Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN TINDAKAN FINGERHOLD DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Sonia Angelina; Syafrinanda, Virginia; Fentiana, Nina; Pangaribuan, Resmi
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2024): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Desember 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/g9rgzm65

Abstract

Introduction: Hypertension is a condition in which a person experiences an increase in blood pressure above normal which results in an increase in morbidity and mortality. WHO shows that around 1.13 billion people in the world suffer from hypertension, the number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people with hypertension, and it is estimated that every year 10.44 million people die from hypertension and its complications. Research Objective: Implementing nursing care in the form of providing fingerhold actions to hypertensive patients who experience discomfort. Method: This research is descriptive with a case study approach of nursing care starting from assessment, diagnosis, intervention, implementation, and evaluation, which was carried out on two respondents aged >18 years who suffered from hypertension with discomfort. Fingerhold actions were carried out for 3 days on both patients at the Putri Hijau Class II Hospital, Medan, using nursing interventions according to SIKI (2018). Research Results: It was found that the provision of fingerhold action can reduce discomfort in hypertensive patients, after the action was carried out for 3 days on client 1 before the action was carried out with a pain scale of 6 (moderate), and after the action became 3 (mild). While in client 2, pain was obtained in the nape of the head before the action was carried out with a pain scale of 6 (moderate), and after the action became 3 (mild). Conclusion: The provision of fingerhold action carried out for 3 days can reduce discomfort in patients suffering from hypertension. Suggestion: Can increase knowledge in hypertensive patients about handling discomfort disorders.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KETIDAKPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Nadia Maulina; Fentiana, Nina; Syafrinanda, Virginia; Pangaribuan, Resmi
EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2024): EMPIRIS : Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Desember 2024
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/bckzxt74

Abstract

Pendahuluan: Gagal ginjal kronik (GGK) adalah suatu sindrom klinis yang penyebabnya adalah gangguan fungsi ginjal yang sudah menahun, berlangsung secara progresif dan juga bersifat irreversible yang harus dilakukan tindakan hemodialisa, pengaturan diet, dan pembatasan cairan yang masuk. Tujuan Penelitian: melakukan pendidikan kesehatan tentang ketidak patuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang pembatasan cairan. Metode: deskriptif dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan pendekatan asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosis, intervensi, implementasi dan evaluasi, yang dilakukan pada dua pasien dengan kriteria inklusi penderita GGK yang menjalani hemodialisa yang bersedia menjadi responden, pasien gagal ginjal kronis yang sedang menjalani hemodialisa, pasien gagal ginjal kronik yang minimal sudah 3 kali hemodialisa, serta umur pasien 45-70 tahun dan kriteria eksklusi penderita GGK yang tidak bersedia menjadi responden, penderita GGK yang tidak sedang menjalani hemodialis, jenis kelamin penderita laki-laki dan perempuan. Serta intervensi keperawatan menurut SIKI (2018). Hasil Penelitian: menunjukkan bahwa ketidakpatuhan pembatasan cairan teratasi dimana pasien 1 dengan tingkat pengetahuan 80 (10-100) menjadi 90 (10-100) termasuk dalam kategori patuh sedangkan pada pasien 2 dengan tingkat pengetahuan 80 (10-100) menjadi 90 (10-100) termasuk dalam kategori patuh. Kesimpulan: pemberian pendidikan kesehatan tentang ketidak patuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa efektif dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dalam ketidakpatuhan pembatasan cairan. Saran: Dapat menambah pengetahuan pada penderita hendaknya menambah keleluasan ilmu dan teknologi dalam bidang keperawatan terutama dalam asuhan keperawatan medikal bedah pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa
Pelaksanaan Discharge Planning Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II Di Rumah Sakit Putri Hijau Medan Kurzaini, Muhammad Irfan; Syafrinanda, Virginia; Olivia, Nina
Media of Health Research Vol. 1 No. 1 (2023): Media of Health Research, April 2023
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/mohr.v1i1.3

