Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Effect Of Picture Memory Training On Children's Language Skills Siswanto, Arif; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji
Jurnal Keterapian Fisik Jurnal Keterapian Fisik Volume 9 Issue 1 Year 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/jkf.v9i1.426

Abstract

Background: Information on how students' academic performance is also determined by their language profile is limited. The use of picture memory exercises has never been provided by teachers in schools. This study aims to determine the effect of picture memory training on improving children's language skills. Methods: This study used an experimental design by giving treatment to children over a period of time and then measuring their language proficiency profile. The intervention was conducted using the picture-memory approach. The study design involved a single-group intervention with assessments conducted before and after the intervention. The target of the intervention is children with language impairment. Results: From the results of the Wilcoxon test, it was found that receptive language skills, especially receptive vocabulary, showed a p-value of 0.002. These results indicate that the picture memory intervention is able to improve receptive vocabulary skills. For expressive vocabulary, a p-value of 0.034 was found. The result also showed that the picture memory intervention was able to improve expressive vocabulary. Picture memory intervention resulted in changes in receptive vocabulary with an r-value of 0.44. Picture memory intervention resulted in changes in expressive vocabulary with an r-value of 0.29. Conclusion: The results of the analysis showed a difference in impact where the receptive vocabulary component was the component that changed more than the expressive vocabulary. However, the provision of a picture memory training intervention can be said to be able to improve language skills in general.
The Length of Utterances and Sentence Completeness in Preschool-Aged Children Kusnanto, Adella Ayu Amelia Putri; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji; Nugroho, Setyadi
Ceria: Jurnal Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Vol 14, No 1 (2025): Ceria Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/ceria.v14i1.13143

Abstract

Mean Length Utterance (MLU) provides essential information about language development and indicates language delay or disorders. As a child’s vocabulary increases, their language proficiency improves, resulting in a higher MLU score. It affects the completeness of their syntactic structures, allowing an assessment of their language development, particularly in the grammatical aspects of syntax and morphology. This research aims to determine the relationship between MLU and the overall completeness of syntactic structures, not just in terms of word patterns and units. It is a quantitative study using a cross-sectional method with a correlational approach. The sample consisted of 67 children in Surakarta, selected using random sampling techniques. The Pearson Product Moment correlation test results showed ρ ≤ 0.001 which is <0.05,  indicating that the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (H0) is rejected. There is a significant relationship between Mean Length Utterance (MLU) and the completeness of syntactic structures. The strength of this correlation is demonstrated by a correlation coefficient (r) = 0.732**, which indicates a strong and positive correlation.
Working Memory dan Pemahaman Kosakata Anak Azzahra, Mahdiyyah; Gunawan, Gunawan; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 1 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i1.17568

Abstract

Perkembangan bahasa pada anak usia 6 hingga 7 tahun sangat penting, terutama pada kemampuan pemahaman kosakata. Penguasaan pemahaman kosakata yang baik akan mendukung kemampuan yang baik pada akademik dan sosial anak. Banyak faktor internal dan eksternal yang memengaruhi hal ini, salah satunya working memory. Working memory memiliki peran dalam memproses dan menyimpan informasi untuk memahami kosakata. Oleh sebab itu, perlu dianalisis dan dieksplor lebih lanjut mengenai sejauh mana hubungan antara working memory dengan pemahaman kosakata. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah multistage sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 84 responden. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara working memory dengan pemahaman kosakata anak di Surakarta. Hasil dari uji statistik menggunakan spearman rank menunjukkan p-value atau nilai p 0.008 yang berarti nilai p < 0.05 sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif diterima (Ha) diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan working memory dengan pemahaman kosakata anak di Surakarta. Adapun kekuatan korelasi yaitu r = 0.288 yang menunjukkan bahwa besar kekuatan korelasi antara working memory dengan pemahaman kosakata termasuk dalam kategori lemah. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara working memory dengan pemahaman kosakata di Surakarta.
Bahasa Inggris Aprilia, Aniza; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji; Nugroho, Setyadi
jitek Vol 12 No 2 (2025): Maret 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32668/jitek.v12i2.1889

