Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Factors Correlated With Quality Of Patient’s Handover In Inpatient Room Of The Hospital Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma; Novitasari, Restu
Journal Of Nursing Practice Vol. 3 No. 2 (2020): Journal Of Nursing Practice
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jnp.v3i2.84

Abstract

Background: Communication failure during handover is the main cause of the patient's injury and is the root cause of 65% of the sentinel incident. Bad handover is assumed to have correlation with clinical diagnosis inaccuracies, delay in diagnosis, delay in laboratory tests, treatment errors, inconsistent or misinterpretation of results, duplication of tests, increase in complications of the Hospital.Purpose: This study aimed to determine the factors related to the quality of the patient's handover in inpatient room of the hospital.Methods: This research used a correlational analysis study with a cross sectional approach. Data retrieval use questionnaires and observation sheets. The number of samples on this study is 79 nurses taken in random sampling techniques. Statistical analysis used is a test of spearman rank.Results: The result of this research revealed that most of the respondents (69.6%) are diploma graduates, and 72.2% of respondents have a working time of < 5 years. Almost all respondents (93.7%) have good motivation, and 94.9% of respondents have good handover quality. The last educational variable (p = 0.388) and the nurse’s working time (P = 0.209) are not related to the quality of the handover, while the motivation (P = 0.000) and the implementation of the chief nurse’s supervision (P = 0.000) relate to the quality of the handover between the shifts in the inpatient room of the hospital.Conclusion of this study is the motivation and the implementation of the chief nurse’s supervision relate to the quality of the handover between the shifts in the inpatient room of the hospital. Hospital’s management is expected to raise the motivation of nurses in conducting handover and enhancing the supervision of the chief nurse to improve the quality of the patient's handover and minimize the errors in information exchange conducted by nurses
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KUALITAS HANDOVER PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma; Novitasari, Restu
Nursing Sciences Journal Vol 4, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Handover merupakan bentuk komunikasi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien, suatu metode untuk memberikan informasi yang relevan pada tim perawat setiap pergantian shift, handover bermanfaat sebagai petunjuk praktik memberikan informasi mengenai kondisi terkini pasien, tujuan pengobatan, rencana perawatan serta menentukan prioritas pelayanan. Di negara Australia terdapat 22% kesalahan terkait dengan komunikasi saat handover keperawatan. Ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, hampir 70% kejadian yang mengakibatkan kematian di rumah sakit disebabkan karena buruknya komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi dengan  kualitas handover antar shift di ruang rawat inap RS. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 79 perawat pelaksana yang ditentukan dengan menggunakan teknik random sampling. Analisis statistik yang digunakan adalah uji spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (69,6%) responden merupakan lulusan diploma, (72,2%) responden memiliki lama kerja < 5 tahun, (93,7%) responden memiliki motivasi baik, dan (94,9%) responden memiliki kualitas handover baik. Hasil analisa data didapatkan pvalue = 0,000, berarti H0 ditolak H1 diterima, ada hubungan antara motivasi perawat dengan kualitas handover antar shift di ruang rawat inap RS. Diharapkan Bidang Keperawatan memberikan stimulus maupun reward untuk meningkatkan motivasi perawat dalam melaksanakan handover sehingga kualitas handover semakin baik  Kata kunci : motivasi perawat, kualitas handover, ruang rawat inap
HUBUNGAN TINGKAT KEGAWATAN PASIEN DAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT Sulistyawati, Wiwin; Handayani, Octavi Vitri
Nursing Sciences Journal Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecepatan waktu tanggap perawat dalam penanganan tingkat kegawatan pasien  dipengaruhi oleh beban kerja perawat. Apabila beban kerja perawat ringan maka waktu tanggap perawat dalam penanganan tingkat kegawatan pasien cepat begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil survey awal peneliti didapatkan bahwa rata-rata waktu tanggap 6 menit 11 detik berarti masih ada keterlambatan waktu tanggap sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kegawatan pasien dan beban kerja perawat dengan waktu tanggap perawat di IGD RS X Kota Kediri tahun 2017. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi dilakukan secara cross sectional, populasinya seluruh perawat di IGD tahun 2017, sampel sebanyak 23 responden, dengan menggunakan tehnik sampling jenuh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen tingkat kegawatan pasien dan beban kerja perawat sedangkan variabel dependen adalah waktu tanggap perawat. Tehnik pengambilan data menggunakan lembar observasi.Hasil analisa data menggunakan korelasi spearmen rho dengan α = 0,05, didapatkan ρ-value < 0,05 yakni 0,005, dengan koefisiensi korelasi 0,593 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan antara tingkat kegawatan pasien dengan waktu tanggap perawat  dan  ρ-value < 0,05 yakni 0,003, dengan koefisiensi korelasi 0,564 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti ada hubungan antara beban kerja perawat dengan waktu tanggap perawat . Disarankan kepada profesi keperawatan agar meningkatkan waktu tanggap dalam penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatan pasien dan mengatur beban kerja dengan baik sehingga mampu meningkatkan pelayanan keperawatan. Kata Kunci : Tingkat Kegawatan Pasien, Beban Kerja Perawat, Waktu Tanggap Perawat.
PEMANFAATAN BAHAN PANGAN OKRA SEBAGAI PENDAMPING TERAPI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II Nurseskasatmata, Satria Eureka; Agnes, Yeni Lufiana Novita; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Etika, Arif Nurma; Sulistyawati, Wiwin; Yunalia, Endang Mei
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v4i2.1787

