Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia

PEMANFAATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TAMAN KANAK-KANAK DI DESA CIKIDANG, SUKABUMI Rohita, Rohita; Fitria, Nila
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i2.382

Abstract

AbstrakKemampuan mengajar merupakan salah satu indikator dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, yang diantaranya dapat dilihat dari penguasaan materi, penentuan kegiatan serta pengelolaan kelas.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan mengajar guru dalam hal menyusun, menyampaikan, menentukan kegiatan main, serta mengelola tempat main. Solusi yang akan diberikan adalah dengan menggunakan teknik mind mapping, yaitu sebuah alat perencanaan untuk dapat membantu guru-guru merencanakan, menyusun, dan mengurutkan konten dari apa yang akan mereka ajarkan. Melalui mind mapping guru dapat melihat dengan jelas poin-poin apa saja yang akan disampaikan yang selanjutnya disusun menjadi materi untuk diberikan pada anak, serta kegiatan-kegiatan yang dapat diberikan sesuai dengan tema dan sub tema yang telah ditentukan. Peserta kegiatan adalah guru-guru PAUD di Desa Cikidang, Sukabumi dengan latar belakang pendidikan SMA.Metode yang digunakan adalah pengenalan mind mapping, workshop, simulasi mengajar, dan penerapan hasil mind mapping dalam kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan guru dalam menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema dan sub tema, menentukan kegiatan main, serta melakukan penataan lingkungan main setelah menggunakan teknik mind mapping.Kata Kunci: Mind mapping, Kemampuan mengajar, Guru Taman kanak-kanakAbstractTeaching ability is one indicator of pedagogical competencies that must be possessed by teachers, which can be seen from the mastery of the material, the determination of activities, and classroom management. The purpose of this community service activity is to improve the ability to teach teachers in terms of compiling, delivering, determining play activities, and managing the playground. The solution to be provided is to use mind mapping techniques, which are a planning tool to help teachers plan, arrange, and sort the content of what they will teach. Through mind mapping, the teacher can see clearly what points will be delivered which are then arranged into a material to be given to children, as well as activities that can be given by following per under the themes and sub-themes that have been determined. Participants in the activity were PAUD teachers in Cikidang Village, Sukabumi with a high school education background. The method used is the introduction of mind mapping, workshops, teaching simulations, and the application of mind mapping results in the classroom. The results of community service activities show that there is an increase in the ability of teachers to compile and deliver learning material by following per under themes and sub-themes, determine play activities, and arrange the playing environment after using mind mapping techniques.Keyword: Mind mapping, Teaching-ability, Kindergarten teacher
Peningkatan Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan dan Pembuatan Media Pembelajaran Kognitif pada Kegiatan Rutinitas Anak Usia Dini Fidesrinur Fidesrinur; Nila Fitria; Zahrina Amelia
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i2.943

Abstract

PAUD Kenanga memiliki 30 murid. Memiliki 1 kepala PAUD yang telah memiliki kualifikasi akademik S1 PAUD dan 4 orang guru yang memiliki kualifikasi akademik SMA. Selama pembelajaran jarak jauh, PAUD Kenanga menyelenggarakan pembelajaran secara bergantian dengan izin dinas Pendidikan kecamatan Larangan. Pembelajaran dilakukan secara online dan offline. Permasalahan yang ditemukan yaitu terbatasnya kompetensi guru PAUD terhadap pembuatan media pembelajaran guna meningkatkan kemampuan kognitif. Solusi yang ditawarkan yaitu  pelatihan dan workshop dengan materi pemanfaatan dan pembuatan media pembelajaran kognitif. Metode yang digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain pretest- posttest control group design. Dilakukan dengan melakukan pengukuran (pretest) sebelum kegiatan dan (post test) dengan memberikan intervensi. Setelah dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini mulai dari penyuluhan, sosialisasi hingga pendampingan, pengetahuan serta kemampuan guru dalam memanfaatkan serta membuat media pembelajaran untuk anak bertambah. Sehingga guru dapat menerapkan media pembelajaran yang sudah dibuat kepada anak dengan maksimal dan dapat menumbuhkan keaktifan anak dalam melakukan pembelajaran. Kata kunci: Pemanfaatan, Media pembelajaran, Kognitif
Peningkatan Kapasitas Sekolah Berbasis Sistem Informasi Perangkat Pembelajaran Komunikasi Orangtua Murid di Jakarta Rohita Rohita; Nila Fitria; Tri Budianingsih; Dody Haryadi; Lusi Lian; Zaqiatul Mardiah; Yoedo Shambodo
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i1.1004

