Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH TINGGI PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER Ariyanti, Ika; Olivia, Nina; Susyanti, Deni
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 2 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i2.2763

Abstract

Teknik relaksasi pernafasan diafragma merupakan Teknik relaksasi termudah dan bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi pernafasan diafragma terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi primer yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pirgandi Medan. penelitian ini menggunakan desain Quasi Experimen jenis two group pos test. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling sejumlah 44 orang yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang akan dilakukan test sebelum diberi perlakuan, kemudian di intervensi (N=22) Pada kelompok intervensi diberikan latihan teknik relaksasi pernapasan diafragma satu kali dalam sehari selama tiga hari berturut-turut, setiap latihan dilakukan selama 10-15 menit, dan diberi test kembali dan selanjutnya kelompok control (N=22) tidak dilakukan perlakuan apapun. Pengumpulan data pada penelitian ini data langsung diperoleh dari objek penelitian yang dilakukan dengan cara wawancara dan observasi tekanan darah. Berdasarkan uji Mann Whitney, diperoleh hasil tekanan darah Sistolik P.value =0,003 dan tekanan darah diastolik P.value =0,001. Oleh karena kedua p-value ini lebih kecil dari  (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik relaksasi pernafasan diafragma terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi primer. Diharapkan dapat digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan sebagai intervensi mandiri pada pasien hipertensi primer di rumah sakit
EDUKASI DAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH (KGD) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DI DESA SEI BELUTU KECAMATAN MEDAN SUNGGAL Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina; Putra, Pratama; Jadimanto, Jadimanto; Cindy, Cindy
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/7sg9f469

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by high levels of sugar in the body, but which cannot be utilized properly by the body. This disease is also starting to spread to rural areas and can endanger the health of village communities, including Sei Belutu Village. The aim of this community service is to provide an understanding of the importance of prevention and complications of Diabetes Mellitus through education. The methods used in this community service include checking blood sugar levels and providing education to 30 elderly people in Sei Belutu village, Medan Sunggal District. The educational material consists of the definition, causes and risk factors, symptoms, various types, disease process, prevention and management of diabetes mellitus. Education is provided through lectures. Participants' knowledge was assessed using a written test before and after the education session. The results of the analysis showed that the level of knowledge of the community in Sei Belutu village before being given education was 17 people had poor knowledge and 13 people had good knowledge. After education, knowledge increased to good for 20 people, while 10 people still had poor knowledge about Diabetes Mellitus. Evaluation shows participants' activeness during educational activities. The conclusion from this community service is that education is able to increase knowledge about Diabetes Mellitus. It is recommended that education about Diabetes Mellitus be started early in productive age as a preventive measure before complications occur
PELATIHAN PENANGANAN DARURAT HIPOGLIKEMIA PADA SISWA DI LINGKUNGAN SMA SWASTA KEMALA BHAYANGKARI I MEDAN Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina; Susyanti, Deni; Olivia, Nina; Wiwin, Wiwin; Monika, Agnes
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 4 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, Juli 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/maju.v2i4.1459

Abstract

Hypoglycemia can be influenced by a person's diet and food intake. Teenagers tend to consume foods they like without being balanced with a healthy lifestyle. The purpose of this community service activity is to equip students with basic knowledge and skills in recognizing and dealing with hypoglycemia emergencies. Method: This community service activity includes providing counseling and emergency handling of hypoglycemia. Activities are carried out through lectures, pamphlets and demonstrations of emergency handling of hypoglycemia victims. The results show that training can increase the knowledge of each individual. Before being given counseling, 40% and after being given counseling, 80% had good knowledge. While for the demonstration of emergency handling of hypoglycemia sufferers, 15% could do it but were not perfect and after the demonstration it increased to 85% who could do the handling. Conclusion: Training in emergency handling of hypoglycemia for students is very important to increase awareness, knowledge, and skills in dealing with this condition. With the right training, students can play an active role in maintaining their own health and that of their friends, as well as creating a safer and healthier school environment. This community service activity can have an impact on improving the health of the community
PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE NON HEMORAGI Olivia , Nina; Ariyanti, Ika; Syafrinanda, Virginia; Simamora, Endang Roswati; Suka, Sri Ulina Br Ginting
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 1 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i1.2646

Abstract

Stroke adalah kelainan neurologis yang dapat menimbulkan kelemahan bahkan kecacatan fisik dan psikososial. Discharge planning atau perencanaan pulang merupakan proses aktif yang dimulai dari perawatan rawat inap yang bertujuan untuk meminimalkan dampak resiko kambuh serta meningkatkan kualitas hidup pasien sehingga mendapatkan kemandirian dan fungsional  kembali ke gaya hidup aktif dan produktif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi program discharge planning pasien stroke non hemoragi terhadap kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif Quasy Eksperiment, sampel dalam penelitian ini pasien stroke non hemoragik di Rumkit Tk II Putri Hijau Medan tahun 2022 dari bulan Februari sampai dengan April, yang berjumlah 50 orang, teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan: a) Rata-rata pengetahuan total meningkat segera setelah penerapan discharge planning dari 26% menjadi 70%. b) Kualitas Hidup responden sebelum pemberian discharge planning menunjukkan buruk 76%, sedang 14% dan baik 10%. Setelah diberikan program perencanaan pulang meningkat menjadi kualitas  hidup buruk 54%, sedang 22% dan baik  24%. Dapat disimpulkan secara signifikan adanya pengaruh pemberian discharge planning terhadap kualitas hidup pasien stroke non hemoragik dengan nilai P value =0,001< 0,05.
PENGARUH HYDROTHERAPI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina; Suharto
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 14 No 1 (2025): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v14i1.2947

