Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

BAHAYA MEROKOK DI KALANGAN REMAJA SMP AMAL LUHUR NO.116 KOTA MEDAN J. Sitorus, Mido Ester; Fentiana, Nina; Gustiani, Yenni
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 1 No. 2 (2020): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut. Kebiasaan merokok di Indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Tujuan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui tentang pengertian rokok, untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap remaja, untuk mengetahui tentang faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja, untuk mengetahui tentang dampak dari merokok, untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi merokok pada kalangan remaja. Pengabdian ini dilaksanakan di SMP Amal Luhur No. 116 Kota Medan. Dengan dilaksanakannya kegiatan Penyuluhan bahaya merokok pada kalangan remaja SMP Amal Luhur No. 166 Kota Medan maka seluruh siswa termotivasi untuk tidak lagi merokok dan memberikan motivasi juga kepada semua keluarga mereka sehingga keluarga terhindar dari asap rokok dan orang-orang merokok. Semua orang tua yang merokok tidak ada lagi yang di dalam ruamah melainkan merokok di luar rumah bahkan ada yang merokok di warung dan di posko.
SOSIALISASI SEDIAAN GEL TANAMAN JERUK PURUT (CITRUS HYSTRIX) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA PADA MASYAKAT SEKITAR STABAT LAMA Suryani, Monica; Fentiana, Nina; Hestina, Hestina; Manik, Tumpak Rudi Aman
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gel adalah sistem dispersi semipadat yang terdiri dari molekul kecil atau besar dalam pembawa air yang memberikan jellylike dengan penambahan dari gelling agent. Jeruk purut memiliki banyak manfaat diantaranya adalah air perasan daging buah jeruk purut dapat digunakan sebagai obat batuk, obat kulit, dan antiseptik. Selain itu buah jeruk purut digunakan untuk menghilangkan bau amis pada ikan, pengharum tepung tawar, dan pencuci rambut. Minyak atsiri kulit jeruk purut memiliki bobot jenis 0,8766 g/cm3 , indeks bias 1,4730, angka asam 0,8275, dan kadar minyak 2,13%. Jeruk purut memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Vitamin C dalam tubuh berfungsi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Hal ini disebabkan vitamin C dapat memengaruhi produksi sel darah putih dalam tubuh yang bisa membantu tubuh melawan infeksi bakteri dan virus
PENYULUHAN OBAT HERBAL DAUN SAWO (Manilkara zapota L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Stapylococcus aureus Fentiana, Nina; Silitonga, Evawani M; Sitours, Darwita Juniwati
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kosmetik saat ini sudah menjadi kebutuhan penting bagi manusia. Kosmetik tidak hanya digunakan untuk fungsi estetika, akan tetapi berperan dalam penyembuhan dan perawatan kulit. Salah satu manfaat kosmetik yaitu untuk melembabkan kulit (moisturizer), contohnya seperti krim malam, krim anti kerut, dan krim pelembab. Daun sawo mengandung beberapa senyawa kimia diantaranya adalah senyawa flavonoid sebagai antioksidan selain itu juga dapat melembabkan kulit. Tujuan sosialisasi ini untuk memberikan pemanfaatan Daun sawo sebagai pelembab kulit wajah. Hasil pelaksaan ini pada masyrakat dalam bentuk informasi dan edukasi pemanfaatan daun Daun sawo sebagai pelembab kulit wajah. Setelah melaksakan kegiatan pelatihan ini, masyarakat lebih mengetahui bahwa Daun sawo yang selama ini hanya dijadikan sebagai tanaman liar ternyata sangat bagus buat kecantikan salah satunya sebagai antibakteri .
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN TINDAKAN FINGERHOLD DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Sonia Angelina; Syafrinanda, Virginia; Fentiana, Nina; Pangaribuan, Resmi
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2024): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Desember 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/g9rgzm65

Abstract

Introduction: Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal which results in an increase in morbidity and mortality. WHO shows that around 1.13 billion people in the world suffer from hypertension, the number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people with hypertension, and it is estimated that every year 10.44 million people die from hypertension and its complications. Research Objective: Implementing nursing care in the form of providing fingerhold actions to hypertensive patients who experience discomfort. Method: This research is descriptive with a case study approach of nursing care starting from assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation, which was carried out on two respondents aged >18 years who suffered from hypertension with discomfort. Fingerhold actions were carried out for 3 days on both patients at the Putri Hijau Class II Hospital, Medan, using nursing interventions according to SIKI (2018). Research Results: It was found that the provision of fingerhold action can reduce discomfort in hypertensive patients, after the action was carried out for 3 days on client 1 before the action was carried out with a pain scale of 6 (moderate), and after the action became 3 (mild). While in client 2, pain was obtained in the nape of the head before the action was carried out with a pain scale of 6 (moderate), and after the action became 3 (mild). Conclusion: The provision of fingerhold action carried out for 3 days can reduce discomfort in patients suffering from hypertension. Suggestion: Can increase knowledge in hypertensive patients about handling discomfort disorders.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KETIDAKPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Nadia Maulina; Fentiana, Nina; Syafrinanda, Virginia; Pangaribuan, Resmi
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2024): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Desember 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/bckzxt74

