Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Molucca Medica

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELF REGULATED LEARNING MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA Tuahatu, Ivana; Huwae, Laura Bianca Slyvia; Djoko, Sri Wahyuni; Titaley, Christiana Rialine; Saija, Alessandra; Silalahi, Parningotan Yosi; Bension, Johan Bruiyf
Molucca Medica Vol 18 No 1 (2025): VOLUME 18, NOMOR 1, APRIL 2025
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/molmed.2025.v18.i1.72

Abstract

Mahasiswa kedokteran dituntut untuk menguasai banyak materi dan keterampilan dalam waktu terbatas. Self-regulated learning (SRL) penting karena membantu mereka belajar secara mandiri, menetapkan tujuan, memantau kemajuan dan mengevaluasi hasil belajar. Kemampuan ini mendukung kemandirian, adaptasi dan kesiapan menjadi pembelajar sepanjang hayat dalam dunia medis yang terus berkembang. Oleh karena itu, mahasiswa perlu beradaptasi dengan mengarahkan serta mengatur perilaku dan tindakannya dalam konteks belajar yang disebut dengan Self-regulated learning (SRL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Self-regulated learning. Mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Angkatan 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat analitik dengan rancangan cross-sectional dan teknik total sampling sebagai pengambilan sampel dengan total responden sebanyak 134 orang. Alat ukur yang digunakan adalah Self-regulated Questionnaire (SRQ) yang telah dimodifikasi. Analisis data bivariat menggunakan Statistical Package for the Social (SPSS) dengan uji chi square. Nilai SRL dikategorikan menjadi kelompok tinggi dan rendah berdasarkan nilai median (74). Diperoleh 65% responden dengan skor SRL tinggi dan 69% skor SRL rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,127), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) preklinik (p=0,570), waktu belajar (p=0,492) dan tempat tinggal (p=0,468) dengan SRL. Penelitian ini dapat disimpulkan SRL tidak memiliki hubungan signifikan dengan jenis kelamin, IPK preklinik, waktu belajar dan tempat tinggal mahasiswa klinik FK Unpatti. Self-regulated learning (SRL) penting dalam pendidikan kedokteran karena mendorong mahasiswa belajar mandiri, reflektif dan bertanggung jawab. SRL membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan klinis dan mendukung pembelajaran sepanjang hayat yang esensial dalam profesi medis.
PEMODELAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KASUS COVID-19 DI PROVINSI MALUKU MENGGUNAKAN METODE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION Bension, Johan Bruiyf; Kondo Lembang, Ferry; Noija, Stazia
Molucca Medica Vol 16 No 2 (2023): VOLUME 16, NOMOR 2, OKTOBER 2023
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/molmed.2023.v16.i2.177

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menjangkiti hampir sebagian besar belahan dunia termasuk Indonesia selama kurang lebih dua tahun dan memberikan dampak negatif dalam berbagai sektor. Sifat penularan melalui droplet yang dikeluarkan oleh penderita ketika batuk, bersin, maupun saat berbicara mempercepat transmisi penularan virus COVID-19. Jumlah kasus positif COVID-19 yang terus bertambah dari hari ke hari bahkan sampai pada kematian mendorong percepatan langkah mitigasi oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran dan penularan virus COVID-19. Salah satu provinsi di Indonesia pada akhir tahun 2021 dengan tingkat kematian cukup tinggi akibat COVID-19 yakni Provinsi Maluku dimana mencapai 289 kasus kematian. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang diduga mempengaruhi jumlah kasus COVID-19 di Provinsi Maluku. Metode analisis yang umumnya digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi jumlah kasus COVID-19 yaitu metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil pengujian terhadap data ditemui mengandung aspek spasial sehingga analisis perlu dilanjutkan menggunakan pendekatan titik salah satunya adalah metode Geographically Weighted Regression (GWR) dengan fungsi pembobot Kernel Adaptive. GWR adalah model regresi terboboti yang menghasilkan model dengan karakteristik lokal. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh hasil akhir yang menerangkan bahwa metode GWR dengan fungsi pembobot Kernel Adaptive memiliki kinerja yang lebih baik untuk memodelkan jumlah kasus COVID-19 di Provinsi Maluku daripada metode OLS dimana menghasilkan nilai koefisien determinasi sebesar 99,62 persen dengan faktor yang dominan antara lain kepadatan penduduk dan persentase penduduk miskin.
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PERILAKU DISIPLIN PADA MAHASISWA TAHAP KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA DI RSUD dr. M. HAULUSSY AMBON Karwur, Madeline; Que, Bertha Jean; Bension, Johan Bruiyf; Lekatompessy, Jerome Constantine
Molucca Medica Vol 17 No 1 (2024): VOLUME 17, NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/10.30598/molmed.2024.v17.i1.55

Abstract

Motivasi merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa kedokteran tahap klinik sebagai pendorong dalam proses pendidikan dokter dan penentu perilaku mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan dokter. Berbagai hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara motivasi belajar terhadap perilaku disiplin dan prestasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap perilaku disiplin pada mahasiswa tahap klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura di RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan menggunakan teknik total sampling pada seluruh mahasiswa tahap klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura di RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Pengambilan data mengenai motivasi belajar menggunakan Academic Motivation Scale Questionnaire (AMS-Q) yang telah tervalidasi dan perilaku disiplin menggunakan daftar hadir mahasiswa tahap klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura di RSUD dr. M. Haulussy Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 84 sampel penelitian, mayoritas mahasiswa memiliki motivasi belajar tinggi yaitu sebanyak 26 orang (69%). Data perilaku disiplin menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki perilaku tidak disiplin yaitu sebanyak 66 orang (78,6%). Mahasiswa dengan motivasi belajar tinggi yang berperilaku disiplin sebanyak 11 orang (42,3%), sedangkan mahasiswa dengan motivasi belajar rendah yang berperilaku tidak disiplin sebanyak 51 orang (87,9%). Hasil uji chi square dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap perilaku disiplin pada mahasiswa tahap klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura di RSUD dr. M. Haulussy Ambon dengan nilai signifikansi p = 0,003. Perlu diadakan penelitian yang sama pada mahasiswa preklinik agar dapat melihat motivasi dari awal mengikuti perkuliahan atau sebelum memasuki tahap klinik.