Abstract

Hydroterapi baik secara internal maupun eksternal, dapat menjadi terapi komplementer yang bermanfaat bagi penderita diabetes melitus tipe 2 dalam membantu mengelola kadar gula darah, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hydrotherapi terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes milletus di Rumah Sakit X Medan. Penelitian ini menggunakan quasi experimen dengan kelompk kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sesuai kreteria inklusi sebanyak 30 orang partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 partisipan kelompok intervensi dan 15 partisipan kelompok kontrol. Berdasarkan uji wilcoxon menunjukan terdapat pengaruh signifikan p<0,000 hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh hydroterapi terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Diharapkan dapat menjadi terapi pendamping bagi penderita diabetes milletus tipe 2 yang dirawat dirumah sakit maupun di rumah
PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN JALAN KAKI BERSTURUKTUR DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Permana, Dina Putri; Fentiana, Nina; Ariyanti, Ika
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i12.2013

Abstract

ABSTRACT Sleep deprivation can be harmful to both oneself and others. Lack of sleep may cause fatigue, weakness, and lethargy upon waking, while poor sleep duration can increase the risk ofcardiovascular diseases such as hypertension. This study aimed to describe the application ofstructured walking in meeting sleep-rest needs among hypertensive patients. This descriptive study used a case study approach within the framework of medical-surgical nursing care, including assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation. The study involved two respondents who met the inclusion criteria of having sleep pattern disturbances and blood pressure rangingfrom 140-169 mmHg. Conducted at TK 11 Putri Hijau Hospital Medan over three days, the study utilized the KSPBJ (Insomnia Rating Scale) questionnaire. After implementing structured walking therapyfor 30 minutes daily over three days, patients' sleep patterns returned to normal (7 hours). It is recommended that structured walking therapy be considered as a complementary interventionfor sleep pattern disturbances in hypertensive patients. ABSTRAK Kurang tidur dapat membahayakan bagi diri kita dan orang lain. Kurang tidur bisa mengakibatkan letih lemah dan lesu pada saat bangun tidur. Jam tidur yang buruk ii dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran penerapan jalan kaki tersturuktur dalam memenuhi kebutuhan istirahat tidur pada pasien hipertensi, metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan pendekatan studi kasus asuhan keperawatan medikal bedah yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 responden dengan kriteria inklusi memiliki keluhan gangguan pola tidur dan tekanan darah 140-169 mmHg. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan selama 3 hari dengan menggunakan kuisioner KSPBJ (Insomnia Rating Scale). Hasil penelitian setelah diterapkan jalan kaki bersturuktur selama 30 menit dalm 3 hari keluhan gangguan pola tidur kembali normal ( 7 jam). Saran diharapkan terapi jlan kaki bersturuktur dapat dijadikan sebagai intervensi pendamping dalam gangguan pola tidur pada pasien hipertensi.
IMPLEMENTASI RENTANG GERAK DENGAN PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASCA STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN simorangkir, Nadya; Fentiana, Nina; Ariyanti, Ika
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i12.2021

Abstract

ABSTRACT Ischemic stroke is one of the most common types of stroke and can lead to impaired motor function, particularly muscle weakness and limited range of motion in the extremities. Range of motion (ROM) exercises and muscle strengthening play an important role in restoring motor function. This study aimed to examine the implementation of range-of-motion exercises to improve muscle strength in post- ischemic stroke patients at TK II Putri Hijau Hospital Medan. This research employed a descriptive method with a case study approach, following nursing care stages including assessment, nursing diagnosis, intervention, implementation, evaluation, and the use of a muscle strength assessment sheet. The results showed an improvement in muscle strength in both patients: the first patient's muscle strength increased from grade 2 to grade 3, while the second patient's muscle strength increased from grade 1 to grade 2. The study concludes that implementing range-of-motion exercises effectively improves muscle strength in post-ischemic stroke patients. It is recommended that these exercises be performed independently by patients and considered as part of nursing interventions for ischemic stroke care. ABSTRAK Stroke iskemik merupakan salah satu jenis stroke yang paling umum terjadi dan dapat menyebabkan gangguan fungsi motorik,terutama kelemahan otot dan keterbatasan rentang gerak pada ektremitas.pada latihan rentang gerak (ROM) dan penguatan otot berperan penting dalam pemulihan fungsi motoric.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi rentang gerak dengan peningkatan kekuatan otot pasca stroke iskemik di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan metode studi kasus melalui tahapan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa ,intervensi,implementasi,dan evaluasi keperawatan,dan lembar pemeriksaan kekuatan otot. Hasil penelitain ini menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot pada kedua pasien: kekuatan otot pada pasien pertama dari 2 meningkat menjadi 3 sedangkan kekuatan otot pasien kedua dari 1 meningkat menjadi 2.Kesimpulan dari penelitian implementasi rentang gerak dengan peningkatan kekuatan otot pasca stroke iskemik efektif dalam meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke iskemik.saran latihan rentang gerak diharapkan dapat diterapkan secara mandiri oleh pasien dan juga dapat dijadikan bagian dari intervensi keperawatan pada pasien stroke iskemik
IMPLEMENTASI TERAPI GENGGAM BOLA UNTUK MENGATASI HAMBATANMOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKITTK II PUTRI HIJAU MEDAN Halawa, Agnes Monika; Ariyanti, Ika; Fentina, Nina
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i12.2031

