Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBUATAN ALAT PEMBATAS KECEPATAN TANPA IJIN DI KOTA SURABAYA MAULANA, RIZQI
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol 6 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v6i3.18153

Abstract

Pembuatan alat pembatas kecepatan di Indonesia sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.3 tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak fenomena menunjukkan bahwa terdapat alat pembatas kecepatan di Kota Surabaya tidak berijin yang mengakibatkan pembuatan alat pembatas kecepatan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penegakan hukum, kendala-kendala dalam penegakannya serta upaya dalam mengatasi hambatan – hambatan. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terhadap hukum. . Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pembuatan alat pembatas kecepatan di Indonesia sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.3 tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan . Rendahnya kesadaran hukum serta peran aktif masyarakat terhadap berlakunya UU merupakan pernyataan yang diungkapkan oleh pihak Dinas Perhubungan berbanding lurus dengan pernyataan warga sekitar alat pembatas kecepatan yang menyatakan tidak mengetahui adanya peraturan yang mengatur mengenai pembuatan alat pembatas kecepatan. Penegakan hukum terhadap pembuatan alat pembatas kecepatan masih sangat rendah dimana jumlah personil dinas perhubungan tidak memadai untuk mengikuti perkembangan jumlah alat pembatas kecepatan di Surabaya. Faktor rendahnya kesadaran masyarakat juga mempengaruhi penegakan hukum. Perlu adanya peningkatan jumlah personil, sosialisasi dan keaktifan dinas perhubungan dalam menangani kasus ini serta peran aktif masyarakat dalam kesadaran hukum untuk pentingnya tujuan hukum.Kata Kunci: Alat Pembatas Kecepatan, KM.3 tahun 1994, Dinas Perhubungan.AbstractMaking speed trap in Indonesia is set in KepMenHub number 3 year 1992 of Controls and Road Users. But in reality many phenomenon show there is so many speed trap in Surabaya has no permission that cause making speed trap is not in accordance with applicable regulations.This research is to know how law enforcement, constraints in law enforcement, and efforts to solve. In addition this research also to know and increase awareness of peoples about law. This research is descriptive. Making speed trap in Indonesia is set in KepMenHub number 3 year 1992 of Controls and Road Users. Low of law awareness of peoples and the active role of society to enactment of legislation is statement disclosed by the department of transportation. Proportional to the statement of local society stated speed trap are not aware of any regulations governing to making of speed trap. Law enforcement of making speed trap is too low which the amount of the transportation department personnel are in adequate for following the development of numbers speed trap in Surabaya. Low publics awareness of also affect law enforcement. A need to increase the numbers of personell, socialization and liveliness of the transportation department in charge the case and the active role of society peoples awareness in importance of Law Purpose.Keyword: Speed Trap, KM.3 tahun 1994, Department of transportation.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI LITERASI DIGITAL DALAM PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN SKILL UNTUK MENGHADAPI ERA DIGITALISASI 4.0 Taptajani, Dedi Sa'dudin; Muharom, Riyan Padli; Raihan, Muhammad; Al-Zayyan, Syahrul Kustiawan; Bagaskara, Egha Satria; Putri, Puput; Fauziah, Ainun Alvia; Pratama, Chandra; Fedy, Mahesa Al Zidane Putra; Mauludin, Zayan; Syadiah, Magvira Apriliani; Wahyuni, Rahayu Sri; Septiandi, Rizky; Nirmala, Dinneu Siti; Al-Jabbar, Annisa Nur Ilham; Suryana, Latief Dwi; Hadianto, Iqbal Maolana; Fathurrohman, Sidik; Maulana, Rizqi; Afrizal, Nabil Nur
Jurnal PkM MIFTEK Vol 4 No 2 (2023): Jurnal PkM MIFTEK
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/miftek/v.4-2.1461

Abstract

This research aims to investigate efforts to empower Sukamanah village communities through digital literacy in the introduction and development of relevant skills to face the Digitalization Era 4.0. This era was marked by significant changes in information and communication technology, which influenced various aspects of human life. Empowering Sukamanah village communities in facing these changes is becoming increasingly important. This study involved collecting qualitative and quantitative data from a number of respondents representing various levels of Sukamanah village society. Effective digital literacy training methods will be explored and evaluated, along with their impact on increasing the knowledge and skills of Sukamanah village communities in facing the challenges of the Digitalization Era 4.0. Apart from that, this research will also analyze the social, economic and cultural factors that influence the success of efforts to empower the Sukamanah village community through digital literacy. It is hoped that the results of this research will provide a clearer view of the role of digital literacy in increasing the capacity of the Sukamanah village community to participate actively in the increasingly digitalized Sukamanah village community. These findings will be a source of insight for policy makers, educators, and various parties interested in advancing the capabilities of Sukamanah village communities in facing the Digitalization Era 4.0.
Inovasi Pendidikan dan Peranannya Maulana, Rizqi; Budiman, Nandang
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 6, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v6i4.7014

