Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK DAUN KELOR SEBAGAI SUMBER VITAMIN A Muhammad Dzakwan; Siti Aisiyah
Biomedika Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14670.519 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v7i1.489

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah membuat bentuk sediaan tablet hisap ekstrak daun kelor sebagai sumber vitamin A. Penelitian ini dibuat tiga formula tablet hisap yang terbaik dengan variasi konsentrasi bahan pengikat gelatin yaitu 2%, 4% dan 6%. Tablet yang dibuat dievaluasi sifat fisis dan uji tanggapan rasa. Hasil penelitian ini selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan metode analisa varian satu jalan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% untuk mendapatkan formula tablet hisap yang terbaik. Hasil penelitian ini pertama, ekstrak daun kelor dapat dibuat menjadi tablet hisap dengan metode granulasi basah.Kedua, Tablet hisap ekstrak daun kelor dapat dibuat dengan menggunakan bahan pengikat gelatin.Ketiga, Formula I dengan konsentrasi pengikatgelatin 2% merupakan formula terbaik dan memenuhi persyaratan uji mutu fisik tablet.Keempat, Formula I dengan konsentrasi pengikat gelatin 2% memenuhi uji tanggapan rasa yang terbaik. Kata kunci : Daun kelor, ekstrak, formulasi, tablet hisap, gelatin Abstract The aim of this research wasto create a tablet dosage form suction Moringa leaf extract. This study was made three lozenges of the best formulas with gelatin binder concentration variation is 2%, 4% and 6%. Tablets are made ​​and evaluated physical propertiestaste test. Analysis of research data using statistical methods variant one way ANOVA with a 95% confidence level. The results obtained extracts of Moringa leaves can be made ​​into lozenges with gelatin binder and has met the requirements of the physical quality test tablets and taste responses. Formula I with a concentration of 2% gelatin binder is the best formula and meet the requirements of the physical quality test tablet. Key words: Moringa leaf, extract, formulation, lozenges, gelatin
UJI PENENTUAN NILAI SPF (Sun Protection Factor) FRAKSI BUNGA ROSELA (Hibiscus Sabdariffa L.) SEBAGAI ZAT AKTIF TABIR SURYA Vivin Nopiyanti; Siti Aisiyah
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 9, No 1 (2020): Maret
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v9i1.99

Abstract

Sun Protection Factor atau SPF didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya energi sinar surya (dalam hal ini UV-B) yang dibutuhkan untuk menimbulkan eritema minimal pada kulit yang dilindungi tabir surya dengan yang tidak dilindungi tabir surya. Bunga rosela mengandung flavonoid, antosian, dan polifenol. Senyawa flavonoid mempunyai potensi sebagai tabir surya karena memiliki gugus kromofor (ikatan rangkap tunggal terkonjugasi) yang mampu menyerap sinar UV-A maupun UV-B sehingga mengurangi intensitas pada kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa nilai SPF dari fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari bunga rosela. Dan diketahui fraksi yang mempunyai nilai SPF tertinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai tabir surya. Bunga rosela dibuat ekstrak kemudian difraksinasi dengan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Fraksi yang dihasilkan berupa fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air serta ekstrak tersebut diukur nilai SPF nya. Pengukuran SPF dapat dilakukan secara in vitro dengan menggunakan spektrofotometri UV- Vis. Pengujian secara in vitro berguna untuk tes pendahuluan dalam proses pengembangan produk tabir surya.Nilai SPF dari ekstrak etanol 70%, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari ekstrak bunga rosela yaitu berturut-turut 6,63±0,23; 10,11±0,61; 13,83±1,50; 11,15±0,47. Fraksi etil asetat adalah fraksi yang mempunyai nilai SPF tertinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai tabir surya.
PENGARUH MATRIKS PEKTIN DAN HPMC K15M TERHADAP DAYA MENGAPUNG DAN MENGEMBANG SERTA DISOLUSI PADA TABLET FLOATING VERAPAMIL HCl DENGAN METODE FACTORIAL DESIGN Valentina Ayuk Armadani; Siti Aisiyah; Ilham Kuncahyo
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 9, No 1 (2020): Maret
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v9i1.100

