Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN MESIN PEMISAH BERAS, BEKATUL DAN MENIR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA PENGEMAS BERAS Agus Iswantoko; Darto Darto
TRANSMISI Vol 6, No 2 (2010): Edisi September 2010
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v6i2.4547

Abstract

Penerapan mesin pemisah beras ini dilakukan pada pengusaha/pengrajin kemasan beras pada skalarumah tangga di kota Malang. Tujuan penelitian ini untuk menggunakan, memperkenalkan danmengintroduksikan mesin pemisah beras, bekatul dan menir kepada pengrajin beras kemasan yangberskala kecil yang pada umumnya masih menggunakan cara manual, sehingga diharapkan mampumeningkatkan kapasitas produksi maupun pendapatan pengrajin tersebut. Penelitian inidilaksanakan dengan metode sosialisasi, pelatihan dan penerapan mesin, kemudian hasilnyadibandingkan dengan yang menggunakan mesin pemisah beras manual. Adapun materi yangdiberikan adalah : teknik penggunaan mesin pemisah beras serta uji coba mesin pemisah beras,menghitung kapasitas produksi, penerapan manajemen dan menganjurkan adanya pembukuankeuangan. Dengan menggunakan mesin pemisah beras ini didapatkan hasil produksi yang jauhlebih banyak yaitu enam kali lipat dengan kualitas yang lebih baik dari pada menggunakan carabiasa atau manual. Dari segi kapasitas produksi yang dihasilkan setiap jamnya mesin pemisahberas, bekatul dan menir ini juga jauh lebih baik yaitu sampai 600%. Pemakaian energi dan tempatkerja yang relatif kecil dan masih terjangkau untuk skala rumah tangga.
ANALISA PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP RASIO PEMAMPATAN TEBAL GERAM (λh) PADA LOGAM TEMBAGA Sudjatmiko Sudjatmiko; Agus Iswantoko
TRANSMISI Vol 5, No 2 (2009): Edisi September 2009
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v5i2.4511

Abstract

Rasio pemampatan tebal geram dapat digunakan sebagai ukuran untuk proses pemesinan. Dimana kondisipemotongan seperti material benda kerja, kondisi dan jenis mesin perkakas dalam hal ini kecepatan potong(Vc) dan gerak pemakanan (f) mempunyai pengaruh terhadap nilai rasio pemampatan tebal geram (lh), danditentukan dari perbandingan tebal geram setelah proses pemotongan (hc) dengan tebal geram sebelumpemotongan (h). Pada tulisan ini membahas tentang pengaruh dari kecepatan pemotongan (Vc) dan gerakpemakanan (f) terhadap rasio pemampatan tebal geram pada tembaga dengan proses sekrap konvensional.Pada proses pemesinan, nilai rasio pemampatan tebal geram (lh) yang berbanding terbalik dengan sudutgeser (φ), memberikan indikasi efisiensi proses pemesinan itu sendiri. Karena sudut geser (φ) yang besardipakai sebagai ukuran untuk proses pemesinan, diantaranya menghasilkan permukaan yang bagus (halus)serta gaya dan daya pemotongan yang relatif kecilHasil penelitian yang diperoleh menunjukkan kecepatan potong (Vc) dan kecepatan makan (Vf) yang tinggidimana tingginya kecepatan makan ini dipengaruhi oleh besarnya gerak pemakanan (f) maka akanmenurunkan koefisien gesek (μ) antara geram dengan pahat sehingga berpengaruh semakin sempitnya luasanbidang geser sebagai akibat dari naiknya sudut geser (Φ), sudut geser yang besar akan menghasilkan nilairasio pemampatan tebal geram (lh) yang kecil.
Efek Parameter Feeding dan Kondisi Geometri Cutter terhadap Kekasaran Permukaan Baja ST 60 pada Proses Milling Vertikal Marianus Beatriks Djala Gili; Darto Darto; Surjedi Surjedi; Agus Iswantoko
TRANSMISI Vol 18, No 1 (2022): March 2022
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v18i1.7561

Abstract

The milling process is one type of conventional machining process that is often carried out. The surface quality of the workpiece produced in the milling process is influenced by several factors, including the speed of feeding and the condition of the cutter. The aim of this study was to determine the effect of variable feeding and cutter conditions on the surface roughness of steel in conventional milling processes. The research was conducted using an experimental method. The research object is ST 60 steel which is processed on a micron milling machine WF3 SA. The research data shows that the feeding speed affects the surface roughness quality, where the greater the feeding value, the greater the Ra value. In addition, the condition of the cutter also has an effect, where slashing using a new cutter produces a Ra value which tends to be lower than slashing using a sharpened cutter. The lowest Ra value is 0.45 m occurs at 10 mm/minute feeding using a new cutter. While the highest Ra value at 40mm/minute feeding is 1.54 m using a sharpening cutter. 
SIMULASI DISTRIBUSI TEMPERATUR EQUIVALENT VON MISSES DAN HEAT FLUX PADA PINLESS FRICTION WELDING Kurniawan, Pradhana; Iswantoko, Agus; Lado, Febrian Dakriso Pa; Prasetyo, Hariyanto Dwi
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1544

