Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WANITA USIA SUBUR DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM SRI MAYA TRESIA, SST Lusiana, Novita
Menara Ilmu Vol 11, No 75 (2017): Vol. XI Jilid 1 No. 75, April 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i75.155

Abstract

Sebagian Wanita Usia Subur lebih memilih alat kontrasepsi hormonal sebagai metode kontrasepsi yang paling efektif untuk menjarangkan ataupun menunda kehamilan. Beberapa faktor yang mempengaruhi wanita usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi hormonal yaitu umur, pengetahuan, jumlah anak, dukungan suami dan sikap. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di BPM Sri Maya Tresia, SST pada akseptor kontrasepsi hormonal, faktor yang paling berpengaruh yaitu umur, pengetahuan dan jumlah anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa aja yang sangat mempengaruhi pemilihan alat kontrasepsi hormonal pada wanita usia subur. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh akseptor KB hormonal tahun 2015 dan diambil sebagai sampel akseptor KB hormonal pada bulan Agustus-Oktober. Dengan menggunakan accidental sampling sebagai teknik pengambilan sampel. Setelah dilakukan uji statistik dengan non parametic corellation pada data, maka diperoleh hasil penelitian dengan nilai kolerasi umur adalah 0,095, nilai kolerasi pengetahuan adalah 0,096,  nilai kolerasi jumlah anak adalah 0,057, nilai kolerasi dukungan suami adalah -0,126 dan nilai kolerasi sikap adalah -0,065. Sehingga dapat disimpulkan Ho faktor umur, pengetahuan dan jumlah anak ditolak atau terdapat hubungan. Dapat disimpulkan bahwa faktor umur, pengetahuan dan jumlah anak mempengaruhi wanita usia subur dalam pemilihan alat kontrasepsi hormonal. Kata Kunci                 : WUS, Umur, Pengetahuan, Jumlah Anak, Dukungan Suami,  Sikap, Kontrasepsi Hormonal 
Hubungan Pola Pemberian ASI dan MP-ASI terhadap Pertumbuhan Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya: Relationship Between Breastfeeding Patterns And Complementary Feeding On The Growth Of Children Aged 6-24 Months In The Work Area Of The Harapan Raya Public Health Center rahmi, Fadhlurrahmi; Septiani, Winda; Susanti, Nurvi; Harnani, Yessi; Lusiana, Novita
Media Kesmas (Public Health Media) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Media Kesmas (Public Health Media)
Publisher : Progam Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.083 KB) | DOI: 10.25311/kesmas.Vol2.Iss1.504

