Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI GURU DALAM MENANGANI ANAK DENGAN KECENDERUNGAN HIPERAKTIF Elis Mulyawati; Fanny Rizkiyani; Anita Kresnawaty
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol 5, No 1 (2021): EDUCHILD MEI 2021
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan sebuat studi kualitatif yang bertujuan untuk mengekplorasi karakteristik anak dengan kecenderungan hiperaktif, strategi, dan kendala yang dihadapi guru dalam membantu anak-anak tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak dengan kecenderungan hiperaktif memiliki karakteristik sulit berkonsentrasi dan duduk diam, mudah bosan dan teralihkan perhatiannya, dan memiliki kecenderungan mengganggu anak lain. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membantu anak-anak tersebut adalah penataan tempat duduk yang sesuai, teguran yang proporsional, kontrak belajar, dan pengawasan perilaku secara terus menerus. Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan strategi-strategi tersebut adalah keterbatasan kompetensi guru dalam membantu anak dengan kecenderungan hiperaktif, keterbatasan pilihan media pembelajaran, dan tidak tersedianya guru pendamping. Hasil ini menunjukkan pentingnya kompetensi guru dalam membantu anak dengan kecenderungan hiperaktif atau anak berkebutuhan khusus secara umum, kompetensi guru dalam mengembangkan media pembelajaran, dan ketersediaan guru pendamping.
MANAJEMEN PEMBELAJARAN INKLUSI PADA ANAK USIA DINI anita kresnawaty; Rina Heliawati
EduChild: Majalah Ilmiah Pendidikan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) perlu dilaksanakan sejak dini, karena masa usia dini adalah masa dimana proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang pesat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Melalui pendidikan inklusif, anak yang mempunyai hambatan, belajar bersama dengan anak pada umumnya dengan tujuan mengoptimalkan seluruh aspek perkembangan anak. Masalahnya tidak semua sekolah dapat menyelenggarakan pelayanan pendidikan terhadap ABK sesuai standar. Penelitian ini di fokuskan pada manajemen pembelajaran anak usia dini berkebutuhan khusus di Pendidikan Anak Usia Dini dilaksanakan. Tujuan penelitian diarahkan pada manajemen pembelajaran di PAUD bagi ABK oleh Kepala sekolah dan guru. Manfaat penelitian ini diharapkan Menambah khasanah ilmu manajemen pendidikan, khususnya dalam Manajemen Pembelajaran pendidikan inklusif  Pada Anak Usia Dini, Memberi masukan kepada guru dalam upaya mengimplememtasikan manajemen pembelajaran Pendidikan inklusif pada Anak Usia Dini. Prosedur penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, studi dokumentasi; data diuji dengan menggunakan metode trianggulasi sumber dan ketekunan pengamatan untuk mengetahui keabsahan data. Temuan penelitian ini yaitu: (1) Sekolah merumuskan perencanaan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus, tetapi karena polanya terintegrasi dengan kurikulum anak pada umumnya maka rumusannya mengacu pada pembelajaran pada umumnya. (2) Orang tua yang menutupi hambatan yang di miliki anak, bahkan orangtua tidak mau menerima bahwa anaknya memiliki kebutuhan khusus. (3) Tidak sejalannya pola bimbingan anak berkebutuhan khusus di sekolah dengan di rumah. Dari hasil penelitian ini disarankan,(1) Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran penting dalam mewujudkan sekolah inklusi, terutama bagaimana mengembangkan budaya organisasi yang inklusif, mendorong kinerja guru lebih tinggi dalam mengembangkan kurikulum anak berkebutuhan khusus, memotivasi guru, melakukan kerjasama dengan berbagai pihak (orangtua, para ahli, dan stakeholder lainnya). Kepala sekolah perlu merumuskan peraturan sekolah tentang standar operasional prosedur untuk mendorong masyarakat sekolah dengan orang tua murid guna meningkatkan kerjasama yang lebih kondusif bagi sekolah inklusi. (2) Anak adalah titipan dari Allah SWT, tidak ada anak yang lahir ke dunia tanpa dibekali potensi, di balik keterbatasan, pasti tersimpan kelebihan yang tersembunyi. Untuk itu perlu dorongan dari orangtua dalam mengoptimalkan segala aspek perkembangan anak berkebutuhan sejak dini.
Institutional Management Planning In Improving The Quality Of Paud In Kindergarten Naurahhuda Karawang Anita Kresnawaty; Iim Wasliman; Hanafiah; Faiz Karim Fatkhullah
International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS) Vol 1 No 4 (2022): IJHESS-FEBRUARY 2022
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.489 KB) | DOI: 10.55227/ijhess.v1i4.119

