Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWI FAKULTAS KEPERAWATAN UNKLAB Nova Gerungan
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.749

Abstract

Pendahuluan: Periksa payudara sendiri atau SADARI merupakan salah satu upaya dini yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara pada wanita. Salah satu hal yang mendasari perilaku adalah pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu, perilaku yang di dasari pengetahuan akan bertahan lama di bandingkan dengan yang tidak di dasari oleh pengetahuan. Mahasiswi Keperawatan UNKLAB sudah mendapatkan pelajaran dan informasi tentang SADARI, namun masih terdapat mahasiswi yang tidak melakukannya. Tujuan: Meningkatkan tingkat kesadaran akan pentingnya SADARI untuk pencegahan kanker dini. Metode: penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Cross-sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi keperawatan tingkat IV UNKLAB, pengambilan sampel di lakukan dengan cara total sampling dengan jumlah mahasiswi 48 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner skala Guttman. Analisa univariate menggunakan presentasi pada variable pengetahuan dan perilaku dan analisa bivariate menggunakan Spearman rank. Hasil: penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswi memiliki pengetahuan SADARI yang sedang 42 (87,5%) dan perilaku SADARI yang cukup 25 (54,2%). Tidak ada hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI mahasiswi Fakultas Keperawatan UNKLAB dengan p value 0,235 (>0,05). Keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku SADARI memiliki nilai keeratan 0,175 yang berarti arah hubungan negatif. Diskusi: Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNKLAB di harapkan dapat mengaplikasikan ilmu tentang SADARI yang sudah di peroleh. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, SADARI
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI DI RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nova Gerungan
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 6 No 2 (2020): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v6i2.2404

Abstract

Kecemasan yang timbul pada anak selama dirawat di Rumah Sakit merupakan dampak dari hospitalisasi. Kecemasan dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan proses penyembuhan pada anak. Terapi bermain mewarnai gambar merupakan salah satu teknik untuk menurunkan kecemasan yang di alami anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental dengan one-group pre-post test design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 30. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan gambaran tingkat kecemasan pada anak sebelum diberikan terapi mewarnai gambar terdapat 4 (13.3%) responden pada tingkat kecemasan sedang dan 26 (86.7%) responden pada tingkat kecemasan berat. Sedangkan gambaran tingkat kecemasan sesudah diberikan terapi mewarnai terdapat 4 (13.3%) responden pada tingkat kecemasan ringan dan 26 (86.7%) responden pada tingkat kecemasan sedang. Hasil uji statistik menggunakan rumus wilcoxon test diperoleh nilai p=0.000 < 0.05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari terapi bermain mewarnai gambar terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Dapat disimpulkan bahwa terapi bermain mewarnai gambar dapat menurunkan tingkat kecemasan. Disarankan kepada institusi pelayanan kesehatan untuk dapat meningkatkan lagi pelayanan kesehatan terhadap anak usia prasekolah dengan memberikan terapi bermain mewarnai gambar untuk menurunkan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi.
Korelasi Gaya Hidup dan Stres Pada Penderita Hiperkolesterolemia Ferdy Lainsamputty; Nova Gerungan
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.719

Abstract

Introduction: Dyslipidemia causes high mortality worldwide, about 4 million per year. The lifestyle of patients with high cholesterol levels tends to be poor which has the potential to trigger cardiovascular disease. Chronic stress in this population is also suspected to be associated with a poor lifestyle. Aim: To investigate the relationship between lifestyle and stress in patients with hypercholesterolemia. Methods: A descriptive correlational and cross-sectional design were applied with 53 respondents. The questionnaires used were Health-Promoting Lifestyle Profile (HPLP II) and Perceived Stress Scale (PSS). Results: There was no significant association between lifestyle and overall stress. The stress management domain had a significant correlation with stress. Conclusion: Hypercholesterolemic patients who had good control of psychological conditions, also experienced lower stress levels.
HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN PERILAKU AGRESIF DI SMA NEGERI 1 AMURANG BARAT Nova Gerungan; Veronica Juliana Egeten
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 2 (2021): The First and Last Frontier
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i2.581