Abstract

ABSTRACT Ischemic stroke is the third leading cause of death worldwide,both in developed and developing countries,after coronary heart disease and cancer.It is also a medical emergency requiring immediate intervention to minimize brain damage and prevent death or disability.This study aims to describe the implementation ofball-grip therapy in overcoming physical mobility impairment in ischemic stroke patients. This research used a descriptive case study design,with data collected through observation sheets and blood pressure assessment forms.The results showed an improvement in upper extremity muscle strength in both patients:in the first patient,muscle strength increased from grade I to grade 3,and in the second patient,muscle strength also increased from grade I to grade 3.It can be concluded that ball-grip therapy is effective in addressing physical mobility impairment in ischemic stroke patients.This therapy is recommended as a complementary treatment for ischemic stroke patients, both in hospital settings and at home. Ischemic stroke,ball-grip therapy,physical mobility,muscle strength, case study. ABSTRAK Stroke iskemik merupakan penyakit klinis yang menjadi penyebab kematian nomor tiga di dunia baik dinegara maju maupun dinegara berkembang, setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Stroke iskemik juga kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera untuk meminimalkan kerusakan otak dan mencegah kematian atau kecacatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi terapi genggam bola dalam mengatasi hambatan mobilitas fisik pada pasien stroke iskemik. Metode penelitian ini merupakan deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan lembar observasi dan lembar pemeriksaan tekanandarah. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kekuatan otot ekstremitas atas pada kedua pasien: pasien pertama kekuatan otot dari 1 meningkat menjadi 3 sedangkan kekuatan otot pasien kedua dari 1 meningkat menjadi 3, Dapat disimpulkan bahwa terapi genggam bola efektif dalam mengatasihambatan mobilitas fisik pada pasien stroke iskemik. Saran diharapkandapat menjadi terapi pendamping bagi penderita stroke iskemik yang dirawat dirumah sakit maupun di rumah. Kata Kunci: Stroke iskemik, terapi genggam bola, mobilitasfisik, kekuatan otot, studi kasus.
IMPLEMENTASI CONTRAST BATH UNTUK MENURUNKAN OEDEMA KAKI PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Qalbi, Miranda Fauza; Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i12.2039

Abstract

BSTRACT One of the most common cardiovascular diseases with high morbidity andmortality rates is Congestive Heart Failure (CHF). Patients with CHF frequentlyexperience lower limb edema, which can cause significant discomfort. This study aimed to evaluate the implementation of contrast bath therapy in reducing pedal edema among CHF patients at TKII Putri Hijau Hospital, Medan. This research employed a descriptive case study approach using nursing care stages, including assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation, supported by observation sheets and physical examinations. The study involved two respondents at TK I/ Putri Hijau Hospital, Medan. The findings showed that after three days of intervention, edema was reduced: in Case I, pitting edema decreased from grade 2+ (4 mm) to grade I+ (1 mm), andin Case Il, from grade +2 (5 mm) to grade I+ (2 mm) following the application of contrast bath therapy. In conclusion, complementary therapy using contrast bath is effective in reducing pedal edema in CHF patients. It is recommended that contrast bath therapy be considered as an adjunct intervention in the managementof edema among CHF patients. ABSTRAK Salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dengan tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi adalah Congestive Heart Failure (CHF). Pasien dengan CHF sering mengalami oedema tungkai, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Tujuan untuk mengetahui implementasi contrast bath dalam menurunkan oedema kaki pada pasien CHF di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan metode studi kasus dengan tahapan asuhan keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi serta lembar observasi dan pemeriksaan fisik. Penelitian ini dilakukan dengan dua responden di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan. Hasil penelitian diperoleh setelah dilakukan 3 hari penelitian didapatkan oedema berkurang, pitting oedema pada kasus I dari derajat 2+ 4mm turun menjadi 1+ 1mm, dan pada kasus 2 yaitu derajat 2+ 5mm turun menjadi derajat 1+ 2mm setelah diberikan contrast bath. Kesimpulan terapi komplementer contrast bath efektif menurunkan oedema kaki pada pasien CHF. Saran diharapkan terapi komplementer contrast bath dapat dijadikan sebagai intervensi pendamping dalam manajemen oedema pada pasien CHF.