Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SIKAP REMAJA DALAM PERILAKU PENCEGAHAN HIV/AIDS Mahayati, Lina; Darmawan, Taufan Citra; Santiasari, Retty Nirmala
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.602

Abstract

HIV merupakan suatu penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang yang disebabkan oleh suatu virus dan dapat menyebabkan AIDS. Penyakit ini muncul tidak mengenal usia karena dapat menyerang siapa saja ketika kekebalan tubuh seseorang melemah khususnya pada remaja. Pendidikan kesehatan akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan sikap pemahaman tentang seksual secara sehat dan mencegah terjadinya perilaku menyimpang seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja dalam perilaku pencegahan HIV/AIDS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah sebanyak 36 dengan jumlah sampel yang digunakan sebagai responden penelitian adalah sebanyak 36 responden kelas 11 SMA di Sidoarjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisoner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sikap remaja tentang pencegahan HIV/AIDS sebanyak 25 remaja (70%) memiliki sikap yang tidak baik dalam pencegahan perilaku HIV/AIDS. Hal ini dapat disimpulkan bahwa remaja perlu mendapatkan edukasi tentang upaya pencegahan perilalu HIV/AIDS, Pihak sekolah diharapkan dapat meningkatkan sikap remaja dalam berperilaku baik dalam mencegah HIV/AIDS melalui edukasi dalam mencegah HIV/AIDS dengan cara mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu & memberikan edukasi tambahan kepada siswa-siswi mengenai penularan & stigma HIV/AIDS.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU CARING MAHASISWA SAAT MELAKUKAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN Widari, Ni Putu; Halawa, Aristina; Santiasari, Retty Nirmala
Bahasa Indonesia Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v13i1.603

Abstract

Caring dalam keperawatan merupakan hal yang paling mendasar dan harus diajarkan sejak dini. Caring yang diajarkan dan ditanamkan sejak dini yaitu sejak mahasiswa berada di tingkat satu harapannya ketika mahasiswa berada pada tahap pembelajaran klinik mahasiswa dapat mengaplikasikan atau melakukan asuhan keperawatan dengan jiwa caring. Salah satu faktor pembentuk perilaku caring adalah motivasi. Motivasi dikatakan kuat apabila dalam diri seseorang dalam kegiatan sehari-hari memiliki harapan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi, dan memiliki keyakinan yang tinggi sehingga akan terbentuk sebuah karakter yang melengkapi pelayanan saat mahasiswa praktik klinik keperawatan kepada pasien dan keluarga pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan motivasi dan perilaku caring mahasiswa saat melakukan praktik klinik keperawatan. Pendekatan Kuantitatif yang digunakan untuk mendeskripsikan motivasi dengan perilaku caring mahasiswa yang dievaluasi pada mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKes William Booth saat praktik klinik keperawatan sebanyak 45 mahasiswa. Dari penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi sedang sebanyak 40 orang (88,9%) yang memiliki perilaku caring baik sebanyak 29 orang (64,4%), perilaku caring cukup 15 orang (33,3%) dan perilaku caring kurang 1 orang (2,2%). Hasil uji statistik Spearman’s Rho Correlation dengan nilai signifikasi (p) 0,05 (2-tailed) dengan hasil didapatkan 0,029 yang artinya H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi dan perilaku caring mahasiswa saat praktik klinik keperawatan. Saran bagi Institusi untuk menunjang terus berupaya untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam menghadapi tantangan dalam pelayanan keperawatan dan terus memberikan contoh nyata dalam meningkatkan perilaku caring mahasiswa sehingga mahasiswa akan menjadi terbiasa untuk melakukannya
PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH DAN JUS STRAWBERRY EFEKTIF DALAM MENAIKKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWI ANEMIA DI STIKES WILLIAM BOOTH SURABAYA Astuti, Eny; Santiasari, Retty Nirmala; FS, Putri Hawa
Bahasa Indonesia Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i2.533