Abstract

Verapamil HCl merupakan penghambat kanal Ca2+ untuk terapi hipertensi dan angina pectoris. Verapamil HCl memiliki bioavabilitas 10-20% dan waktu paruh 4 jam sehingga dapat dibuat sediaan gastroretentive untuk mempertahankan kadar terapi obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh matriks pektin dan HPMC K15M terhadap kemampuan mengapung, mengembang dan pelepasan obat pada tablet floating verapamil HCl.Penelitian ini menggunakan empat formula variasi konsentrasi matriks pektin dan HPMC K15M dengan metode kempa langsung kemudian dilakukan pengujian terhadap sifat fisik serbuk dan tablet. Pengaruh dan interaksi antara pektin dan HPMC K15M ditentukan dengan metode factorial design menggunakan software Design Expert.Matriks pektin dan HPMC K15M memberikan pengaruh terhadap kemampuan mengapung, mengembang dan pelepasan obat dari tablet floating verapamil HCl. HPMC K15M berpengaruh dominan terhadap floating lag time yang lebih cepat dan floating time yang lebih lama. Peningkatan HPMC K15M dan pektin menurunkan jumlah pelepasan di awal   dan   kecepatan   pelepasan   obat,   serta   meningkatkan   kemampuan   mengembang. Kombinasi pektin dan HPMC K15 M (1,5:1) mempunyai floating lag time cepat, floating time lama, dan kemampuan mengembang paling besar serta mengikuti orde nol.
EFEKTIVITAS PROPORSI PELARUT UNTUK EKSTRAKSI DAUN WANGON (Olax psittacorum (Wild.) Vahl.) DALAM MENGHASILKAN FITOKONSTITUEN YANG BERPOTENSI ANTIOKSIDAN Reslely Harjanti; Siti Aisiyah; Vivin Nopiyanti
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.833 KB)

Abstract

Wangon (Olax psittacorum (Wild.) Vahl.) adalah jenis tumbuhan liar yang terdapat di daerah hutan jati dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai bahan pangan terutama pada musim paceklik. Daun wangon mengandung senyawa polifenol diantaranya flavonoid yang mampu menghambat autooksidasi melalui mekanisme penangkapan radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mencari proporsi pelarut etanol yang food grade dan efektif mengekstraksi fitokonstituen antioksidan dalam daun wangon. Penelitian ini menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi 50%, 70% dan 96%. Daun wangon dibuat serbuk kemudian diekstraksi dengan metode soxhletasi hingga diperoleh ekstrak kental yang siap diuji aktivitas antioksidannya. Setelah itu ekstrak diuji aktivitas antioksidannya dan diidentifikasi dan ditetapkan kadar senyawa yang diduga aktif sebagai senyawa antioksidan di antaranya flavonoid dan fenolik total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi pelarut yang paling baik untuk mengekstraksi daun wangon supaya mempunyai aktivitas antioksidan terbesar adalah dengan pelarut etanol 96%. Hal ini dibuktikan bahwa ekstrak etanol 96% berpotensi sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 71,27 ppm lebih baik daripada ekstrak etanol 50% dan 70%.  Ekstrak etanol  96% juga mempunyai kandungan flavonoid dan fenolik total terbesar yaitu 99,44±1,27mg QE/g sampel dan 121,66±1,39 mg GAE/g sampel. Kandungan fitokonstituen flavonoid dan fenolik total dalam ekstrak mempunyai korelasi linier dan sangat terkait dengan aktivitas antioksidannya. Kata kunci : antioksidan,  daun wangon, DPPH,  etanol,  proporsi pelarut
Optimasi Proporsi Campuran Carbopol 941 dan CMC-Na dalam Pembuatan Gel Lendir Bekicot (Achatina fullica Ferr.) secara Simplex Lattice Design ELISABETH APRILIA; ILHAM KUNCAHYO; Siti Aisiyah
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 9 No 1 (2012): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1011.126 KB) | DOI: 10.31001/jfi.v9i1.720

Abstract

Snail (Achatina fulica Ferr) mucus efficacious as cure wounds. The use of snail mucus directly considered less practical, so that made the gel preparation. This study aims to obtain the optimum formula of snail mucus gel from carbopol 941 and CMC-Na mixtures using simplex lattice design. Snail mucus obtained by solving the top shell snail then shell reversed for inside snail mucus out. Optimum gel formula based on the simplex lattice design with 2 components, i.e: carbopol 941 (K) and CMC-Na (C) using 3 formulas, i.e: formula I (100% K: 0% C), formula II (50% K: 50% C) and formula III (0% K: 100% C). The physical properties observed were viscosity, adhesiveness and dispersive, which then is used to make the SLD equation. The equation used to make the optimum formula gel from the total response of the most large gel physical nature. Results obtained from the simplex lattice design equation compared with actual test results with t-test (T-test). The results showed an optimum gel formula of snail mucus obtained from of 30% carbopol 941 and 70% CMC-Na mixtures. From the results of t-test (T-tesf) against viscosity, adhesiveness and dispersive showed no significant difference between the predictions with actual experimental results.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBUATAN BALSAM METIL SALISILAT UNTUK MENGATASI RASA NYERI SENDI DAN OTOT DI LINGKUNGAN MOJOSONGO SURAKARTA Siti Aisiyah; Reslely Harjanti; Vivin Nopiyanti; Suhartinah Suhartinah; Pudiastuti R.S.P
Journal of Dedicators Community Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.257 KB) | DOI: 10.34001/jdc.v1i1.440

