Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS KINERJA GELOMBANG DI PANTAI MALALAYANG II Gerrits, Lukas; Thambas, Arthur H.; Jasin, M. Ihsan
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 1 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan wilayah pantai sangatlah penting dalam mempertahankan bentuknya dimana wilayah pantai berperan khusus dalam bidang rekreasi, pelabuhan, navigasi, dan lain sebagainya. Pantai Malalayang II yang merupakan salah satu wilayah pantai daerah wisata. Oleh sebab itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir maka perlu mengetahui karakteristik gelombang yang terjadi di pantai tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja gelombang dengan menggunakan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di daerah pantai Malalayang II. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMKG Samratulangi Manado untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan.Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Pantai Malalayang II didominasi oleh gelombang arah Utara dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Juni 2012 dengan  H = 0.061 m dan T = 1.304 det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.979 sampai 1.500 dan koefisien shoaling yang terjadi berkisar pada 0.963 sampai 1.189. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 0.123 sampai 0.5 m pada kedalaman 1 m sampai 5 m. Kata kunci: Pantai Malalayang II, kinerja gelombang, refraksi, shoaling, gelombang pecah.
ALTERNATIF BANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI DESA SAONEK, KABUPATEN RAJA AMPAT Yong, Ayub Giovano; Thambas, Arthur H.; Jansen, Tommy
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 9 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah pesisir mempunyai banyak masalah, salah satunya adalah pengikisan sedimen garis pantai akibat gelombang yang sering disebut abrasi. Penelitian ini mengambil judul “Alternatif Bangunan Pengaman Pantai di Desa Saonek, Kabupaten Raja Ampat” dengan Pulau Saonek sebagai lokasi penelitian yang beberapa bagian pesisirnya mengalami abrasi. Penelitian bertujuan menghasilkan uraian mendalam terkait alternatif bangunan pengaman pantai di pesisir Pulau Saonek dengan penerapan ilmu teknik sipil dengan menggunakan bantuan software pemodelan GENESIS-CEDAS. Berdasarkan analisa dan pemodelan yang dilakukan didapatkan hasil peramalan “shoreline“ untuk 5 dan 10 tahun. Hasil running menunjukkan daerah yang diteliti mengalami abrasi dan juga sedikit sedimentasi di beberapa titik. Pemodelan kemudian dilanjutkan dengan mencoba-coba menambahkan bangunan pengaman pantai seperti “detach breakwater“, seawall, dan “diffracting groin“ di daerah yang diteliti. Hasilnya percobaan penambahan “detach breakwater“ pada 4 titik di “domain“ adalah hasil perlindungan dari abrasi terbaik dengan sedikit abrasi dan sedimentasi di beberapa titik pada “shoreline“ . Hasil percobaan ini diharapkan menjadi kajian alternatif dan sebagai acuan untuk memperhitungkan berbagai aspek seperti struktur, biaya, dan aspek lain yang nantinya digunakan dalam merencanakan bangunan pengaman pantai di Desa Saonek Kab. Raja Ampat. Kata Kunci : Bangunan Pengaman Pantai, GENESIS-CEDAS, Abrasi, Shorline