Abstract

Latar Belakang : Angka kejadian anemia di Indonesia masih tergolong cukup tinggi terutama pada remaja putri. Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah mengalami kekurangan, sehingga tidak mencukupi kebutuhan tubuh. Tujuan : untuk mengetahui efektivitas pemberian jus jambu biji merah dan jus strawberry terhadap perubahan kadar hemoglobin pada mahasiswi anemia. Metode : desain penelitian ini menggunakan Two Group Pre Test dan Post Test dengan 30 responden mahasiswi dengan anemia. Pemeriksaan kadar hemoglobin pre-test dan post-test menggunakan Easy Touch GCHB. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank dan Mann Whitney U Test. Hasil : Hasil uji wilcoxon kelompok intervensi jus jambu biji merah nilai ρ= 0.001 (ρ<0,05) dan kelompok jus strawberry nilai ρ= 0.000 (ρ<0,05), hal ini menunjukkan kedua perlakuan memiliki pengaruh terhadap anemia. Hasil uji beda Mann Whitney menunjukkan nilai ρ=0.035 (p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post test pada kelompok jus jambu biji merah dan jus strawberry. Diskusi : Pemberian intervensi jus strawberry lebih efektif dari jus jambu biji merah dalam membantu meningkatkan kadar hemoglobin pada mahasiswi dengan anemia.
PENDIDIKAN KESEHATAN HIV DENGAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION PADA REMAJA DI SURABAYA Darmawan, Taufan Citra; Santiasari, Retty Nirmala; Mahayati, Lina
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i1.591

Abstract

Edukasi infeksi menular seksual seperti HIV dapat dilakukan sejak dini. Hal ini penting, supaya remaja mampu menjaga diri dari perilaku beresiko. FGD dapat digunakan sebagai cara untuk mengedukasi HIV pada remaja. Tujuan FGD yaitu meningkatkan komunikasi 2 arah sehingga informasi yang disampaikan adekuat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu sosialisasi dengan FGD. Kegiatan dilakukan berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 orang remaja. Tujuan spesifiknya adalah untuk melindungi remaja dari risiko Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS dan masalah kesehatan seksual. sasaran kegiatan sebanyak 41 remaja berusia 15-21 tahun. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai tujuan. peserta yang hadir sebanyak 42 remaja. semua remaja sangat antusias mengikuti kegiatan yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan respon positif remaja saat diskusi. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan rutin dan dipertahankan sebagai sarana edukasi kesehatan pada remaja.
PENGARUH AROMATHERAPI LAVENDER TERHADAP KECEMASAN IBU PRE OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA Santiasari, Retty Nirmala; Primihastuti, Dianita; Evelin, Yohana
Bahasa Indonesia Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v13i2.668

Abstract

Latar Belakang : Sectio caesarea (SC) atau biasa disebut caesarean section adalah salah satu tindakan persalinan untuk mengeluarkan bayi melalui sayatan pada abdomen/ laparotomi dan uterus/ histerotomi. Operasi sectio caesarea adalah termasuk operasi golongan besar yang banyak mengandung resiko. Sehingga seringkali membuat kecemasan pada sebagian ibu yang hendak melakukan tindakan operasi sectio caesarea. Kecemasan pada pasien pra-operasi sectio caesarea biasanya diakibatkan adanya rasa khawatir tentang dirinya maupun keadaan bayinya. Takut akan tindakan pembedahan dan pembiusan, kegagalan operasi, dan nyeri pasca operasi. Kecemasan tersebut harus segera diatasi agar tindakan pembiusan dan pembedahan bisa berjalan lancar. Aromaterapi lavender merupakan salah satu terapi komplementer dan teknik non-farmakologi untuk mengurangi kecemasan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap kecemasan pada ibu pre operasi sectio caesarea. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode eksperimen dengan desain rancangan one group pre-test post-test. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan sampel berjumlah 17 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuisioner tingkat kecemasan Zung Self Rating Anxiety Scale (SAS/SRAS). Analisis data dilakukan dengan uji statistik Wilcoxon. Hasil : Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai p 0,002 < α 0,05, yang artinya terdapat pengaruh pemberian aromatherapi lavender terhadap kecemasan pada ibu pre operasi sectio caesarea di Rumah Sakit Adi husada Kapasari Surabaya. Diskusi : Aromaterapi lavender dapat membuat responden merasa rileks, dan nyaman karena minyak lavender dapat memberikan efek relaksasi bagi syaraf dan otot-otot yang tegang. Sehingga terjadi penurunan kecemasan.
CEGAH OBESITAS DENGAN MAKAN SEHAT GERAK AKTIF (MASEGA) DI PGTK KRISTEN DHARMA MULYA Santiasari, Retty Nirmala; Mahayaty, Lina; Darmawan, Taufan Citra; Imam, Nurul
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i2.660

