Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH INVESTASI SWASTA , PENGELUARAN PEMERINTAH, DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BITUNG Weya, Yandiles; Masinambow, Vecky A.J.; Koleangan, Rosalina A.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 4 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.15773.19.1.2017

Abstract

ANALISIS PENGARUH INVESTASI SWASTA , PENGELUARAN PEMERINTAH, DAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA BITUNG Yandiles Weya, Vecky A.J. Masinambow, Rosalina A.M. Koleangan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Magister Ilmu EkonomiUniversitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAKPada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan negatif berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. Kota Bitung periode tahun 2004-2014 mengalami pertumbuhan ekonomi yang fluktuasi. Adanya fluktuasi ini dapat dipengaruhi oleh investasi swasta, belanja langsung, dan penduduk Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan positif berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami peningkatan. Sedangkan jikaTahun 2004-2014 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulut dan Kota Bitung. Metode analisis yang digunakan adalah model ekonometrik regresi berganda double-log (log-log) dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perkembangan investasi swasta, belanja langsung, dan penduduk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bitung. Data yang dipakai menggunakan data time series periodeHasil regresi model pertumbuhan ekonomi dengan persamaan regresinya yaitu  LPDRB  =  - 4,445    +  0.036 LINV  +  0.049 LBL  +  2,229 LPOP.  Dari hasil tersebutmenunjukkan perkembangan investasi swasta, belanja langsung dan penduduk berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bitung.Kata Kunci :pertumbuhan ekonomi, belanja langsung, penduduk, regresi bergandaABSTRACT    The economy experienced a period of negative growth means economic activity in this period has decreased. Bitung-year period 2004-2014 economic growth fluctuations. These fluctuations can be influenced by private investment, direct spending, and population Economic growth is one measure of the success of economic development in an area. Economic growth reflects economic activity. Economic growth can be positive and can also be negative. If the economy experienced a period of positive growth means economic activity during the period has increased. Whereas if  years 2004-2014 are sourced from the Central Statistics Agency of North Sulawesi Province and Bitung. The analytical method used is an econometric model double-log regression (log-log) with Ordinary Least Square (OLS). This study aims to determine whether the development of private investment, direct spending, and population affect the economic growth of the city of Bitung. The data used using time series data period.    The results of the regression model of economic growth with the regression equation is LPDRB = - LINV 4.445 + 0.036 + 0.049 + 2.229 LPOP LBL. From these results show the development of private investment, direct expenditure and population positive and significant impact on economic growth of Bitung.Keywords: Economic growth, direct spending, population, regression.
KAJIAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN KEP. SITARO (STUDI KASUS SIAU BARAT) Masinambow, Vecky A.J.; Sumual, Jacline I.; Tolosang, Krest D.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 3 (2016): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.14200.18.3.2016

Abstract

KAJIAN POTENSI EKONOMI MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN KEP. SITARO (STUDI KASUS SIAU BARAT) Vecky A.J.Masinambow, Jacline I.Sumual, Krest D.Tolosang Ekonomi Pembangunan-Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi Email : sumualjacline@gmail.com ABSTRAK Tujuan  yang akan di capai dalam penelitian ini adalah  untuk mengetahui potensi Ekonomi  Masyarakat Nelayan yang ada di wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Barat ,Mengkaji kaitan antara potensi dan masalah sehingga dapat disusun strategi pengembangan kehidupan perekonomian masyarakat nelayan  di Kabupaten Kepulauan Sitaro (Studi Kasus Siau Barat). Manfaat Penelitian Sebagai input atau bahan masukan dan pertimbangan bagi pemerintah Kabupatan Kepulauan Sitaro dalam perencanaan pembangunan wilayah terutama pembangunan ekonomi bagi masyarakat di kawasan pesisir Yakni Masyarakat Nelayan. Hasil penelitian ini berupa Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal Terakreditasi yang dapat dijadikan sebagai sumber publikasi  bagi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro atau bagi  SKPD yang memiliki kaitan dengan pengembangan ekonomi kawasan pesisir di Kabupaten Kepulauan Sitaro. Kata Kunci : Potensi Ekonomi, Nelayan   ABSTRACT Goals to be achieved in this research is to investigate the potential for Community Economic Fishermen in the region of the Islands District Siau West, Examining the link between the potential and the problems that can be prepared the development strategy of the economic life of fishing communities in the Islands District Sitaro (Case Study Siau West). Benefit Research As an input or input and consideration for the government Kabupatan Sitaro Islands in the planning of regional development, especially economic development for the coastal Namely Fishermen Society. The results of this study are in the Journal of Scientific Publication accredited to serve as a source for the publication of the Government of the Islands District Sitaro or for SKPD, which has links with the economic development of the coastal area in Islands District Sitaro. Keywords : Economic Potential, Fisherman
PENGARUH INVESTASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI GORONTALO PATEDA, YOLANDA -; Masinambow, Vecky A.J.; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 6 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.16455.19.3.2017

