Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

THE EFFECT OF STORYTELLING IN A PLAY THERAPY ON ANXIETY LEVEL IN PRE-SCHOOL CHILDREN DURING HOSPITALIZATION IN THE GENERAL HOSPITAL OF BUTON Yati, Mimi; Wahyuni, Sri; Islaeli, Islaeli
Public Health of Indonesia Vol. 3 No. 3 (2017): July - September
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.962 KB) | DOI: 10.36685/phi.v3i3.134

Abstract

Background: Anxiety is one of the psychical stresses experienced by children during hospitalization. A storytelling in a play therapy is considered effective in reducing anxiety.Objective: This study aims to determine the effect of storytelling in a play therapy on anxiety level in pre-school children during hospitalization in the general hospital of Buton.Methods: This was a quasy-experimental study with pretest-posttest control group design. There were 30 pre-school children selected in this study using accidental sampling, with 15 assigned in each group. The Pre School - Spence Children's Anxiety Scale (SCAS) was used to measure anxiety in pre-school children. Wilcoxon matched paired test was used to analyze the data. Results: Findings showed that the mean of anxiety level in the intervention group in pretest was 42 and in posttest was 31.53. Wilcoxon matched paired test showed p-value 0.003 (<0.05), which indicated that there was a statistically significant effect of storytelling on the level of anxiety in pre-school children.Conclusions: There is a significant influence of storytelling in a play therapy on anxiety levels in pre school children during hospitalization. It is suggested that this intervention could be applied as a nursing intervention to reduce anxiety in children.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Diet Hipertensi dan Kecemasan Lansia Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Bahomotefe Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali Yati, Mimi; Pratiwi, Dewi Sari; Armayani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v3i2.653

Abstract

Hasil wawancara dengan 10 keluarga lansia yang menderita hipertensi menemukan bahwa pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi termasuk dalam kategori miskin, hal ini dapat dilihat bahwa keluarga masih belum dapat mengurangi penggunaan garam dalam makanan yang mereka konsumsi, dan kebiasaan makan mereka masih belum teratur, lansia masih menyukai dan memiliki kebiasaan makan yang masih belum teratur, Para lansia masih suka dan memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan asin. Delapan lansia mengatakan mereka memiliki beban mental (kecemasan) akibat tekanan darah yang terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi dan kecemasan pada lansia terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Terpadu Bahmotefe, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah total partisipan lansia yang mengunjungi posyandu usia 55-70 tahun ke atas di Bahomotefe Integrated Healthcare Center, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali dengan 165 kasus dengan sampel 54 responden. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan keluarga dengan tekanan darah dengan nilai X² yang dihitung = 31,704 , terdapat hubungan yang kuat antara kecemasan lansia dengan tekanan darah dengan nilai X² yang dihitung = 12,777. Diharapkan pusat publik health akan selalu berusaha untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien hypertension dan keluarga mereka mengenai manajemen hipertensi.
Stereotip Orang Dengan Gangguan Jiwa Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kecamatan Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Pongdatu, Merry; Rachmawati, Umi; Armayani; Yati, Mimi
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i1.500