Abstract

Abstract Early childhood education (PAUD) is a strong foundation in preparing the nation's next generation to continue education at the next level. Early childhood is the basic human foundation in placing important stimulations that can jump-start children's growth and development functions including cognitive development, language, physical motor, social emotional, religious and moral development as well as art development. This study aims to determine the planning in the management of Early Childhood Education. The research method used is descriptive qualitative with literacy studies and involves research subjects, namely at Naurahhuda Kindergarten, Karawang. The conclusion in this study is that the management of Early Childhood Education requires clear planning for the management of PAUD and managers must understand management standards for the management of directed and better Early Childhood Education. Understand the principles of management and the main tasks of the functions of each stakeholder involved in it
Persepsi Pembelajaran Membaca Kritis Cerita Anak Melalui Blended Learning Sebagai Implementasi Kebijakan MBKM Zubaedah Wiji Lestari; N Yeffa Afnita Apriliyani; Ahmad Salmun; Anita Kresnawaty
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v15i2.11621

Abstract

The Critical Reading Learning Perceptions Using Children Story Through Blended Learning As An Implementation of MBKM ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis implementasi pembelajaran membaca kritis dengan bahan ajar cerita anak melalui blended learning, dan mengevaluasi persepsi mahasiswa dan stakeholder terhadap pembelajaran membaca kritis cerita anak melalui blended learning sebagai   implementasi   kebijakan MBKM di Perguruan Tinggi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode survey. Partisipan adalah 88 mahasiswa semester tiga dari Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Instrumen yang digunakan adalah ceklist observasi, kuesioner dengan pertanyaan tertutup dan terbuka melalui google form. Analisis dari implementasi membaca kritis bahan ajar yang diberikan dengan blended learning menunjukkan bahwa selama pembelajaran mahasiswa memperoleh pengetahuan baru mengenai cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui cerita anak. Dari kuesioner yang diberikan diperoleh informasi bahwa mahasiswa dan stakeholder memberikan respon yang positif dan memberikan opini bahwa membaca kritis dapat dilakukan pada bidang ilmu lain dan dianggap mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan selanjutnya dapat diimplementasikan saat mengajar membaca pada anak usia dini.Kata kunci: membaca kritis, cerita anak, blended learningABSTRACTThe research is conducted to analyze the implementation of critical reading learning using children story through blended learning and to evaluate stakeholders and students towards critical reading learning through blended learning using children story as the implementation of MBKM in Higher Education. The research uses qualitative approach with survey design. The participants are 88 students from 2 studies program, those are English Education study program and Indonesian Education Study Program. The instruments to collect the data are observation checklist and questionnaire (open-ended and closed-ended) through google-form. The implementation analysis of critical reading of teaching materials provided with blended learning shows that during learning students gain new knowledge about how to improve critical thinking skills through children’s stories. From questionnaire given, information was obtained that students and stakeholders gave positive responses and gave opinions that critical reading can be done in other fields of science, and is considered capable of improving students’ critical thinking skills and can then be implemented when teaching reading to early childhood.Keyword: Critical Reading, Children Story, blended learning
Strategi Pengelolaan Barang Bekas yang Baik dalam Pendidikan Anak Usia Dini Anita Kresnawaty
Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Inovasi, Evaluasi dan Pengembangan Pembelajaran (JIEPP)
Publisher : ELRISPESWIL - Lembaga Riset dan Pengembangan Sumberdaya Wilayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54371/jiepp.v4i1.364

Abstract

Peran pengelola PAUD diantaranya menjabarkan visi misi dan tujuan yang akan dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia, menganalisis tantangan, peluang memanfaatkan semua sumber daya yang mendukung penyelenggaraan, memaksimalkan kekuatan yang dimiliki lembaga dan meminimalkan kelemahan yang ditemukan di lembaga sehingga dapat dijadikan dasar untuk menyususn rencana kerja strategis untuk peningkatan mutu layanan pendidikan anak usia dini. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan bagaimana penyelenggaraan pendidikan anak usia dini dengan melaksanakan Program pemanfaatan Barang bekas dalam upaya peningkatan mutu pendidikan anak usia dini di PAUD Bella kampung Warung Domba Kabupaten Bandung Barat. Penguatan pendidikan karakter yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mempersiapkan generasi abad 21 berdasarkan Revolusi industri 4.0 yaitu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas merupakan proses yang berlangsung lama, oleh karena itu anak-anak harus mendapatkan pendidikan karakter sejak dini dengan didukung oleh lingkungan yang berkarakter. Perwujudan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang berjalan baik dapat menjadikan perkembangan karakter yang optimal bagi anak.