Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

ANALISIS PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT JAHE DAN SERAI PADA PASIEN GOUT ARTRITIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI DESA SINABUN Ernita, Kadek; Astuti, Ni Luh Seri; Heri, Mochamad
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45600

Abstract

Gout artritis merupakan kondisi peradangan akut yang menyebabkan nyeri hebat pada sendi, yang sering mengganggu aktivitas penderitanya. Terapi non-farmakologis, seperti kompres hangat dari bahan alami, menjadi alternatif aman dan efektif dalam mengurangi nyeri. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas pemberian terapi kompres hangat jahe dan serai dalam menurunkan nyeri akut pada pasien gout artritis di Desa Sinabun. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan sampel pasien yang mengalami nyeri akut dan diberikan intervensi berupa kompres hangat selama 15 menit. Data dianalisis menggunakan uji statistik untuk mengukur penurunan skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan penurunan signifikan pada skala nyeri pasien setelah diberikan terapi (p=0,003; p=0,000), yang didukung oleh kandungan gingerol dan sitral dari jahe dan serai yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan vasodilator alami. Terapi ini aman, mudah diaplikasikan, dan dapat dijalankan secara mandiri oleh keluarga di rumah, serta berpotensi sebagai metode alternatif dalam manajemen nyeri gout. Kesimpulan, pemberian kompres hangat jahe dan serai efektif dalam mengurangi nyeri akut gout artritis, meningkatkan kenyamanan pasien, serta mendukung terapi klinis konvensional.
ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN UNTUK MENGATASI MASALAH HIPERTERMIA PADA ANAK DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DENGAN INTERVENSI WATER TEPID SPONGE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG Ayu Ayuni, Ni Kadek; Astuti, Ni Luh Seri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.45641

Abstract

Penyakit menular tropis Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah masalah kesehatan utama di seluruh dunia, terutama di negara-negara berkembang. Penyakit DHF pada anak memiliki gejala yang khas meliputi demam tinggi yang berlangsung selama beberapa hari, nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah, ruam kulit. Untuk mngatasi hal tersebut bisa dilakukan dengan dua macam pengelolaan hipertermia pada pasien dengan DHF dengan pendekatan farmakologis dan non-farmakologis Pendekata farmaklogis berupa obat obatan sedangkan untuk terapi non farmakologis menggunakan terapi. Jenis terapi yang dimaksud adalah terapi water tepid sponge yang merupakan mekanisme transfer panas dari tubuh ke permukaan kulit yang kemudian menguap, sehingga membantu menurunkan suhu tubuh. Yang bertujuan untuk mengatasi hipertermia pada anak dengue hemorrhagic fever dengan intervensi water tepid sponge. Dalam melakukan penelitian ini jenis metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian analitis deskriptif yang digunakan dalam kasus ini dengan jumlah 1 sampel pasien, instrument menggunakan format asuhan keperawatan anak yang berlaku diinstitusi. Hasil dari penelitian yang dilakuan selama 3 hari mendapatkan hasil setelah water tepid sponge, terjadi penurunan suhu tubuh, yaitu suhu tubuh selama pemberian terapi tersebut. Simpulan yang didapatkan dari penelitian yang menggunakan water tepid sponge selama 3 hari adalah pasien anak pendirita DHF mengalami penurunan suhu tubuh, ruam kulit menurun, mukosa bibir menjadi lembab, serta akral tubuh teraba hangat
The Relationship of Supervision with Nurses' Hand Hygiene Compliance Khasha, Minnatun; Anggryni, Meri; Ahzani, Yersi; Astuti, Ni Luh Seri
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No 6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6i6.3829

Abstract

One of the places with high occupational risks and threatening the safety and health of human resources within it is a hospital, which is not only a place of treatment but can be a source of infection for patients, visitors, and staff. Hand hygiene is one of the efforts that can be made to prevent diseases, especially those transmitted through the hands. Hand hygiene is carried out to remove dirt or kill microorganisms on the skin by washing hands in 6 steps and 5 moments. The research was conducted to determine the relationship between supervision and hand hygiene compliance by nurses in the inpatient room at KH Daud Arif Kuala Tungkal Hospital. This research is a quantitative study with a cross-sectional design. Results: The research shows a significant relationship between supervision and compliance of implementing nurses in carrying out hand hygiene in the inpatient room at KH Daud Arif Kuala Tungkal Regional Hospital with a p-value of 0.024. It is hoped that the hospital will continue to consistently carry out supervision to increase the compliance of implementing nurses in carrying out hand hygiene.
Integrating the MERDEKKA Intervention into Palliative Care for Tuberculosis Patients: A Mixed-Methods Study Astuti, Ni Luh Seri; Rismayanti, I Dewa Ayu; Pratama, Aditha Angga
Babali Nursing Research Vol. 6 No. 4 (2025): October
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37363/bnr.2025.64523

Abstract

Introduction: In Indonesia, pulmonary tuberculosis causes more than 95% of mortality. WHO has established a target for treating tuberculosis that is aligned with Asta Cita 4, which specifies that Indonesia would be TB-free by 2030. Palliative care does not only mean end-of-life care. Methods: mixed methods sequential explanatory design. Quantitative data was first collected using a one-group pre- and post-test design, and the qualitative analysis using in depth interview. Merdekka Intervention using RESPECT instrument and 80 sample in pre post test. also 15 participant to explore the experience after doing MERDEKKA intervention. Result: The majority of respondents (35.8%) were aged 62 to 72, largely male (96.1%), and had completed junior high school (43.5%). The majority of respondents were farmers (48.7%), had tuberculosis in their family (96.1%), and had been on treatment for at least 6 months. The MERDEKKA intervention had a substantial impact on TB patients' knowledge and attitudes, with a p-value of 0.001 for knowledge and 0.003 for attitudes. The effect size value was larger than 1.0, indicating a very powerful influence. Patients' experiences after the MERDEKKA intervention are described in three themes: Developing good trust between the patient and the nurse, providing proper and necessary care, and being enthusiastic about healing within six months Conclusion: The palliative care model, including the MERDEKKA intervention, is critical in the care of TB patients. Even though it is not in the terminal phase, its presence in the initial phase of therapy can improve the patient's health in all aspects of need.