Abstract

Pendahuluan: Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang penyebabnya adalah gangguan fungsi ginjal yang sudah menahun, berlangsung secara progresif dan juga bersifat irreversible yang harus dilakukan tindakan hemodialisa, pengaturan diet, dan pembatasan cairan yang masuk. Tujuan Penelitian: melakukan pendidikan kesehatan tentang ketidak patuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang pembatasan cairan. Metode: deskriptif dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan pendekatan asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi, yang dilakukan pada dua pasien dengan kriteria inklusi penderita GGK yang menjalani hemodialisa yang bersedia menjadi responden, pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisa, pasien gagal ginjal kronik yang minimal sudah 3 kali hemodialisa, serta umur pasien 45-70 tahun dan kriteria eksklusi penderita GGK yang tidak bersedia menjadi responden, penderita GGK yang tidak sedang menjalani hemodialis, jenis kelamin penderita laki-laki dan perempuan. Serta intervensi keperawatan menurut SIKI (2018). Hasil Penelitian: menunjukkan bahwa ketidakpatuhan pembatasan cairan teratasi dimana pasien 1 dengan tingkat pengetahuan 80 (10-100) menjadi 90 (10-100) termasuk dalam kategori patuh sedangkan pada pasien 2 dengan tingkat pengetahuan 80 (10-100) menjadi 90 (10-100) termasuk dalam kategori patuh. Kesimpulan: pemberian pendidikan kesehatan tentang ketidak patuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa efektif dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam ketidakpatuhan pembatasan cairan. Saran: Dapat menambah pengetahuan pada penderita hendaknya menambah keleluasan ilmu dan teknologi dalam bidang keperawatan terutama dalam asuhan keperawatan medikal bedah pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa
EDUKASI DAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH (KGD) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DI DESA SEI BELUTU KECAMATAN MEDAN SUNGGAL Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina; Putra, Pratama; Jadimanto, Jadimanto; Cindy, Cindy
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 1 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, Januari 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/7sg9f469

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by high levels of sugar in the body, but which cannot be utilized properly by the body. This disease is also starting to spread to rural areas and can endanger the health of village communities, including Sei Belutu Village. The aim of this community service is to provide an understanding of the importance of prevention and complications of Diabetes Mellitus through education. The methods used in this community service include checking blood sugar levels and providing education to 30 elderly people in Sei Belutu village, Medan Sunggal District. The educational material consists of the definition, causes and risk factors, symptoms, various types, disease process, prevention and management of diabetes mellitus. Education is provided through lectures. Participants' knowledge was assessed using a written test before and after the education session. The results of the analysis showed that the level of knowledge of the community in Sei Belutu village before being given education was 17 people had poor knowledge and 13 people had good knowledge. After education, knowledge increased to good for 20 people, while 10 people still had poor knowledge about Diabetes Mellitus. Evaluation shows participants' activeness during educational activities. The conclusion from this community service is that education is able to increase knowledge about Diabetes Mellitus. It is recommended that education about Diabetes Mellitus be started early in productive age as a preventive measure before complications occur
PENERAPAN BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN PERFUSI PERIFER PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN: BUERGER ALLEN EXERCISE Lase, Diana; Syafrinanda, Virginia; Fentiana, Nina
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 4 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, April 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i4.2637

