjadinya stroke. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi motivasi dalam mencegah stroke pada individu yang beresiko mengalami stroke. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan menggunakan pendekatan action research. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat peserta Posbindu Lansia di Desa Mlinjon, Suruh, Trenggalek, Jawa Timur. Sampel adalah masyarakat yang hadir di Posyandu Lansia Kedungmaron sebesar 65 orang, dengan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah tabel Stroke Risk Scorecard untuk mengukur faktor resiko stroke dan kuesioner motivasi untuk mengukur motivasi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 65 responden, 35% memiliki resiko tinggi mengalami stroke, 25% memiliki resiko sedang, dan 40% memiliki resiko rendah. Sedangkan untuk variable motivasi diperoleh hasil bahwa responden memiliki motivasi yang tinggi berupa keyakinan diri dan optimis untuk mampu melakukan perubahan terhadap life style dalam mencegah terjadinya penyakit stroke. Motivasi untuk melakukan perubahan life style dapat dipengaruhi dengan memberikan bukti nyata dari hasil suatu pengukuran dan juga dengan memberikan edukasi, sehingga diharapkan peningkatan motivasi ini dapat  menurunkan faktor resiko dan mencegah terjadinya stroke. Kata kunci: faktor resiko, motivasi, stroke   Abstract Stroke is the ultimate cause of disability and the third deadliest disease in the world. Detection or screening risk factors is used to encourage people to critically think and change their lifestyle. This study aimed to identify the motivation to prevent stroke of individual person with potential risk of stroke. This study employed mixed-method with action research approach. The population in this study was the entire community of Pobindu participants at the Posyandu for the Elderly in Mlinjon, Suruh, Trenggalek-East Java. The sample was 65 people who attended the Kedungmaron Elderly Posyandu using purposive sampling of the target population. The instrument used in this study was Stroke Risk Scorecard Table to measure the risk factor and to measure the motivation. After taking the early detection of risk factors, the writer provided education and  measure the motivation. The result showed that 35% of respondents had high risk of Stroke, 25% of respondents had moderate risk, and 40% of respondents had lower risk of Stroke. Regarding motivation, it was reported that respondents had a positive attitude and behavior to change their lifestyle. In conclusion, health education and early detection strongly impacted the motivation to decrease risk factors and prevent stroke cases. Keywords: motivation, risk factor, stroke
Modifikasi Gaya Hidup Untuk Mencegah Terjadinya Komplikasi Diabetes Mellitus Tipe 2 Nusantara, Ana Fitria; Achmad Kusyairi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 7 No. 2 (2025): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v7i2.2080

Abstract

Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang disebabkan oleh defisiensi sekresi insulin, kerusakan sel Beta pankreas, atau resistensi insulin sebagai akibat insulin yang tidak digunakan. DM secara progresif menyebabkan terjadinya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler, dan neuropatik kronis yang mengancam jiwa. Selain berdampak pada masalah kesehatan, DM juga memiliki konsekuensi ekonomi yang besar. Biaya pengobatan meningkat khususnya apabila terjadi komplikasi jangka panjang dan pilihan pengobatan modern. Perubahan gaya hidup dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup sehingga penderita tidak mengalami komplikasi. Modifikasi gaya hidup dilakukan dengan mengurangi asupan energi, meningkatkan aktivitas fisik sebagai terapi utama untuk pasien DM yang obesitas. Penurunan berat badan dikombinasikan dengan peningkatan aktivitas dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan kontrol glikemik serta mencegah perkembangan DM tipe 2 terhadap risiko tinggi gangguan toleransi glukosa. Target pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, dan kemampuan penderita diabetes mellitus tipe 2 dalam melakukan modifikasi gaya hidup guna mencegah komplikasi diabetes. Kegiatan  ini dilakukan di layanan kesehatan praktik mandiri bidan (LKPMB) dengan melibatkan mitra dari lahan yaitu bidan dan tim kesehatan terkait dalam bentuk pemberian edukasi dan pelatihan keterampilan mengenai cara melakukan menejemen gaya hidup. Hasil evaluasi menunjukkan pemahaman peserta menjadi lebih baik tentang modifikasi gaya hidup dan memiliki motivasi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari