Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Asupan Karbohidrat, Lemak dan Kadar HB serta Status Gizi dengan Daya Tahan Jantung Paru (Kebugaran) Atlet Sepakbola di Pusat Pendidikan dan Latihan OlahragaPelajar (PPLP) Medan Martony, Oslida; Lestrina, Dini; Tanjung, Nelson
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 7 No 3 (2013): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.599 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v7i3.592

Abstract

Sepakbola adalah satu cabang yang popular dan mempunyai banyak penggemar di dunia termasuk Indonesia. Indonesia telah mengikuti kejuaraan sepakbola tingkat Negara Asean, Asia dan dunia, namun belum mencapai prestasi maksimal. Sepakbola merupakan olahraga yang memerlukan banyak energi untuk mencapai daya tahan jantung paru (kebugaran) yang maksimal. Aktivitas olahraga membutuhkan metabolisme optimal dari karbohidrat
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN TINDAKAN PHBS DI SD SWASTA LUTHER KECAMATAN SIATAS BARITA TAPANULI UTARA TAHUN 2013 Nelson Tanjung
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 1 (2016): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.21 KB)

Abstract

Clean and Healthy behaviors (PHBS) is an attempt to provide a learning experience or creating a condition for individuals, families, groups and communities, with open lines of communication, provide information and to educate to improve knowledge, attitudes and behavior through leadership approaches (advocacy), atmosphere (social support) and empowerment (empowerment) as an attempt to help people recognize and know their own problems, in order of the household, in order to implement ways of healthy living in order to establish, maintain and improve health. Formulation of the problem in this research is how the relationship between knowledge and attitudes of good hygiene practices and healthy with Clean and Healthy behaviors in SD Private Actions Sub Siatas Luther North Tapanuli Banta in 2013. Order to determine the relationship of knowledge and attitudes of good hygiene practices and healthy with PHBs in SD Private Actions Sub Siatas Luther North Tapanuli Banta in 2013. Type of study design is an analytical study using cross-sectional design, in which measurements and observations on the subject of the research carried out all observations. The population in this study were all students in private elementary Luther Class V and Class VI as many as 51 people. Sample is partially or represent the population to be studied. The sample in this study was the entire population (total population) were 51 people. Based on existing research relationships students' knowledge of good hygiene practices and healthy with PHBs action where p value of 0.000. There are students' attitudes about the relationship clean and healthy behaviors with action PHBs where p value of 0.000. Expected to parents and teachers in schools in order to educate and teach children about healthy hygiene practices. To force also in order to make a visit at the school and provide education on healthy hygiene practices on student in primary school.
EFEKTIFITAS BERBAGAI BENTUK FLY TRAP DAN UMPAN DALAM PENGENDALIAN KEPADATAN LALAT PADA PEMBUANGAN SAMPAH JALAN BUDI LUHUR MEDAN TAHUN 2016 Nelson Tanjung
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 11 No. 3 (2017): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari - April 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.812 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v11i3.104

