Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret – Agustus 2014 Siti Mudrikah
ADITYA - Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Vol 7, No 1 (2015): ADITYA
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.83 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk adverbia verba bahasa Jawa dan (2) makna adverbia verba bahasa Jawa yang terdapat dalam majalah Panjebar Semangat berjudul Ngonceki Impen karya Sri Sugiyanto tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, subjek penelitiannya adalah cerbung berjudul Ngonceki Impen karya Sri Sugiyanto, objek penelitiannya adalah bentuk adverbia verba bahasa Jawa dan makna adverbia verba bahasa Jawa, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak, teknik catat, dan teknik pustaka, instrumen penelitian yang digunakan peneliti sebagai instrumen dibantu buku-buku analisis bahasa, buku morfologi, dan nota pencatat data, keabsahan data diperoleh melalui pengecekan terhadap data yang diperoleh dan peningkatan ketekunan, teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan. Hasil penelitian dan pembahasan data diperoleh bentuk adverbia verba bahasa Jawa yang terdapat dalam cerbung Ngonceki Impen yaitu adverbia monomorfemis dan adverbia polimorfemis. Adverbia monomorfemis ini terdapat dua macam morfem yaitu morfem asal dan morfem unik dalam cerbung Ngonceki Impen. Adverbia polimorfemis dalam penelitian ini terbagi menjadi: (1) adverbia berafiks (prefiks{sa-/se}, sufiks {-e/-ne}, dan konfiks {sa-/-e}), (2) adverbia berunsur pating (3) adverbia ulang penuh (dwilingga), (4) adverbia ulang (salin swara), (5) adverbia ulang parsial (dwipurwa), dan (6) adverbia gabung. Selain bentuk adverbia verba juga terdapat makna adverbia verba bahasa Jawa terbagi menjadi dua belas yaitu makna keakanan, makna keberlangsungan, makna keusaian, makna keberulangan, makna keniscayaan, makna kemungkinan, makna keharusan, makna keizinan, makna kecaraan, makna kualitatif, makna kuantitatif, dan makna limitatif.   Kata kunci : adverbia verba, cerbung
Ethics Of Islamic Consumption Behavior on Discount Promotion and Flash Sale (Overview of Theoretical Economics of Umar bin AL-Khattab) Siti Mudrikah; Rosida Dwi Ayuningtyas
AKSES: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 16, No 2 (2021): AKSES: JURNAL EKONOMI DAN BISNIS
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/akses.v16i2.5553

Abstract

Consumption is something that inseparable from human life. It becomes an activity that needs special attention. There are many E-commerce sites use flash sale and discount models to attract consumers. However, here they must be able to determine consumption patterns cleverly. Allah has forbidden stingy nature but also forbids excess in consuming. Therefore, this paper will discuss a perspective of consumption ethics in Islam regarding flash sales and discounts in an all-digital era as it is today. This research will use the literature study method from various previous studies, books, and several related sources in obtaining data as research material. This paper will discuss the limitations in Islam in consuming certain goods during flash sales and discounts through Umar bin Khattab's economic fiqh study so that consumers do not only obey temporary desires, however, there is an ultimate goal in human life so that worldly desires can be managed by the teachings of the Quran and Hadith.Keywords: Flash Sale, Discounts , Islamic Consumption Ethics, Maslahah
Literature Review Skrining Fitokimia Metode Tabung Pada Simplisia Bunga Kamboja (Plumeria Sp) Lia Fikayuniar; Della Valentina; Iin Kurniawati; Sarah Fajriyatulhuda; Siti Mudrikah; Tanti Amelia
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1554

