Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat

PENDIDIKAN KESEHATAN HIV DENGAN METODE FOCUS GROUP DISCUSSION PADA REMAJA DI SURABAYA Darmawan, Taufan Citra; Santiasari, Retty Nirmala; Mahayati, Lina
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i1.591

Abstract

Edukasi infeksi menular seksual seperti HIV dapat dilakukan sejak dini. Hal ini penting, supaya remaja mampu menjaga diri dari perilaku beresiko. FGD dapat digunakan sebagai cara untuk mengedukasi HIV pada remaja. Tujuan FGD yaitu meningkatkan komunikasi 2 arah sehingga informasi yang disampaikan adekuat. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini yaitu sosialisasi dengan FGD. Kegiatan dilakukan berkelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 orang remaja. Tujuan spesifiknya adalah untuk melindungi remaja dari risiko Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV/AIDS dan masalah kesehatan seksual. sasaran kegiatan sebanyak 41 remaja berusia 15-21 tahun. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai tujuan. peserta yang hadir sebanyak 42 remaja. semua remaja sangat antusias mengikuti kegiatan yang ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan respon positif remaja saat diskusi. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan rutin dan dipertahankan sebagai sarana edukasi kesehatan pada remaja.
CEGAH OBESITAS DENGAN MAKAN SEHAT GERAK AKTIF (MASEGA) DI PGTK KRISTEN DHARMA MULYA Santiasari, Retty Nirmala; Mahayaty, Lina; Darmawan, Taufan Citra; Imam, Nurul
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v5i2.660

Abstract

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Kondisi ini terjadi akibat adanya akumulasi lemak tubuh yang abnormal, yang saat ini banyak dialami oleh anak-anak. Anak yang mengalami obesitas memiliki resiko lebih tinggi terkenanya berbagai penyakit, seperti penyakit diabetes melitus, hipertensi dan penyakit jantung. Faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya obesitas pada anak diantaranya pola makan yang tidak sehat, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini adalah untuk memperkenalkan makanan sehat pada anak-anak melalui metode bermain, sehingga anak-anak dapat mengingat pemilihan makanan yang sehat. Metode edukasi yang dilakukan melalui program Cegah Obesitas dengan MASEGA yang diberikan kepada anak-anak dengan media kartu permainan dan video interaktif, yang melibatkan 32 anak balita. Hasil pengabdian masyarakat pada anak balita berjalan dengan baik dan seluruh peserta hadir sesuai dengan target pengabdian. Semua anak sangat antusias selama mengikuti kegiatan yang di tunjukkan dengan respon aktifnya dalam permainan edukasi yang dilakukan. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilanjutkan rutin dan di pertahankan sebagai metode edukasi kesehatan yang tepat bagi anak balita.
PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG HIV DAN AIDS DI DESA CANGKIR, GRESIK Santiasari, Retty Nirmala; Mahayati, Lina; Darmawan, Taufan Citra
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.498

Abstract

HIV merupakan sejenis virus yang menyerang sel darah putih dan dapat menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia yang kemudian dapat menjadi AIDS. Sedangkan AIDS sendiri adalah sekumpulan penyakit yang timbul karena adanya penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengerti dan paham tentang penyakit HIV/AIDS termasuk proses penularannya, yang berdampak masih adanya pengucilan warga yang terkena di wilayahnya. Ibu-ibu PKK merupakan pintu yang dapat diberikan Pendidikan tentang HIV/AIDS untuk mengajarkan pada remaja dan lingkungan. Media poster merupakan salah satu media yang dapat digunakan karena mudah dimengerti dan dipahami. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu setempat tentang HIV/AIDS termasuk sebagai upaya pencegahan dari tingkat dasar masyarakat. Kegiatan ini dilakukan bersamaan antara ibu-ibu PKK wilayah desa Cangkir Gresik dengan fasilitator dari STIKes William Booth Bersama dengan mahasiswa sebagai pendamping kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dengan metode pemberian edukasi melalui media poster ini menunjukan hasil yang baik. Hasil kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan ibu dari sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi tentang HIV/AIDS. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan warga dalam menyebarluaskan informasi Kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan ini sebagai upaya mendukung program pemerintah di bidang promosi Kesehatan.
PENINGKATAN KESADARAN REMAJA TERKAIT HIV MELALUI PENDIDIKAN SEKSUAL SEJAK DINIeness regarding HIV through Early Sex Education Darmawan, Taufan Citra; Santiasari, Retty Nirmala; Mahayati, Lina
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i2.547