Abstract

Lalat merupakan salah satu insekta (serangga) yang termasuk ordo diptera, mempunyai sepasang sayap berbentuk membran. Lalat juga merupakan spesies yang berperan dalam masalah kesehatan, yaitu sebagai vektor penularan penyakit saluran pencernaan seperti: kolera, typhus, disentri, dan lain-lain. Penyebaran penyakit oleh lalat dapat terjadi melalui kontak makanan dan minuman dimana tubuh lalat seperti pada kaki, mulut, sayapnya telah menempel bibit- bibit penyakit yang dibawanya dari tempat- tempat yang kotor, oleh karena itu perlu adanya pengendalian terhadap populasi lalat tersebut. Penggunaan flytrap diduga mempunyai pengaruh terhadap kepadatan populasi lalat, oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Flytrap terhadap kepadatan populasi lalat di pembuangan sampah Jalan Budi Luhur Medan. Dalam penelitian ini digunakan 3 unit Fly trap (bentuk kubus, segitiga dan bulat) dan 3 jenis umpan (Udang Basah, Insang Ikan dan Ampas Tebu) dengan ukuran masing-masing Fly trap 30cm×30cm×30cm, dimana diameter kerucut berukuran atas 5cm dan bagian bawah berdiameter 10 cm sebagai jalan masuknya lalat dari bawah dengan tinggi kaki Flytrap 7cm, dengan kawat kasa sebagai dingding. Alat ini dipasang selama sembilan hari, sedangkan alat untuk mengukur kepadatan lalat menggunakan Flygrill. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa dari ketiga bentuk Flytrap lalat lebih menyukai Flytrap yang berbentuk kubus dengan jumlah lalat yang masuk dari ketiga umpan ( udang basah, insang ikan dan ampas tebu ) adalah 1987 ekor dengan rata- rata 221 ekor. Dan umpan yang paling disukai lalat dari ketiga umpan (udang basah, insang ikan dan ampas tebu) tersebut adalah insang ikan 2294 ekor dengan rata-rata 255 ekor. Hasil penelitian ini diuji dengan uji statistik one way anova menunjukkan bahwa nilai p = 0,001<0,05 dapat diartikan bahwa secara statistik H0 ditolak. Maka disimpulkan bahwa flytrap berbentuk kubus dan umpan insang ikan lebih efektif dalam pengendalian lalat. Saran dari penelitian ini diharapkan masyarakan dapat membuat atau menggunakan Flytrap untuk menurunkan kepadatan lalat khususnya di pemukiman yang berada di sekitar pembuangan sampah budi luhur, karena alat ini tidak menimbulkan bahaya dan sangat efektif dalam menangkap lalat.
Edukasi Pencegahan Penularan Penyakit akibat Sampah dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pemulung di TPA Asam Jawa Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara Restu Auliani; Nelson Tanjung; Debora Sari Simanjuntak
Jurnal Abdidas Vol. 1 No. 5 (2020): Vol 1 No 5 October Pages 306-486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v1i5.63

Abstract

Penularan penyakit akibat sampah dapat diminimalisir dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) oleh pemulung yang bekerja pada TPA Asam Jawa Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. Masih ditemukan pemulung yang tidak mengunakan APD dalam bekerja selama berkontak langsung dengan sampah. Metode yang digunakan yaitu metode pendidikan masyarakat. Kegiatan ini meliputi survei lapangan, wawancara, edukasi dan sosialisasi, pelatihan dan demonstrasi, serta penyerahan seperangkat Alat Pelindung Diri. Rangkaian kegiatan ini dapat meningkatkatkan kesadaran dan kepedulian pemulung dalam menggunakan APD, untuk meminimalisir risiko penularan penyakit akibat sampah yang ada di lokasi kerja. Kegiatan ini perlu dilakukan secara berkala dan bekerja sama dengan dinas pemerintahan terkait penggunaan APD oleh pemulung upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Masyarakat Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 Kristina Tarigan; Julietta G.; Jernita S; Risnawati Tanjung; Nelson Tanjung; Restu Aulia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.815 KB) | DOI: 10.54099/jpma.v1i2.152

Abstract

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sangat penting untuk diterapkan oleh masyarakat, dibutuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap PHBS ini dimanapun dan kapanpun agar terhindar dari penyakit yang disebabkan Covid-19 ini.. Pengabdian ini adalah kegiatan yang terdiri dari edukasi tentang covid 19 di desa singa kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya Penerapan PHBS sebagai bentuk pencegahan Covid-19 di Era New Normal meliputi sering cuci tangan pakai sabun, menerapkan etika batuk/pakai masker, meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah dan demonstrasi, evaluasi kegiatan dilakukan dengan penilaian pengetahuan dan kemampuan peserta dengan memberikan pre- post test baik secara lisan dan demonstrasi. Dan diharapkan nantinya dari pengabdian ini masyarakat mampu melakukan pemutusan penularan malalui langkah langkah dan tindakan yang dapat melindungi diri mereka terhindar dari covid 19.
PENYULUHAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DAN PENGOLAHAN SAMPAH 3R DI SMP NEGERI 1 SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO Susanti Br. Perangin-angin; Nelson Tanjung; Erba Kalto Manik; Helfi Nolia R. Tambunan
GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/ganesha.v2i2.1973