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PANTAI BAHOI KECAMATAN LIKUPANG BARAT Mokodongan, Masita Aisza; Jasin, Muh. I.; Thambas, Arthur H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 9, No 4 (2021): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan wilayah pantai sangat penting untuk mempertahankan bentuk garis pantai. Pantai Desa Bahoi mengalami pengikisan akibat gelombang sehingga di garis pantai tersebut mengalami kerusakan. Dalam penelitian ini dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di pantai Desa Bahoi, peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin masa lalu selama 10 tahun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Dari data tersebut bisa didapatkan tinggi dan periode gelombang yang signifikan. Dari hasil perhitungan diperoleh lima arah pembentukan gelombang yakni Timur Laut, Timur, Tenggara dan selatan dengan gelombang maksimum yang terjadi dari arah Timur dengan tinggi gelombang 1.132 m dan periode 3.411 det. Diperoleh nilai koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 1.0260 sampai 1.4900 dam koefisien shoaling yang terjadi antara 0.8343 sampai 1.1865. Nilai koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 1.0260 sampai 1.4900 dan koefisien shoaling yang terjadi antara 0.8343 sampai 1.1865. Tinggi gelombang pecah yang terjadi berkisar antara 0.9098 m sampai dengan 1.3987m pada kedalaman -1m sampai -10 m. Kata Kunci : Pantai Desa Bahoi, gelombang pecah, karakteristik gelombang, refraksi, shoaling
PERENCANAAN PEMECAH GELOMBANG (BREAKWATER) DI DAERAH PANTAI DESA SAONEK KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI PAPUA BARAT Rizal, Nurul Fajri T.; Jansen, Tommy; Thambas, Arthur H.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 9, No 4 (2021): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Erosi garis pantai (abrasi) merupakan merupakan salah satu masalah yang terjadi di daerah pantai. Salah satu daerah pantai yang mengalami ialah daerah pantai desa Saonek yang berada di Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat. Untuk mengatasi erosi pihak terkait sudah melakukan pembangunan Talud namun sudah rusak,oleh karena itu diperlukan perencanaan bangunan pantai yang baru. Berdasarkan hasil analisis bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang terbaik dalam meminimalisir masalah abrasi. Maka perlu adanya perhitungan pemecah gelombang pada daerah tersebut. Dalam perencanaan pemecah gelombang diperlukan data-data seperti data gelombang angin, pasang surut, transport sedimen serta peta bathimetri, data-data ini kemudian di analisis. Setelah di analisis dapat direncanakan pemecah gelombang dengan tipe sisi miring yang dipilih serta material dari batu pecah dan tetrapod dengan tiga alternatif kemungkinan. Dari tiga alternatif tersebut dapat ditentukan dimensi serta parameter lain di bangunan pemecah gelombang di daerah Pantai Desa Saonek. Kata Kunci: Pemecah Gelombang, Abrasi, Saonek
Penyediaan Fasilitas Bermain Anak Di Taman Muhammad Hatta, Desa Mangon, Kota Sanana Suleman, Julkifli; Thambas, Arthur H.
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58693