Abstract

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya akumulasi lemak tubuh yang abnormal, yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak. Anak yang mengalami obesitas memiliki resiko lebih tinggi terkenanya berbagai penyakit, seperti penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung. Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya obesitas pada anak diantaranya pola makan yang tidak sehat, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah untuk memperkenalkan makanan sehat pada anak-anak melalui metode bermain, sehingga anak-anak dapat mengingat pemilihan makanan yang sehat. Metode edukasi yang dilakukan melalui program Cegah Obesitas dengan MASEGA yang diberikan kepada anak-anak dengan media kartu permainan dan video interaktif, yang melibatkan 32 anak balita. Hasil pengabdian masyarakat pada anak balita berjalan dengan baik dan seluruh peserta hadir sesuai dengan target pengabdian. Semua anak sangat antusias selama mengikuti kegiatan yang di tunjukkan dengan respon aktifnya dalam permainan edukasi yang dilakukan. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan rutin dan di pertahankan sebagai metode edukasi kesehatan yang tepat bagi anak balita.
BYSTANDER CPR DALAM UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA SISWA SMA Christianingsih, Siska; Santiasari, Retty Nirmala
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1116

Abstract

Kesiapsiagaan bencana semakin mendapat perhatian dari semua masyarakat, baik bencana alami atau buatan manusia. Bencana teknologi, insiden mengancam jiwa, dan bencana alam menguji kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri dan merespons keadaan darurat. Keterlibatan bystander yang cepat dan tepat dapat menolong korban. Bystander CPR adalah seseorang di lokasi kejadian yang secara sukarela untuk membantu orang lain, dapat melakukan resusitasi jantung paru pada korban yang mengalami henti jantung untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pelatihan CPR terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya pembentukan bystander CPR pada siswa SMA Kartika IV-3 Surabaya. Desain penelitian ini adalah Quasy experimental. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Kartika IV-3 Surabaya. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Besar sampel kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 30 sampel. Prosedur pengambilan data dilakukan menggunakan  kuisioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan Paired T Test dan Independent T Test. Hasil analisis data didapatkan perbedaan yang signifikan terhadap variabel pengetahuan antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p = 0,003 (nilai p < 0,05) dan variabel keterampilan tindakan CPR dengan nilai p = 0.011 (nilai p < 0,05). Pelatihan CPR dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tindakan CPR dalam upaya membentuk bystander CPR di siswa SMA. DOI: 10.5281/zenodo.5225820
PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG HIV DAN AIDS DI DESA CANGKIR, GRESIK Santiasari, Retty Nirmala; Mahayati, Lina; Darmawan, Taufan Citra
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.498