Abstract

Covid-19 ini bisa menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun demikian data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut dan orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis khususnya diabetes. Penatalaksanaan diabetes melitus  dapat dilakukan dengan pengelolaan diet, exercise, dan pendidikan kesehatan. Penatalaksanaan farmakologi  dengan obat oral antidiabetes dan insulin. Terdapatnya pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19 sehingga mempengaruhi pelayanan kesehatan untuk pasien diabetes, oleh karena itu perlu diberikan terapi komplementer. Salah satu terapi komplementer yang ideal untuk pasien diabetes adalah buah okra (Abelmoschus esculentus), karena memiliki indeks glikemik yang rendah. Penyuluhan tentang pemanfaatan Okra dalam membantu kestabilan gula darah pada pasien diabetes secara mandiri oleh masyarakat. Adapun hasil dari penyuluhan ini masyarakat memiliki ketertarikan dan motivasi yang tinggi untuk memakai bahan pangan Okra masuk kedalam menu dietnya
PEMBERIAN PSIKOEDUKASI SEBAGAI UPAYA PENATALAKSANAAN ANSIETAS PADA LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS TIPE-II Yunalia, Endang Mei; Soeharto, Idola Perdana Sulistyoning; Nurseskasatmata, Satria Eureka; Sulistyawati, Wiwin; Etika, Arif Nurma
Jurnal Abdi Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Abdi Masyarakat Mei 2021
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jaim.v4i2.1746

Abstract

ABSTRACTThe incidence of Diabetes Mellitus in the elderly in Indonesia is increasing. Diabetes mellitus is a chronic disease that can cause various physiological and psychological impacts on the elderly. One of the psychological effects of chronic disease is anxiety. The solution that can be given to overcome anxiety is to provide Psychoeducation. This community service activity aims to provide Psychoeducation to the elderly with Diabetes Mellitus to reduce the level of anxiety that occurs in the elderly. The method in this community service activity is to use problem methods, management practices and management practices as a form of Psychoeducation application. The group of 15 elderly who received psychoeducation was proven to have decreased anxiety levels and the elderly had the ability to control the anxiety who reported it. Psychoeducation is an alternative solution that can be given to elderly people with chronic diseases who experience anxiety.Keywords:Anxiety, elderly, psychoeducationABSTRAKAngka kejadian Diabetes Melitus pada lansia di Indonesia semakin meningkat. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mengakibatkan berbagai macam dampak biologis ataupun psikologis pada lansia. Salah satu dampak psikologis akibat penyakit kronis yaitu ansietas. Solusi yang dapat diberikan untuk mengatasi ansietas adalah dengan pemberian Psikoedukasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan Psikoedukasi pada lansia yang mengalami Diabetes Melitus untuk menurunkan tingkat ansietas yang terjadi pada lansia. Metode yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode identifikasi masalah, ceramah dan praktik manajemen ansietas sebagai bentuk aplikasi Psikoedukasi. Sejumlah 15 lansia yang mendapatkan Psikoedukasi terbukti mengalami penurunan tingkat ansietas dan lansia memiliki kemampuan untuk mengontrol ansietas yang dialami. Psikoedukasi merupakan salah satu alternatif solusi yang dapat diberikan pada lansia dengan penyakit kronis yang mengalami ansietas.Kata kunci: Ansietas, lansia, psikoedukasi
Effect of Behaviour Cognitive Therapy on Self Pricing Levels in Human Patients Immunodeficiency Virus Ramayanti, Eva Dwi; Lutfi, Lutfi Irham; Sulistyawati, Wiwin
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.571-576

