Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

The Effects of PAD, DAU, and Employee Expenses on Capital Expenditures with Population Density as a Moderating Variable Jati, Kuat Waluyo; Subowo, Subowo; Ilmiyana, Wina; Sari, Maylia Pramono
Jurnal Dinamika Akuntansi Vol 11, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jda.v11i2.21004

Abstract

The aims of this study are to analyze the effect of PAD, DAU, and employee expenses on capital expenditure with population density as a moderating variable. The main theories are stewardship and resource dependency theory. The population is 35 districts/cities in Central Java in 2013-2017. There are 175 units that chosen by saturated sampling method. There are 14 of outlier data. Thus, there are 161 unit of analysis. The analytical tools used are descriptive statistic, inferential analysis, and MRA. The results showed that PAD have positive and significant effect on the capital expenditure, DAU does not have significant effect on the capital expenditure, employee expenditure does not have negative and significant effect on the capital expenditure. Population density can moderate the effect of PAD on the capital expenditure. However, population density cannot moderate the effect of DAU and employee expenses on the capital expenditure. The conclusions are PAD has a significant positive effect on the capital expenditure and employee expenses have a significant negative effect on the capital expenditure. It can be a reason that regional governments must increase PAD and reduce employe expenses for capital expenditure.
INITIATION OF BUMDES TOURISM VILLAGE AS A MEANS OF EQUALIZATION IN COMMUNITY LIVELIHOODS IN THE DISTRICT OF KARIMUNJAWA Kiswanto, Kiswanto; Jati, Kuat Waluyo; Kristi, Nuke Monika
Indonesian Journal of Devotion and Empowerment Vol 1 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijde.v1i2.42259

Abstract

Communities in Karimunjawa Subdistrict have problems related to income inequality, most of the people there as farm laborers even though Karimunjawa is a well-known tourism area in Indonesia. This happens because the surrounding community has not been fully involved to play an active role in tourism development. The purpose of this community service activity is to increase public awareness in Karimunjawa Subdistrict on the potential of the village to be willing to develop themselves to manage and develop companion and complementary businesses as a tourist village so that livelihoods can shift from farm labor to the production of tourism products. The next goal is the initiation of the establishment of a village-owned enterprise (BUMDes) which will manage the village tourism activities. The method of implementing community service activities is through lectures, questions and answers, discussions, simulations, and assistance. The strategic steps used in this activity are (1) providing insight into the concept of tourism villages and the importance of BUMDes in improving welfare , (2) providing knowledge about the potential use of villages for tourism objects through management through BUMDes , (3) discussion and question and answer by providing opportunity to the community and village apparatus , (4) provide an overview and simulation of the initiation of the establishment of BUMDes , (5) assistance to the community and village apparatuses to prepare a village tour and initiation of the establishment of BUMDes , and (6) evaluation of the results of community service activities that have been carried out . The dedication that has been done has been able to provide views for village managers on how to do good governance. During the question and answer session, what became the focal point of the village manager was the program that had been running in relation to tourism in the village. Tourism has been running for a number of years, but has not given maximum results according to residents, even though the funds poured out are already quite a lot and other fields need to be considered as well. The results of the service that has been done are greatly appreciated by the village officials. Provision of knowledge of village officials about knowledge related to various rules that must be obeyed. Masyarakat di Kecamatan Karimunjawa memiliki permasalahan terkait dengan ketimpangan mata pencaharian, masyarakat di sana sebagian besar sebagai buruh tani padahal Karimunjawa merupakan daerah pariwisata yang terkenal di Indonesia. Hal ini terjadi karena masyarakat sekitar belum diikutsertakan secara penuh untuk berperan aktif dalam pengembangan pariwisata. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di Kecamatan Karimunjawa atas potensi desa yang dimiliki agar bersedia mengembangkan diri untuk mengelola dan mengembangkan usaha pendamping dan pelengkap sebagai desa wisata sehingga mata pencaharian dapat beralih dari buruh tani menjadi produksi produk-produk wisata. Tujuan berikutnya adalah inisiasi berdirinya sebuah badan usaha milik desa (BUMDes) yang akan mengelola kegiatan desa wisata. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah dengan ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan pendampingan. Langkah strategis yang digunakan dalam kegiatan ini adalah (1) memberi wawasan tentang konsep desa wisata dan pentingnya BUMDes dalam meningkatkan kesejahteraan, (2) memberi pengetahuan tentang pemanfaatan potensi desa untuk objek wisata dengan pengelolaan melalui BUMDes, (3) diskusi dan tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan perangkat desa, (4) memberikan gambaran dan simulasi tentang inisiasi pendirian BUMDes, (5) pendampingan kepada masyarakat dan perangkat desa menyiapkan desa wisata dan inisiasi pendirian BUMDes, dan (6) evaluasi hasil dari kegiatan pengabdian yang telah dilakukan. Pengabdian yang telah dilakukan telah mampu memberikan pandangan bagi pengelola desa untuk bagaimana melakukan tata kelola yang baik. Pada saat sesi tanya jawab, hal yang menjadi titik fokus pengelola desa adalah tentang program yang telah berjalan terkait dengan wisata yang ada di desa tersebut. Pariwisata sudah dijalankan beberapa tahun, namun belum memberikan hasil yang maksimal menurut warga, padahal dana yang digelontorkan sudah cukup banyak dan bidang lain butuh untuk diperhatikan juga. Hasil dari pengabdian yang telah dilakukan sangat diapresiasi oleh para perangkat desa. Pembekalan pengetahuan perangkat desa tentang pengetahuan terkait dengan berbagai aturan yang harus dipatuhi.
OPTIMIZATION OF TOURISM ORGANIZING IN THEKELAN, BATUR VILLAGE, GETASAN DISTRICT, SEMARANG REGENCY Jati, Kuat Waluyo; Wahyudin, Agus; Handayani, Bestari Dwi
Indonesian Journal of Devotion and Empowerment Vol 3 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijde.v3i1.44861