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik pada proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi energi yang memiliki karakteristik hiperglikemia kronik yang terjadi karena kelaianan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Menurut International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan terdapat 463 juta penderita pada usia 20-79 tahun di dunia tahun 2019 dan akan terus meningkat. Data Riskesdas 2018 menyatakan Kota Medan menempati peringkat ke-4 terbanyak di Sumatera utara. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan studi kasus pemberian discharge planning dengan meliputi tahapan Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi, Evaluasi. Hasil penelitian diperoleh hasil yang sama antara kasus I dan kasus II pada hari ke - 3 setelah diberikan intervensi keperawatan tentang discharge planning masalah kurang pengetahuan sudah teratasi. Hasil yang didapatkan yaitu tingkat pengetahuan pasien I adalah 87,5% dan pasien II 95%. Kesimpulan pemberian discharge planning dapat mengatasi masalah kurang pengetahuan pada pasien. Saran peneliti menyarankan untuk melakukan discharge planning pada pasien diabetes melitus sebelum kepulangannya.
Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Oksigenasi pada Pasien Chronic Kidney Desease: OXYGENATION DISORDER PROBLEMS IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS Syafrinanda, Virginia; Tiala, Nur Hijrah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 10 No 1 (2025): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v10i1.25781

Abstract

Objective: to analyze the management of nursing care with oxygenation disorders in Chronic Kidney Disease (CKD) patients.Methods: This research design uses a case study research design in the nursing care process starting from assessment, nursing diagnosis, nursing intervention, implementation and nursing evaluation. The target of the study was Mr. D with a diagnosis of Chronic Kidney Disease (CKD) with oxygenation disorders undergoing hemodialysis treatment.Results: The results of the assessment showed that Mr. D experienced severe shortness of breath marked by a respiratory rate of 26 x/minute, there was nose cupping. The main nursing diagnosis was ineffective breathing patterns related to respiratory effort obstruction marked by dyspnea. Nursing interventions included observation and therapeutic actions. Implementation and evaluation were carried out for 1x24 hours, it was found that Mr. D's shortness of breath decreased slightly, RR decreased from 26 x/minute to 24 x/minute.Conclusion: Implementastion nursing care management for patients experiencing oxygenation disorders will reduce the main problems felt by the patient.
PENERAPAN BUERGER ALLEN EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN PERFUSI PERIFER PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN: BUERGER ALLEN EXERCISE Lase, Diana; Syafrinanda, Virginia; Fentiana, Nina
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 4 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, April 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i4.2637

Abstract

Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan kondisi penyakit yang disebabkan oleh kegagalan tubuh memanfaatkan insulin sehingga mengarah pada pertambahan berat badan dan penurunan aktivitas fisik. Penyakit diabetes mellitus tipe 2 menjadi salah satu meningkatnya kematian penyakit tidak menular yang disebabkan kaki diabetik dengan ulkus karena ketidakefektifan perfusi perifer di dalam tubuh diakibatkan kurangnya aktivitas pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Buerger Allen Exercise adalah latihan gerak bervariasi pada tungkai bawah dengan memanfaatkan gaya gravitasi yang dilakukan secara bertahap dan teratur. Gangguan darah ke perifer dapat diketahui melalui pemeriksaan ankle brachial index. Tujuan Penelitian: untuk memberikan gambaran penerapan buerger allen exercise terhadap peningkatan perfusi perifer pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metodologi Penelitian: penelitian ini adalah deskriptif dengan menerapkan asuhan keperawatan medikal bedah pada ke 2 pasien yang mengalami diabetes mellitus tipe 2 dimulai dari tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan yang mengalami gangguan perfusi perifer dan nilai ankle brachial index ≤ 0.6-0.8. Buerger Allen Exercise dilakukan sebanyak 6 kali selama 6 hari dengan durasi 15 menit, pengukuran menggunakan stetoskop dan sphygmomanometer sebelum dan sesudah pemberian latihan. Hasil Penelitian: menunjukkan adanya peningkatan nilai ankle brachial index selama 6 hari pada pasien 1 dari nilai 0.84 (iskemia ringan) menjadi 1.12 (normal) dan pada pasien 2 dari nilai 0.89 (iskemia ringan) menjadi 1.1 (normal). Variasi gerakan dan gaya gravitasi pada buerger allen exercise mampu memperbaiki dan meningkatkan sirkulasi darah hingga ke perifer ditandai dengan peningkatan nilai ankle brachial index. Kesimpulan: penerapan buerger allen exercise sangat efektif digunakan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 untuk meningkatkan perfusi perifer didalam tubuh. Saran: diharapkan penerapan buerger allen exercise dapat dilakukan pada penderita diabetes mellitus tipe 2 secara teratur dan mandiri untuk meningkatkan perfusi perifer didalam tubuh.
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PEER-ASSISTED LEARNING (PAL) TERHADAP PENGETAHUAN TINDAKAN PEMASANGAN INFUS Syafrinanda, Virginia; Rihiantoro, Tori; Fatonah, Siti
Jurnal Keperawatan Malang Vol 10 No 1 (2025): Jurnal Keperawatan Malang (As You Go)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v10i1.324