Abstract

Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat adalah dua wilayah di DKI Jakarta yang telah bekerjasama dengan Universitas al Azhar Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada program Sharing for Indonesia (S4I). Kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu sudin pendidikan di kedua wilayah tersebut dalam peningkatan kapasitas sekolah akan pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki guru-guru baik di level TK, SD, SMP, hingga SMA/ SMK. Adanya pandemic 19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 memberi dampak cukup besar terutama pada aspek pendidikan, dimana guru harus dapat meningkatkan kompetensi dan kemampuan membelajarkan anak didiknya dengan memanfaatkan teknologi dalam model pembelajaran jarak jauh (PJJ), baik secara dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Peningkatan pengetahuan juga diperlukan bagi orangtua agar dapat mendampingi anak-anaknya selama belajar di rumah sekaligus dapat bertahan di masa sulit akibat Covid 19. Solusi yang akan diberikan adalah dengan meningkatkan kapasitas sekolah melalui pemanfaatan Sistem Informasi Perangkat Pembelajaran Komunikasi Orangtua Murid (SIPPKOM). SIPPKOM diberikan dengan mengunakan metode sosialisasi, pelatihan, pendampingan, serta monitoring dan evaluasi. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kepala sekolah, guru, serta orangtua dari level pendidikan anak usia dini, yaitu TK, SD, SMP, serta SMA dan SMK di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Kehadiran peserta tersebut dilakukan bekerjasama dengan mitra suku dinas pendidikan dari kedua wilayah tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan adanya kepuasan serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi peserta setelah mengikuti kegiatan dan memanfaatkan SIPPKOM pada fitur layanan konsultasi dan kegiatan S4I. Simpulan dari kegiatan ini adalah SIPPKOM dapat meningkatkan kapasitas sekolah di masa pandemik, untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru-guru di sekolah tersebut.Kata kunci: Kapasitas sekolah, SIPPKOM, sharing for Indonesia, layanan konsultasi
Pelatihan Peningkatan Strategi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Nila Fitria; Fidesrinur Fidesrinur
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v3i1.501

Abstract

TK Toledo sebagai mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat merupakan Lembaga Pendidikan yang terletak di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Lembaga Pendidikan ini menyelenggarakan layanan Pendidikan bagi anak usia dini dalam rentang usia 3-6 tahun. Kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan oleh guru tetapi pembelajaran yang belum berbasis kurikulum 2013, sehingga tidak dapat diketahui ketercapaian atau ketidaktercapaian dari sebuah kegaiatan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar. Solusi yang akan diberikan kepada guru melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai dari LP2M UAI pada program competitive public service grant. Adapun bentuk solusi yang akan diberikan adalah pelatihan dan workshop. Pelatihan yang diberikan kepada guru dalam materi pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan salah satu startegi pembelajaran yang harus dilakukan pada kurikulum 2013 PAUD. Kemudian workshop perangkat pembelajaran, dimana guru-guru menyusun dan merancang rencana kegiatan mingguan dan harian berbasis kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik. Tahap akhir dari kegiatan ini adalah pendampingan dalam mempraktekkan strategi pembelajaran PAUD berbasis kurikulum 2013. Hasil dari kegiatan ini menujukan adanya peningkatan strategi pembelajaran pada guru di TK Islam Toledo sebesar 69% yang memiliki kategori “Baik”. Kesimpulannya adalah kegiatan pelatihan pendektan saintifik dan workshop tentang perangkat pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan strategi pembelajaran yang dimiliki guru.Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, Guru, Kurikulum 2013
PEMBERDAYAAN TUTOR BKB DAN GURU PAUD MELALUI KETERAMPILAN STORYTELLING Nila Fitria; Suwardi Suwardi
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i2.338