Abstract

Stigma merupakan tanda atau label yang diberikan Masyarakat pada individu tertentu sebagai atribut yang melekat untuk memperburuk citra dan status moral. Stigma untuk Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diberikan karena ODGJ dianggap individu yang berbeda dan hina (Setiawati, 2012). Stigma yang dirasakan oleh ODGJ berdampak pada kondisi fisik, psikologis dan sosial (Rasmawati, 2018). Angka gangguan jiwa tahun 2018 sebanyak 1.787 jiwa dan hanya sekitar 1.147 jiwa (64,19 %) yang mendapat pelayanan kesehatan. Data gangguan jiwa khusus wilayah kerja Puskesmas Poasia sebanyak 14 jiwa (Profil Dines Kesehatan, 2022). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Interpretative fenomenologis dimana partisipan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi informasi terkait stigma terhadap ODGJ. Jumlah partisipan 7 orang yang terdiri dari: 3 orang Kepala Kelurahan,  3 orang warga, dan 1 orang informan kunci yakni programer kesehatan jiwa. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara. Ditemukan 3 informasi penting terkait stigma dalam bentuk stereotip terhadap ODGJ yaitu defenisi ODGJ, penyebab seseorang menderita gangguan jiwa dan keberadaan ODGJ dilingkungan masyarakat. Kesimpulan penelitian adalah pada masyarakat setempat masih melekat adanya pandangan buruk atau stereotip yang dapat dilihat dari bagaimana masyarakat mendefenisikan ODGJ sebagai orang gila, sinting, gila dan miring. Tujuan dari sebutan tersebut untuk mengejek dengan alasan  ODGJ berpenampilan acak-acakan dan kotor selain itu ODGJ menunjukkan sikap yang aneh, seperti berbicara sendiri, kadang ketawa tapi tiba-tiba menangis dan juga mengamuk. Implikasi penelitian ini bagi tenaga kesehatan yaitu dapat menjadi acuan untuk menyusun program kesehatan jiwa dalam mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan dampak stigma. Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi bahan kajian khususnya pemerintah kecamatan Poasia dan Kelurahan yang ada dilingkup kecamatan untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman masyarakat binaannya melalui sikap caring pada pasien, keluarga dan masyarakat.
TERAPI INHALASI SEDERHANA MENGGUNAKAN MINYAK KAYU PUTIH PADA PASIEN ISPA Heltty, Heltty; Yati, Mimi; Risky, Sartini; Marhanto, Eka Dharma Putra; Lolok, Nikeherpianti; Juliansyah, Risky; Ramadan, Muhamad Fitrah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 15 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v15i2.369

Abstract

ARIs is an infectious disease of the upper or lower respiratory tract that can cause a variety of illnesses ranging from mild infections to severe, life-threatening illnesses, depending on the causative pathogen. Deaths due to ARIs were 10 to 50 times more common in developing countries than in developed countries. The aim of this research was to find out whether simple inhalation therapy using eucalyptus oil can prevent acute respiratory infections. In this research, researchers used descriptive methods. The descriptive method is a method for describing the current situation of objects and based on phenomena and as it is without manipulation and the researcher analyzes the phenomenon. This research used a case study method and carries out a series of one group pretest-posttest designs. The results showed differences before and after administering simple inhalation therapy using eucalyptus oil and there were significant differences in people's understanding and knowledge regarding acute respiratory infections after carrying out the pre-test and post-test. The conclusion of this study was that giving simple inhalation therapy using eucalyptus oil can prevent symptoms of acute respiratory infections.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Tentang Diet Hipertensi dan Kecemasan Lansia Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Posyandu Bahomotefe Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali Yati, Mimi; Pratiwi, Dewi Sari; Armayani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandala Waluya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jikmw.v3i2.653

Abstract

Hasil wawancara dengan 10 keluarga lansia yang menderita hipertensi menemukan bahwa pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi termasuk dalam kategori miskin, hal ini dapat dilihat bahwa keluarga masih belum dapat mengurangi penggunaan garam dalam makanan yang mereka konsumsi, dan kebiasaan makan mereka masih belum teratur, lansia masih menyukai dan memiliki kebiasaan makan yang masih belum teratur, Para lansia masih suka dan memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan asin. Delapan lansia mengatakan mereka memiliki beban mental (kecemasan) akibat tekanan darah yang terus meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan keluarga tentang diet hipertensi dan kecemasan pada lansia terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas Terpadu Bahmotefe, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah total partisipan lansia yang mengunjungi posyandu usia 55-70 tahun ke atas di Bahomotefe Integrated Healthcare Center, Kecamatan Bungku Timur, Kabupaten Morowali dengan 165 kasus dengan sampel 54 responden. Berdasarkan hasil uji statistik, diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara pengetahuan keluarga dengan tekanan darah dengan nilai X² yang dihitung = 31,704 , terdapat hubungan yang kuat antara kecemasan lansia dengan tekanan darah dengan nilai X² yang dihitung = 12,777. Diharapkan pusat publik health akan selalu berusaha untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien hypertension dan keluarga mereka mengenai manajemen hipertensi.
Stereotip Orang Dengan Gangguan Jiwa Pada Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kecamatan Poasia Kota Kendari Sulawesi Tenggara Pongdatu, Merry; Rachmawati, Umi; Armayani; Yati, Mimi
Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Anoa Keperawatan Mandala Waluya
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners. Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/jakmw.v2i1.500