Abstract

Kemajuan dan perubahan kehidupan manusia yang begitu pesat menimbulkan tantangan dan permasalahan baru dalam dunia pendidikan. Bagaimana seharusnya kita mempersiapkan siswa kita  menghadapi kehidupan modern, dan bagaimana kita dapat mengembangkan mereka untuk merespon perubahan tersebut. Inovasi pendidikan adalah pengembangan ide, konsep, dan gagasan baru dalam konteks pendidikan , atau penerapan metode, teknik, atau pendekatan Inovasi pendidikan mempunyai tujuan dalam merubah serta menyempurnakan metode pembelajaran, pengajaran, serta manajemen pendidikan yang ada. Kajian ini menyelidiki dan menganalisis andil paradigma pendidikan abad 21 dari sudut pandang teori dan praktik di bidang tersebut dalam mempersiapkan peserta didik yang berkompeten di masyarakat, efisien, serta mampu bersaing pada dunia modern. Fokus penelitian ini adalah  memahami peran inovasi pendidikan dalam berkontribusi terhadap pembelajaran abad ke-21. Metode penelitian yang dipakai mencakup  tinjauan literatur, studi kasus, serta analisis data yang dikumpulkan berdasarkan banyak sumber yang memiliki kaitan peran inovasi pendidikan.  Pengumpulan data dilakukan lewat kajian pustaka sumber  basah, observasi langsung, serta analisis dokumen. Temuan penelitian memperlihatkan kalau inovasi pendidikan berperan dalam meningkatkan strategi mutu pendidikan dalam konteks pembelajaran abad 21, Dengan memanfaatkan teknologi digital, pendidikan menjadi lebih interaktif, partisipatif, dan adaptif, Artinya guru berperan sebagai pembelajaran di abad 21
Optimalisasi padlet sebagai pemantik siswa dalam kreasi Kemis ngARTis Maulana, Rizqi; Sukmayadi, Yudi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 9, No 4: APRIL 2024
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v9i4.25070

Abstract

This article presents a program for optimizing the use of multimedia called padlet as a trigger for students' creativity to develop a variety of movements in domyak art. What was discussed was the process of revitalizing the domyak art which was brought to junior high schools in Purwakarta district. The material studied is a variety of tilu tapping movements in domyak art for SMP Negeri 1 Wanayasa. The type and method of research used is qualitative. Based on the analysis, it can be concluded that with the padlet application, students not only learn the art of various tap tilu movements, but also study the contextual problems of domyak dance in society, including the use of the padlet application as a student learning tool.
Perbandingan Biaya Pekerjaan Dinding antara Bata Ringan dengan Sistem Pracetak pada Bangunan Rumah Maulana, Rizqi; Saleh, Rosmawita
Journal of Engineering Education and Pedagogy Vol. 2 No. 1 (2024): Journal of Engineering Education and Pedagogy (JEEP)
Publisher : EDUPEDIA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56855/jeep.v2i1.700

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan biaya dari pekerjaan konstruksi dinding secara konvensional dengan bata ringan dan metode pracetak pada bangunan hunian rumah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode studi kasus pada bangunan hunian cluster dua lantai tipe 66 dengan luas tanah 60 m2. Metode pracetak lebih efisien dari metode konvensional dengan bata ringan karena adanya proses prefabrikasi yang dilakukan secara eksitu maupun insitu dengan lingkungan yang terkontrol. Dengan metode pracetak pekerjaan dinding dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun untuk pemasangannya membutuhkan alat berat dan tenaga kerja yang lebih banyak. Metode ini sendiri telah digunakan untuk proyek bangunan gedung namun belum begitu banyak pada proyek rumah sederhana. Hasil menunjukan bahwa metode pracetak memiliki estimasi harga material yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional dengan bata ringan, namun karena efektifitas pekerjaanya yang lebih tinggi justru menghasilkan estimasi biaya upah yang lebih rendah sehingga total estimasi biayanya menjadi rendah.
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBUATAN ALAT PEMBATAS KECEPATAN TANPA IJIN DI KOTA SURABAYA MAULANA, RIZQI
NOVUM : JURNAL HUKUM Vol. 6 No. 03 (2019): Novum : Jurnal Hukum
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2674/novum.v6i3.18153