Abstract

Children with Down's syndrome have delays in language development, particularly in vocabulary acquisition. Home-based programs offered by parents play an important role in improving the vocabulary of children with Down syndrome. The aim of this study was to analyze the effect of home programs on the vocabulary development of children with Down syndrome. This study used a quantitative method with a “quasi-experimental” non-equivalent control group design. The sample was divided into two groups: the intervention group, which received the home program, and the control group, which did not receive the treatment. Data were analyzed using a paired t-test and an independent t-test. The results of the analysis showed that there was a significant difference between the intervention group and the control group. The results of the paired T-test in the intervention group showed a p-value = 0.016, while in the control group p = 0.080. The independent T-test showed a p-value = 0.005 (p < 0.05), demonstrating a significant effect of the home program on vocabulary improvement in children with Down's syndrome. In conclusion, the more parents are involved in the home program proposed by the speech therapist, the more Down syndrome children improve their vocabulary.
PERBEDAAN KECEPATAN MEMBACA KATA BERMAKNA DAN TIDAK BERMAKNA SISWA SEKOLAH DASAR Silalahi, Rismauli Anastasya; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji; Nugroho, Setyadi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.39997

Abstract

Membaca adalah proses yang ditandai pengubahan suatu symbol tulisan menjadi simbol verbal dimana terdapat dua jenis kata pada setiap bacaan yaitu kata bermakna dan tidak bermakna, membaca merupakan suatu kegiatan paling dasar dimiliki anak sekolah dasar. Pada hal ini di Indonesia belum ada data yang menunjukkan seberapa kecepatan membaca anak sekolah dasar pada membaca kata bermakna dan kata tidak bermakna. Sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendapatkan data kontekstual pada perbedaan kecepatan membaca kata bermakna dan tidak bermakna siswa SD. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan 144 sampel. Menggunakan instrument reading passage. Hasil uji diskriptif menunjukkan siswa SD kelas 2-5 memiliki perbedaan pada keakuratan dan wcpm kata bermakna yang memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan keakuratan dan wcpm kata tidak bermakna. Hasil uji bivariat memiiki signifikan p 0.061 berniai p<0.005 artinya terdapat pengaruh signifikan antara usia dengan wcpm kecepatan membaca kata bermakna sedangkan nilai signifikan 0.566 dimiliki keakuratan kecepatan membaca kata bermakna, berniai  p>0.005 artinya tidak terdapat pengaruh antara usia dengan keakuratan kecepatan membaca kata bermakna. Serta nilai signifikansi p 0.014 dan signifikan p 0.005 berniai p<0.005 artinya terdapat pengaruh antara usia dengan keakuratan kecepatan membaca kata bermakna dan kata tidak bermakna. Namun pada faktor seperti jenis kelamin, tingkat/kelas dan sekolah tidak memiliki perbedaan terhadap keakuratan dan wcpm kecepatan membaca kata bermakna dan tidak bermakna. Hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa SD kelas 2-5 memiliki perbedaan pada keakuratan dan wcpm kecepatan kata bermakna yang memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan keakuratan dan wcpm kecepatan kata tidak bermakna.
ANALISIS PROFIL MEMORI ANGKA ANAK DOWN SYNDROME 'Aina, Qurata; Gunawan, Gunawan; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.40727