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung dalam simplisia bunga kamboja (PLUMERIA SP) dengan menggunakan uji tanin, uji saponin, uji polifenol dan uji flavonoid Systemic Literature Review (SLR). Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari database publikasi Gogle Scholar Sci-Hub Journal dan Pubmed dengan kata kunci skrining fitokimia, metode tabung, skrining bunga kamboja, kandungan metabolit sekunder bunga kamboja. Berdasarkan review jurnal dapat disimpulkan bahwa skrining fitokimia metode tabung pada bunga kamboja (Plumeria SP) terdapat empat senyawa yang teridentifikasi yaitu flavonoid (+),saponin (+), tanin (-) dan polifenol (+).
Bahasa Inggris Annisa Nur Fitrihastuti; Natasya Meri Auliadani; Siti Mudrikah; Mutiara Tri Wulandari; Aisha Sayidinar; Arfista Deska Khairunnisa; Bunga Finovel Angellya; Laila Widi Utami; Ludmilla Fitri Untari
Berkala Ilmiah Biologi Vol 14 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/bib.v14i2.5175

Abstract

Nglolang Beach located in Sepanjang street, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul regency, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. The substrate in this beach determines the presence of macroalgae. Macroalgae found in the intertidal zone, that is between sea and terrestrial environment. The characteristics of substrate in intertidal zones consist of sandy, rocky, and dead coral. Macroalgae plays the role of a producer for organisms in this ecosystem. Macroalgae also has an important role as a food source, bioremediation, a sink carbon, nutrient and energy, and economic benefits. This research aims to study about the abundance of macroalgae in the intertidal zone and the environmental factors that influence abundance of macroalgae at Nglolang Beach. The observation was conducted using a 1x1 m plot and the sampling using transect performed in the intertidal zone. The ecological parameters including water temperature and air temperature, salinity, and pH then being measured. After observation, the density (Ds), frequency (F), dominance (D), relative density (RD), relative frequency (RF), relative dominance (RDo) and Species important values index (IVI) were calculated. The highest importance value index belongs to the species Ulva lactuca (IVI = 93.84; RD = 36.28%; RF = 21.28%; RDo = 36.28%), meanwhile the lowest importance value belongs to the species Chaetomorpha crassa (IVI = 1.21; RD = 0.08%; RF = 1.06%; RDo = 0.08%).
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan CapCut di SD Inpres Koya Tengah, Papua Rusli, Tiffany Shahnaz; Yuliana S, Chelsi; Mudrikah, Siti
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v5i2.1275

Abstract

Dalam era digital, penggunaan media pembelajaran yang interaktif menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Namun, guru-guru di SD Inpres Koya Tengah masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi ini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menciptakan media pembelajaran berbasis video menggunakan aplikasi CapCut yang dikenal mudah dioperasikan dan memiliki fitur-fitur kreatif. Melalui pelatihan ini, guru-guru diharapkan dapat membuat video pembelajaran yang lebih menarik dan dinamis, sehingga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Metode yang digunakan dalam pelatihan meliputi demonstrasi penggunaan aplikasi, praktik langsung, dan pendampingan intensif. Guru-guru dilatih untuk memahami fitur-fitur dasar CapCut seperti pemotongan video, penambahan teks, efek suara, dan transisi, serta penerapan kreativitas dalam penyusunan materi ajar berbasis video. Setiap peserta kemudian membuat video pembelajaran sederhana sebagai bagian dari evaluasi hasil pelatihan. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa guru-guru mampu menguasai teknik-teknik dasar pengeditan video dan menghasilkan materi pembelajaran yang lebih interaktif. Selain itu, pelatihan ini juga berhasil meningkatkan rasa percaya diri guru dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pengajaran. Simpulannya, pelatihan pembuatan media pembelajaran dengan CapCut di SD Inpres Koya Tengah telah memberikan dampak terhadap peningkatan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi. Diharapkan kemampuan ini dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan motivasi belajar siswa secara signifikan.
Karakterisasi dan Uji Kemampuan Fungi Pelarut Posfat dan Kalium Mudrikah, Siti; Ayu, Intan Putri Puspitaning; Rahmatullah, Rifki
Agriculture and Biological Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/agiotech.2.1.15-21