Abstract

Pendahuluan: Perilaku agresif cenderung meningkat di kalangan siswa, yang menjadi faktor penyebab perilaku agresif salah satunya adalah pola komunikasi dalam keluarga. Komunikasi merupakan hal yang penting untuk menjaga hubungan yang baik dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola komunikasi keluarga dengan perilaku agresif di SMA Negeri 1 Amurang Barat. Metode: Metode penelitian ini adalah analisis korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling dengan jumlah sampel 110 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pola komunikasi keluarga dan perilaku agresif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai mean pola komunikasi keluarga sebesar 58,83 kategori sedang, sementara untuk nilai mean perilaku agresif sebesar 84,4 kategori sedang. Hasil penelitian untuk hubungan pola komunikasi keluarga dengan perilaku agresif siswa nilai p value 0,002<0,05 dengan nilai koefisien korelasi r=0,291, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pola komunikasi keluarga dengan perilaku agresif siswa dengan arah positif. Rekomendasi: Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat menggunakan pola komunikasi yang baik dan benar untuk mengurangi perilaku agresif baik agresi fisik atau pun verbal.
Hubungan Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Pra Sekolah Nova Gerungan
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.374 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.370

Abstract

Stimulasi merupakan satu kegiatan untuk merangsang kemampuan dasar anak, kegiatan ini dapat dilakukan orang tua dengan mengajak anak bermain bersama yang dilandasi dengan cinta dan kasih sayang. Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu bertumbuh dan berkembang dan setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya. Perkembangan yang terjadi tentunya akan menimbulkan perubahan pada anak. Orang tua berperan penting dalam proses perkembangan anak, karena menjadi tanggung jawab orang tua untuk memberikan stimulasi. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Salah satu penyebab masalah perkembangan anak adalah karena kurangnya pengetahuan orang tua mengenai cara memberikan stimulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak pra sekolah. Desain penelitian menggunakandeskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional, pengambilan sampel dengan cara purposive samplingsebanyak 46 orang tua dan anaknya yang berusia pra sekolah. Instrument penelitian menggunakan kuesioner pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) dan uji statistik menggunakanspearman rank. Hasil penelitian yaitu tidak terdapat hubungan signifikan pengetahuan orang tua tentang stimulasi dengan perkembangan motorik halus anak pra sekolah p value= 0,06 >0,05. Sebagai rekomendasi bagi tenaga kesehatan agar dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan stimulasi untuk membantu meningkatkan keterlibatan keluarga khususnya orang tua dalam memberikan stimulasi.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN HARGA DIRI REMAJA DI SMA UNKLAB AIRMADIDI Nova Gerungan
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 1 (2021): I am your Nurse
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i1.541

Abstract

Pendahuluan: Masa remaja merupakan masa peralihan yang dialami oleh individu dengan berbagai perubahan yang terjadi secara pesat. Salah satu perubahan yang terjadi pada masa remaja adalah harga diri. Harga diri merupakan penilaian yang diberikan oleh individu terhadap dirinya sendiri baik secara positif atau negatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pola asuh orang tua. Pola asuh merupakan cara orang tua dalam membentuk kepribadian anak dan cenderung berbeda dalam setiap keluarga tergantung pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan harga diri remaja di SMA Unklab Airmadidi. Metode: Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan sampel sebanyak 107 orang. Analisa data menggunakan rumus presentasi pada rumusan masalah pertama dan kedua serta rumus Anova test pada rumusan masalah ketiga. Hasil: Hasil penelitian adalah mayoritas pola asuh yang diterapkan oleh orang tua adalah pola asuh demokratis dan harga diri yang dimiliki oleh remaja di SMA Unklab Airmadidi mayoritas adalah harga diri tinggi serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan harga diri remaja di SMA Unklab Airmadidi, dengan nilai p value 0,292 ˃ 0,05. Rekomendasi: Rekomendasi bagi orang tua adalah tetap menerapkan pola asuh yang sesuai untuk membantu remaja memiliki harga diri tinggi, bagi remaja tetap menghargai dan bersikap positif terhadap diri sendiri. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menambahkan variabel lain seperti dukungan teman sebaya dan lingkungan sekolah.
Status psikologis dan meningkatnya tekanan darah pada lanjut usia Nova Gerungan; Ferdy Lainsamputty
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 3 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i3.6813