Abstract

The HIV problem in Indonesia continues to increase every year. This increase is due to the lack of knowledge about HIV in society, especially in adolescent. Increasing adolescent knowledge is important because adolescents are the age stage most vulnerable to engaging in HIV risk behavior. One of the education that can be provided is sexual education. This education is important to increase understanding about sexuality, sexual diseases and risky sexual behavior for adolescent. After being given education, it is hoped that adolescent will be able to recognize and avoid HIV risk behavior. The aim of this activity is to provide education to adolescent to avoid risky actions and avoid HIV transmission. The implementation method is carried out by providing education to adolescent at secondary school level aged 15-19 years. Education is carried out by providing lectures and video presentations explaining sexual education. This action was carried out in 2 meetings. At each meeting, a pre-post test is given with questions to assess teenagers' understanding. The results of implementing early sexual education for adolescent found that 32 teenagers took part in the activity. After being given the questionnaire, there was an increase in knowledge before the education and after the education. Apart from that, when measuring the experience and satisfaction of teenagers after being educated, it was found that teenagers felt afraid of HIV transmission but were not afraid of HIV sufferers. 100% of teenagers say staying away from their actions is an important key in preventing HIV. 100% of teenagers are satisfied with the education provided. The results of the knowledge evaluation showed that 93.75% of teenagers understood the material provided. There are still teenagers who don't understand because in the middle of the process there are obstacles in absorbing information because these teenagers have to attend other activities.
EDUKASI GIZI: KUNCI IBU CERDAS UNTUK KELUARGA SEHAT Mahayati, Lina; Santiasari, Retty Nirmala
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v6i1.712

Abstract

Pendahuluan. Masalah gizi kurang pada anak usia dini masih menjadi isu kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Di PAUD Puri Menganti Indah, hasil pengukuran status gizi menunjukkan bahwa 35% dari 30 anak mengalami gizi kurang berdasarkan indikator BB/TB. Kondisi ini berkaitan erat dengan rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang, di mana sebagian besar ibu berpendidikan SMA, tidak bekerja, dan 60% anak merupakan anak pertama. Metode. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan edukatif-partisipatif melalui penyuluhan gizi interaktif, demonstrasi memasak makanan sehat, dan pembagian buku saku gizi. Evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan ibu, serta pengukuran ulang status gizi anak. Hasil. Sebelum edukasi, distribusi pengetahuan ibu adalah 10 orang dalam kategori kurang, 15 cukup, dan 5 baik. Setelah edukasi, terjadi peningkatan signifikan: 5 orang dalam kategori kurang, 10 cukup, dan 15 baik. Hasil ini menunjukkan bahwa pendekatan edukasi yang digunakan efektif dalam meningkatkan literasi gizi ibu. Diskusi. Peningkatan pengetahuan ibu sejalan dengan teori-teori perubahan perilaku seperti Health Belief Model, Theory of Planned Behavior, dan Social Cognitive Theory. Temuan ini juga didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa edukasi gizi berbasis teori dan kontekstual mampu meningkatkan pemahaman dan praktik gizi dalam keluarga.
EDUKASI SEKS BEBAS PADA REMAJA: STUDI PENYULUHAN DI KELAS XII SMA ADVENT ANJASMORO SURABAYA Santiasari, Retty Nirmala; Mahayaty, Lina; Intiyaswati, Intiyaswati
Jurnal Booth Dharma Medika Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Booth Dharma Medika
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v6i1.717

Abstract

Remaja merupakan fase perkembangan yang rentan terhadap pengaruh lingkungan, termasuk mendapatkan informasi yang salah mengenai seksualitas. Kurangnya pemahaman perihal kesehatan reproduksi dapat meningkatkan risiko terjadinya perilaku seks bebas yang berakibat terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual. Pendidikan kesehatan reproduksi diperlukan untuk kalangan remaja di era saat ini. Perkembangan teknologi juga bisa menjadi faktor penyebab dimana remaja dapat melihat atau mendapatkan hal-hal yang kurang baik seperti perilaku seks bebas. Tetapi perkembangan teknologi juga dapat sebagai sumber informasi tentang kesehatan reproduksi. Oleh karenanya, diperlukan pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja supaya remaja mengerti akan dampak dari perilaku seksual yang tidak bertanggung jawab. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja SMA Advent Anjasmoro mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari perilaku seks bebas. Kegiatan ini dilakukan melalui memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduktif dan perilaku seks bebas, dilakukan melalui diskusi interaktif, dan memberikan pre tes diawal kegiatan untuk mengetahui pengetahuan remaja terhadap kesehatan reproduksi, yang nantinya setelah diberikan penyuluhan dilakukan pengukuran pengetahuan remaja melalui post tes. Kegiatan ini melibatkan 35 siswa kelas XII. Hasil kegiatan pengabdian ini didapatkan bahwa nilai pengetahuan pada remaja kategori baik setelah diberikan penyuluhan kesehatan reproduksi dan perilaku seks bebas.