Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis

Potensi Monumen Tugu Khatulistiwa sebagai Wisata Edukasi Hardilia, Wella; Sari, Retno Juwita; Putra, Dewa Putu Kiskenda Erwanda
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Juli 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i7.826

Abstract

Pontianak sebagai ibukota provinsi Kalimantan Barat menjadi salah satu pusat perekonomian yang terus berupaya untuk dikembangkan. Meski tidak menjadikan pariwisata sebagai sumber utama pendapatan daerah, namun kota Pontianak memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan perekonomian. Letak geografisnya menyebabkan Kota Pontianak dilalui oleh garis Khatulistiwa sehingga dibangun Monumen Tugu Khatulistiwa sebagai pemisah garis Lintang Utara dan Lintang Selatan. Monumen Tugu Khatulistiwa juga menjadi ikon Kota Pontianak, Monumen ini juga merupakan peninggalan bersejarah dan tempat untuk menyaksikan fenomena alam yang unik berupa kulminasi matahari yang terjadi pada bulan Maret dan September setiap tahunnya. Hal tersebut menjadikannya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pontianak as the capital of West Kalimantan province is one of the economic centres that continues to be developed. Although it does not make tourism the main source of regional income, Pontianak city has tourism potential that can be developed to attract tourists to visit and improve the economy. Its geographical location causes Pontianak City to be passed by the Equator line so that the Equator Monument was built as a separator of the North Latitude and South Latitude lines. The Equator Monument is also an icon of Pontianak City, this monument is also a historical relic and a place to witness a unique natural phenomenon in the form of solar culmination which occurs in March and September each year. This makes it has the potential to be developed as an educational tourism in Pontianak City, West Kalimantan.
Evaluasi Peluang dan Hambatan dalam Mengelola Destinasi Wisata Pantai dengan Pendekatan Partisipasi Masyarakat Negara, I Dewa Made Kevin Surya; Negara, Febianti; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Juli 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i7.833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan hambatan dalam pengelolaan daya tarik wisata Pantai Medewi di Kabupaten Jembrana yang berbasis partisipasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti potensi alam yang indah, keunikan budaya lokal, dan dukungan dari pemerintah daerah. Namun, terdapat pula sejumlah hambatan yang perlu diatasi, termasuk rendahnya tingkat partisipasi masyarakat, kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam pengelolaan wisata, serta infrastruktur yang belum memadai. Penelitian ini menyarankan beberapa strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Medewi, antara lain melalui program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta pengembangan infrastruktur yang mendukung kegiatan wisata. Partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan wisata dan membawa manfaat ekonomi serta sosial bagi masyarakat setempat. This study aims to identify the opportunities and challenges in the management of Medewi Beach's tourism attractions in Jembrana Regency based on community participation. The research method used is a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The results show that there are various opportunities that can be utilized, such as beautiful natural potential, unique local culture, and support from the local government. However, there are also several challenges that need to be addressed, including the low level of community participation, lack of skills and knowledge in tourism management, and inadequate infrastructure. This study suggests several strategies to enhance community participation in the management of Medewi Beach tourism, including through community training and empowerment programs, improving coordination between the government, community, and private sector, and developing infrastructure that supports tourism activities. Activec community participation is expected to improve the quality of tourism management and bring economic and social benefits to the local community.
Strategi Pengembangan Destinasi Wisata: Studi Kasus Cristo Rei Di Dili, Timor-Leste Martins, Feliciano Luis Dos Santos; Mahendra, I Wayan Eka; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Juli 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i7.838

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengqembangan destinasi wisata Cristo Rei di Dili, Timor-Leste, dengan fokus pada identifikasi potensi, analisis faktor pendukung dan penghambat, serta rekomendasi pengembangan berkelanjutan. Metode kualitatif digunakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa Cristo Rei memiliki daya tarik seperti patung Cristo Rei, pantai berpasir putih, keindahan bawah laut, dan tradisi keagamaan. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, promosi yang kurang efektif, dan rendahnya kesadaran lingkungan masih ada. Analisis SWOT merumuskan strategi yang mencakup peningkatan promosi, pengembangan wisata alam dan budaya, serta kerja sama dengan masyarakat lokal dan pelaku usaha. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan infrastruktur, fasilitas pendukung, dan edukasi lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal sangat penting untuk mengoptimalkan potensi wisata dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. This research aims to examine the strategy for developing the Cristo Rei tourist destination in Dili, Timor-Leste, with a focus on identifying potential, analyzing supporting and inhibiting factors, as well as recommendations for sustainable development. Qualitative methods are used through observation, interviews and documentation. The results show that Cristo Rei has attractions such as the statue of Cristo Rei, white sandy beaches, underwater beauty, and religious traditions. However, challenges such as limited infrastructure, ineffective promotion and low environmental awareness still exist. The SWOT analysis formulates a strategy that includes increasing promotion, developing natural and cultural tourism, as well as collaborating with local communities and business actors. This research recommends improving infrastructure, supporting facilities and environmental education. Collaboration between the government, business actors and local communities is very important to optimize tourism potential and make a positive contribution to the economy and welfare of local communities.
Strategi Pengembangan Desa Menuju Agrowisata Berbasis Masyarakat Secara Berkelanjutan Adam, Marcellino Dominicus; Susanti, Putu Herny; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 8 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Agustus 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i8.853