Abstract

Pentingnya mencuci tangan untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari penyakit. Sebaiknya mengajarkan kebiasaan baik mencuci tangan kepada anak yang masih kecil, karena salah satu penyakit pembunuh anak nomor 1 di Indonesia adalah diare, yang dapat dicegah dengan mengajarkan anak untuk mencuci tangan. Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tekhnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat. Penyuluhan tentang sampah di institute pendidikan merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang ternyata umumnya berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan kepada siswa SMP tentang perilaku hidup bersih dan sehat dan mengolah sampah secara 3 R (Reuse, Reduce dan Recycling). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu dengan memberikan penyuluhan Periaku hidup bersih dan sehat dan praktek cuci tangan pakai sabun, membuang sampah pada tempatnya serta mengolah sampah dengan 3 R (Reduce, Reuse dan Recylce) Sebaiknya masyarakat merawat alat yang telah disediakan dan dipakai sesuai kebutuhan dan masyarakat lebih dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit. Disarankan kepada siswa agar lebih menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan ilmu pengetahuan tentang sampah dan tentunya sangat perlu di terapkan di sekolah agar kualitas siswa dapat meningkat dan perlu adanya pengawasan oleh guru yang lebih ketat lagi.
RELATIONSHIP OF HOME SANITARIAN WITH THE EVENT OF PULMONARY TUBERCULOSIS Nelson Tanjung; Siti N Sagala
JURNAL KESMAS DAN GIZI (JKG) Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Kesmas dan Gizi (JKG)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jkg.v5i1.1303

Abstract

Pulmonary tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium tuberculosis and has infected nearly a third of the world's population with 1.5 million deaths due to pulmonary tuberculosis. This disease is closely related to slum and unhealthy environmental conditions, poor sanitation conditions, lighting, occupancy density, ventilation, and room humidity are related to the occurrence of pulmonary tuberculosis. The study used observational analytic methods, the design used case control. The population is all who suffer from tuberculosis. Data were collected and analyzed univariate and bivariate with Chi Square test with 95% confidence level. The results obtained ventilation with p value = 0.003, OR = 0.057, lighting with p value = 0.259, OR = 0.108, humidity with p value = 0.001, OR = 0.444, temperature with p value = 0.056, OR = 0.111, and occupancy density with p value = 0.003, OR = 0.141. There is a relationship between ventilation area, occupancy density, and humidity with tuberculosis. There is no relationship between temperature and lighting on the incidence of tuberculosis.
TRAINING ON MAKING CLEAN WATER PROCESSING UNITS FOR PERMANENT RESIDENTIAL COMMUNITIES I NANGBELAWAN VILLAGE I SIMPANG EMPAT DISTRICT KARO REGENCY: PELATIHAN PEMBUATAN UNIT PENGOLAH AIR BERSIH MASYARAKAT HUNIAN TETAP I DESA NANGBELAWAN I KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO Haesti Sembiring; Riyanto Suprawadi; Nelson Tanjung
Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Development Vol. 2 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Engagement, Community Services, Empowerment and Developme
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ijecsed.v2i2.56