Abstract

ABSTRAKKemiskinan adalah salah satu masalah yang menjadi pusat perhatian di negara manapun. Kemiskinan disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu tingkat investasi yang masih dibawah standar, pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pengeluaran pemerintah yang penyerapannya belum efektif pada program-program yang produktif dalam rangka pengentasan kemiskinan. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa kemiskinan masih menjadi perbincangan yang serius dimasyarakat, karena kita lihat bahwa masih banyak masyarakat miskin di Indonesia khususnya di Gorontalo, ditandai oleh banyaknya masyarakat masih kekurangan bahan makanan dan banyaknya masyarakat yang masih sulit untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dan banyaknya pengangguran, ini menandakan bahwa kemiskinan di Gorontalo masih perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Investasi, pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah dan kemiskinan satu sama lain saling terkait. Sulit bagi pemerintah menciptakan lapangan kerja baru tanpa pertumbuhan ekonomi tinggi. Sama sulitnya menciptakan lapangan kerja bagi penduduk miskin (masyarakat lokal) jika pertumbuhan ekonomi hamya ditopang kegiatan produksi dan membutuhkan tenaga kerja luaran pendidikan tinggi. Pengeluaran pemerintah sendiri merupakan alat intervensi pemerintah terhadap perekonomian yang dianggap paling efektif. Selama ini tingkat efektifitas pengeluaran pemerintah dapat diukur melalui seberapa besar pertumbuhan ekonomi dicapai. Dalam perkembangannya alat indikator ini tidak saja berdasar pertumbuhan ekonomi tetapi juga melibatkan seberapa tinggi tingkat kemiskinan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh investasi, pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah terhadap tingkat kemiskinan di Gorontalo. Data yang digunakan adalah data sekunder dimana menggunakan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian, investasi memiliki pengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Gorontalo, sementara pertumbuhan ekonomi dan pengeluaran pemerintah tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kemisikinan di Gorontalo.Kata kunci : Investasi, Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Kemiskinan
ANALISIS PENGARUH INFLASI BELANJA PEMERINTAH TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN KOTA MANADO Sangkaen, Denny D.; Masinambow, Vecky A.J.; Engka, Daisy S.M.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 6 (2018): PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.19772.19.6.2018