Abstract

Desa Petiga yang terletak di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan Bali, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata sektor agrowisata. Mata pencaharian masyarakat Desa Petiga yang didominasi oleh petani tanaman hias menjadikan sumber daya manusia yang dapat mendukung pemanfaatan potensi agrowisata yang ada. Namun, terdapat permasalahan yang ditemui dimana pemanfaatan potensi agrowisata dan partisipasi masyarakat belum maksimal dalam pengembangan agrowisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan agrowisata dan partisipasi masyarakat dalam pengembangannya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu informan kunci yaitu Kepala Desa Petiga dan petani serta peternak yang terdapat di Desa Petiga, sedangkan informan pangkal pada penelitian ini adalah Kepala Bidang Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan dan Akademisi yaitu dosen dari Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi dokumen dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan analisa SWOT. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa strategi pengembangan agrowisata berbasis masyarakat di Desa Petiga memerlukan strategi yang agresif dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang. Untuk tingkat partisipasi masyarakat Desa Petiga dalam pengembangan desa sendiri masih merupakan tingkat partisipasi insentif material yang artinya masyarakat hanya berpartisipasi jika terdapat bantuan secara materialistik. Saran yang dihasilkan pada penelitian ini adalah memaksimalkan kolaborasi antar stakeholders dengan menggunakan konsep pentahelix. Petiga Village, located in Marga District, Tabanan Regency, Bali, possesses significant potential to be developed as a tourist attraction, particularly in the agrotourism sector. The community's primary occupation as ornamental plant farmers provide a strong human resource base to support the existing agrotourism potential. However, challenges persist due to the underutilization of this potential and the lack of community participation in tourism development. This study aims to identify strategies for agrotourism development and community participation. A descriptive qualitative method was employed, with purposive sampling for informant selection. Key informants included the Head of Petiga Village, local farmers, and breeders, while primary informants comprised the Head of the Tabanan Regency Tourism Office and academics from the International Tourism and Business Institute. Data collection involved observation, interviews, document studies, and documentation. Data analysis included data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The study's results indicate that developing community-based agrotourism in Petiga Village requires aggressive strategies that leverage existing strengths and opportunities. Currently, community participation is at the level of material incentive participation, meaning the community engages only when material benefits are provided. The study recommends enhancing collaboration among stakeholders using the pentahelix concept.
Sinergi Pentahelix dalam Pengelolaan Pariwisata di Desa Wisata Sayan Saskarawati, Ni Putu Ayu; Sari, Retno Juwita; Aditya, I Wayan Putra
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 8 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Agustus 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i8.854

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang sinergi stakeholder dalam pengelolaan Desa Wisata Sayan serta menganalisis tahapan Desa Wisata Sayan berdasarkan Tourist Area Life Cycle (TALC). Namun berkembangnya Desa Sayan sebagai Desa Wisata, belum sejalan dengan pengelolaan dari sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu sinergi dari stakeholder sangat perlu untuk dilakukan. Sinergi dari stakeholder dikaji dari pokok permasalahan, yaitu (1) Bagaimana tahapan TALC yang ada di Desa Wisata Sayan, (2) Bagaimana peran dan sinergi stakeholder dalam pengelolaan pariwisata di Desa Wisata Sayan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini di temukan (1) Saat ini Desa Wisata sayan berada di tahapan development (pengembangan) yang ditunjukkan dari indikator adanya atraksi buatan dan pendukung, fasilitas memadai, promosi yang intens, dan jumlah kunjungan yang meningkat, (2) Peran dan sinergi dari stakeholder yang dapat dilakukan oleh akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media seperti saling bekerjasama satu sama lain dan melakukan kolaborasi. Adanya sinergi maksimal yang dilakukan stakeholder untuk Desa Wisata Sayan dapat menjadikan Desa Wisata Sayan siap menyambut kunjungan wisatawan. This study examines the synergy among stakeholders in the management of Sayan Tourism Village and analyzes the stages of Sayan Tourism Village based on the Tourist Area Life Cycle (TALC). However, the development of Sayan Village as a Tourism Village has not been in line with the management of human resources (HR). Therefore, the synergy among stakeholders is essential. The synergy of stakeholders is examined from the core issues, namely (1) What are the TALC stages in Sayan Tourism Village, (2) How is the role and synergy of stakeholders in the management of tourism in Sayan Tourism Village. This study uses qualitative research methods. Data collection was conducted through observation, interviews, and literature studies. The results of this study found, (1) Currently, Sayan Tourism Village is at the development stage as indicated by the presence of artificial and supporting attractions, adequate facilities, intensive promotion, and an increasing number of visitors, (2) The role and synergy of stakeholders that can be carried out by academics, businesses, communities, governments, and media include working together and collaborating. The maximum synergy performed by stakeholders for Sayan Tourism Village can make Sayan Tourism Village ready to welcome tourists.
Pengembangan Air Terjun Riam Dait Sebagai Daya Tarik Wisata Alam Qifiona, Marchella; Susanti, Putu Herny; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 8 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Agustus 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i8.857