Abstract

AbstractPain is an uncomfortable feeling that is often felt by the majority of the Indonesian people. Pain involves two aspects: psychological and physiological both affected by factors such as culture, age, environment and support systems, past experience, anxiety and stress. The purpose of the program of activities of community service is to prov ide knowledge about the definition and the factors that influence pain, especially joint and muscle pain as well as provide training for people Tegal Mulyo RT 01 RW 04, Tegalmulyo village Mojosongo, district Jebres in the manufacture of balsam methyl salicylate easy and cheap. The method has been used in this activity is already done counseling about pain relief and making training balm containing metisalisilat to overcome joint and muscle pain. The benefits of this activity is to increase public knowledge about pain, especially joint and muscle pain, as well as increasing the ability of communities to make an ointment Metil Salisilat independently which is easy and cheap.Keywords: Methyl salicylate, balm, joint pain, muscle painAbstrakNyeri adalah perasaan tidak nyaman yang sering dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Nyeri melibatkan dua aspek: psikologis dan fisiologis baik dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, usia, lingkungan dan dukungan sistem, pengalaman masa lalu, kecemasan dan stres. Tujuan dari program kegiatan pelayanan masyarakat adalah untuk memberikan pengetahuan tentang definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, terutama nyeri sendi dan otot serta memberikan pelatihan bagi orang Tegal Mulyo RT 01 RW 04, Tegalmulyo Desa Mojosongo, Jebres kabupaten di pembuatan balsam metil salisilat mudah dan murah. Metode ini telah digunakan dalam kegiatan ini sudah dilakukan penyuluhan tentang nyeri dan membuat balm pelatihan yang mengandung metisalisilat untuk mengatasi nyeri sendi dan otot. Manfaat dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang rasa sakit, nyeri terutama sendi dan otot, serta meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membuat salep Metil salisilat secara independen yang mudah dan murah.Kata Kunci: Metil salisilat, balsam, nyeri sendi,nyeri otot
Pelatihan Pembuatan Es Krim Buah Naga Sebagai Upaya Peningkatan Gizi Keluarga bagi Kader PKK Kadipiro Banjarsari Surakarta Reslely Harjanti; Siti Aisiyah; Vivin Nopiyanti; Titik Sunarni; Suhartinah Suhartinah
Journal of Dedicators Community Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.955 KB) | DOI: 10.34001/jdc.v4i1.878

Abstract

The community and especially children really like snacks such as ice cream. The use of dragon fruit as a component in ice cream is expected to be able to make people enjoy the sweetness and also get the intake of anthocyanins, especially those with antioxidant properties. The purpose of this activity is to provide skills training in the use of dragon fruit as the main component for ice cream making to PKK members in Kadipiro sub-district, Banjarsari District, Surakarta. The service activity begins with an explanation of the usefulness of dragon fruit and its phytochemical content. After that it was continued with training in making ice cream to PKK members. The training activities were divided into several stages starting from the tutorial then continued with mentoring from the team and ended with an evaluation of the implementation of the activities. The results from this activity are 1) participants have the understanding about nutrition of dragon fruit; 2) They understand procedure to make home made dragon fruit ice cream; 3) they able to make ice cream by themselves
Pelatihan Pembuatan Cairan Pencuci Piring Antibakteri dengan Zat Aktif Minyak Lemon untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga bagi kader PKK Kelurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta Vivin Nopiyanti; Titik Sunarni; Reslely Harjanti; Siti Aisiyah; Suhartinah Suhartinah
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v5i1.3619