Abstract

Metode mengilangkan pin pada friction stir welding dapat menimalisir terjanya cacat las. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis simulasi distribusi temperatur dan Heat Flux pada friction stir welding dengan material Ti-6AL-4V.  Proses simulasi terdiri dari preprocessing, processing dan post processing. Preprocessing diawali dengan desain sambungan plat Ti-6Al-4V dan geometri pahat menggunakan space claim pada software ANSYS. Plat memiliki dimensi 76,20 mm x 31,75 mm dan tool memiliki diameter 15, 24 mm. Proses selanjutnya adalah input engineering data dimana material yang digunakan adalah TI-6Al-4V dan untuk pahat adalah AISI H13. Meshing menggunakan metode multizone pada pahat dan pada benda kerja menggunakan metode sweep dengan number of divisons 44. Boundary condition terdiri dari displacement, remote displacement, plastic heating dan convection. Displacement digunakan dalam menentukan posisi tumpuan dari benda kerja sedangkan remote displacement digunakan pada arah putaran pahat. Putaran pahat menggunakan 300 rpm. Hasil simulasi teperatur menunjukan bahwa temperature global mengalami kenaikan dari 25°C ke 1052°C. Kenaikan ini diikuti dengan penambahan waktu pengelasan. Temperatur minimum yang dihasilkan adalah 19,8°C pada range waktu 1 – 2 second. Heat flux yang dihasilkan sebesar 3,8 W/mm2. Kenaikan temperature disebabkan adanya gesekan antara tool dan benda kerja, selain itu juga adanya regangan plastis.Temperatur yang naik menyebabkan pelunakan material sehinggal nilai stress akan semakin turun.
The Effectiveness of Centrifugal Pump Shaft Alignment Process Against Vibration Reduction Mulyadi, Rahmad; Darto, Darto; Iswantoko, Agus
TRANSMISI Vol 18, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v18i2.9209

Abstract

Centrifugal pump is one of the most important components that is widely used by industry and functions to move liquids in the form of water or other liquid. One of the things that often happens on centrifugal pumps is the occurrence of high vibrations and abnormal sounds. High vibration in the pump is something that should be anticipated because it can cause damage to the bearings, seals, and shafts. If the pump continues to operate in this condition, it will also cause damage to other pump components and cause the pump to stop operating. Therefore, the condition of the pump must be monitored regularly to ensure that the pump can operate properly. One of the most frequently used methods to find out where high vibrations come from is to use the aptitude analyst application that will produce a unique vibrational spectrum. Vibration analysis is done by observing the amplitude and frequency of the vibration signal. Vibration spectrum analysis can detect pump damage without having to disassemble the equipment and can provide early warning before major damage occurs and takes a large repair cost. The results showed that the existence of high vibration at the 11-PA-7131A pump was caused by the parallel misalignment that occurred at the pump shaft and motor. This is indicated by the high amplitude of vibration on orders 1x, 2x and followed by the presence of amplitude on orders 3x. Vibration data retrieval after the alignment process on the pump shaft and motor also proves that there is a very significant change in vibration amplitude on orders 1x, 2x, and on order 3x. Overall vibration also experienced a very significant decrease so that the pump can be operated normally.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KRIPIK BEKICOT DENGAN REKAYASA ALAT PEMECAH DAN PEMBERSIH CANGKANG BEKICOT Sufiyanto - -; Agus Iswantoko
PROTON Vol. 2 No. 1: Maret 2010
Publisher : Widyagama University of Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/jp.v2i1.200

Abstract

-
Pengaruh Variasi Larutan Sulfuric Acid dan Phosphoric Acid dengan Variasi Tegangan dan Waktu Anodizing terhadap Ketahanan Aus pada Aluminium 6061 Suprapto, Agus; Setyawan, Pungky Eka; Iswantoko, Agus
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2019: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material Aluminium mempunyai banyak kelebihan sehingga banyak digunakan di industry otomotif, industri pesawat terbang, industri manufaktur dan peralatan rumah tangga, namun aluminium mempunyai kelemahan dalam hal ketahanan aus sehingga komponen dari bahan aluminium tidak tahan gesek. Pengembangan metode untuk meningkatkan ketahanan aus dapat dilakukan dengan Anodizing. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui, menganalisa pengaruh tegangan, waktu dan jenis larutan anodizing terhadap ketahanan aus. Metode yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan proses Anodizing dengan variasi tegangan 15 V, 20 V, 25 V dan 30 V dan temperatur pencelupan 500C dengan variasi waktu pencelupan adalah 10, 20, 30 menit pada jenis larutan sulfuric acid, phosporic acid, 75 % sulfuric acid + 25 % phosporic acid, 50 % sulfuric acid + 50 % phosporic acid dan 25 % sulfuric acid + 75 % phosporic acid. Analisa pengujian ini dilakukan dengan metode analitis dan uji ketahanan aus. Temuan hasil penelitian: (1). Waktu anodizing semakin lama maka ketahanan ausnya semakin meningkat 156 %. (2). Tegangan anodizing semakin besar, ketahanan ausnya semakin meningkat 211 %. (3). Ketahanan aus hasil anodizing pada waktu pencelupan 20 menit dan tegangan 20 v dengan larutan sulfuric acid menghasilkan ketahanan aus tertinggi 24504, 42270 m/g, naiknya ketahanan aus 13 x lipat dibanding base metal.