Abstract

Dusun Thekelan di Desa Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang memiliki keunggulan sebagai desa wisata alam, tepatnya alam pegunungan. Letaknya yang berada di lereng Gunung Merbabu menjadikan Desa Thekelan menjadi salah satu jalur pendakian, bahkan jalur tertua untuk mencapai ke puncak Gunung Merbabu. Jalur pendakian sampai saat ini dikelola oleh karang taruna setempat yang kemudian menjadi salah satu sumber pendapatan bagi desa. Namun pengelolaan tersebut belum dimaksimalkan dan belum terintegrasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Batur sehingga kebermanfaatan masih sangat terbatas. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pengelola jalur pendakian dan masyarakat bahwa pengorganisasian yang tepat dapat meningkatkan kualitas dari pelayanan yang diberikan dan berujung pada keuntungan yang lebih baik. Pengorganisasian yang lebih baik dapat memperluas bisnis dalam pengelolaan jalur wisata dan menunjang BUMDes yang telah berdiri. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pendampingan. Langkah strategis yang dilakukan adalah dengan: 1) memberi wawasan tentang pengorganisasian wisata, 2) memberi wawasan tentang keuntungan pengelolaan wisata dalam wadah BUMDes, 3) diskusi dan tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat dan perangkat dusun, 4) pendampingan kepada masyarakat, dan 5) evaluasi hasil pengabdian yang telah dilakukan. Kegiatan pengabdian dilakukan berdasar kesepakatan dengan warga sasaran pada bulan Oktober 2020, Warga merasa memperoleh informasi lebih dalam terkait dengan pengelolaan pariwisata dan pengembangannya serta kebermanfaatan dengan melakukan sinkronisasi bisnis dengan BUMDes yang telah berdiri di Desa Bathur. Thekelan Village in Batur Village, Getasan District, Semarang Regency has the advantage as a nature tourism village, precisely mountainous nature. Its location on the slopes of Mount Merbabu makes Thekelan Village one of the hiking trails, even the oldest path to reach to the top of Mount Merbabu. The hiking trail until now was managed by a local taruna reef which later became one of the sources of income for the village. However, the management has not been maximized and has not been integrated with the Village Owned Enterprises (BUMDes) batur village so the benefits are still very limited. The purpose of this service is to raise awareness of hiking trail managers and the community that proper organizing can improve the quality of the services provided and lead to better profits. Better organizing can expand the business in the management of tourist routes and support BUMDes that have been established. The implementation of devotion is done by methods of lectures, Q&A, discussions, and mentoring. Strategic steps taken are by: 1) giving insight into the organization of tourism, 2) giving insight into the benefits of tourism management in BUMDes containers, 3) discussions and Q&A by providing opportunities to the community and hamlet devices, 4) mentoring to the community, and 5) evaluation of the results of devotion that has been done. The service activities are carried out based on an agreement with the target citizens in October 2020, residents feel more information related to the management of tourism and its development and benefits by synchronizing business with BUMDes that have been established in Bathur Village.
The Role of Women’s Leadership in Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange Ratieh Widhiastuti; Kiswanto Kiswanto; Kuat Waluyo Jati
The Indonesian Journal of Accounting Research Vol 23, No 1 (2020): IJAR January 2020
Publisher : The Indonesian Journal of Accounting Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33312/ijar.461