Abstract

Cairan pencuci piring merupakan cairan kental bening berwarna yang berfungsi untuk membersihkan peralatan makan seperti piring, gelas, sendok/garpu. Kecenderungan pemakaian produk pencuci cair dari waktu ke waktu semakin meningkat. Hal ini menunjukkan jika pola pencucian peralatan rumah tangga mulai bergeser dari cara yang lama/tradisional dengan abu gosok dan sabun colek menuju cara baru yang lebih praktis. Adanya bentuk beruipa cairan menjadikan praktis dan mudah digunakan serta aroma produk yang khas menjsdikan cairan pencuci piring mempunyai nilai lebih dibandingkan produk pencuci piring yang lain. Bahan tanaman kaya akan senyawa yang mempunyai aktivitas antibakteri di antaranya minyak lemon. Selain digunakan sebagai zat aktif antibakteri, minyak lemon juga dapat dimanfaatkan untuk memberikan bau aromatic pada sediaan cairan pencuci piring.Bahan-bahan baku pembuatan cairan pencuci piring ini mudah diperoleh dengan bahan-bahan golongan sabun, garam, emulgator, pewangi dan pewarna. Cara pembuatannya juga sederhana dengan menggunakan prinsip melarutkan antar bahan yang digunakan. Oleh karena itu, berdasarkan dari uaraian di atas cairan pencuci piring mempunyai potensi dapatdikembangkan sebagai produk usaha mandiri yang dipasrkan secara komersial.Tujuan dari program kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pelatihan pembautan cairan pencuci piring kepada kader PKK lingkungan Suko Mulyo kelurahan Kadipiro Banjarsari Surakarta. Selain itu juga diadakan pelatihan terkait peluang untuk dikembangkan sebagai usaha mandiri warga. Kegiatan pengabdian dibagi menjadi beberapa tahapan dimulai dari survei dan observasi, dilanjutkan dengan pelatihan berupa tutorial kemuadian dilakukan pendampingan dari tim pengabdi dan diakhiri dengan evaluasi kegiatan.
Pengaruh Panjang Rantai Karbon Lipid Padat terhadap Karakteristik Nanostructured Lipid Carrier Resveratrol Siti Aisiyah; Reslely Harjanti; Vivin Nopiyanti
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.137 KB) | DOI: 10.20961/jpscr.v4i2.34408

Abstract

Karakteristik kritis nano-structured lipid carrier (NLC) sangat dipengaruhi oleh komponen lipid padat dan lipid cair dalam sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh panjang rantai karbon dalam lipid padat terhadap karakteristik NLC. Resveratrol sebagai senyawa antioksidan digunakan sebagai model obat. Sebanyak 3 formula NLC dibuat dengan variasi tipe lemak padat yaitu asam stearat, asam palmitat, dan asam miristat. Lemak padat dengan loading 5%, lemak cair dengan loading 2%, dan Tween 80 dengan loading 4,2% sebagai surfaktan. NLC dibuat dengan metode emulsi diikuti dengan sonikasi untuk memperkecil ukuran partikel. NLC resveratrol dikarakterisasi dengan parameter ukuran partikel, zeta potensial, efisiensi penjerapan, kecepatan pelepasan obat (fluks), dan stabilitas aktivitas antioksidan. Ketiga NLC resveratrol yang diperoleh memiliki karakteristik ukuran partikel 150-280 nm, potensial zeta (-4 mV) – (-15mV), efisiensi penjerapan >80%, nilai fluks 0,02-0,12 mg.cm-2.menit-1, dan penurunan aktivitas antioksidan 5-8% selama penyimpanan 30 hari. Panjang rantai karbon mempengaruhi pembentukan partikel nano dari NLC dengan hubungan parabola dan panjang rantai karbon optimum akan menghasilkan partikel dengan ukuran minimum. Zeta potensial dari ketiga formula menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05). Panjang rantai karbon memberikan pengaruh terhadap efisiensi penjerapan secara bermakna (p<0,05). Formula NLC asam palmitat memiliki fluks paling tinggi. Aktivitas antioksidan ketiga formula tidak berbeda bermakna (p>0,05).
Pengaruh Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Tablet Kunyah Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dengan Granulasi Basah Rani Dewi Pratiwi; Mimiek Murrukmihadi; Siti Aisiyah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 01 Juli 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.88 KB)

Abstract

Tablet kunyah merupakan sediaan yang cocok untuk rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam penggunaannya sebagai obat tradisional. Gelatin merupakan bahan pengikat yang dengan berbagai variasi konsentrasi dapat menghasilkan sifat fisik tablet kunyah yang berbeda-beda. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gelatin sebagai bahan pengikat pada tablet kunyah kelopak bunga rosella dan mengetahui konsentrasi gelatin yang dapat menghasilkan formula terbaik, sehingga dihasilkan tablet yang berkualitas. Kelopak bunga rosella diekstraksi dengan metode maserasi. Penyari yang digunakan adalah etanol 70%. Tablet kunyah dibuat menjadi 3 formula dengan konsentrasi gelatin 5, 10, dan 15% menggunakan metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan diuji sifat fisiknya meliputi waktu alir, sudut diam, dan susut pengeringan. Granul kering kemudian dicetak menjadi tablet menggunakan mesin dengan tekanan maksimal. Tablet kunyah diuji sifat fisiknya meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan tanggapan rasa. Data dianalisis secara statistik Kolmogorof-Smirnov, anova satu jalan, Tukey test menggunakan program SPSS 12.0 for windows dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin dengan berbagai variasi konsentrasi berpengaruh terhadap kekerasan dan kerapuhan tetapi tidak berpengaruh terhadap keseragaman bobot tablet kunyah. Konsentrasi gelatin 5% merupakan formula yang terbaik, karena dengan konsentrasi gelatin yang kecil sudah dapat memenuhi syarat sifat fisik dan evaluasi tanggapan rasa.