Abstract

Taman Kota merupakan bagian landscap dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Yang diprioritaskan dalam rencana pembangunan kota. Taman kota merupakan bagian perencanaan RTH bertujuan untuk mengimbangi kawasan spasial fisik Terbangun yang besar pada lahan hijau. Keberadaan taman di kota Sanana merupakan hal baik bagi masyarakat. Namun, taman di Kota Sanana ini masih belum memiliki fasilitas bermain untuk anak. Untuk itulah perlu diketahui kriteria apa saja Yang harus dipenuhi dalam menyediakann fasilitas bermain anak pada taman kota sehingga dapat mengurangi rasa jenuh anak saat ke taman. Kriteria-kriteria ini dijadikan dasar dalam penyediaan taman bermain sehingga pemanfaatan taman dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitarnya. Kata kunci: penyediaan, fasilitas, bermain, anak, taman, kota
Model Distribusi Kecepatan Angin Untuk Peramalan Gelombang Di Wilayah Perairan Manado Lihondatu, Reinhard H. M.; Thambas, Arthur H.; Mamoto, Jeffry D.
TEKNO Vol. 22 No. 90 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i90.59483

Abstract

Perencanaan bangunan pengaman pantai pada dasarnya memerlukan beberapa data yang harus diketahui, salah satunya adalah data gelombang. Namun, ketersediaan data gelombang cenderung menjadi suatu permasalahan dikarenakan data tersebut tidak tersedia di Lokasi pekerjaan bahkan sulit untuk didapatkan. Dikarenakan hal tersebut, maka para ahli mengemukakan beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk meramalkan tinggi gelombang. Berdasarkan data angin dapat dibuat suatu model distribusi kecepatan angin yang bisa digunakan untuk peramalan gelombang. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data angin dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika – Stasiun Meteorologi Maritim Bitung di Kota Bitung. Adapun data yang diambil adalah data arah dan kecepatan angin setiap jam selama kurun waktu 5 tahun (2018-2023) di Kota Manado. Data ini kemudian dianalisis untuk pembuatan model distribusi kecepatan angin di wilayah perairan Manado, yang dapat dipakai untuk meramalkan tinggi gelombang dengan metode Darbyshire dan SMB dengan beberapa kondisi yang diperhitungkan. Hasil penelitian ini kemudian di sajikan dalam bentuk grafik persamaan regresi linear berdasarkan durasi rencana 12 jam sehingga dapat digunakan untuk meramalkan tinggi gelombang yang akan terjadi di wilayah perairan kota Manado. Kata kunci: model distribusi,kecepatan angin,peramalan gelombang
Model Distribusi Kecepatan Angin Untuk Peramalan Gelombang Menggunakan Metode Darbyshire dan SPM Di Kota Bitung Menda, Glenn R.; Thambas, Arthur H.; Jasin, M. Ihsan
TEKNO Vol. 23 No. 91 (2025): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v23i91.60949

Abstract

Kota Bitung merupakan kota maritim yang sangat bergantung pada aktivitas perikanan, perdagangan, dan pariwisata. Keamanan dan efisiensi operasional di perairan sangat krusial bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Namun, pengumpulan data gelombang laut secara langsung di Indonesia sering kali memakan waktu dan biaya yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan distribusi kecepatan angin dan meramalkan tinggi gelombang di perairan Kota Bitung menggunakan metode Darbyshire dan Shore Protection Manual (SPM). Data kecepatan angin, durasi, dan arah angin dari lima tahun terakhir yang diperoleh dari BMKG Kota Bitung dianalisis untuk membuat model distribusi kecepatan angin relatif, yang kemudian diaplikasikan untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang laut. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan linear yang kuat antara kecepatan angin dan tinggi gelombang, dengan koefisien determinasi R2 sebesar 0.9937 dan persamaan regresi linear y = 8.8045x + 2.2916. Hasil tinggi gelombang yang diperoleh untuk wilayah perairan Kota Bitung dengan durasi 12 jam adalah: kecepatan angin maksimum 14.02 m/s = 1.35 m, 10.49 m/s = 0.9 m, 8.3 m/s = 0.7 m, 6.89 m/s = 0.49 m. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan infrastruktur perairan dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan dalam merencanakan dan mengelola aktivitas maritim di Kota Bitung. Kata kunci: kecepatan angin, tinggi gelombang, model distribusi, Darbyshire, SPM
Kajian Efektifitas Jaringan Irigasi Terhadap Lingkungan Untu, Meylita; Thambas, Arthur H.; Supit, Cindy J.
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.1897

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas jaringan irigasi serta hubungannya dengan kondisi lingkungan, khususnya di Kelurahan Kakaskasen, Kota Tomohon. Metode yang digunakan meliputi pengukuran debit masuk dan keluar untuk menghitung efisiensi saluran, serta pengumpulan data primer melalui kuesioner skala Likert untuk menilai dampak positif dan negatif terhadap lingkungan. Hasil menunjukkan bahwa saluran irigasi di Kalutay dan Pasiwuren memiliki efisiensi rata-rata sebesar 83,3%, yang memenuhi standar KP-03 (1986) untuk saluran tersier (≥80%). Sementara itu, efektivitas jaringan irigasi yang diukur menggunakan indeks luas areal (IA) menunjukkan nilai rata-rata 90%, tergolong kategori efektif. Skor indeks persepsi masyarakat terhadap dampak irigasi terhadap kelembapan tanah, vegetasi, dan kekeringan menunjukkan interpretasi "sangat setuju", dengan rata-rata indeks 78,6%. Studi ini juga menemukan bahwa kemiringan saluran mempengaruhi kecepatan aliran dan dapat berdampak pada lingkungan melalui erosi dan sedimentasi. Oleh karena itu, perencanaan saluran dengan mempertimbangkan kondisi topografi sangat penting untuk mencapai keberlanjutan irigasi.