Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara tingkat self-compassion berbasis nilai-nilai konseling Islam dengan kesejahteraan mental mahasiswa semester 4 dan 6. Masa perkuliahan tingkat menengah ditandai dengan tekanan akademik yang meningkat dan tuntutan sosial-emosional yang lebih kompleks, yang seringkali berdampak negatif pada kesehatan mental mahasiswa. Konsep self-compassion, yakni belas kasih terhadap diri sendiri, menjadi pendekatan psikologis penting dalam mendukung ketahanan mental. Nilai-nilai Islam seperti rahmah, tawakal, dan sabr memberikan landasan spiritual dalam membentuk self-compassion yang utuh dan bermakna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel terdiri dari 50 mahasiswa yang diambil melalui teknik purposive sampling, dengan instrumen berupa skala self-compassion yang telah disesuaikan dengan nilai-nilai Islam serta skala WHO-5 Well-Being Index untuk mengukur kesejahteraan mental. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment melalui SPSS. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara tingkat self-compassion dengan kesejahteraan mental. Temuan ini memperkuat pentingnya integrasi pendekatan spiritual dalam layanan bimbingan dan konseling Islam untuk mendukung ketahanan mental mahasiswa. Rekomendasi ditujukan pada pengembangan program konseling Islam berbasis spiritual yang kontekstual dan holistik.