Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EMPAT PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA SEBAGAI PANDUAN DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT ADIL MAKMUR BERDASARKAN PANCASILA Wiyono, Suko
Jurnal Likhitaprajna Vol 15 No 1 (2013): April 2013
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/likhitaprajna.v15i1.74

Abstract

Abstrak Kemajemukan  sosial  budaya  yang  dikristalisasikan  dalam  bentuk   nilai filsafat hidup bangsa (filsafat Pancasila) adalah merupakan jati diri nasional, jiwa bangsa, asas kerokhanian negara dan sumber cita nasional sekaligus identitas dan integritas nasional, serta diikat dalam satu ikatan Bhinneka Tunggal Ika dan rasa cinta tanah air bangsa dan negara.setelah reformasi, kian luas kita rasakan adanya semacam kegelisahan kolektif dalam kehidupan nasional kita. Kegelisahan itu berpangkal dari meluasnya keengganan kita sendiri untuk berbicara tentang Pancasila. Bahkan ada kesan, bahwa masyarakat terutama elit politiknya sungkan meskipun hanya sekedar menyebut Pancasila, karena kawatir kalau dianggap akan menghidupkan Orde Baru. Hal ini disebabkan adanya kekacauan epistemologis pada konteks politik, yang menyamakan nilai-nilai Pancasila dengan sesuatu kekuasaan, rezim atau suatu orde. Melalui empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang menjadi pisau analisis pada artikel ini diharapkan mampu menjawab tantangan di masa depan seperti globalisasi dan konsep masyarakat kontemporer yang kompleks demi mweujudkan masyarakat adil, makmur dan bermartabat sesuai dengan dasar negera Indonesia, Pancasila. Kata Kunci: Empat Pilar, Masyarakat Adil dan Makmur, Pancasila. 
Pengembangan Model Pembelajaran Controversial Public Issues untuk Meningkatkan Kemampuan Critical Democracy Mahasiswa Ningrum, Ayu Jelita; Wiyono, Suko; Sukriono, Didik
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 9, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um019v9i1p%p

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengembangkan serta menguji kelayakan dan keefektifan model pembelajaran controversial public issues untuk meningkatkan kemampuan critical democracy mahasiswa. Metode yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan model analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Produk yang dihasilkan dalam kajian pengembangan ini yaitu berupa model pembelajaran controversial public issues yang layak dan efektif untuk meningkatkan kemampuan critical democracy mahasiswa. Uji kelayakan produk didasarkan pada hasil validasi ahli model pembelajaran sebesar 97 persen, validasi ahli materi sebesar 83 persen, dan validasi ahli perangkat pembelajaran sebesar 95 persen. Uji keefektifan produk didasarkan pada hasil pretest dan post test serta hasil observasi untuk mengamati perkembangan kemampuan critical democracy mahasiswa. Hasil uji Normalized Gain diperoleh rata-rata nilai sebesar 0,5769 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran controversial public issues efektif untuk meningkatkan kemampuan critical democracy mahasiswa.
Perilaku Pemilih Warga Desa Golongan Muda dan Golongan Tua dalam Pemilihan Kepala Desa Jama, Saverinus Rio; Wiyono, Suko; Hady, Nuruddin
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.401 KB) | DOI: 10.17977/um019v6i2p290-301

Abstract

This study aimed to analyze the portrait, shape, and strengthening of the voting behavior of villagers and the political education of young and old villagers in the election of village heads. This study used a case study qualitative approach with observation, interviews, and documentation as data collection techniques. The results showed that the portrait of villager voting behavior in the village head election was seen through the use of voting rights, material and physical support, and participation in village deliberations. The form of the voting behavior of villagers in the village head election is included in the categories of novice voters, sawing voters, floating masses, and permanent voters. Strengthening the voting behavior of villagers in the election of village heads was carried out through socialization carried out by village officials, contestants, volunteers, churches, and the committee of the voting group. The political education of young villagers in the election of village heads was obtained from various online media, while the older group received political education from print media.