Abstract

Down syndrome merupakan kelainan genetik trisomi 21 yang dapat mempengaruhi kemampuan serta perkembangan menjadi lebih terlambat dibandingkan dengan anak-anak seusianya, terkhusus pada mengingat angka. Anak down syndrome menampakkan kesulitan dalam mengingat rentang angka disebabkan oleh rendahnya kapasitas working memory yang dimilikinya. Oleh karena itu, pentingnya peranan working memory dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan analisis rentang digit anak down syndrome untuk mengetahui profil kemampuan mengingat pada down syndrome. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan gambaran rentang digit maju dan digit mundur pada down syndrome serta bagaimana hubunganannya dengan faktor sosio-demografi. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan desain deskriptif serta pendekatan cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 33 anak yang didapat menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menunggunakan “Formulir Pemeriksaan Memori Angka” dan dilakukan analisis statistik deskriptif serta analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak down syndrome rata-rata mampu mengingat 2 digit untuk deret maju dan memiliki keterbatasan dalam mengingat digit mundur. Hasil uji bivariat menyebutkan bahwa nilai signifikansi p 0.000 dimana nilai p < 0.05 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan rentang digit. Namun tidak terdapat perbedaan pada faktor sosio-demografi lainnya seperti jenis kelamin, dan status terapi terhadap skor rentang digit. Secara garis besar down syndrome hanya mampu mengingat digit maju dengan skor 2 dan digit mundur dengan skor 0.
ANALISIS MLU DAN WPS DALAM PRODUKSI KALIMAT ANAK USIA PRASEKOLAH : STUDI KASUS DI SURAKARTA Asyam, Huriyah Indriani; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji; Nugroho, Setyadi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42282

Abstract

Bahasa memiliki banyak aspek dan komponen yang sangat kompleks terutama dalam penggunaannya saat berkomunikasi pada kehidupan sehari-hari. Perkembangan kemampuan bahasa pada anak dapat diprediksi melalui aspek morfologi dan aspek sintaksis. Luaran kemampuan bahasa memungkinkan anak menggunakan struktur kalimat dalam bersososialisasi sehingga aspek morfologi dan sintaksis anak perlu diperhatikan agar mengetahui perkembangan bahasa anak. Salah satu prediktor kemampuan bahasa anak adalah dengan mengetahui berapa rata-rata Panjang ujaran yang dihasilkan oleh anak dan berapa rata-rata kata yang diucapkan anak dalam satu ujaran serta bagaimana kelengkapan kalimat yang dihasilkan oleh anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis rata-rata panjang ujaran yang juga dikenal dengan mean length utterance (MLU) dan kata pada setiap kalimat atau word per sentence (WPS) yang dihasilkan dengan kelengkapan produksi kalimat anak di kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional melibatkan 65 anak usia prasekolah (3–6 tahun) yang dipilih melalui simple random sampling. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan uji Spearman rank (bivariat) dan regresi linear (multivariat). Hasil temuan dari penelitian ini adalah jumlah kata sangat berpengaruh dalam produksi kalimat, dimana semakin banyak kata yang diucapkan maka kalimat yang dihasilkan akan semakin lengkap. Hasil analisis menunjukkan hubungan kuat secara bivariat antara rata-rata panjang ujaran (MLU) dan kata pada setiap kalimat (WPS) dengan kelengkapan produksi kalimat, serta secara multivariat terdapat hubungan yang signifikan antara WPS dan kelengkapan produksi kalimat, sehingga disarankan untuk mempertimbangkan faktor ini dalam pengembangan kemampuan bahasa anak.
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN PRAGMATIK PADA ANAK AUTISME SPECTRUM DISORDER HARYATI, UMI; Gunawan, Gunawan; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42529