Abstract

AbstrakStorytelling adalah sebuah teknik atau kemampuan untuk menceritakan sebuah kisah, pengaturan adegan, event, dan juga dialog. Program storytelling ini ditujukan bagi tutor BKB dan guru PAUD dikarenakan latar belakang pendidikan tutor BKB dan guru PAUD yang beragam. Adapun pelatihan yang dilakukan sebanyak 3 kali memberikan pengetahuan dan keterampilan storytelling kepada tutor BKB dan guru PAUD. Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah bentuk intervensi dengan melakukan pelatihan sebanyak 3 kali. Pelatihan pertama ditujukan kepada tutor BKB dan guru PAUD untuk memberikan pengetahuan tentang storytelling. Pelatihan kedua, tutor BKB dan guru PAUD membuat buku cerita dalam bentuk bigbook. Kemudian tutor BKB dan guru PAUD mempraktekkan bagaimana cara bercerita secara peer teaching Pelatihan ketiga ditujukan kepada orang tua murid PAUD dan TK serta tutor BKB dan guru PAUD serta guru TK. Pelatihan ketiga ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan pentingnya storytelling. Kemudian tutor BKB dan guru PAUD mempraktekkan bercerita di depan orang tua murid dan juga anak. Pengetahuan dan keterampilan tutor BKB dan guru PAUD terhadap storytelling meningkat dan program storytelling dapat dijadikan suatu pembiasaan yang dapat dilakuakn di sekolah. Sehingga minat membaca anak menjadi meningkat.Kata kunci: Anak, Storytelling, Tutor BKB AbstractStorytelling is a technique or ability to tell a story, arrange scenes, events, and also dialogue. This storytelling program is intended for BKB tutors and PAUD teachers due to the diverse educational background of BKB tutors and PAUD teachers. The training was conducted 3 times to provide knowledge and storytelling skills to BKB tutors and PAUD teachers. The method used in this training is a form of intervention by conducting training 3 times. The first training was aimed at BKB tutors and PAUD teachers to provide knowledge about storytelling. The second training, BKB tutors and PAUD teachers made storybooks in the form of a bigbook. Then BKB tutors and PAUD teachers practice how to tell in peer teaching The third training is aimed at parents of PAUD and TK students and BKB tutors and PAUD teachers and kindergarten teachers. This third training aims to provide knowledge of the importance of storytelling. Then BKB tutors and PAUD teachers practice telling stories in front of parents of students and children. Knowledge and skills of BKB tutors and PAUD teachers on storytelling have increased and the storytelling program can be used as a habit that can be done at school. So that interest in reading children becomes increased.Keywords: BKB Tutor, Children, Storytelling
PEMANFAATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU TAMAN KANAK-KANAK DI DESA CIKIDANG, SUKABUMI Rohita Rohita; Nila Fitria
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v2i2.382

Abstract

AbstrakKemampuan mengajar merupakan salah satu indikator dari kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru, yang diantaranya dapat dilihat dari penguasaan materi, penentuan kegiatan serta pengelolaan kelas.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan mengajar guru dalam hal menyusun, menyampaikan, menentukan kegiatan main, serta mengelola tempat main. Solusi yang akan diberikan adalah dengan menggunakan teknik mind mapping, yaitu sebuah alat perencanaan untuk dapat membantu guru-guru merencanakan, menyusun, dan mengurutkan konten dari apa yang akan mereka ajarkan. Melalui mind mapping guru dapat melihat dengan jelas poin-poin apa saja yang akan disampaikan yang selanjutnya disusun menjadi materi untuk diberikan pada anak, serta kegiatan-kegiatan yang dapat diberikan sesuai dengan tema dan sub tema yang telah ditentukan. Peserta kegiatan adalah guru-guru PAUD di Desa Cikidang, Sukabumi dengan latar belakang pendidikan SMA.Metode yang digunakan adalah pengenalan mind mapping, workshop, simulasi mengajar, dan penerapan hasil mind mapping dalam kelas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan guru dalam menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema dan sub tema, menentukan kegiatan main, serta melakukan penataan lingkungan main setelah menggunakan teknik mind mapping.Kata Kunci: Mind mapping, Kemampuan mengajar, Guru Taman kanak-kanakAbstractTeaching ability is one indicator of pedagogical competencies that must be possessed by teachers, which can be seen from the mastery of the material, the determination of activities, and classroom management. The purpose of this community service activity is to improve the ability to teach teachers in terms of compiling, delivering, determining play activities, and managing the playground. The solution to be provided is to use mind mapping techniques, which are a planning tool to help teachers plan, arrange, and sort the content of what they will teach. Through mind mapping, the teacher can see clearly what points will be delivered which are then arranged into a material to be given to children, as well as activities that can be given by following per under the themes and sub-themes that have been determined. Participants in the activity were PAUD teachers in Cikidang Village, Sukabumi with a high school education background. The method used is the introduction of mind mapping, workshops, teaching simulations, and the application of mind mapping results in the classroom. The results of community service activities show that there is an increase in the ability of teachers to compile and deliver learning material by following per under themes and sub-themes, determine play activities, and arrange the playing environment after using mind mapping techniques.Keyword: Mind mapping, Teaching-ability, Kindergarten teacher
PELATIHAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELA-JARAN HARIAN BERBASIS KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU PAUD Rohita Rohita; Nila Fitria
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v1i1.335