Abstract

ABSTRAK Kota Manado merupakan ibukota dari Provinsi Sulawesi Utara yang jumlah penduduknya terbesar yang berjumlah  427.906  jiwa  dari jumlah penduduk Sulwesi Utara berjumlah 2.436.921 jiwa pada tahun 2016 (merurut BPS SULUT). Sebagai Kota yang berkembang, Kota Manado memiliki dinamika pembangunan yang dinamis. Masalah kemiskinan di perkotaan khususnya Kota Manado merupakan salah satu masalah sosial yang di hadapi hingga kini oleh pemerintah namun sulit untuk terpecahkan bahkan nyaris mustahil dapat diselesaikan hanya dalam waktu satu-dua atau bahkan dalam masa kepemimpinan pemerintah lima tahun anggaran. Kemiskinan bukanlah hanya persoalan kurangnya penghasilan yang diperoleh keluarga miskin akan tetapi banyak kasus kemiskinan juga berkaitan erat dengan persoalan kerentanan, kerawanan pangan, dan ketidakberdayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh inflasi  dan belanja pemerintah terhadap kemiskinan di Kota Manado. Untuk menganalisis pengaruh inflasi dan belanja pemerintah terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi di Kota Manado. Untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Kota Manado. Teknik analisis yang dilakukan adalah analisis jalur (Path Analsys). Hasil yang didapat inflasi dan belanja pemerintah berpengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan secara statistik  terhadap pertumbuhan ekonomi. inflasi dan belanja pemerintah berpengaruh negatif akan tetapi tidak signifikan secara statistik  terhadap kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif akan tetapi tidak signifikan secara statistik  terhadap kemiskinan. Kata Kunci      : Inflasi, Belanja Pemerintah, Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan ABSTRACT Manado City is the capital of North Sulawesi Province with the largest population of 427,906 people from North Sulawesi with 2,436,921 inhabitants by 2016 (SUMSTITED BPS SULUT). As a thriving city, Manado City has dynamic dynamics of development. The problem of urban poverty, especially Manado City, is one of the social problems faced up to now by the government but is difficult to solve and is almost impossible to complete in just one or two years or even within the five-year government's leadership period. Poverty is not just a lack of income for poor families but many cases of poverty are also closely related to issues of vulnerability, food insecurity, and powerlessness. The purpose of this study was to analyze the effect of inflation and government spending on poverty in Manado City. To analyze the effect of inflation and government spending on poverty through economic growth in Manado City. To analyze the effect of economic growth on poverty in Manado City. The analysis technique is path analysis (Path Analsys). The inflation and government expenditure outcomes have a negative but not statistically significant effect on economic growth. inflation and government spending have a negative but not statistically significant effect on poverty. Economic growth has a positive but not statistically significant effect on poverty. Keywords: Inflation, Government Expenditure, Economic Growth and Poverty
PENGARUH BESARAN ANGGARAN PROGRAM PENGAWASAN TERHADAP KINERJA INSPEKTORAT KOTA MANADO Marentek, Yuke K.; Masinambow, Vecky A.J.; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 10 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.27975.19.10.2019

Abstract

ABSTRAK Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengaruhi oleh sumber daya yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Konsep kinerja organisasi juga menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dapat dilakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah tercapai atau belum. Kinerja pegawai merupakan tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dalam kurun waktu tertentu. Kinerja pegawai juga merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil kerja yang dapat dilihat secara nyata dengan standar kerja yang telah ditetapkan organisasi.  Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian assosiatif dengan teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH tidak berpengaruh terhadap Kinerja Inspektorat Kota Manado, Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan berpengaruh terhadap Kinerja Inspektorat Kota Manado dan Secara simultan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Inspektorat Kota Manado. Kata kunci: besaran anggaran, kinerja inspektorat ABSTRACT Organizational performance represents the work of the organization in discussions which of course will be allocated by the resources owned by the organization. The concept of organizational performance also examines every community organization providing assistance to the community and providing performance appraisal using existing performance indicators to see whether the organization must do its job well and to find out what has been improved or not. Employee performance that determines the results or work results of a person from the target that must be achieved or tasks that must be approved or tasks that must be carried out in accordance with their respective responsibilities in a certain period of time. Employee achievement which is a work achievement, which is determined between work results that can be seen that is real with the work standards set by the organization. The type of research used is the type of associative research with data analysis techniques using multiple linear regression. The results showed that the Internal Oversight System Improvement Program and Control of KDH policy implementation did not contradict the Performance of the Manado City Inspectorate, Professionalism Improvement Program Examining Staff and Supervision Apparatus improved the Performance of the Manado City Inspectorate and the Simultaneous Program for Internal Supervision System and KDH Workmanship and Program Control Services Increasing Professionalism. Supervision of significant improvements to the performance of the Manado City Inspectorate. Keywords: the amount of the budget, the performance of the inspectorate
PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, PENDIDIKAN DAN TINGKAT UPAH TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KOTA MANADO Kawet, Jefry Antonius; Masinambow, Vecky A.J.; Kawung, George M.V.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 10 (2019): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.23446.19.10.2019

