Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Purifikasi

PENENTUAN KOEFISIEN YIELD (Y) DAN KOEFISIEN ENDOGENOUS DECAY (kd) PADA PROSES LUMPUR AKTIF TERHADAP AIR TERPRODUKSI DENGAN REAKTOR BATCH rita mustika wahyuning srie gunarti; Ipung Fitri Purwanti
Purifikasi Vol 8 No 1 (2007): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v8.i1.106

Abstract

Air terproduksi merupakan produk buangan kegiatan pengeboran minyak bumi dan gas yang mengandung salinitas tinggi, organik terlarut, organik tak terlarut dan logam berat. Proses lumpur aktif yang memanfaatkan peran mikrorganisme aktif dapat diaplikasikan dalam pengolahan Air terproduksi. Salah satu kriteria yang dibutuhkan dalam perencanaan bangunan lumpur aktif adalah koefisien biokinetik, yaitu koefisien yield (Y) dan koefisien endogenous decay (kd). Keduanya digunakan dalam mendesain dimensi reaktor, perkiraan jumlah produksi lumpur dan kebutuhan oksigen dalam proses lumpur aktif. Penentuan Y dan kd dari kultur campuran teraklimatisasi terhadap limbah air terproduksi asli yang berasal dari wilayah pengeboran migas di daerah Poleng, Laut Jawa dilakukan secara aerobik batch selama 24 jam. Sebelumnya, ditentukan komposisi nutrien (BOD5 : N : P) terbaik dari air limbah dengan aerasi selama 96 jam dilihat dari efisiensi penyisihan COD, TSS dan minyak terbesar di antara variasi yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi nutrien (BOD5 : N : P) terbaik untuk efisiensi penyisihan COD, TSS dan minyak adalah 100 : 10 : 1 dengan nilai berturut-turut sebesar 70,59%, 63% dan 81,41%. Nilai Y dan kd dari kultur campuran terhadap limbah air terproduksi dengan penambahan nutrien adalah sebesar 0,3806 mg VSS/mg COD dan 0,0602 hari-1. Tanpa penambahan nutrien dihasilkan nilai Y dan kd sebesar 0,3684 mg VSS/mg COD dan 0,0736 hari-1.
PENGOLAHAN LUMPUR TINJA DENGAN DIGESTER AEROBIK ALIRAN KONTINYU Ipung Fitri Purwanti
Purifikasi Vol 7 No 1 (2006): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v7.i1.243

Abstract

Masalah tinja menjadi persoalan tersendiri, terutama berkaitan dengan kandungan jasad hidup berbentuk bakteri, fungi dan jamur yang bersifat patogen dan penghasil racun. Dalam 125-300 g tinja manusia terkandung sekitar 300 milyar bakteri coli form. Kehadiran bakteri coli dalam bahan makanan dan minuman, sangat tidak diharapkan karena bisa menyebabkan penyakit. Di sisi lain, kandungan nutrien yang tinggi dalam tinja merupakan sumber pupuk organik yang paling lengkap dan baik untuk segala jenis tanaman. Dalam penelitian ini lumpur tinja distabilisasi dengan digester aerobik sistem kontinyu. Variasi yang dilakukan pada reaktor digester aerobik adalah solid retention time-SRT (umur lumpur) sebesar 10, 20, 30, 40, dan 50 hari. Parameter yang diteliti adalah TSS, VSS, kadar air, rasio C/N, bakteri coliform, pH, dan suhu. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dari variasi SRT terhadap penyisihan parameter VSS. Reduksi kandungan organik (VSS) terbesar dicapai pada SRT 50 hari yakni 27,55%. Prosentase penyisihan terbesar untuk parameter bakteri coliform tercapai pada SRT 20 hari, yakni 99,79% namun masih belum bisa diaplikasikan ke tanah. Nilai C/N lumpur tinja pada SRT 50 hari adalah 6,12.
KINERJA DIGESTER AEROBIK DAN PENGERING LUMPUR DALAM MENGOLAH LUMPUR TINJA Ipung Fitri Purwanti
Purifikasi Vol 4 No 1 (2003): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.207 KB) | DOI: 10.12962/j25983806.v4.i1.350

Abstract

The research used aerobic digester reactor in batch system and sludge dryer used sand as media. Variable used were aeration time, oxygen supply system and time of drying. The observed parameter were optimum aerator time, reaction rate coefficient, drying time, and solid content, water content, C/N ratio, and coliform bacteria. The optimum aeration time is 12 days. During the aeration time, microorganism grow at specific growth rate (m) 0,1952/day and the decay rate (kd) 0,5341/day. The air supplay with constant system at 5,5 L/min is better than fluctuation system, because gives C/N content 21:1, that suitable for mature compost standard. The time of drying of digested sludge 14 days at 70% moisture is better than 7 days, with C/N content more than 30:7 and water content close 30 %.
EVALUASI SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM X ZONA PELAYANAN Y Barikiyah, Saeril; Purwanti, Ipung Fitri
Purifikasi Vol 23 No 2 (2024): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v23i2.462