Abstract

This study aims to determine the role of women in the board of directors in increasing company value through financial performance. The research object was all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017. The sampling technique used purposive sampling on condition that the company had a board of directors and a female commissioner and did not experience a loss during the observation year. The research data used secondary data in the form of annual financial statements which were downloaded through the official website of the Indonesia Stock Exchange (IDX). Hypothesis testing used WarpPLS analysis. The results showed that the presence of women on the board had a negative impact on financial performance, financial performance had a positive and significant effect on company value, and the presence of women on the board had a significant negative effect on company value through financial performance.
Implementation of Islamic Boarding School Accounting Guidelines to Increase Accountability and Welfare of Islamic Boarding Schools in Semarang City Asrori Asrori; Muhammad Ihlashul'amal; Kuat Waluyo Jati
Indonesian Journal of Devotion and Empowerment Vol 5 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijde.v5i1.55924

Abstract

The purpose of this community service is to improve the ability and competence of board members and managers of Islamic boarding schools to implement the Islamic Boarding School Accounting Guidelines in preparing and presenting financial reports in order to increase accountability for financial management and the welfare of the stakeholders of Islamic boarding schools in the city of Semarang. The results achieved from this Community Service are that the competency of the pesantren accounting training participants, in general, has increased, especially regarding their literacy regarding Islamic boarding school accounting, including the types and uses of Islamic boarding school financial reports, and their ability to analyze and record Islamic boarding schools transactions in journals. However, the competency of the participants in compiling and presenting PAP-based Islamic boarding school financial reports in the form of Activity Reports and Cash Flow Reports is still weak, not yet fully following the guidelines and accounting standards of Islamic boarding schools and generally accepted accounting standards in Indonesia imposed by the Indonesian Institute of Accountants (IAI) for Pondok Pesantren in the form of a Foundation. As a follow-up to this Community Service, it is necessary to carry out further Community Service to increase the accountability of Islamic boarding schools by preparing and presenting more in-depth financial reports through Islamic boarding school accounting assistance to increase accountability and welfare for Islamic boarding schools in the city of Semarang. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi pengurus dan pengelola pondok pesantren mengimplementasikan Pedoman Akuntansi Pesantren dalam Menyusun dan menyajikan laporan keuangan guna meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kesejahteraan para memangku kepentingan pondok pesantren di Kota Semarang. Hasil yang dicapai dari pengabdian ini adalah kompetensi peserta pelatihan akuntansi pesantren secara umum meningkat, terutama menyangkut literasi mereka mengenai akuntansi pesantren meliputi jenis-jenis dan kegunaan laporan keuangan pesantren, dan kemampuannya menganilisis dan mencatat transaksi pesantren ke dalam jurnal. Namun demikian kompetensi peserta dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pesantren berbasis PAP dalam bentuk Laporan Aktivitas dan Laporoan Arus Kas masil lemah, belum sepenuhnya seuai dengan pedoman dan standar akuntansi pesantren dan standar akuntansi berterima umum di Indonesia yang diberlakukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) bagi Pondok Pesantren berbentuk Yayasan. Tidak lanjut dari pengabdian ini adalah perlu dilakukan pengabdian lanjutan untuk meningkatkan akuntabilitas pondok pesantren dalam penyususunan dan penyajian laporan keuangan pesantren yang lebih mendalam melalui pendampingan akuntansi pesantren untuk meningkatkan akuntabilitas dan kesejahteraan bagi pondok pesantren di Kota Semarang.
DIVERSIFIKASI DAN BRANDING PRODUK OLAHAN RAMBUTAN DALAM MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DAN EKONOMI MASYARAKAT DESA KALISALAK Fitrarena Widhi Rizkyana; Kuat Waluyo Jati; Linda Agustina; Indah Fajarini Sri Wahyuningrum
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21478