Abstract

Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan kondisi penyakit yang disebabkan oleh kegagalan tubuh memanfaatkan insulin sehingga mengarah pada pertambahan berat badan dan penurunan aktivitas fisik. Penyakit diabetes mellitus tipe 2 menjadi salah satu meningkatnya kematian penyakit tidak menular yang disebabkan kaki diabetik dengan ulkus karena ketidakefektifan perfusi perifer di dalam tubuh diakibatkan kurangnya aktivitas pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Buerger Allen Exercise adalah latihan gerak bervariasi pada tungkai bawah dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang dilakukan secara bertahap dan teratur. Gangguan darah ke perifer dapat diketahui melalui pemeriksaan ankle brachial index. Tujuan Penelitian: untuk memberikan gambaran penerapan buerger allen exercise terhadap peningkatan perfusi perifer pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metodologi Penelitian: penelitian ini adalah deskriptif dengan menerapkan asuhan keperawatan medikal bedah pada ke 2 pasien yang mengalami diabetes mellitus tipe 2 dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan yang mengalami gangguan perfusi perifer dan nilai ankle brachial index ≤ 0.6-0.8. Buerger Allen Exercise dilakukan sebanyak 6 kali selama 6 hari dengan durasi 15 menit, pengukuran menggunakan stetoskop dan sphygmomanometer sebelum dan sesudah pemberian latihan. Hasil Penelitian: menunjukkan adanya peningkatan nilai ankle brachial index selama 6 hari pada pasien 1 dari nilai 0.84 (iskemia ringan) menjadi 1.12 (normal) dan pada pasien 2 dari nilai 0.89 (iskemia ringan) menjadi 1.1 (normal). Variasi gerakan dan gaya gravitasi pada buerger allen exercise mampu memperbaiki dan meningkatkan sirkulasi darah hingga ke perifer ditandai dengan peningkatan nilai ankle brachial index. Kesimpulan: penerapan buerger allen exercise sangat efektif digunakan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 untuk meningkatkan perfusi perifer didalam tubuh. Saran: diharapkan penerapan buerger allen exercise dapat dilakukan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 secara teratur dan mandiri untuk meningkatkan perfusi perifer didalam tubuh.
PELATIHAN PENANGANAN DARURAT HIPOGLIKEMIA PADA SISWA DI LINGKUNGAN SMA SWASTA KEMALA BHAYANGKARI I MEDAN Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina; Susyanti, Deni; Olivia, Nina; Wiwin, Wiwin; Monika, Agnes
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 4 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, Juli 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/maju.v2i4.1459

Abstract

Hypoglycemia can be influenced by a person's diet and food intake. Teenagers tend to consume foods they like without being balanced with a healthy lifestyle. The purpose of this community service activity is to equip students with basic knowledge and skills in recognizing and dealing with hypoglycemia emergencies. Method: This community service activity includes providing counseling and emergency handling of hypoglycemia. Activities are carried out through lectures, pamphlets and demonstrations of emergency handling of hypoglycemia victims. The results show that training can increase the knowledge of each individual. Before being given counseling, 40% and after being given counseling, 80% had good knowledge. While for the demonstration of emergency handling of hypoglycemia sufferers, 15% could do it but were not perfect and after the demonstration it increased to 85% who could do the handling. Conclusion: Training in emergency handling of hypoglycemia for students is very important to increase awareness, knowledge, and skills in dealing with this condition. With the right training, students can play an active role in maintaining their own health and that of their friends, as well as creating a safer and healthier school environment. This community service activity can have an impact on improving the health of the community
A Good Example of Stunting Reduction at Districts/Cities in Indonesia: Secondary Data Study Fentiana, Nina; Sudiarti, Trini; Ginting, Daniel; Suharto, Suharto
Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 53 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bpk.v53i1.4096

Abstract

Background: The 2025-2029 NMDP targets a reduction in stunting of 14.4% in 2029 from a baseline of 18.8% in 2025. This means that stunting must be reduced by 4.4% over 4 years, or approximately 1.1% per year. Indonesia has only managed to reduce stunting by 0.1% per year. This research aims to identify best practices, provide policy insights, or analyze success factors. Methods: The study processed aggregate data at the district/city level from Basic Health Research 2018, Susenas 2018 and Gross Regional Domestic Product (PDRB) data from BPS 2018 with a cross-sectional design. Stunting was measured in children aged 0-23 months using standardized value (Z-score) using WHO Anthro 2018. Other data variables are presented in percentages. Correlation tests and path analysis were used to see the direct and indirect relationships of various risk factors to stunting. Results: There is a significant relationship between access to food and the prevalence of stunting at the district/city level (p-value <0.05; r-value = 0.19). Pregnancy check-ups (path coefficient = -0.29) and access to food (path coefficient = -0.31) have a significant direct contribution to the prevalence of stunting at the district/city level. Conclusion: Research findings state that pregnancy checks according to regulations and access to food are risk factors for stunting that have a major impact on reducing stunting in districts/cities. In low and medium categories of stunting, the government needs to pay attention to the disparity in the percentage of nutritional services for these two factors, along with other factors that are already running.
PENGARUH HYDROTHERAPI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 Ariyanti, Ika; Fentiana, Nina; Suharto
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 14 No 1 (2025): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v14i1.2947

Abstract

Hydroterapi baik secara internal maupun eksternal, dapat menjadi terapi komplementer yang bermanfaat bagi penderita diabetes melitus tipe 2 dalam membantu mengelola kadar gula darah, Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hydrotherapi terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes milletus di Rumah Sakit X Medan. Penelitian ini menggunakan quasi experimen dengan kelompk kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sesuai kreteria inklusi sebanyak 30 orang partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu 15 partisipan kelompok intervensi dan 15 partisipan kelompok kontrol. Berdasarkan uji wilcoxon menunjukan terdapat pengaruh signifikan p<0,000 hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh hydroterapi terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Diharapkan dapat menjadi terapi pendamping bagi penderita diabetes milletus tipe 2 yang dirawat dirumah sakit maupun di rumah