Abstract

Masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat disebut sebagai periode emas sekaligus periode kritis terjadi pada usia 6-24 bulan. Secara nasional, cakupan balita usia 0-23 bulan dengan gizi buruk pada tahun 2018 sebesar 3,8%, sedangkan balita gizi kurang sebesar 11,4%. Cakupan balita dengan status gizi kurang di Kota Pekanbaru pada tahun 2019 sebanyak 587 jiwa. Pada tahun 2020, prevalensi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya dengan status balita gizi kurang sebanyak 77 jiwa (3,1%). Tujuan penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI terhadap pertumbuhan. Jenis penelitian ini Analitik Kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya pada bulan Agustus 2021. Populasi penelitian adalah seluruh anak usia 6-24 bulan yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya dan sampel penelitian sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster Random Sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pola pemberian ASI (frekuensi, durasi, jarak waktu, waktu pemberian, dan cara menyusui) dan pola pemberian MP-ASI (usia, jenis, frekuensi, porsi, dan cara pemberian) dengan pertumbuhan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan pola pemberian ASI dan MP-ASI dengan pertumbuhan anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Tahun 2021. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan untuk lebih menyebarluaskan informasi kepada masyarakat mengenai hal-hal seputar pertumbuhan, pola pemberian ASI dan MP-ASI yang baik bagi anak seperti pelatihan membuat MP-ASI dan memberikan edukasi kepada ibu.   The period of rapid growth and development is referred to as the goldenperiod and a critical period occurs at the age of 6-24 months. Nationally, thecoverage of under-fives aged 0-23 months with severe malnutrition in 2018 was3.8%, while under-fives with malnutrition were 11.4%. The coverage of childrenunder five with poor nutritional status in Pekanbaru City in 2019 was 587people. In 2020, the prevalence of children under five in the Harapan RayaCommunity Health Center working area with under-five nutritional status was 77people (3.1%). The purpose of this study in general was to determine therelationship between breastfeeding and complementary feeding patterns ongrowth. This type of research is quantitative analysis with a cross sectionalresearch design. The research was conducted in the Harapan Raya HealthCenter Working Area in August 2021. The research population was all childrenaged 6-24 months who were in the Harapan Raya Health Center Work Area andthe research sample was 100 respondents. The sampling technique used wasCluster Random Sampling. Analysis of the data used is univariate and bivariateanalysis with Chi Square test. The results showed that there was a relationshipbetween breastfeeding patterns (frequency, duration, time interval, timing offeeding, and breastfeeding methods) and complementary feeding patterns (age,type, frequency, portion, and mode of administration) with growth. From theresults of the study, it can be concluded that there is a relationship between thepattern of breastfeeding and complementary feeding with the growth of childrenaged 6-24 months in the Harapan Raya Health Center Work Area in 2021. Theresults of this study are expected to increase knowledge and as input for healthworkers to further disseminate information. to the community about mattersrelated to growth, good breastfeeding and complementary feeding patterns forchildren such as training to make MP-ASI and providing education to mothers.
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBAI Lusiana, Novita; Putri Damayanti, Ika; Viga Syaidina, Thalia
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 2 (2025): Vol. 7 No. 2 Edisi 2 Januari 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i2.2894

Abstract

Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hingga 40% pada tahun 2025. Balita Pendek (Stunting) didefinisikan sebagai status gizi yang didasarkan pada indeks PB/U atau TB/U dimana dalam standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran tersebut berada pada ambang batas Z score WHO <-2 SD hingga-3 SD dikategorikan pendek dan <- 3 SD diketegorikan sangat pendek,Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian metode penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu balita dalam mencegah stunting. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah (one group time series design). Desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu kolompok eksperimen tanpa kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberikan perlakuan (treatment) dan setelah itu diberikan postest. Dalam penelitian ini, akan melihat efektivitas pemberian penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap ibu. Hasil: Dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pengetahuan responden sebelum diberikan intervensi adalah 5,70 dengan standar deviasi 1,088. Sedangkan nilai pengetahuan responden sesudah diberikan intervensi adalah 8,00 dengan standar deviasi 0,743. Hasil uji statistik diperoleh P-value = 0,000 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Dan dapat diketahui bahwa rata-rata nilai sikap responden sebelum diberikan intervensi adalah 31,83 dengan standar deviasi 1,262. Sedangkan nilai sikap responden sesudah diberikan intervensi adalah 33,60 dengan standar deviasi 0,675. Hasil uji statistik diperoleh P-value = 0,000 maka dapat diartikan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap nilai sikap responden sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Kesimpulan: Karakteristik ibu adalah setengah berusia 30-43 tahun. Pendidikan responden sebagian besar berpendidikan SMA. Sedangkan pekerjaan responden hampir seluruh memiliki pekerjaan mengurus rumah tangga., Ada pengaruh sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan media poster, leaflet dan video terhadap pengetahuan ibu tentang stunting mengalami peningkatan, Ada pengaruh sebelum dan sesuah diberukan penyuluhan dengan media poster, leaflet dan video terhadap sikap ibu tentang stunting mengalami peningkatan..Kata Kunci: Penyuluhan, Pengetahuan dan Sikap.
ANALISIS SANITASI LINGKUNGAN DAN KEBERADAAN VEKTOR TIKUS DI PANTI ASUHAN AL-ISTIKLAL Rasyid , Zulmeliza; Puspita Sari, Nila; Hayana; Lusiana, Novita; Sohor, Suherman
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 13 No 1 (2024): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v13i1.2610