Abstract

Komoditas rambutan menjadi salah satu komoditas yang memiliki produktivitas tinggi di Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Badan Pusat Statistik (2021) mencatat produksi buah rambutan terutama di Kabupaten Batang mengalami peningkatan yang signifikan di tahun 2020. Pada 2019 produksi buah rambutan mencapai 26.910 kg dan 43.210 ton pada 2020 atau meningkat sebanyak 60,5% dalam setahun. Akan tetapi, harga yang rendah saat musim panen menjadikan rambutan tidak memiliki keunggulan ekonomi dibandingkan komoditas buah lain. Disisi lain, permasalahan limbah kulit rambutan yang terbuang dapat berdampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu, pengabdian ini dilakukan dengan memberikan solusi inovatif dengan diversifikasi produk olahan rambutan menjadi asinan daging buah dan minuman seduh kulit rambutan. Tim pengabdian melakukan workshop dan pelatihan untuk membuat produk olahan rambutan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat Desa Kalisalak. Tim pengabdian juga menginisiasi branding dan pemasaran produk melalui Pusat Belanja sahabat Lingkungan Kalisalak di Desa Kalisalak. Pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Fraudulent Financial Statement on The Property and Real Estate Sector in Indonesia and Malaysia Kuat Waluyo Jati; Nur Anisa’ Setiyani
Jurnal Dinamika Akuntansi Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jda.v15i2.47482

Abstract

Purposes: The research aims to test and determine the influence of the components in the fraud hexagon on fraudulent financial statements.Methods: The population in this research are property and real estate sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange and Malaysia Stock Exchange in 2020-2022. The study’s sampling technique used purposive sampling to obtain 77 companies with 187 units of analysis. Data were analyzed by panel data regression analysis using Eviews 12.Findings: The results show that financial targets, the nature of the industry, and ineffective monitoring positively and significantly affect fraudulent financial statements. Meanwhile, external pressure and the frequent number of CEO pictures reduce fraudulent financial statements. As for director experience, political connections and changes in auditors do not affect fraudulent financial statements.Novelty: Novelty in this research, namely the use of populations in Indonesia and Malaysia. The proxy used to represent the capability element also uses the director experience variable, which is rarely used in previous research.
Pengoptimalan Branding Produk melalui Platform Desain Canva-Android: Pendekatan Praktis Meningkatkan Perekonomian Desa Kalisalak Fitrarena Widhi Rizkyana; Kuat Waluyo Jati; Linda Agustina; Athoillah Athoillah
Eastasouth Journal of Effective Community Services Vol 2 No 03 (2024): Eastasouth Journal of Effective Community Services (EJECS)
Publisher : Eastasouth Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/ejecs.v2i03.241

Abstract

Peningkatan perekonomian desa memerlukan strategi yang inovatif, terutama dalam hal pemasaran dan branding produk lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan branding produk melalui platform desain Canva yang dapat diakses melalui perangkat Android, dengan fokus pada Desa Kalisalak sebagai studi kasus. Metode penelitian menggunakan pendekatan praktis memanfaatkan teknologi digital. Implementasi praktis dilakukan dengan melibatkan pelaku ekonomi lokal untuk memperbaiki branding produk mereka. Selain itu, dilakukan juga sesi diskusi dan konsultasi untuk mendapatkan umpan balik langsung dari masyarakat. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah peningkatan dalam pemasaran dan penjualan produk-produk lokal Desa Kalisalak. Dengan branding yang lebih kuat dan profesional, diharapkan produk-produk tersebut dapat menarik minat lebih banyak konsumen, baik lokal maupun regional. Dampak jangka panjangnya adalah meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat Desa Kalisalak, serta memperkuat identitas dan keberlanjutan produk lokal di pasar yang semakin kompetitif.
Improve the Capability of Presenting MSMEs Cash Flow Reports in Pati Regency for Better Cash Management Jati, Kuat Waluyo; Nihayah, Annis Nurfitriana; Asrori, Asrori; Ayuntavia, Ayuntavia; Murtiningsih, Rima
Indonesian Journal of Devotion and Empowerment Vol 5 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijde.v5i2.67480