Abstract

Fosfor dan kalium adalah unsur hara makro penting bagi tanaman, namun sering kali tidak tersedia dalam bentuk yang dapat diserap oleh tanaman di tanah. Penggunaan pupuk kimia secara berkelanjutan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Fungi pelarut fosfor (P) dan kalium (K) merupakan mikroorganisme yang berperan dalam meningkatkan ketersediaan kedua unsur hara ini dengan mengubah bentuknya menjadi lebih mudah diserap tanaman. Pendekatan biologis ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia, terutama pada lahan masam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik morfologi makroskopis dan mikroskopis fungi pelarut P dan K serta mengetahui indeks kelarutan fosfat dan kalium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter morfologi fungi pelarut P dan K mencakup warna koloni depan hitam di tengah dan putih di tepi, warna belakang kuning tua, diameter koloni ±5 cm, bentuk koloni tak beraturan, dan tekstur halus seperti kapas. Indeks pelarutan fosfat dan kalium masing-masing adalah 2,35 dan 2,23, yang tergolong dalam kategori intermediate. Fase adaptasi dimulai pada 0 jam hingga 24 jam, fase pertumbuhan awal antara 24 hingga 48 jam, fase logaritmik antara 48 hingga 144 jam, dan fase pertumbuhan lambat antara 168 hingga 216 jam, dengan fase stasioner belum terbentuk
Karakterisasi Bakteri Perakaran Vegetasi Kedelai, Singkong dan Rumput Mudrikah, Siti; Sari, Intan Nirmala; Rahmatullah, Rifki; Estiningtyas, Rizki
Agriculture and Biological Technology Vol. 2 No. 1 (2024): Desember
Publisher : Science, Technology, and Education Care

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61761/agiotech.2.1.6-14

Abstract

Tanah merupakan faktor lingkungan yang penting, sebab selain mempunyai hubungan timbal balik dengan tanaman yang tumbuh diatasnya, tanah juga memiliki hubungan timbal balik dengan mikroba tanah yang ada di dalamnya. Isolat bakteri yang diisolasi dari sumber isolat dari tanah dengan vegetasi berbeda yaitu kedelai dengan kode isolat K1104 (1), K2106 (2), rumput dengan kode isolat R2104 (2) dan singkong dengan kode isolat S2104 (1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode Isolat K1104 (1) memiliki bentuk sel coccus, Gram negatif, memiliki enzim katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, obligate aerob, tidak memiliki enzim urease serta tidak dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 27-37 oC dan pH 3-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 2% dan 5%. Isolat K2106 (2) bentuk sel basil, Gram negatif memiliki enzim katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, obligate aerob, tidak memiliki enzim urease serta tidak dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 27-37 oC dan pH 3-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 5%. Isolat R2104 (2) bentuk sel coccus, Gram positif memiliki enzim katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, Fakultatif anaerob, tidak memiliki enzim urease serta dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 5-37 oC dan pH 6-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 2%. Isolat S2104 (1) bentuk sel coccus, Gram negatif memiliki enzim katalase, enzim dehidrogenase, bersifat motil, obligate aerob, tidak memiliki enzim urease serta tidak dapat memfermentasikan karbohidrat, dapat tumbuh direntan suhu 27-37 oC dan pH 6-9 serta dapat tumbuh pada kadar salinitas 2%.
PENGEMBANGAN DAN UJI AKSEPTABILITAS FORMULA “BELIWUH” PLESTER DEMAM HIDROGEL GUNA ULANG BERBAHAN TANAMAN BELIMBING WULUH (Averrhoa Bilimbi L.) Sugiharta, Sudrajat; Mudrikah, Siti; Mursal, Iin Lidia Putama; Rahma, Suci; Nisa, Shabrina Zahratun; Zahro, Putri Latifah Nur; Hermawan, Ghifari Hanif
Jurnal Buana Farma Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v5i2.1522