Abstract

Tingkat kehilangan air Perusahaan Umum Daerah Air Minum X sebesar 26,47% dan zona pelayanan Y volume kehilangan air sebesar 19,2 %, volume kehilangan air didominasi oleh kehilangan air secara fisik sebesar 25,4 % dan kehilangan air non fisik sebesar 8,1 %. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No 27/PRT/M/2016 bahwa batas maksimum tingkat kehilangan air sebesar 20%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi jaringan distribusi perpipaan pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum X zona pelayanan Y. Metode penelitian ini yaitu analisis jaringan distribusi menggunakan software Epanet dengan ditinjau tekanan dan kecepatan aliran air dengan perpedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No 27/PRT/M/2016. Tekanan aliran air pada zona pelayan Y saat jam puncak (07:00) terdapat satu daerah mengalami negative pressure (-19 m), sedangkan kecepatan aliran air mengalami kecepatan dibawah batas minum yaitu dibawah 0,3 m/detik. Evalausi system jaringan distribusi dengan mengganti diameter pipa, dari ukuran eksisting 100 mm menjadi 150 mm. Evalausi evalausi ini bertujuan untuk menghilangkan negative tekanan, sehingga air dari reservoir dapat dialirkan sampai pada pelanggan
KAJIAN FITOREMEDIASI AIR TANAH TERCEMAR LINDI TPA DENGAN KANDUNGAN LOGAM (STUDI KASUS: FITOREMEDIASI FE DAN BESI DI LAHAN BEKAS TPA KEPUTIH) Prastitianti, Desy; Purwanti, Ipung Fitri
Purifikasi Vol 23 No 1 (2024): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v23i1.457

Abstract

Keberadaan TPA dapat menjadi sumber pencemaran air tanah apabila TPA yang beroperasi tidak didesaindengan baik untuk mengurangi terjadinya pencemaran oleh lindi. Lindi yang dihasilkan oleh sampah akanterbawa oleh air hujan melalui infiltrasi dan terbawa aliran air tanah sehingga dapat menyebabkan masuknya pencemar ke dalam sumur-sumur air tanah yang ada di sekitarnya. Pemulihan air tanah yang tercemar besi oleh lindi TPA dapat dilakukan salah satunya dengan metode fitoremediasi. Kajian literatur ini bertujuan untuk menelaah beragam jenis tanaman yang potensial untuk fitoremediasi air tanah tercemar besi pada lahan bekas TPA Keputih Surabaya. Kayu apu (Pistia stratiotes) dipilih untuk studi kasus memulihkan air tanah yang tercemar besi pada bekas lahan TPA Keputih. Hail perhitungan menunjukkan bahwa pada skala rumah tangga diperlukan kayu apu sebanyak 84 batang dan waktu tinggal selama 7 hari untuk menyisihkan kelebihan Fe pada air tanah agar memenuhi baku mutu air.
EFEKTIVITAS PERMEABLE REACTIVE BARRIER (PRB) BERBASIS BIOCHAR TEMPURUNG KELAPA DENGAN PEREKAT SEMEN UNTUK REMEDIASI AIR TERCEMAR LOGAM TIMBAL II (PB2+) Choiri, Muhammad Ishthilakhul; Purwanti, Ipung Fitri; Tangahu, Bieby Voijant; Titah, Harmin Sulistiyaning; Mashudi, Mashudi; Mangkoedihardjo, Sarwoko
Purifikasi Vol 24 No 1 (2025): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/purifikasi.v24i1.501

Abstract

Pencemaran air tanah oleh logam berat timbal (Pb) berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Logam berat Pb merupakan salah satu polutan yang disoroti karena bersifat toksik, persisten, dan bioakumulatif. Berbagai metode telah dikembangkan untuk remediasi air tanah tercemar Pb, tetapi sebagian besar memakan biaya yang mahal dan memerlukan waktu yang lama. Sebagai alternatif, teknologi Permeable Reactive Barrier (PRB) menawarkan pendekatan pasif in-situ yang efisien untuk mengurangi kadar logam berat dalam air. Implementasi PRB sudah beberapa kali digunakan dalam mereduksi berbagai kontaminan seperti Cr, Zn, Cu, Pb dan As. Hingga saat ini PRB terus dikembangkan untuk meningkatkan efektivitasnya dalam remediasi air tanah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas PRB berbahan biochar tempurung kelapa dengan perekat semen dalam meremediasi air tanah berkadar Pb 100 mg/L dengan memvariasikan ketebalan (2 cm dan 4 cm). Reaktor beraliran vertikal dioperasikan selama 24 jam untuk mengamati performa penyisihan. Hasil menunjukkan bahwa PRB dengan ketebalan 2 cm menghasilkan efisiensi penyisihan tertinggi, yakni 99,9% dalam waktu detensi 6 jam, melalui mekanisme adsorpsi, presipitasi, dan interaksi ionik. Presipitasi Pb(OH)2 berperan penting pada pH basa yang dihasilkan oleh hidrasi semen, meskipun kondisi ini memerlukan pengaturan pH efluen sebelum dilepas ke lingkungan. Temuan ini memberikan dasar ilmiah untuk pengembangan PRB berbasis biochar-semen secara lebih luas, termasuk optimasi media, pengujian skala lapangan, dan penerapan pada sistem pengolahan air tercemar lainnya.