Abstract

Seorang dengan autisme spectrum disorder seringkali menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal. Komunikasi yang digunakan anak autisme biasanya lebih mengandalkan bahasa tubuh dan interaksi singkat, hal tersebut tidak mengindikasikan bahwa anak-anak dengan autisme tidak mampu berkomunikasi, mereka hanya membutuhkan kosakata yang mencukupi untuk bisa berkomunikasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dan kemampuan pragmatik pada anak Autisme Spectrume Disorder. Metode korelasional diterapkan dalam penelitian ini, yang digunakan untuk mengetahui gambaran hubungan antar variabel pada penelitian, dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional serta menerapkan teknik pengambilan sampel Purposive Sample dimana peneliti melakukan pengambilan data dengan memberi lembar kuesioner kepada orang tua responden yang memenuhi kriteria, kemudian data hasil kuantitatif akan dianalisis dengan pendekatan univariat dan bivariat menggunakan Spearmen Rank.  Berdasarkan analisis data yang dilakukan didapatkan hasil signifikan pada tingkat kepercayaan 1% (α = 0.01). Hasil ini mengindikasikan hasil uji korelasi anatara total penguasaan kosakata dan kemampuan pragmatik, menunjukan hasil korelasi Spearman sebesar 0.940. Ini menunjukkan adanya keterkaitan yang sangat kuat dan positif antara Total Jumlah Kosakata dan Kemampuan Pragmatik Nilai korelasi Spearman sebesar 0.940. Ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat dan positif antara penguasan Kosakata dan Kemampuan Pragmatik. Ini menunjukkan semakin tinggi Total Jumlah Kosakata, sehingga semakin tinggi nilai Kemampuan Pragmatik.
VERBAL WORKING MEMORY MEAN LENGTH UTTERANCE : FAKTOR PENENTU KEMAMPUAN BERBAHASA Annastasya Sahlaa Syahida; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji; Nugroho, Setyadi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42538

Abstract

Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti bahwa faktor kecerdasan sangat mempengaruhi perkembangan keterampilan bahasa. Tidak menguasai atau kurang kemampuan bahasa adalah salah satu masalah perkembangan bahasa anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara verbal working memory, mean length utterance (MLU) dan produksi kata pada anak usia prasekolah di Surakarta. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak prasekolah berusia 18 – 72 bulan di Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik probability sampling (random sampling) dengan sampel 81 anak. Hasil uji statistik regresi logistik memperoleh nilai OR 10.800, yang berarti (OR > 1), yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi ucapan panjang rata-rata, semakin besar kemungkinan anak memiliki jumlah kata yang lebih bervariasi dibandingkan dengan anak yang memiliki ucapan panjang rata-rata yang lebih rendah. Selain itu, hasil analisis data menggunakan uji spearman rank ini menunjukkan hubungan kuat antara ucapan panjang rata-rata dengan produksi kata. Jika mean length utterance anak semakin meningkat, konstruksi ujaran yang dihasilkan juga akan menjadi lebih kompleks. Sementara, memori kerja verbal memiliki hubungan yang lebih lemah dengan jumlah produksi kata yang diucapkan seorang anak. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini secara menyeluruh dalam perkembangan kemampuan berbahasa anak, agar dapat mencapai hasil yang optimal. 
Penggunaan Clinical Reasoning Dalam Praktik Terapi Wicara Ananda, Annissa Rizqia; Pratomo, Hafidz Triantoro Aji; Purnaningrum, Windiarti Dwi
Jurnal Ners Vol. 9 No. 4 (2025): OKTOBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i4.51119

Abstract

Terapis Wicara adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan Terapi Wicara sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kepadanya diberikan kewenangan tertulis untuk melakukan praktik terapi wicara atas dasar kompetensi yang dimilikinya Clinical reasoning adalah proses kognitif yang kompleks dan penting yang digunakan untuk mengevaluasi dan mengelola masalah medis pada pasien. Hal ini mencakup diagnosis, memprediksi prognosis pasien dan membuat perencanaan terapi. clinical reasoning penting bagi seorang terapis dalam pembuatan sebuah diagnosis dan perencanaan terapi karena akan mempengaruhi kualitas perawatan bagi pasien dan mencegah kesalahan medis serta meningkatkan efisiensi dan mendukung pengambilan keputusan yang berbasis pada bukti. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menguraikan bagaimana pola proses clinical reasoning dalam tindakan klinis. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara mendalam pada terapis wicara yang bekerja di berbagai institusi kesehatan. Pada penelitian ini untuk menguji kredibilitas data, peneliti menggunakan triangulasi data. Triangulasi data dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber, cara, dan waktu.