Abstract

Human Immunodeficiency Virus is a virus that lowers human immunity by killing or destroying cells that play a role in immunity so that the body's ability to fight infection decreases. Of the 30 HIV sufferers in KDS Friendship Plus Kediri, 100% experienced a decrease in self-esteem. The purpose of this study was to determine the effect of cognitive behavior therapy on self-esteem in HIV patients at KDS Friendship Plus Kediri. The research design was pre-experimental one-group pre-test-post-test design. The population in this study were 32 respondents who were taken using purposive sampling technique, obtained a sample of 30. Data analysis using the Shapiro-Wilk data normality test showed that the p value before and after therapy had increased self-esteem, so it could be concluded that there was an effect of Cognitive Behavior therapy on self-esteem in people with HIV. Based on the Wilcoxon signed rank test, p value <0.05, which means that there is an effect of cognitive behavior therapy on self-esteem in HIV sufferers at KDS Friendship Plus Kediri.
HUBUNGAN DEPRESI DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PASIEN STROKE Mufidah, Nisfil; Wahyudi, Rahmad; Sulistyawati, Wiwin; Zahroh, Fatimatus
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i2.2147

Abstract

Stroke is a leading cause of death and disability, and stoke survivors are at risk for cognitive impairment. Preliminary studies indicate a high incidence if cognitive impairment among stroke patients at ANNA Medika Madura Hospital. The purpose of this study is to examine the relationship between depression and cognitive function in patiens with stroke, The study utilitiez a cross-sectional design wiht a population of 94 stroke patients at ANNA Medika Madura Hospital, from which 76 respondents were selected using pusposive sampling. Spearman Rank Correlation used to data analyzed. The independent variabe is depression, and the dependent variable is cognitive function. Instrumen used in this study iclude the Hamilton Depression Rating Scale (HDRS) and MMSE. The analysis revealed that a minority of respondents, 28 individuals (36.8%), were not depressed. Spearman rank test, with a p value of 0.001, indicated a significant relationship between depression and cognitive performance. This suggests a significant relationship between depression and cognition in stroke survivors. Suggestions for researchers are expected to further expand research on cognitive function factors in stroke by adding several other variables
EFEKTIVITAS SENAM ERGONOMI TERHADAP GANGGUAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA KAYU GAHARU: Effectiveness of Ergonomic Exercise to Against Musculoskeletal Disorder in Agarwood Workers Sulistyawati, Wiwin; Nurseskasatmata, Satria Eureka; Mufidah, Nisfil; Sulistyana, Caturia Sasti; Lamping, Veronika Rosa Mistica
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i2.2101