Abstract

Pembuatan alat pembatas kecepatan di Indonesia sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.3 tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan. Akan tetapi, pada kenyataannya banyak fenomena menunjukkan bahwa terdapat alat pembatas kecepatan di Kota Surabaya tidak berijin yang mengakibatkan pembuatan alat pembatas kecepatan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah penegakan hukum, kendala-kendala dalam penegakannya serta upaya dalam mengatasi hambatan – hambatan. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terhadap hukum. . Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pembuatan alat pembatas kecepatan di Indonesia sudah diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.3 tahun 1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai Jalan . Rendahnya kesadaran hukum serta peran aktif masyarakat terhadap berlakunya UU merupakan pernyataan yang diungkapkan oleh pihak Dinas Perhubungan berbanding lurus dengan pernyataan warga sekitar alat pembatas kecepatan yang menyatakan tidak mengetahui adanya peraturan yang mengatur mengenai pembuatan alat pembatas kecepatan. Penegakan hukum terhadap pembuatan alat pembatas kecepatan masih sangat rendah dimana jumlah personil dinas perhubungan tidak memadai untuk mengikuti perkembangan jumlah alat pembatas kecepatan di Surabaya. Faktor rendahnya kesadaran masyarakat juga mempengaruhi penegakan hukum. Perlu adanya peningkatan jumlah personil, sosialisasi dan keaktifan dinas perhubungan dalam menangani kasus ini serta peran aktif masyarakat dalam kesadaran hukum untuk pentingnya tujuan hukum.Kata Kunci: Alat Pembatas Kecepatan, KM.3 tahun 1994, Dinas Perhubungan.AbstractMaking speed trap in Indonesia is set in KepMenHub number 3 year 1992 of Controls and Road Users. But in reality many phenomenon show there is so many speed trap in Surabaya has no permission that cause making speed trap is not in accordance with applicable regulations.This research is to know how law enforcement, constraints in law enforcement, and efforts to solve. In addition this research also to know and increase awareness of peoples about law. This research is descriptive. Making speed trap in Indonesia is set in KepMenHub number 3 year 1992 of Controls and Road Users. Low of law awareness of peoples and the active role of society to enactment of legislation is statement disclosed by the department of transportation. Proportional to the statement of local society stated speed trap are not aware of any regulations governing to making of speed trap. Law enforcement of making speed trap is too low which the amount of the transportation department personnel are in adequate for following the development of numbers speed trap in Surabaya. Low publics awareness of also affect law enforcement. A need to increase the numbers of personell, socialization and liveliness of the transportation department in charge the case and the active role of society peoples awareness in importance of Law Purpose.Keyword: Speed Trap, KM.3 tahun 1994, Department of transportation.
High Connectivity in Spatial Design: Spatial Configuration Analysis Using Space Syntax Faqihuddin, Muhammad Imam; Maulana, Rizqi; Musaddad, Muhammad Rafi; Jasim, Maulana Izzuddin
International Journal of Environment, Architecture, and Societies Vol. 5 No. 02 (2025): Advancing Interdisciplinary Dialogues in Environment, Architecture, and Societ
Publisher : Institute of Research and Community Services of Universitas Tanjungpura and Center of Southeast Asian Ethnicities, Cultures and Societies (Joint collaboration between Universitas Tanjungpura and National Taitung University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The spatial configuration of a building plays a crucial role in facilitating daily activities. Previous research has demonstrated that the layout of spaces within a building significantly affects the level of connectivity between rooms. Moreover, existing studies tend to provide recommendations in the form of entirely new spatial designs that differ significantly from existing conditions, thereby reducing the likelihood of successful implementation. The Megawati Soekarnoputri Building at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serves as an intriguing case study for this research due to the varying complexity and spatial characteristics across its different floors. In this study, the Space Syntax method is employed to analyze the connectivity between spaces within the building to demonstrate that the proposed recommendations can optimally preserve existing conditions while effectively enhancing spatial connectivity, thereby making them more feasible for practical implementation. The findings reveal that floors with more rooms and clearly defined physical barriers tend to exhibit lower levels of connectivity. Conversely, floors with fewer rooms generally display higher connectivity. This indicates that to enhance connectivity between spaces, barriers do not necessarily have to be solid physical dividers (such as walls), but could be represented by unique visual cues such as colors or distinctive signs.