This study aims to identify the potential of youth and the application of local wisdom in empowerment efforts in Nagari Sungai Nanam, West Sumatra. Using a qualitative-descriptive approach, data were collected through in-depth interviews, field observations, and documentation. The findings indicate that youth in Nagari Sungai Nanam hold significant potential in the horticultural agriculture, livestock, and nature-based tourism sectors. However, their empowerment is constrained by limited access to entrepreneurial training, business capital, and market opportunities. Local wisdom, such as the gotong-royong (mutual cooperation) culture and the Balambai Ari system, serves as a valuable social asset that strengthens social bonds and enhances the role of youth within the community. Based on Rappaport’s empowerment theory, the application of local wisdom effectively increases youth’s sense of responsibility and self-confidence, though it remains suboptimal. This study concludes that additional support, including technical training and market access, is essential for maximizing youth potential and sustainably enhancing the local economy.Keywords: youth empowerment, local wisdom, Nagari Sungai Nanam, horticulture ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pemuda dan penerapan kearifan lokal dalam pemberdayaan di Nagari Sungai Nanam, Sumatera Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda di Nagari Sungai Nanam memiliki potensi besar di sektor pertanian hortikultura, peternakan, dan pariwisata berbasis alam. Namun, pemberdayaan mereka terkendala oleh kurangnya akses pelatihan kewirausahaan, modal usaha, dan akses pasar. Kearifan lokal, seperti budaya gotong-royong dan sistem Balambai Ari, menjadi aset sosial penting yang memperkuat ikatan sosial dan peran pemuda dalam masyarakat. Berdasarkan teori empowerment Rappaport, penerapan kearifan lokal efektif dalam meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri pemuda, meskipun belum optimal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dukungan tambahan dalam bentuk pelatihan teknis dan akses pasar sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan potensi pemuda dan meningkatkan perekonomian lokal secara berkelanjutan.Kata Kunci: pemberdayaan pemuda, kearifan lokal, Nagari Sungai Nanam, pertanian hortikultura, pariwisata