Abstract

Potensi Monumen Tugu Khatulistiwa sebagai Wisata Edukasi Hardilia, Wella; Sari, Retno Juwita; Putra, Dewa Putu Kiskenda Erwanda
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Juli 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i7.826

Abstract

Pontianak sebagai ibukota provinsi Kalimantan Barat menjadi salah satu pusat perekonomian yang terus berupaya untuk dikembangkan. Meski tidak menjadikan pariwisata sebagai sumber utama pendapatan daerah, namun kota Pontianak memiliki potensi wisata yang dapat dikembangkan untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan meningkatkan perekonomian. Letak geografisnya menyebabkan Kota Pontianak dilalui oleh garis Khatulistiwa sehingga dibangun Monumen Tugu Khatulistiwa sebagai pemisah garis Lintang Utara dan Lintang Selatan. Monumen Tugu Khatulistiwa juga menjadi ikon Kota Pontianak, Monumen ini juga merupakan peninggalan bersejarah dan tempat untuk menyaksikan fenomena alam yang unik berupa kulminasi matahari yang terjadi pada bulan Maret dan September setiap tahunnya. Hal tersebut menjadikannya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata edukasi di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Pontianak as the capital of West Kalimantan province is one of the economic centres that continues to be developed. Although it does not make tourism the main source of regional income, Pontianak city has tourism potential that can be developed to attract tourists to visit and improve the economy. Its geographical location causes Pontianak City to be passed by the Equator line so that the Equator Monument was built as a separator of the North Latitude and South Latitude lines. The Equator Monument is also an icon of Pontianak City, this monument is also a historical relic and a place to witness a unique natural phenomenon in the form of solar culmination which occurs in March and September each year. This makes it has the potential to be developed as an educational tourism in Pontianak City, West Kalimantan.
Evaluasi Peluang dan Hambatan dalam Mengelola Destinasi Wisata Pantai dengan Pendekatan Partisipasi Masyarakat Negara, I Dewa Made Kevin Surya; Negara, Febianti; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Juli 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i7.833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan hambatan dalam pengelolaan daya tarik wisata Pantai Medewi di Kabupaten Jembrana yang berbasis partisipasi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, seperti potensi alam yang indah, keunikan budaya lokal, dan dukungan dari pemerintah daerah. Namun, terdapat pula sejumlah hambatan yang perlu diatasi, termasuk rendahnya tingkat partisipasi masyarakat, kurangnya keterampilan dan pengetahuan dalam pengelolaan wisata, serta infrastruktur yang belum memadai. Penelitian ini menyarankan beberapa strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata Pantai Medewi, antara lain melalui program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta pengembangan infrastruktur yang mendukung kegiatan wisata. Partisipasi aktif masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan wisata dan membawa manfaat ekonomi serta sosial bagi masyarakat setempat. This study aims to identify the opportunities and challenges in the management of Medewi Beach's tourism attractions in Jembrana Regency based on community participation. The research method used is a qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The results show that there are various opportunities that can be utilized, such as beautiful natural potential, unique local culture, and support from the local government. However, there are also several challenges that need to be addressed, including the low level of community participation, lack of skills and knowledge in tourism management, and inadequate infrastructure. This study suggests several strategies to enhance community participation in the management of Medewi Beach tourism, including through community training and empowerment programs, improving coordination between the government, community, and private sector, and developing infrastructure that supports tourism activities. Activec community participation is expected to improve the quality of tourism management and bring economic and social benefits to the local community.
Strategi Pengembangan Destinasi Wisata: Studi Kasus Cristo Rei Di Dili, Timor-Leste Martins, Feliciano Luis Dos Santos; Mahendra, I Wayan Eka; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 7 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Juli 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i7.838