Abstract

ABSTRAK Tenaga kerja adalah salah satu dari faktor produksi yang penting, karena produktivitas dari faktor produksi lain bergantung pada produktivitas tenaga kerja dalam menghasilkan produksi. Menurut Todaro (2006) pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan Angkatan Kerja (AK) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu hampir semua negara berkembang menghadapi masalah kualitas dan kuantitas SDM akibat rendahnya pendidikan. Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalann jasa yang telah maupun yang akan dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan tingkat upah terhadap penyerapan tenaga kerja. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan varibel X1 jumlah penduduk, X2 tingkat pendidikan, X3 tingkat upah dan Y penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan didapat bahwa secara parsial variabel jumlah penduduk dan tingkat upah tidak berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja, sedangkan variabel tingkat pendidikan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Kemudian secara simultan variabel jumlah penduduk, tingkat pendidikan dan tingkat upah berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Manado. Kata Kunci: Jumlah Penduduk, Tingkat Pendidikan, Tingkat Upah, Penyerapan Tenaga Kerja  ABSTRACT Labor is one of the important production factors, because the productivity of other production factors depends on the productivity of labor in producing production. According to Todaro (2006) population growth and growth of the Work Force (AK) are traditionally considered as one of the positive factors that spur economic growth. In addition, almost all developing countries face the problem of quality and quantity of human resources due to low education. Wages are revenues as compensation for services that have been or will be done. The purpose of this study was to determine the effect of population, education level and wage level on employment absorption. The data analysis method used in this study is multiple linear regression analysis with X1 variable population, X2 education level, X3 wage level and Y labor absorption. Based on the results of the research data analysis and discussion, it was found that partially the population number and wage level did not influence labor absorption, while the education level variable had an effect on employment absorption. Then simultaneously the variable population, education level and wage level have a significant effect on employment in Manado City. Keyword: Population, Education Level, Wage Level, Labor Absorption
ANALISIS KONTRIBUSI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) TERHADAP STRUKTUR PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA Makalew, Victoria Natali; Masinambow, Vecky A.J.; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 18, No 5 (2017): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.15784.19.2.2017