Abstract

Environmental sanitation is an effort to monitor and control environmental elements such as clean water and waste, personal hygiene in public places, clean and healthy food processing, and the absence of hazardous substances in the air. This research aims to identify and analyze environmental conditions and the presence of rat vectors at the Al-Istiklal Orphanage, Pekanbaru City. This research uses an observation approach and in-depth interviews to examine current conditions. Five informants were research subjects. The research results show that the sanitary conditions at the Al-Istiklal orphanage are still poor, as shown by SPAL: many piles of rubbish smell bad and do not have lids; rubbish at the orphanage is not sorted before being thrown away and burned; some rooms in the orphanage were not sorted before being burned; and Some rooms have an outdoor and adjoining kitchen, and the windows do not open. Several mice were found in the orphanage. Orphanages must pay more attention to environmental sanitation issues, such as SPAL, food processing, waste processing, and residential density, as well as the presence of rat vectors.
Collaborative Waste Management at Tuah Serumpun Market Susanti, Nurvi; Rasyid, Zulmeliza; Sahar, Suherman; Sari, Nila Puspita; Lusiana, Novita
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 13 No 2 (2024): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v13i2.934

Abstract

Waste management in traditional markets, particularly in Pasar Tuah Serumpun, is a challenge that requires attention from local government and the community. This study aims to analyze and identify the implementation of the Collaborative Waste Management approach in waste management at Pasar Tuah Serumpun. The method used is qualitative research with a case study design. The research informants consist of three main informants, three supporting informants, and one key informant. The research instrument employs in-depth interview guidelines. The results show that the waste separation process at Pasar Tuah Serumpun is not conducted, and the existing waste collection is inadequate. Although waste transport is carried out three times a day, the limited number of transport vehicles owned by the Siak Environmental Agency poses a major obstacle. Additionally, the temporary waste storage sites are insufficient, worsening cleanliness conditions and causing waste piles. It is hoped that relevant parties will conduct outreach on the importance of waste separation to traders and the community, build adequate and strategic temporary storage sites, increase the number of waste transport vehicles to ensure effective collection, and involve the community in waste management through collaborative programs that can enhance participation and environmental awareness.
ANALISIS PENGENDALIAN VEKTOR TIKUS DI PELABUHAN SUNGAI DUKU KOTA PEKANBARU TAHUN 2021 Arti, Eliyah Dwi Setyo; Sari, Nila Puspita; Lusiana, Novita
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.31415

Abstract

Kawasan perimeter pelabuhan harus bebas dari vektor tikus, dimana tikus dapat menyebabkan berbagai penyakit. Tahun 2020, tercatat jumlah populasi tikus di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru dengan indeks pinjal 9,5%. Selain menimbulkan gangguan estetika, juga dikhawatirkan dapat terjadi penularan penyakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengendalian vektor tikus di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian analitik dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Sungai Duku Pekanbaru pada bulan Februari 2022. Informan penelitian ini yaitu 3 orang pekerja pelabuhan sebagai informan utama, 1 orang petugas UPTD pelabuhan sebagai informan kunci, 1 orang pegawai KKP sebagai informan pendukung. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Pengolahan data menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian didapatkan bahwa kebijakan mengenai pengendalian tikus terkait dengan pemetaan. Dana yang digunakan dalam pemberantasan tikus merupakan dana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Berdasarkan sarana prasarana, informan utama mengungkapkan bahwa tidak pernah terlibat dalam pemberantasan tikus di pelabuhan. Cara penangkapan tikus yang efektif di pelabuhan menggunakan perangkap tikus. Telah dilakukan pemasangan perangkap tikus namun tidak dilakukan pengendalian menggunakan racun tikus di pelabuhan. Berdasarkan evaluasi pengendalian, didapatkan bahwa tidak ada evaluasi pengendalian vektor tikus karena tidak ada pelaksanaan   pengendalian yang di lakukan