Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdi Insani

MENEMUKAN RUANG AMAN UNTUK MENGELOLA STRES AKADEMIK DENGAN “BERCANDA” Puspitasari, Candra Eka; Agustini, Nur Indah; Putri, Irma Santika; Sari, Dian Puspita; Mahardika, Agustine; Putri, Baiq Ayu Wulan Maharani; Christian, Samuel Eza; Ardinia, Gusti Ayu Eka Radha
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 7 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i7.2714

Abstract

Stres akademik merupakan masalah umum yang dialami mahasiswa, terutama saat menyelesaikan skripsi. Tekanan dari tenggat waktu, keterbatasan akses ke dosen pembimbing, dan revisi berulang dapat menimbulkan distress. Tanpa penanganan yang tepat, stres ini berdampak serius terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa. Konseling perilaku menjadi pendekatan strategis dalam mengidentifikasi dan mengubah perilaku maladaptif untuk mengelola stres secara lebih adaptif dan konstruktif. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mahasiswa Farmasi yang sedang menyelesaikan skripsi mengatasi stres akademik yang dialami. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah melalui Behavioral Counselling Group dengan istilah Bercanda yakni Behaviour Counseling Group to Reduce Academic Stress and Drug Abuse. Kegiatan ini dipandu oleh psikolog dan melibatkan mahasiswa farmasi yang mengalami depresi, kecemasan, dan stress setelah melakukan screening awal menggunakan Kuesioner DASS (Depression, Anxiety, and Stress Scale). Mahasiswa dibagi menjadi sepuluh orang disetiap kelompok dan diberikan topik pembahasan terkait penyebab stress, strategi coping yang telah digunakan, dan menemukan sumber daya dukung untuk menghadapi permasalahan. Hasil kegiatan ini antara lain terdapat penurunan tingkat depresi sebesar 4,00; tingkat kecemasan sebesar 2,22; dan tingkat stres sebesar 3,00. Selain itu, berdasarkan kuesioner kepuasan kegiatan, mayoritas peserta merespon baik penyelenggaraan kegiatan dan merasakan manfaat kegiatan ini bagi pertumbuhan pribadinya. Kegiatan serupa perlu dilaksanakan secara berkelanjutan dengan jangkauan peserta yang lebih luas. Integrasi dukungan psikologis dalam sistem pendidikan tinggi sangat penting untuk membantu mahasiswa mengatasi tantangan akademik secara sehat dan adaptif.