Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Who Will Govern the World: New Structure of The International System of Covid-19 Vaccine Producing Countries Sari, Deasy Silvya; Bainus, Arry; Yulianti, Dina; Aditiany, Savitri; Habibullah, Ali Zahid
Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial Vol. 7 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/satwika.v7i2.28592

Abstract

In early 2020, the international community was faced with Covid-19. At the global level, the COVAX Facility was established to ensure all countries in the world have equal access to Covid-19 vaccines. However, many vaccine-producing countries have undertaken bilateral ways to distribute vaccines directly. The existence of the Covid-19 vaccine is still determined by vaccine manufacturing companies. This article aims to examine the international structure after the outbreak of the Covid-19 pandemic based on the postulate that Covid-19 vaccine-producing countries will become world hegemons in a non-polar world structure. The concepts used are health diplomacy and hegemony. The evolving operational components used to determine world hegemon are vaccine types, consumer countries, and vaccine production capacity. The method used is pseudo-qualitative. The article concludes that (i) world hegemony in terms of vaccine types is China, Russia, the United States, and India; (ii) the world hegemons in terms of the number of consumer countries are the United States, the United Kingdom and China, and (iii) the world hegemons in terms of vaccine production capacity are China, the United States, Germany, and the United Kingdom. Finally, the world hegemons that meet these all criteria are China and the United States.   Pada awal 2020, komunitas internasional dihadapkan dengan Covid-19. Di tingkat global, Fasilitas COVAX didirikan untuk memastikan semua negara di dunia memiliki akses yang sama terhadap vaksin Covid-19. Namun, banyak negara penghasil vaksin telah melakukan cara bilateral untuk mendistribusikan vaksin secara langsung. Keberadaan vaksin Covid-19 masih ditentukan oleh perusahaan pembuat vaksin. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji struktur internasional pasca merebaknya pandemi Covid-19 berdasarkan postulat bahwa negara-negara penghasil vaksin Covid-19 akan menjadi hegemoni dunia dalam struktur dunia non-polar. Konsep yang digunakan adalah diplomasi kesehatan dan hegemoni. Komponen operasional yang berkembang yang digunakan untuk menentukan hegemon dunia adalah jenis vaksin, negara konsumen, dan kapasitas produksi vaksin. Metode yang digunakan adalah pseudo-kualitatif. Artikel tersebut menyimpulkan bahwa (i) hegemoni dunia dalam hal jenis vaksin adalah Cina, Rusia, Amerika Serikat, dan India; (ii) hegemoni dunia dalam hal jumlah negara konsumen adalah Amerika Serikat, Inggris dan Cina, dan (iii) hegemoni dunia dalam hal kapasitas produksi vaksin adalah Cina, Amerika Serikat, Jerman, dan Inggris. Akhirnya, hegemoni dunia yang memenuhi semua kriteria ini adalah Cina dan Amerika Serikat.
Kerja Sama Indonesia dan Jerman: Studi tentang Regulasi terkait Program Ausbildung di Indonesia Laoli, Rosania; Aditiany, Savitri
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/padjir.v6i2.55777

Abstract

Indonesia menghadapi tantangan ketenagakerjaan meskipun memiliki bonus demografi yang signifikan, terutama karena rendahnya produktivitas lulusan dan ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri. Program Ausbildung, inisiatif pendidikan vokasi dan pelatihan industri hasil kerja sama Indonesia-Jerman, menawarkan solusi potensial, khususnya di sektor keperawatan dan perhotelan. Penelitian ini menganalisis kebijakan dan kerja sama yang diperlukan untuk mengoptimalkan manfaat Ausbildung. Dengan menggunakan metode kualitatif, studi ini menemukan bahwa Indonesia dapat menerima manfaat dari Ausbildung kolaborasi lebih erat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri. Penelitian ini menekankan pentingnya kerja sama internasional guna meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia. Indonesia faces employment challenges despite having a significant demographic advantage, mainly due to the low productivity of school graduates and a mismatch between workforce skills and industry needs. The Ausbildung program, a vocational education and industrial training initiative from Indonesian-German cooperation, offers a potential solution, particularly in sectors like nursing and hospitality. This research analyzes the necessary policies and cooperation needed to optimize Ausbildung’s benefits. By using qualitative methods, including interviews and literature review, the study finds that Indonesia benefits from Ausbildung with closer collaboration between the government, educational institutions, and industry. The research underscores the crucial role of international cooperation and effective policies in enhancing the competitiveness of Indonesia’s workforce.
PERANAN PELAJAR DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Aditiany, Savitri
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol. 16 No. 1 (2018): Majalah Ilmiah Unikom
Publisher : Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.729 KB)

Abstract

Dalam menghadapi era globalisasi yang berkembang sangat cepat serta untuk membangunintegritas ekonomi yang kuat antar anggota ASEAN maka dibentuk ASEAN Economic Community(AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Keberadaan MEA ini tentu saja menjadi peluangdan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Dimana Indonesia dengan jumlah pendudukyang banyak menjadi salah satu potensi pelaksanaan MEA 2015. Tentu saja potensi tersebutharus dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas SDM tentu saja tidak dapat dilepaskan dari yang namanya pendidikan karenapenidikan merupakan unsur penting yang harus mendapat prioritas utama. Pendidikan diharapkan mempunyai outcome berupa life skill, yang menjadi bagian konsep dasar pendidikan nasional untuk menciptakan generasi muda yang handal, memiliki daya kreativitas yang tinggiserta mampu bersaing dengan negara lain.Penelitian ini mengkaji bagaimana upaya dan kebijakan pemerintah yang diterapkan dalammenghadapi MEA khususnya dalam bidang pendidikan serta upaya pelajar dalam menghadapiMEA. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif analisis dan metodekepustakaan yaitu berdasarkan referensi buku-buku, jurnal ataupun karya ilmiah yang berhubungan dengan MEA.