Abstract

Background: One of the basic skills possessed by nursing students is the act of inserting an IV. The act of inserting an IV is one of the basic skills that prospective nurses need to know in meeting patient needs. Efforts to improve student knowledge through the peer assisted learning method which is a method of learning between peers and helping each other to learn. Purpose: to assess the level of student knowledge in the act of inserting an IV through the PAL method Methods: This study uses a pre-experimental research design in the form of a "pretest-posttest with one group design" design by assessing the level of knowledge of inserting an IV before and after the implementation of PAL. before starting the practicum, the lecturer first gives a pre-test then the lecturer demonstrates the practicum to all students. After that the lecturer will determine who will be the peer tutor. after being selected as a peer tutor, they will immediately practice it with their group members. After that the lecturer will give a post-test. Measurement of knowledge with good and poor categories. The population of the study was 98 Level-1 nursing students. The sample of respondents was 46 people. The sampling technique used was purposive sampling. Data analysis using the Wilcoxon statistical test, significance α < 0.05 Result: The level of knowledge of the pre- and post-implementation of PAL infusion installation practical actions obtained good knowledge of 5 people (10.9%) to 36 people (78.3%) and poor knowledge of 41 people (89.1%) to 10 people (21.7%). The results of the Wilcoxon statistical test showed a value of ρ value = 0.002 (ρ value < 0.05) Implication: The application of PAL is very helpful in developing student skills as evidenced by an increase in student knowledge in independent practicum learning
Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Oksigenasi pada Pasien Chronic Kidney Desease: OXYGENATION DISORDER PROBLEMS IN CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS Syafrinanda, Virginia; Tiala, Nur Hijrah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 10 No 1 (2025): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v10i1.25781

Abstract

Objective: to analyze the management of nursing care with oxygenation disorders in Chronic Kidney Disease (CKD) patients.Methods: This research design uses a case study research design in the nursing care process starting from assessment, nursing diagnosis, nursing intervention, implementation and nursing evaluation. The target of the study was Mr. D with a diagnosis of Chronic Kidney Disease (CKD) with oxygenation disorders undergoing hemodialysis treatment.Results: The results of the assessment showed that Mr. D experienced severe shortness of breath marked by a respiratory rate of 26 x/minute, there was nose cupping. The main nursing diagnosis was ineffective breathing patterns related to respiratory effort obstruction marked by dyspnea. Nursing interventions included observation and therapeutic actions. Implementation and evaluation were carried out for 1x24 hours, it was found that Mr. D's shortness of breath decreased slightly, RR decreased from 26 x/minute to 24 x/minute.Conclusion: Implementastion nursing care management for patients experiencing oxygenation disorders will reduce the main problems felt by the patient.
PENGARUH DISCHARGE PLANNING TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE NON HEMORAGI Olivia , Nina; Ariyanti, Ika; Syafrinanda, Virginia; Simamora, Endang Roswati; Suka, Sri Ulina Br Ginting
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 13 No 1 (2024): Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/keperawatan.v13i1.2646