Abstract

Stigma merupakan tanda atau label yang diberikan Masyarakat pada individu tertentu sebagai atribut yang melekat untuk memperburuk citra dan status moral. Stigma untuk Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diberikan karena ODGJ dianggap individu yang berbeda dan hina (Setiawati, 2012). Stigma yang dirasakan oleh ODGJ berdampak pada kondisi fisik, psikologis dan sosial (Rasmawati, 2018). Angka gangguan jiwa tahun 2018 sebanyak 1.787 jiwa dan hanya sekitar 1.147 jiwa (64,19 %) yang mendapat pelayanan kesehatan. Data gangguan jiwa khusus wilayah kerja Puskesmas Poasia sebanyak 14 jiwa (Profil Dines Kesehatan, 2022). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Interpretative fenomenologis dimana partisipan diberi kesempatan untuk mengeksplorasi informasi terkait stigma terhadap ODGJ. Jumlah partisipan 7 orang yang terdiri dari: 3 orang Kepala Kelurahan,  3 orang warga, dan 1 orang informan kunci yakni programer kesehatan jiwa. Tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara. Ditemukan 3 informasi penting terkait stigma dalam bentuk stereotip terhadap ODGJ yaitu defenisi ODGJ, penyebab seseorang menderita gangguan jiwa dan keberadaan ODGJ dilingkungan masyarakat. Kesimpulan penelitian adalah pada masyarakat setempat masih melekat adanya pandangan buruk atau stereotip yang dapat dilihat dari bagaimana masyarakat mendefenisikan ODGJ sebagai orang gila, sinting, gila dan miring. Tujuan dari sebutan tersebut untuk mengejek dengan alasan  ODGJ berpenampilan acak-acakan dan kotor selain itu ODGJ menunjukkan sikap yang aneh, seperti berbicara sendiri, kadang ketawa tapi tiba-tiba menangis dan juga mengamuk. Implikasi penelitian ini bagi tenaga kesehatan yaitu dapat menjadi acuan untuk menyusun program kesehatan jiwa dalam mengadakan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan dampak stigma. Diharapkan penelitian ini juga dapat menjadi bahan kajian khususnya pemerintah kecamatan Poasia dan Kelurahan yang ada dilingkup kecamatan untuk meningkatkan keamanan dan kenyaman masyarakat binaannya melalui sikap caring pada pasien, keluarga dan masyarakat.
Peningkatan Pengetahuan pada Ibu Mengenai Pentingnya ASI Eksulisif sebagai Pencegahan Stunting di Desa Pamandati Kecamatan Lainea Akbar, Muhamad Ikhsan; Yati, Mimi; Isrul, Muhammad; Kurniawan, Agus; Hasni, Ullya; Putri, Airin; Olu, Sanju La
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Anoa
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54883/29626633.v2i1.40

Abstract

Stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi prioritas pemerintah saat ini. Lapora pelaksanaan surveilans gizi kabupaten Konawe Selatan seksi gizi dan kesehatan Kerja Olahraga melalui data entri e-ppgbm pada tahun 2021 prevalensi stunting sebesar 13,32% dan Puskesmas Pamandati terdapat 19 balita mengalami stunting. Tujuan kegiatan pengabdian adalah untuk memberikan edukasi sebagai pengingkatan pengetahuan kepada wanita usia produktif, ibu hamil dan ibu balita tentang Pentingnya ASI Eksulisif sebagai Pencegahan Stunting. Pengabdian ini menggunakan metode ceramah pada 30 masyarakat terdiri dari wanita usia subur, ibu hamil, dan ibu balita di desa pamandati kecamatan lainea. Peserta penyuluhan kesehatan sangat antusias mengikuti penyuluhan dengan adanya sesi pemberian kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat. Hasil yang di dapatkan yaitu tingkat pengetahuan masyarakat rendah sebelum dilakuka penyeluhan dengan nilai kurang baik 70% dan nilai baik 30%, kemudian setelah dilakukan penyuluhan terjadi pengingkatan pengetahuan dengan nilai kurang baik 23,3% dan nilai baik 76,6%, dapat di simpulkan bahwa dari program pengabdian ini terjadi peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan.
The Edukasi Dampak Pencegahan Polusi Udara Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Desa Lalowaru Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan: Indonesia Putri, Risky Juliansyah; Lolok, Nikeherpianti; Risky, Sartini; Marhanto, Eka Dharma Putra; S, Helty; Yati, Mimi; Halid, Nur Hatidjah Awaliyah; Rahmaniar, Dian; Himaniarwati, Himaniarwati; Pusmarani, Jastria; Nasir, Nur Helina; Nurshavira, Nurshavira
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.465