Abstract

Pendahuluan : Prevalensi gangguan muskuloskeletal pada pekerja kayu meningkat. Hal ini berdampak pada kesehatan pekerja dan produktivitas kerja. Salah satu intervensi yang efektif untuk mengurangi gangguan muskuloskeletal adalah senam ergonomi. Senam ergonomi merupakan latihan yang menggabungkan gerakan otot dan teknik pernafasan.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam ergonomi  terhadap gangguan muskuloskeletal pada pekerja kayu gaharu. Metode:Rancangan penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental, dengan  pendekatan one group pre-post test design. Sampel  penelitian  adalah sebagian pekerja kayu gaharu  berjumlah 26 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.  Instrumen penelitian berupa lembar obeservasi Nordic Body Map (NBM) untuk pengukuran skor gangguan muskuloskeletal. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon signed Rank test. Hasil:  Penelitian menunjukkan sebelum diberikan senam ergonomi diperoleh 16 responden (61.50%) mengalami  gangguan muskuloskeletal  sedang dan 10 responden (38.50%) mengalami gangguan muskuloskeletal  tinggi. Sesudah diberikan senam ergonomi  diperoleh 15 responden (57.70%) mengalami gangguan muskuloskeletal sedang, 6 responden (23.10%) mengalami gangguan muskuloskeletal tinggi dan 5 responden (19.20%) mengalami gangguan muskuloskeletal rendah. Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai signifikansi 0.000 atau p<0.05 sehingga dapat intepretasikan bahwa  senam ergonomi berdampak signifikan terhadap gangguan muskuloskeletal pada pekerja kayu gaharu. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian ini pimpinan perusahaan perlu menambahkan senam ergonomi sebagai jadwal harian pekerja sehingga
Hubungan Motivasi Perawat dengan Kualitas Handover Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sulistyawati, Wiwin; Haryuni, Sri
Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya Vol 13 No 2 (2018): October Edition
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30643/jiksht.v13i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi perawat dengan kualitas handover di ruang rawat inap Rumah Sakit. Desain penelitian ini adalah korelasi yang dilakukan secara cross sectional, populasinya seluruh perawat di ruang rawat inap, sampel sebanyak 34  responden,  teknik pengambilan sampel dengan total sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner untuk motivasi perawat dan lembar observasi untuk kualitas handover. Hasil analisa data menggunakan korelasi spearmen rho dengan α = 0,05, didapatkan ρ-value  < 0,05 yakni 0,02, yang berarti ada hubungan antara motivasi perawat dengan kualitas handover dengan koefisiensi korelasi 0,502  yang menujukkan kekuatan hubungan kuat. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan semakin tinggi motivasi perawat maka semakin tinggi kualitas handover pasien.  Kepala ruang  perlu  meningkatkan motivasi perawat dalam melaksanakan handover sehingga kualitas handover akan meningkat. Keywords: Motivasi perawat, Handover, Ruang Rawat Inap
Skrining Tumbuh Kembang sebagai Upaya Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak di Daycare Sahabat Sinar Alam Kota Kediri Sulistyawati, Wiwin; Suharto, Idola Perdana Sulistyoning; Ramayanti, Eva Dwi; Nurseskasatmata, Satria Eureka; Christianingsih, Siska
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3283

Abstract

Golden Age merupakan masa yang penting untuk membangun karakter anak. Skrining tumbuh kembang sangat diperlukan pada periode ini untuk melihat tumbuh kembang anak, mengidentifikasi keterlambatan atau disabilitas, serta memberikan rekomendasi untuk melakukan rujukan kepada tenaga kesehatan ahli seperti dokter. Daycare merupakan tempat yang menyediakan pelayanan kesehatan anak, dan pemantauan tumbuh kembang serta pengasuhan anak. Permasalahan yang terjadi di daycare Sahabat Sinar Alam adalah belum pernah dilakukan skrining tumbuh kembang anak. Tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak di daycare. Skrining tumbuh kembang anak sangat membantu menemukan penyimpangan tumbuh kembang pada anak sehingga anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang segera mendapatkan intervensi yang tepat dan anak bisa mendapatkan stimulasi yang tepat untuk tumbuh kembangnya. Berdasarkan hasil skrining didapatkan data dari 9 anak terdapat 8 (88,9%) anak memiliki tumbuh kembang baik yang meliputi motorik kasar, motorik halus, kemampuan bicara, sosialisasi dan kemandirian normal . Ada satu anak (11,1%) yang mengalami penyimpangan dalam perkembangan motorik kasar yaitu anak belum bisa duduk dan belum bisa berdiri tanpa bantuan pada umur 12 bulan. Berdasarkan kegiatan ini orang tua anak yang mengalami penyimpangan disarankan membawa anak ke Poli Tumbuh Kembang Rumah Sakit sehingga bisa mendapatkan intervensi lebih lanjut.