Peningkatan peduduk di Kota Tangerang berbanding terbalik dengan ketersedian lahan pada kota ini, oleh karena itu proyek permbangunan tempat tinggal dibuat menjadi kearah vertikal atau dikenal dengan apartermen. Dalam suatu proyek konstruksi, proses penjadwalan adalah salah satu faktor penting penentu berhasil atau tidaknya proyek konstruksi tersebut. Tingkat kerberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari waktu yang efektif, besar biaya yang efisien, dan mutu yang tepat pada produk yang dicapai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jaringan kerja dan jalur kritis pada proyek pembangunan apartemen Elevee Penthouse & Residences. Metode yang digunakan adalah metode CPM (Critical Path Method). Dengan metode ini diharapkan dapat mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan proyek tersebut dan memperhitungkan kemungkinan percerpatan waktu pelaksanaannya. Metode CPM dapat digunakan sebagai analisis untuk proyek yang sedang berjalan dan untuk mengetahui keadaan proyek kedepan. Berdasarkan S-curve proyek terserbut sudah berjalan hingga minggu ke 68 dengan progress 37,020%. Namun aktualnya pada minggu tersebut progress hanya mencapai 36,437% dengan deviasi -0,584%, khususnya di tower 2 pada pekerjaan instalasi precast façade lantai 10 memiliki deviasi sebesar -1,136% dan pada pekerjaan finishing lantai ground floor memiliki deviasi sebesar -0,012%. Durasi yang dijadwalkan proyek untuk tower 2 adalah 2448 hari, namun secara aktual mengalami keterlambatan 125 hari sehingga diestimasi proyek akan selesai dalam durasi 2573 hari. Setelah dievaluasi dan dianalisis dengan mengimplementasikan metoda CPM, proyek tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 2520 hari, artinya proyek dapat dikerjakan lebih cepat 53 hari, dengan jalur kritis berada pada aktivitas A – B – F – G – H – I – K – N – O – Q – R – T – U dengan efisiensi waktu proyek sebesar 24%.