Abstract

Stroke adalah kelainan neurologis yang dapat menimbulkan kelemahan bahkan kecacatan fisik dan psikososial. Discharge planning atau perencanaan pulang merupakan proses aktif yang dimulai dari perawatan rawat inap yang bertujuan untuk meminimalkan dampak resiko kambuh serta meningkatkan kualitas hidup pasien sehingga mendapatkan kemandirian dan fungsional  kembali ke gaya hidup aktif dan produktif. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi program discharge planning pasien stroke non hemoragi terhadap kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif Quasy Eksperiment, sampel dalam penelitian ini pasien stroke non hemoragik di Rumkit Tk II Putri Hijau Medan tahun 2022 dari bulan Februari sampai dengan April, yang berjumlah 50 orang, teknik pengambilan sampel Purposive Sampling. Hasil Penelitian menunjukkan: a) Rata-rata pengetahuan total meningkat segera setelah penerapan discharge planning dari 26% menjadi 70%. b) Kualitas Hidup responden sebelum pemberian discharge planning menunjukkan buruk 76%, sedang 14% dan baik 10%. Setelah diberikan program perencanaan pulang meningkat menjadi kualitas  hidup buruk 54%, sedang 22% dan baik  24%. Dapat disimpulkan secara signifikan adanya pengaruh pemberian discharge planning terhadap kualitas hidup pasien stroke non hemoragik dengan nilai P value =0,001< 0,05.
PELAKSANAAN PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN SYNCOPE PADA SISWA SMA NUR CAHAYA MEDAN Syafrinanda, Virginia; Olivia, Nina; Lubis, Mhd. Fauzul H.; Harahap, Miranda F.Q
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i1.2215

Abstract

Fainting or syncope is a state of unconsciousness in a person caused by lack of blood flow to the brain, lack of oxygen, poisoning, shock, hunger, thirst and other weak physical conditions or symptoms of other chronic diseases. Fainting or syncope causes heat accompanied by dehydration, emotional stress, sudden body position such as from squatting to standing, abdominal pain, standing too long, blood loss, coughing, pain when urinating, certain medications, decreased blood sugar levels (hypoglycemia) and heart problems. The purpose of community service activities is to improve the insight of high school students by providing first aid training to syncope victims in Nur Cahaya Medan High School students. This activity will be held on August 23, 2023 with 25 high school students participating at SMA Nur Cahaya Medan. The results of community service activities found that the pretest results of the participants' knowledge level were obtained in the good category as many as 7 people (27.0%), the sufficient category as many as 10 people (38.0%), and the less category as many as 9 people (35.0%) while the posttest results of the participants' knowledge level were obtained in the good category as many as 15 people (60.0%), the sufficient category as many as 8 people (32.0%), and the less category as many as 2 people (8.0%). Based on the results of the training activities carried out, there was an increase in the level of knowledge before and after first aid training was carried out on syncope victims in Nur Cahaya Medan High School students.
ASUHAN KEPERAWATAN : DISFUNGSI NEUROVASKULER PERIFER POST ORIF DENGAN TINDAKAN ELEVASI 200 PADA EKSTREMITAS BAWAH DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Sibarani, Helmi Juhri; Olivia, Nina; Syafrinanda, Virginia
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 12 (2023): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Desember 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v2i12.1803

Abstract

Tindakan pembedahan ORIF merupakan tindakan medis untuk patah tulang yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi fraktur kebentuk semula. Tindakan Post Op ORIF pada ekstremitas bawah akan menimbulkan masalah nyeri dan hambatan mobilitas fisik, apa bila di abaikan akan mengakibatkan resiko tinggi disfungsi neurovaskuler perifer. Salah satu tindakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan asuhan keperawatan tindakan elevasi 20 derajat yang berguna untuk membantu vena mengembalikan darah yang cedera menuju jantung sehingga mengurangi masalah berupa nyeri, edema dan gangguan neurovaskuler lainnya. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan studi kasus asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian, diagnosa,intervensi, implementasi dan Evaluasi keperawatan pada dua orang pasien post orif hari ke 3 dan mengalami gangguan neurovaskuler selama 3x24 jam. Intervensi keperawatan merujuk pada SIKI 2018. Hasil: penelitian ini menunjukkan bahwa pemberiaan tindakan asuhan keperawatan elevasi 200 efektif mengurangi masalah disfungsi Neurovaskuler. Kesimpulan: asuhan keperawatan dengan tindakan elevasi 200 pada pasien yang mengalami disfungsi neurovaskuler Perifer pasca ORIF dapat mengurangi masalah edema, nyeri dan gangguan pergerakan.