Abstract

Background: Hypertension is a non-communicable disease that causes major health problems with a high prevalence in adults and elderly. High blood pressure (BP) in elderly patients is expected to worsen their psychological condition.Purpose: To determine the correlation between blood pressure and psychological status among elderly patients with hypertension.Method: The current study applied a descriptive correlation and cross-sectional design. A total sample of 152 people were recruited using simple random sampling technique. The questionnaire used was the Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42). Descriptive statistics and bivariate analysis were applied to examine the relationship between variables.Results: Systolic pressure was significantly correlated with stress (r=0.19; p<0.05).Conclusion: The higher the systolic blood pressure, the more severe the stress level in the hypertensive elderly. Keywords: Anxiety; Blood Pressure; Elderly; Hypertension; Stress  Pendahuluan: Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menyebabkan masalah kesehatan besar dengan prevalensi tinggi pada kelompok usia dewasa dan lanjut usia (lansia). Tekanan darah tinggi penderita lansia berpotensi memperparah keadaan psikologisnya.Tujuan: Untuk mengetahui korelasi antara tekanan darah dan status psikologis pada pasien lansia yang mengidap hipertensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dan berpendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 152 orang yang direkrut menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner yang digunakan yaitu Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42). Statistik deskriptif serta analisa bivariat diaplikasikan untuk menguji hubungan antar variabel.Hasil: Tekanan sistolik berhubungan secara signifikan dengan stres (r=0.19; p<0,05).Simpulan: Semakin tinggi tekanan darah sistol, semakin parah level stres pada lansia hipertensi.
Persepsi Orang Tua tentang Dampak Penggunaan Media Sosial Pada Remaja Grace Fresania Kaparang; Nova Gerungan; Indriany Lestari Pangulimang
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.988

Abstract

The purpose of this study was to find out an overview of parents perceptions of the impact of social media use on adolescents with a total sample of 35 from purposive sampling techniques and analytical descriptive research methods. The measuring instrument used is a questionnaire of parents perceptions of social media. The results of the study stated that the majority of participants had internet access, but not all were registered on social media networks. It was also found that all participating children were registered on one of the social media networks and the majority of parents supported the child being registered on one of the social media. The majority of participants said they could stop their children from using social media, and all participants were aware of threats on social media. Realizing this, the majority of parents discussed social media threats with their children and the most preferred security measure by the majority of participants was with parental monitoring measures. According to participants, the most responsible for protecting children are parents, but the rest also argue that teachers, schools, internet service providers and mass media have a responsibility. Parents are expected to always monitor children in the use of social media because from the results it is found that parents actually have authority in regulating childrens social media use.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA UNKLAB AIRMADIDI Nova Gerungan; Cassey Claudya Tondatuon
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 2 (2022): Nurses: Ready to Lead
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i2.835

Abstract

Learning motivation is an important thing because without learning motivation someone will not be interested to do learning activity. Peer social support is a factor that can influence student’s learning motivation, where support from friends around someone can increase learning motivation. The aim of this study is to know the relationship between peer social support and learning motivation at SMA Unklab Airmadidi. This study used a descriptive correlational research method with a retrospective research design. The sampling technique was purposive sampling with a total of 108 students as respondents. The instruments used peer social support and learning motivation questionnaires. From 108 respondents showed that peer support in high category was 86 (79.6%) students, the medium category was 22 (20.4%) students; Learning motivation in medium category was 82 (75.9%) students, and the high category was 26 (24.1%) students. The statistical correlation test shows that there is a significant relationship between peer social support and learning motivation at SMA Unklab Airmadidi with a value of p = 0.000 <0.05 and the value of correlation is r = 0.577 which indicates the direction of the two variables is positive, which means the higher the peer social support the higher the learning motivation and otherwise. This study is expected that students can provide social support to each other in order to increase learning motivation and for further researchers can add the gender of the respondents, to know the difference of peer social support and learning motivation based on gender. Keywords: Learning Motivation, Peer Social Support Motivasi belajar merupakan hal yang penting karena tanpa motivasi belajar maka seseorang tidak akan tertarik untuk melakukan kegiatan belajar. Dukungan sosial teman sebaya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, dimana dukungan yang berasal dari teman yang berada disekitar individu dapat meningkatkan motivasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar di SMA Unklab Airmadidi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional dengan desain penelitian retrospektif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah responden 108 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dukungan sosial teman sebaya dan motivasi belajar. Dari 108 responden menunjukkan dukungan sosial teman sebaya pada kategori tinggi 86 (79,6%) siswa, kategori sedang 22 (20,4%) siswa; motivasi belajar pada kategori sedang 82 (75,9%) siswa, dan kategori tinggi 26 (24,1%) siswa. Uji statistik pearson correlation menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar di SMA Unklab Airmadidi dengan nilai p = 0.000 < 0.05 dan nilai korelasi r = 0.577 yang menunjukkan arah korelasi kedua variabel positif, yang artinya semakin tinggi dukungan sosial teman sebaya maka semakin tinggi motivasi belajar dan juga sebaliknya. Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat saling memberikan dukungan sosial agar dapat meningkatkan motivasi belajar dan bagi peneliti selanjutnya dapat menambah jenis kelamin responden, untuk mengetahui perbedaan dukungan sosial teman sebaya dan motivasi belajar berdasarkan jenis kelamin. Kata kunci: Dukungan Sosial Teman Sebaya, Motivasi Belajar
Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Nova Gerungan; Noviani Kezia Tatuhe
NUTRIX Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Issue 1, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i1.928