Abstract

Pada  analisis situasi yang dilakukan kepada  masyarakat desa lalowaru kecamatan moramo utara kabupaten konawe selatan diketahui masih kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pencemaran lingkungan serta dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Salah satu dampak yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan berupa polusi udara yang berakibat terjadinya penyakit gangguan pernafasan. Berdasarkan data survey awal menunjukan bahwa Kelurahan Lalowaru memiliki jumlah sebaran penyakit gangguan pernafasan per tahun 2023 merupakan prevalensi penyakit tertinggi yaitu sebanyak 792 kasus, diikuti oleh hipertensi sebanyak 192 kasus dan penyakit TB + Paru sebanyak 82 kasus.  Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk untuk meningkatkan pengetahuan, mencegah penularan, dan penanganan ISPA serta hipertensi pada masyarkat kelurahan Lalowaru. Model kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi mengenai pencemaran lingkungan, cara pencegahan dengan penggunaan terapi Uap sederhana dan workshop pembuatan minuman jahe madu untuk mencegah terjadinya penyakit gangguan pernafasan seperti ISPA, Bronkhitis dan TBC.  Serta dilakukan pula pembinaan terkait peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan penanganan Pola Hidup Bersih Sehat.
Self-efficacy, social support, and their relationship to treatment adherence in pulmonary tuberculosis: A cross-sectional study Heltty, Heltty; Masriwati, Siti; Yati, Mimi; Saltar, La Ode; Dina, Hasniah
The Journal of Palembang Nursing Studies Vol. 4 No. 2 (2025): May 2025
Publisher : Palembang MediRose Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55048/jpns167

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a leading global health problem, with high morbidity and mortality. Adherence to long-term treatment regimens is essential to eradicate Mycobacterium tuberculosis and prevent drug resistance, yet many patients face psychosocial barriers that reduce adherence Objective: To examine the association of self-efficacy and social support with treatment adherence among patients with pulmonary TB. Methods: This cross-sectional study was conducted in the Outpatient Department of Kendari City Hospital, Indonesia, from April to June 2024. Using consecutive sampling, 88 patients with pulmonary TB aged 20 to 50 years who were undergoing treatment and met inclusion criteria were enrolled. Self-efficacy was assessed using the General Self-Efficacy Scale, social support with the Multidimensional Scale of Perceived Social Support, and treatment adherence with the 8-item Morisky Medication Adherence Scale. Associations were analyzed using chi-square tests and multiple linear regression. Results: Among 88 participants, 63.6% demonstrated high adherence, 63.6% reported good self-efficacy, and 63.6% reported high social support. Self-efficacy was positively associated with treatment adherence (r=0.265; p=0.024). Similarly, social support was positively associated with adherence (r=0.263; p=0.025). Regression analysis indicated that social support had the greatest influence on adherence (B=0.257; p=0.013), explaining 13.6% of the variance in adherence when combined with self-efficacy. Conclusion: Self-efficacy and social support are significant predictors of treatment adherence in pulmonary TB patients. Nursing interventions that enhance patient confidence and mobilize family and community support may improve adherence and optimize TB treatment outcomes
PENGARUH TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI Nazaruddin, Nazaruddin; Yati, Mimi; Pratiwi , Dewi Sari
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2021): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, baik muda maupun tua. Salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan tekanan darah adalah terapi rendam kaki air hangat. Tujuan Dari Penelitian Ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi rendam kaki dengan air hangat terhadap penurunan tekana darah pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Desain penelitian ini yaitu Pre Eksperimen dengan melakukan pendekatan secara “One Group Pre and Post-Test Design”. Hasil uji analisis diperoleh hasil nilai p sistolik = 0,000 dan hasil nilai p diastolik = 0,000 maka dapat diartikan bahwa terapi rendam kaki dengan air hangat efektif dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan bagi institusi pelayanan kesehatan agar dapat mempertimbangkab terapi rendam kaki dengan air hangat sebagai salah satu alternative pengobatan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.