Abstract

Fever is commonly managed using conventional oral medications, however, compresses remain a widely preferred adjunctive therapy. Most commercially available compresses are single-use, making them economically inefficient. Averrhoa bilimbi L. (bilimbi) possesses known antipyretic activity and contains bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, and saponins, which have potential as natural antipyretic agents. This study aimed to develop an optimal formulation based on varying concentrations of PVP K-30 and potassium chloride (KCl), and to evaluate the quality of bilimbi-based hydrogel and hydrogel plaster formulations that are reusable, stable, comfortable to use, and have minimal side effects. An experimental design was employed to prepare three hydrogel plaster formulations using different concentrations of PVP K-30 and KCl. The formulations were evaluated for organoleptic properties, homogeneity, adhesiveness, pH, gel fraction, swelling index, viscosity, thickness, moisture absorption, folding endurance, weight uniformity, and acceptability. All formulations met established quality standards for hydrogel and hydrogel plasters. The resulting plasters exhibited a solid gel consistency, green coloration, and a distinctive green tea scent, with safe pH values ranging from 4.2 to 6.5. The P4K2.5 formulation demonstrated the most stable viscosity (16,575.3 cP), while P4.5K3.5 was identified as the most optimal overall. P3.5K1 was most preferred in terms of color; P4K2.5 and P4.5K3.5 in aroma; and P3.5K1 and P4.5K3.5 in texture. After five hours of use, participants strongly favored P4K2.5 and P4.5K3.5. Notably, P4.5K3.5 also provided the highest cooling sensation after refrigeration and is recommended as a promising candidate for a reusable hydrogel plaster formulation for fever therapy.
Effect of Red and Blue Light on Lipid, Protein, Carbohydrate, and Pigment Contents of Navicula sp. Maulana, Sofyan; Nurul Hida, Aulia Setyo; Wulandari, Ismia; Mudrikah, Siti; Kurnianto, Dedy; Maghfiroh, Khusnul Qonita; Amelia, Ria; Erfianti, Tia; Putri, Renata Adaranyssa Egistha; Devi Anggraini, Irika; Marno, Septhian; Suyono, Eko Agus Agus
Makara Journal of Science Vol. 29, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Light quality critically modulates the physiology of diatoms, influencing photosynthetic efficiency and metabolite synthesis. This study examines how monochromatic red (620–750 nm) or blue (450–495 nm) light affects the biochemical profiles and pigment production in Navicula sp. versus white light (control). Cultures were grown in sterile f/2 medium, and biomass was tracked via OD680. Biochemical analyses included lipids (Bligh and Dyer method), carbohydrates (phenol-sulfuric acid assay), proteins (Bradford assay), and pigments (spectrophotometric quantification). The growth dynamics were modeled using logistic and Gompertz equations. No significant differences in OD-based growth rates, carbohydrates, proteins, or lipids content were observed with red or blue light compared with the control. However, blue light elevated chlorophyll a levels 4-fold and maximized protein productivity 3-fold, whereas red light enhanced carotenoid content by 20.5-fold. The growth kinetics modeling that best matched the experimental data was the Gompertz modeling (R² > 0.649). These results demonstrate the wavelength-specific regulation of pigment and protein yields, suggesting that tailored light regimes can selectively optimize high-value metabolites in Navicula sp. This approach holds promise for biotechnology sectors prioritizing targeted compound production, such as nutraceuticals or biofuels, by leveraging spectral tuning to enhance metabolic efficiency and predicting particular growth phases using growth kinetics.
PENGARUH BIAYA LINGKUNGAN, LEVERAGE, UKURAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR AGRICULTURAL PRODUCT YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2021-2024). Siti Mudrikah; Anissa Amalia Mulya
Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 2 No. 4 (2025): November : Jurnal Ilmiah Akuntansi (JILAK)
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/hkz0t879

Abstract

This study aims to analyze the influence of environmental costs, leverage, firm size, and liquidity on financial performance (an empirical study on agricultural product sub-sector companies listed on the indonesia stock exchange for the period 2021-2024). The research method used was secondary data obtained from companies’ annual reports. Samples were selected using purposive sampling based on specific criteria, and data were analyzed using multiple linear regression. The results show that leverage has a significant negative effect on financial performance. Meanwhile, environmental costs, size, and liquidity have no effect on financial performance.