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pengqembangan destinasi wisata Cristo Rei di Dili, Timor-Leste, dengan fokus pada identifikasi potensi, analisis faktor pendukung dan penghambat, serta rekomendasi pengembangan berkelanjutan. Metode kualitatif digunakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa Cristo Rei memiliki daya tarik seperti patung Cristo Rei, pantai berpasir putih, keindahan bawah laut, dan tradisi keagamaan. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, promosi yang kurang efektif, dan rendahnya kesadaran lingkungan masih ada. Analisis SWOT merumuskan strategi yang mencakup peningkatan promosi, pengembangan wisata alam dan budaya, serta kerja sama dengan masyarakat lokal dan pelaku usaha. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan infrastruktur, fasilitas pendukung, dan edukasi lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat lokal sangat penting untuk mengoptimalkan potensi wisata dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat. This research aims to examine the strategy for developing the Cristo Rei tourist destination in Dili, Timor-Leste, with a focus on identifying potential, analyzing supporting and inhibiting factors, as well as recommendations for sustainable development. Qualitative methods are used through observation, interviews and documentation. The results show that Cristo Rei has attractions such as the statue of Cristo Rei, white sandy beaches, underwater beauty, and religious traditions. However, challenges such as limited infrastructure, ineffective promotion and low environmental awareness still exist. The SWOT analysis formulates a strategy that includes increasing promotion, developing natural and cultural tourism, as well as collaborating with local communities and business actors. This research recommends improving infrastructure, supporting facilities and environmental education. Collaboration between the government, business actors and local communities is very important to optimize tourism potential and make a positive contribution to the economy and welfare of local communities.
Strategi Pengembangan Desa Menuju Agrowisata Berbasis Masyarakat Secara Berkelanjutan Adam, Marcellino Dominicus; Susanti, Putu Herny; Sari, Retno Juwita
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 3 No. 8 (2024): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Agustus 2024
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v3i8.853

Abstract

Desa Petiga yang terletak di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan Bali, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata sektor agrowisata. Mata pencaharian masyarakat Desa Petiga yang didominasi oleh petani tanaman hias menjadikan sumber daya manusia yang dapat mendukung pemanfaatan potensi agrowisata yang ada. Namun, terdapat permasalahan yang ditemui dimana pemanfaatan potensi agrowisata dan partisipasi masyarakat belum maksimal dalam pengembangan agrowisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan agrowisata dan partisipasi masyarakat dalam pengembangannya.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Informan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu informan kunci yaitu Kepala Desa Petiga dan petani serta peternak yang terdapat di Desa Petiga, sedangkan informan pangkal pada penelitian ini adalah Kepala Bidang Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan dan Akademisi yaitu dosen dari Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi dokumen dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan analisa SWOT. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa strategi pengembangan agrowisata berbasis masyarakat di Desa Petiga memerlukan strategi yang agresif dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang. Untuk tingkat partisipasi masyarakat Desa Petiga dalam pengembangan desa sendiri masih merupakan tingkat partisipasi insentif material yang artinya masyarakat hanya berpartisipasi jika terdapat bantuan secara materialistik. Saran yang dihasilkan pada penelitian ini adalah memaksimalkan kolaborasi antar stakeholders dengan menggunakan konsep pentahelix. Petiga Village, located in Marga District, Tabanan Regency, Bali, possesses significant potential to be developed as a tourist attraction, particularly in the agrotourism sector. The community's primary occupation as ornamental plant farmers provide a strong human resource base to support the existing agrotourism potential. However, challenges persist due to the underutilization of this potential and the lack of community participation in tourism development. This study aims to identify strategies for agrotourism development and community participation. A descriptive qualitative method was employed, with purposive sampling for informant selection. Key informants included the Head of Petiga Village, local farmers, and breeders, while primary informants comprised the Head of the Tabanan Regency Tourism Office and academics from the International Tourism and Business Institute. Data collection involved observation, interviews, document studies, and documentation. Data analysis included data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The study's results indicate that developing community-based agrotourism in Petiga Village requires aggressive strategies that leverage existing strengths and opportunities. Currently, community participation is at the level of material incentive participation, meaning the community engages only when material benefits are provided. The study recommends enhancing collaboration among stakeholders using the pentahelix concept.