Abstract

Abstrak Hasil penelitian mengenai Pengetahuan, Pemahaman Dan Penerapan Kurikulum 2013 Guru-Guru TK yang dilakukan oleh Rohita dan Fitria (2017) diketahui bahwa tingkat pengetahuan guru mengenai kurikulum 2013, sebesar 95.8%,dan tingkat pemahaman sebesar 21%. Namun, 91,7% responden mengalami kesulitan dalam memahami kurikulum 2013 serta kesulitan dalam menggunakan kurikulum 2013. Sementara dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis kurikulum 2013, 58.40% guru belum menggunakan kurikulum 2013 dalam menyusun perencanaan pembelajaran, serta 79.20% merasa kesulitan dalam menyusun RPPH menggunakan kurikulum 2013. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru PAUD dalam menyusun RPPH berbasis Kurikulum 2013. Metode kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberian pre tes, penyajian materi, simulasi pelaksanaan pembelajaran sesuai RPPH yang telah disusun sebelumnya, dan pemberian pos tes. Subjek penelitian adalah guru-guru PAUD di wilayah Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta yaitu sebesar 25% yang diikuti dengan peningkatan kemampuan peserta dalam menyusun RPPH, yaitu sebesar 37.50% dibandingkan sebelum pelatihan. Hal ini disebabkan salah satunya karena metode pelatihan yang dilakukan dengan cara penyampaian materi, workshop dan simulasi. Namun dalam pelaksanaan simulasi, guru-guru PAUD belum mampu menghadirkan media sesungguhnya atau bentuk tiga dimensi dalam proses penyampaian materi. Sementara media yang digunakan masih lebih banyak pemakaian paper and pencil. Adapun simpulan dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pemahaman guru PAUD dalam menyusun RPPH Berbasis Kurikulum sebesar 25% dan peningkatan kemampuan guru PAUD dalam menyusun RPPH Berbasis Kurikulum sebesar 37.50%.Kata Kunci : Guru PAUD, Kurikulum 2013, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran HarianAbstrak The results of the study on Knowledge, Understanding and Application of 2013 Curriculum for Kindergarten Teachers conducted by Rohita and Fitria (2017) revealed that the level of teacher knowledge about the 2013 curriculum was 95.8%, and the level of understanding was 21%. However, 91.7% of respondents experienced difficulties in understanding the 2013 curriculum and difficulties in using the 2013 curriculum. While in the preparation of the 2013 curriculum-based Daily Learning Plan (RPPH), 58.40% of teachers did not use the 2013 curriculum in preparing learning plans, and 79.20% felt the difficulty in preparing RPPH using the 2013 curriculum. The purpose of this activity was to improve the understanding and ability of PAUD teachers in compiling RPPH based on 2013 curriculum. The method of the activities carried out was giving pre-tests, presenting material, implementing simulation according to RPPH previously prepared, and giving test post. The research subjects were PAUD teachers in the Tanah Abang District, Central Jakarta. The results of the training activities showed an increase in participants' understanding of 25% followed by an increase in the ability of participants to prepare RPPH, which was 37.50% compared to before training. This is due to one of them because the training method is carried out by delivering material, workshops and simulations. But in the implementation of simulations, PAUD teachers have not been able to present real media or three-dimensional forms in the process of delivering material. While the media used is still using paper and pencil. The conclusion of this activity is that there is an increase in the understanding of PAUD teachers in compiling curriculum-based RPPH by 25% and an increase in the ability of PAUD teachers to develop curriculum-based RPPH of 37.50%.Keywords: 2013 Curriculum, Daily Learning Implementation Plan, PAUD Teachers   
Pemanfaatan Mobile-Kesehatan Ibu Anak untuk Memantau Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Putri Aulia Diani; Putri Wimbi Diani; Dewi Asnawiyah; Nurfadilah Nurfadilah; Nila Fitria; Rohita Rohita
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 5, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i3.1305

Abstract

Suku Dinas Pendidikan Wilayah I yang menaungi 4 kecamatan di daerah Jakarta Pusat, telah melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan kepada para guru dan orang tua pada 4 kecamatan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa sejak pandemi covid-19 pemantauan tumbuh kembang anak sulit untuk dilakukan karena pembelajaran dialkukan secara online. Guru hanya memberitahu kepada orang tua untuk memberikan makanan yang sehat kepada anak. Mobile Kesehatan Ibu Anak (m-KIA) merupakan salah satu solusianya karena adalah Aplikasi Mobile yang merupakan transformasi pengembangan teknologi digital pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA). Kegiatan dilakukan secara online dan offline selama 3 hari pada bulan Desember 2021, dalam bentuk seminar, pelatihan, pendampingan dan diskusi. Hasil dari rangkaian kegiatan tersebut menunjukkan bahwa melalui m-KIA para guru dapat melakukan pemantauan tumbuh kembang anak dengan mudah.Kata kunci: Tumbuh kembang, deteksi dini, M-KIA