Abstract

Jumlah pelaku UMKM Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan selama pandemi Covid-19. Namun, perkembangan secara kualitas belum sesuai dengan harapan Dinas Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah Provinsi Jawa Tengah. Pelaku UMKM kesulitan mengambil keputusan bisnis di masa pandemi Covid-19 karena kurangnya wawasan dalam menghadapi perubahan yang tiba-tiba. UMKM belum mampu melakukan tata kelola dan penyusunan laporan arus kas sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UMKM dalam pengelolaan bisnis dan kas di masa pandemi Covid-19. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan pendampingan. Langkah strategis yang dilakukan adalah dengan memberi pengetahuan dan pemahaman tentang studi kelayakan usaha, tata kelola dan penyusunan laporan arus kas, diskusi, pendampingan kepada UMKM, serta evaluasi hasil pengabdian yang telah dilakukan. Antusiasme, hasil post-test, pengetahuan, dan keterampilan peserta kegiatan meningkat terkait studi kelayakan usaha, tata kelola kas, dan penyusunan laporan arus kas. Peserta mampu menyusun sebuah bussiness plan dan laporan arus kas untuk usaha yang berjalan maupun yang tengah direncanakan untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. The number of MSMEs in Central Java Province has increased during the Covid-19 pandemic. However, developments in quality still need to meet the expectations of the Office of Cooperatives and Small and Medium Enterprises of Central Java Province. MSMEs need help making business decisions during the COVID-19 pandemic due to a need for insight into dealing with sudden changes. MSMEs have not been able to manage and prepare cash flow reports following financial accounting standards. The community service aims to increase the knowledge and skills of MSMEs in managing business and cash during the COVID-19 pandemic. The community service is conducted using lecture methods, questions and answers, discussions, simulations, and mentoring. The strategic step taken is to provide knowledge and understanding of business feasibility studies, governance and preparation of cash flow reports, discussions, assistance to MSMEs, and evaluation of the results of the community service that has been carried out. Enthusiasm, post-test results, knowledge and skills of activity participants increased related to business feasibility studies, cash management and preparation of cash flow reports. Participants can prepare a business plan and cash flow statement for ongoing or planned businesses to adjust to the conditions of the COVID-19 pandemic.
Tingkatkan Potensi Desa Kalisalak Batang melalui Pelatihan Pemasaran dan Penjualan Daring Jati, Kuat Waluyo; Mukhibad, Hasan; Agustina, Linda; Suryarini, Trisni
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v5i2.4155

Abstract

Status pandemi telah dicabut pemerintah dan masyarakat dapat berkegiatan secara normal, namun kebiasaan bisnis secara daring tetap berlanjut karena memudahkan pelanggan dalam melakukan belanja. UMKM Pokja 3 Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang kesulitan memanfaatkan momentum ini untuk memasarkan maupun menjual produk secara daring. Oleh karena itu, diperlukan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan pelaku UMKM dalam mengelola bisnis secara daring dengan memanfaatkan digital platform. Pemasaran dan penjualan yang semakin meningkat akan meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kalisalak, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Pengabdian dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi, dan pendampingan. Langkah strategis yang dilakukan adalah dengan: 1) memberi wawasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang bisnis, bisnis online, dan pemanfaatan digital platform UMKM, 2) diskusi dan tanya jawab dengan memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM, 3) pendampingan kepada pelaku UMKM, dan 4) evaluasi hasil pengabdian yang telah dilakukan. Setelah pengabdian dilakukan pelaku UMKM Desa Kalisalak mengungkapkan lebih memiliki pengetahuan dan wawasan dalam memulai dan mengelola bisnis secara daring. Selain itu, pelaku UMKM memiliki keterampilan memanfaatkan media sosial sederhana dalam pemasaran dan penjualan secara daring.