Abstract

ANALISIS KONTRIBUSI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) TERHADAP STRUKTUR PEREKONOMIAN SULAWESI UTARA  Victoria Natali Makalew, Vecky A.J. Masinambouw, Een N. WalewangkoEkonomi Pembangunan – Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Sam ratulangi ABSTRAKSektor industri dianggap mampu untuk mendongkrak sektor-sektor lainnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah untuk itulah diperlukan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dengan core business Industri pengolahan perikanan, industri pengolahan kelapa ,industri farmasi  dan logistik yang dipercaya dapat menarik investasi serta membuka lapangan pekerjaan.                Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengukur peranan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung dalam Kontribusi khususnya Sektor industri pada Perekonomian Sulawesi Utara. Dalam penelitian ini digunakan Metode Deskriptif Proyeksi untuk melakukan perhitungan berapa kontribusi dari nilai tambah yang akan didapat dengan adanya KEK terhadap indutri kecil, menengah dan besar dengan kajian finansial dari fisibility study awal pembentukan KEK dan Metode Analisa Korelasi untuk membahas seberapa kuat hubungan dan apakah terdapat perbedaan antara adanya KEK dengan tidak adanya KEK terhadap sektor industri untuk perubahan struktur perekonomian provinsi Sulawesi Utara dengan  data primer yang diperoleh dari hasil interview dan data sekunder yang diambil dari BPS, dan Kajian Finansial dari Studi Kelayakan Awal pendirian Kawasan Ekonomi Kota Bitung juga metode penelitian pustaka. Dari hasil analisis menunjukkan korelasi industri menengah yang tertinggi untuk ke tiga skenario yang ada (Moderat, Optimis dan Pesimis). Ini berarti bahwa pengembangan industri menengah Kawasan Ekonomi Khusus Bitung memberikan multiplier efek bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Bitung, terutama pada peningkatan penyerapan tenaga kerja, peningkatan kontribusi industri menegah pada Struktur Ekonomi pembentuk PDRB.  Kata Kunci : Sektor Industri, Struktur Ekonomi, Produk Domestik Regional Bruto, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ABSTRACTThe industrial sector is considered able to boost other sectors in c promoting economic growth of a region that is required for Special Economic Zones with core business in Bitung fishery processing industry, oil processing industry, pharmaceutical industry and logistics that are believed to attract investment and create jobs .The purpose of this study was to measure the role of Special Economic Zones Contributions city of Bitung in particular the industrial sector in North Sulawesi's economy. This study used a descriptive method Projections for calculating the contribution of added value to be gained by the KEK to the industries of small, medium and large with a financial review of Visibility study the early formation of KEK and Correlation Analysis Method to discuss how strong the relationship and whether there is a difference among their KEK in the absence of the industrial sector to change the economic structure of North Sulawesi province with primary data obtained from interviews and secondary data drawn from the CPM and Financial Assessment of Feasibility study Preliminary Economic Zones establishment of Bitung also library research methods. The analysis showed that the highest correlation medium industries for the three scenarios exist (Moderate, Optimistic and Pessimistic). This means that the development of secondary industries Special Economic Zone Bitung provide a multiplier effect for economic growth in the province of North Sulawesi and Bitung, especially on increasing employment, increase the industry's contribution to the Economic Structure-forming medium PDRB. Keywords: Industrial Sector, Economic Structure, Gross Domestic Product, Special Economic Zones (SEZs) 
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PENGGUNA JALAN AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI ZERO POINT KOTA MANADO Muari'F, Munazar R; Masinambow, Vecky A.J.; Rotinsulu, Tri Oldy
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 19, No 7 (2018): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.20246.19.7.2018