Abstract

Social media has become an integral part that is hard to separate from the lives of today's teenagers, as it offers various conveniences to its users. For students, social media has evolved into a means of developing skills aimed at improving socio-economic well-being and academic achievement. This study aims to examine the relationship between social media use and academic achievement among seventh-grade students at SMP Negeri 2 Airmadidi. The school was chosen due to the critical developmental stage of seventh-grade students and the potential vulnerability to the influence of social media. This study uses a descriptive correlation method with a cross-sectional approach. The study population consists of 92 seventh-grade students, and the sampling technique used is purposive sampling. From this technique, a sample size of 75 respondents was obtained. The research instrument used is a social media questionnaire consisting of 28 statements, while student academic achievement is measured by the average grade of students. The results showed that there is a significant relationship between social media use and student academic achievement at SMP Negeri 2 Airmadidi. The value (p = 0.002 ≤ 0.05, r = 0.0374) indicates a weak positive relationship between the two. Therefore, it is recommended that students use social media more wisely and continue to improve their academic achievement. By doing so, they can serve as an example for students in other schools. This is because social media use can have both positive and negative impacts. Teachers and parents are also expected to provide guidance and support to help students face the challenges and opportunities presented by social media. Abstrak Media sosial telah menjadi bagian integral yang sulit dipisahkan dari kehidupan remaja masa kini, karena menawarkan beragam kemudahan bagi penggunanya. Bagi pelajar, media sosial telah berkembang menjadi sarana pengembangan keterampilan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi dan pencapaian akademis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara penggunaan media sosial dan pencapaian akademis di kalangan siswa kelas tujuh di SMP Negeri 2 Airmadidi. Sekolah menengah pertama tersebut dipilih karena siswa kelas tujuh sedang mengalami tahap perkembangan kritis dan memiliki potensi rentan terhadap pengaruh media sosial. Penelitian ini menggunakan metode korelasi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian terdiri dari 92 siswa kelas tujuh dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dari teknik tersebut, dihasilkan ukuran sampel sebesar 75 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner media sosial yang terdiri dari 28 pernyataan, sedangkan pencapaian akademis siswa diukur dengan rata-rata nilai siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial dan pencapaian akademis siswa di SMP Negeri 2 Airmadidi. Nilai (p = 0,002 ≤ 0,05, r = 0,0374) menunjukkan hubungan positif yang lemah antara keduanya. Oleh karena itu, disarankan agar pelajar menggunakan media sosial dengan lebih bijaksana dan terus meningkatkan pencapaian akademisnya. Dengan demikian, siswa dapat menjadi contoh bagi pelajar di sekolah lain. Sebab, penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif sekaligus negatif. Guru dan orang tua juga diharapkan dapat memberikan bimbingan dan dukungan untuk membantu siswa menghadapi tantangan dan peluang yang disajikan oleh media sosial. Kata Kunci: Prestasi belajar, Media sosial