Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN MENJADI PUPUK ORGANIK BOKASHI DI DUSUN KATOANG, DESA BONTOMATINGGI, KECAMATAN TOMPOBULU, KABUPATEN MAROS Hala, Dian Magfirah; Poleuleng, Andi Besse; Chadijah, St.; Kafrawi
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v2i2.486

Abstract

The potential for corn and rice production in Katoang hamlet, Bonto Matinggi Village, Tompobulu District, Maros Regency is significant. It can reach more than 40 and 70 tons/year, respectively. This considerable production potential will produce by-products like straw, leaves, stems, and corn cobs. These by-products are usually not utilized properly due to a lack of education among the public regarding agricultural waste. Using agricultural waste in Bokashi organic fertilizer is one effort to overcome this problem. This activity aims to educate the public and increase people's skills in utilizing agricultural waste in an environmentally sound manner by utilizing the help of microorganisms. The method used is counseling and training in making Bokashi organic fertilizer from agricultural waste. Community service using agricultural waste in Bokashi Organic Fertilizer has gone well and smoothly. After participating in outreach activities, the community was able to make Bokashi organic fertilizer and could apply Bokashi organic fertilizer to plants. This activity makes the participants more enthusiastic and motivated to manage their agricultural waste. Keywords: Bokashi, Agricultural Waste, Organic Fertilizer Abstrak  Potensi produksi jagung dan padi di Dusun Katoang, Desa Bonto Matinggi, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros cukup besar, yaitu masing-masing dapat mencapai lebih dari 40 dan 70 ton/tahun. Potensi produksi yang besar tersebut akan menghasilkan sampingan berupa jerami, daun, batang dan tongkol jagung. Hasil sampingan ini biasanya tidak termanfaatkan dengan baik karena kurangnya edukasi pada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah hasil pertanian. Pemanfaatan limbah pertanian menjadi pupuk organik Bokashi merupakan salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat dan menambah keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian yang berwawasan lingkungan dengan memanfaatkan bantuan mikroorganisme. Metode yang digunakan adalah penyuluhan serta pelatihan pembuatan pupuk organik Bokashi dari limbah pertanian. Pengabdian pada masyarakat dengan memanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organik Bokashi telah berjalan dengan baik dan lancar. Setelah mengikuti sosialisasi pada kegiatan, masyarakat sudah mampu untuk membuat pupuk organik Bokashi dan dapat mengaplikasikan pupuk organik Bokashi pada tanaman. Adanya kegiatan ini membuat para perserta lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengelola limbah pertanian mereka. Kata Kunci: Bokashi, Limbah Pertanian, Pupuk Organik
Manajemen Peningkatan Reproduksi Sapi Potong di Kelurahan Bangkai Kecamatan Watang Pulu Kabupaten Sidrap Hasman; Hasrin, Hasrin; Syamsuddin, Syamsuddin; Helda Wulandari, Sri; Permata Sari, Anggun; Fitriana Nurhidayah, Asma’ul; Chadijah, St.
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v5i1.1248

Abstract

Salah satu faktor penentu keberhasilan peternakan adalah efisiensi manajemen reproduksi ternak. Namun pemahaman peternak masih sangat rendah mengenai manajemen reproduksi sehingga perlu dilakukan peningkatan kapasitas dan pengetahuan peternak dalam manajemen reproduksi ternak yang efisien. Sasaran pada kegiatan pengabdian ini adalah anggota masyarakat peternak di Kelurahan Bangkai Kecamatan Watang Pulu, kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan dalam program pengabdian adalah penyuluhan dan pelatihan tentang manajemen peningkatan reproduksi sapi potong. Hasil dari kegiatan pengabdian ini terwujud dari peningkatan pengetahuan peternak di kelurahan Bangkai dan adanya motivasi untuk memperbaiki dan meningkatkan manajemen reproduksi sapi potong yang dipelihara berdasarkan analisis hasil pelaksanaan pre-test dan post-test. Penerapan manajemen peningkatan reproduksi sapi potong diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan perekonomian peternak rakyat jika diterapkan dengan baik.
Pendayagunaan Sampah Organik Dapur Menjadi Eko Enzim Cairan Multiguna asmawati, Asmawati; Jafar, Faisal; Sabaruddin, Sabaruddin; Hambali, Amriani; Inderiati, Sitti; Chadijah, St.
JatiRenov: Jurnal Aplikasi Teknologi Rekayasa dan Inovasi Vol 4 No 1 (2025): Edisi Mei
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jatirenov.v4i1.971

Abstract

Kitchens are the highest source and continuously produce organic waste, therefore it is necessary to manage the waste in order to reduce the bad impact caused. This activity was carried out in the form of counseling, using the lecture-feedback method with power point slide media, followed by a demonstration and practices on how to make eco-enzymes. Participants were given counseling on the impact of garbage piles that are thrown in any place, the impact of burned waste, and how to manage organic waste produced from the kitchen into useful products to help preserve the environment. The results of the service showed that this activity had been able to increase the knowledge and skills of farmers and women farmers in Manggalung Village, Mandalle District in processing kitchen organic waste into a multi-benefit product. This is shown by the number of participants who attended, the response, enthusiasm, and good participation during the activity, as well as the results of the practices of making and applied the eco-enzymes at their respective homes and planting areas. The quality of the eco-enzyme produced had met the standard with indicators such as brownish color, fresh sour smell, pH 3.4 and no maggots. The results of this community service activity are very important because the target group can already manage and utilize waste into something valuable.