Abstract

ABSTRAKSektor tranportasi merupakan salah satu komponen utama dalam peningkatan arus perekonomian, baik untuk memaksimalkan potensi daerah yang selama ini dimiliki namun juga untuk membuka sektor-sektor ekonomi baru yang berujung pada  peningkatan perekonomian sebuah daerah.Guna memanfaatkan potensi-potensi yang dimiliki maupun membuka potensi-potensi perekonomian yang baru maka peran serta pemerintah dalam mengatur alokasi belanjanya perlu untuk lebih dimaksimalkan. Untuk melihat seberapa besar pengaruh belanja pemerintah dalam bentuk belanja langsung dan belanja tidak langsung mempengaruhi peningkatan sub-sektor transportasi.Penelitian ini menggunakan Ordinary least square dengan  metode regresi berganda, dari hasil penelitian didapatkan hasil r square sebesar  96,7. Dengan hasil ini maka dapat terlihat pengaruh belanja pemerintah terhadap peningkatan sub-sektor transportasi hampir mencapai angka 97 persen, yang artinya hanya tersisa 3 persen tingkat pengaruh variabel lain. Kata kunci : Belanja Langsung (BL), Belanja Tidak Langsung (BTL), Otonomi, Transportasi ABSTRACT                    Transport sector is one of the main components to increase the flow of the economy, to maximize the potential of the area that had been held, but also to open up new economic sectors which resulted in an increase in the economy of a region.               In order to utilize the potential that may or unlock the potential of the new economy, the role of government in regulating the allocation of spending needs to be maximized. To see how much influence government spending in the form of direct expenditure and indirect expenditure affect the improvement of the transport sub-sector.               This study using the Ordinary least squares multiple regression method, the result showed the the r-square of  96.7. With that, it can be seen the effect of government spending to increase transport sub-sector almost reached 97 percent, which means that only the remaining 3 percent the level of influence of other variables. Keywords: Direct Expenditure, Indirect Expenditure, Autonomy, Transportation
ANALISIS PAJAK BUMI BANGUNAN PERDESAAN PERKOTAAN DI KOTA BITUNG Kaunang, Dessy Febiola; Masinambow, Vecky A.J.; Rorong, Ita Pingkan
Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol 19, No 03 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah, pajak bumi dan bangunan ada 2 jenis yaitu P2 dan P3. PBB-P2 adalah daerah pedesaan dan perkotaan, PBB-P3 adalah sektor pertanian, perikanan, dan pertambangan. PBB-P2 sebelumnya adalah pajak pusat kemudian dilimpahkan ke pajak daerah. Peraturan ini berlaku sejak awal 2014. Beberapa daerah sudah dibuat sejak transisi PBB-P2 2012. Salah satu daerah yang melakukan transfer adalah di Kota Bitung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung pendapatan keluarga ke PBB-P2 di Kota Bitung dan pengaruh tidak langsung melalui konsumsi rumah. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa variable pendapatan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi rumah, variable konsumsi rumah berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBB-P2 dan variable pendapatan keluarga keluarga berpengaruh tidak signifikan terhadap PBB-P2 melalui konsumsi rumah.
ANALISIS PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA SECARA ELEKTRONIK (E-PROCUREMENT) DI LPSE KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Lumintang, Michael Nelsen; Masinambow, Vecky A.J.; Walewangko, Een N.
JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Vol 20, No 3 (2020): JURNAL PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35794/jpekd.29224.20.3.2020

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Belanja Konstruksi, Belanja Konsultasi dan Belanja Barang terhadap Belanja Langsung di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten (SKPD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2014-2018. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Secara parsial Belanja Konstruksi berpengaruh terhadap Belanja Langsung di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten (SKPD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2014-2018, (2) Secara parsial Belanja Konsultansi berpengaruh terhadap Belanja Langsung di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten (SKPD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2014-2018, (3) Secara parsial Belanja Barang tidak berpengaruh terhadap Belanja Langsung di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten (SKPD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2014-2018 dan (4) Secara simultan Belanja Konstruksi, Belanja Konsultansi dan Belanja Barang berpengaruh signifikan terhadap Belanja Langsung di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten (SKPD) Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2014-2018 Kata kunci : belanja konstruksi, belanja konsultansi, belanja barang, belanja langsung AbstractThe purpose of this study was to determine the effect of Construction Shopping,  Consultation Shopping and Goods Expenditures Shopping on Direct Shopping in the Southeast Minahasa District Work Unit (SKPD) in 2014-2018. The data analysis method that will be used in this study is the panel data regression model. The results of the study show that: (1) Partially Construction Shopping influences Direct Expenditures in the Regional Ministries Work Unit (SKPD) of Southeast Minahasa Regency in 2014-2018, (2) Partially Consultants Shopping influences Direct Expenditures in the Regional Work Units (SKPD) ) Southeast Minahasa Regency in 2014-2018, (3) Partially the Goods Shopping do not influence Direct Expenditure in the Regional Ministries Work Unit (SKPD) of Southeast Minahasa Regency in 2014-2018 and (4) Simultaneously Construction Shopping, Consultancy Shopping and Goods Shopping have a significant effect on Direct Expenditure in the Southeast Minahasa Regency 2014-2018 Regional Ministries Work Unit (SKPD) Keywords : construction shopping, consulting shopping, goods expenditures shopping, capital expenditure