Abstract

HIV merupakan sejenis virus yang menyerang sel darah putih dan dapat menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia yang kemudian dapat menjadi AIDS. Sedangkan AIDS sendiri adalah sekumpulan penyakit yang timbul karena adanya penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengerti dan paham tentang penyakit HIV/AIDS termasuk proses penularannya, yang berdampak masih adanya pengucilan warga yang terkena di wilayahnya. Ibu-ibu PKK merupakan pintu yang dapat diberikan Pendidikan tentang HIV/AIDS untuk mengajarkan pada remaja dan lingkungan. Media poster merupakan salah satu media yang dapat digunakan karena mudah dimengerti dan dipahami. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu setempat tentang HIV/AIDS termasuk sebagai upaya pencegahan dari tingkat dasar masyarakat. Kegiatan ini dilakukan bersamaan antara ibu-ibu PKK wilayah desa Cangkir Gresik dengan fasilitator dari STIKes William Booth Bersama dengan mahasiswa sebagai pendamping kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dengan metode pemberian edukasi melalui media poster ini menunjukan hasil yang baik. Hasil kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan ibu dari sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi tentang HIV/AIDS. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan warga dalam menyebarluaskan informasi Kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan ini sebagai upaya mendukung program pemerintah di bidang promosi Kesehatan.
PENINGKATAN KESADARAN REMAJA TERKAIT HIV MELALUI PENDIDIKAN SEKSUAL SEJAK DINIeness regarding HIV through Early Sex Education Darmawan, Taufan Citra; Santiasari, Retty Nirmala; Mahayati, Lina
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i2.547

Abstract

The HIV problem in Indonesia continues to increase every year. This increase is due to the lack of knowledge about HIV in society, especially in adolescent. Increasing adolescent knowledge is important because adolescents are the age stage most vulnerable to engaging in HIV risk behavior. One of the education that can be provided is sexual education. This education is important to increase understanding about sexuality, sexual diseases and risky sexual behavior for adolescent. After being given education, it is hoped that adolescent will be able to recognize and avoid HIV risk behavior. The aim of this activity is to provide education to adolescent to avoid risky actions and avoid HIV transmission. The implementation method is carried out by providing education to adolescent at secondary school level aged 15-19 years. Education is carried out by providing lectures and video presentations explaining sexual education. This action was carried out in 2 meetings. At each meeting, a pre-post test is given with questions to assess teenagers' understanding. The results of implementing early sexual education for adolescent found that 32 teenagers took part in the activity. After being given the questionnaire, there was an increase in knowledge before the education and after the education. Apart from that, when measuring the experience and satisfaction of teenagers after being educated, it was found that teenagers felt afraid of HIV transmission but were not afraid of HIV sufferers. 100% of teenagers say staying away from their actions is an important key in preventing HIV. 100% of teenagers are satisfied with the education provided. The results of the knowledge evaluation showed that 93.75% of teenagers understood the material provided. There are still teenagers who don't understand because in the middle of the process there are obstacles in absorbing information because these teenagers have to attend other activities.
EDUKASI GIZI: KUNCI IBU CERDAS UNTUK KELUARGA SEHAT Mahayati, Lina; Santiasari, Retty Nirmala
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v6i1.712

Abstract

Pendahuluan. Masalah gizi kurang pada anak usia dini masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Di PAUD Puri Menganti Indah, hasil pengukuran status gizi menunjukkan bahwa 35% dari 30 anak mengalami gizi kurang berdasarkan indikator BB/TB. Kondisi ini berkaitan erat dengan rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang, di mana sebagian besar ibu berpendidikan SMA, tidak bekerja, dan 60% anak merupakan anak pertama. Metode. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan edukatif-partisipatif melalui penyuluhan gizi interaktif, demonstrasi memasak makanan sehat, dan pembagian buku saku gizi. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan ibu, serta pengukuran ulang status gizi anak. Hasil. Sebelum edukasi, distribusi pengetahuan ibu adalah 10 orang dalam kategori kurang, 15 cukup, dan 5 baik. Setelah edukasi, terjadi peningkatan signifikan: 5 orang dalam kategori kurang, 10 cukup, dan 15 baik. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi yang digunakan efektif dalam meningkatkan literasi gizi ibu. Diskusi. Peningkatan pengetahuan ibu sejalan dengan teori-teori perubahan perilaku seperti Health Belief Model, Theory of Planned Behavior, dan Social Cognitive Theory. Temuan ini juga didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa edukasi gizi berbasis teori dan kontekstual mampu meningkatkan pemahaman dan praktik gizi dalam keluarga.