Abstract

The eruption of Mount Sinabung in Karo Regency from 2010 to 2018, forced residents around the slopes of the mountain to evacuate to a safe place. There are 5 sub-districts affected, namely Simpat Empat, Naman Teran, Payung, Munthe and Tiganderket sub-districts. This mountain has never erupted since 1600. As a result of this eruption the government has designated 3 Temporary Residential Locations (Huntara) and 33 locations designated as Permanent Residential (Huntap). Huntap I Nangbelawan Village I is one of 33 independent relocation sites known as Permanent Residential (Huntap) which has been provided by the Karo Regency government until 2019. The Karo Regency Government has carried out a lot of development in Huntap refugee camps such as entrance facilities, electricity , drainage, communal, worship facilities, health facilities and clean water. The clean water facility built by the government is in the form of drilled wells. Based on oblivion observations, the levels of lead (Pb) in community bore well water caused the existence of air shelters for several residents visited by the team. Based on these problems, training activities for making clean water treatment units were carried out in permanent residential communities I Nangbelawan I Village, Simpang Empat District, Karo Regency. Solving the problem of water quality from drilled wells for the shelter I community, Nang Belawan Village, Simpang Empat District, Karo Regency by the community service team from Poltekkes, Ministry of Health, Medan, Department of Environmental Health, was carried out by suggesting that a building/water treatment unit be constructed using a combination method of sand filter and up-flow activated carbon. " The advantages of this unit are, among others, it can reduce the turbidity and solid form of solid materials, as well as in general it can reduce the metal content of Lead (Pb), Iron (Fe) and Manganese (Mg). With the flow from the bottom to the top (up-flow) so that the constraints and difficulties in processing can be done easily by the displaced community.
PELATIHAN PEMBUATAN UNIT PENGOLAH AIR SUMUR GALI YANG MENGANDUNG BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI KLORINASI-FILTRASI DAN ZEOLIT DI PERUMAHAN MILALA DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU Haesti Sembiring; Nelson Tanjung
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 2 No. 4 (2022): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/icjcs.v2i4.98

Abstract

Many dug wells are found in areas that have not been reached by PDAM. Because dug wells do not require large costs to manufacture. However, dug well water often contains minerals that exceed the maximum permissible levels. Dug wells are one of the facilities for providing clean water to the community in the Milala Housing Center, Blok E Hamlet VI, Namo Bintang Village, Pancur Batu District. The visible condition of the dug well water: the water is very yellow in color. The results of the examination of iron and manganese levels in the water carried out in a 2020 study by the author turned out that the levels of both substances were above the threshold for drinking water and clean water requirements. The iron content is more than 4 mg/l and the manganese content is in the range of 2.60 - 3.02 mg/l. Based on the results of research that has been carried out by the author, it is known that the method of treating dug well water which is suitable for reducing iron and manganese levels in this area is to use the chlorination-filtration method and zeolite, where the ability of this method can reduce 98% iron content and manganese content. 90%
POLA SEBARAN DAN RISIKO KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN MEREK KABUPATEN KARO Nelson Tanjung
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol. 16 No. 3 (2021): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode September - Desember 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.537 KB) | DOI: 10.36911/pannmed.v16i3.1195

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever is still one of the public health problems in the Merek District and tends to show a fluctuating increase. It was reported that in 2017 the total number of DHF cases was 38 cases with a morbidity or Incidence Rate (IR) of 9.4 / 100,000 population, while the case fatality rate (CFR) was 5.3%. DHF is caused by an imbalance between the three interacting factors, namely host, agent, and environmental factors. The use of Geographic Information System (GIS) is carried out to obtain information about the distribution of cases in each region. The purpose of this study was to determine the distribution patterns and risks that influence the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF) in the Merek District of Karo District. Observational research with a case-control design. The case is DHF sufferers. Control is not a sufferer of DHF. Samples were taken by simple random sampling of 62 cases and 62 controls. Where researchers do measurements on the dependent variable beforehand the effect (DHF), while the independent variables are retrospective to determine whether there is a risk of DHF events. The statistical tests used were Chi-Square (bivariate analysis) and Logistic Regression (multivariate analysis). The results of the bivariate analysis showed risk factors for age, education, use of wire mesh and eradication of mosquito nests related to the incidence of DHF. The results of multivariate analysis showed that the risk factor that played a role in the incidence of DHF was the eradication of mosquito nets. The incidence of DHF increases in people who do not have the habit of PSN (Mosquito Nest Eradication) for that practice of cleaning and draining water reservoirs, closures, and burial of used goods.