Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN TIDAK MENDUKUNG PERLUASAN LAYANAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS JATENG (Studi Kasus: Koridor 1 Bawen – Tawang Rute Menjadi Salatiga – Tawang) Nugraheni, Desi Wulan; Rochim, Abdul; Karlinasari, Rinda
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 29, No 1 (2024): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v29i1.5661

Abstract

The high public interest in the Semarang City, Semarang Regency, and Salatiga City areas towards the Trans Jateng BRT service has become the basis for the expansion of the Trans Jateng BRT service from corridor 1 Bawen-Tawang route to Salatiga-Tawang, which is much needed. Therefore, the aim of this research is to identify factors that support and oppose the expansion of the Trans Jateng BRT service from corridor 1 Bawen-Tawang route to Salatiga-Tawang and to find appropriate strategies to address the differences between supporting and opposing factors for the expansion of this service. This study employs a descriptive qualitative approach using the Delphi method and SWOT analysis. The research findings indicate that there are 24 factors supporting the expansion of the Trans Jateng BRT service, categorized into transportation infrastructure availability, community support, regional development plans, economic factors, government support, and the success of the Trans Jateng service. There are 15 factors opposing the expansion of the Trans Jateng BRT service, categorized into transportation infrastructure inadequacy, stakeholder disagreement, budget constraints and financial resources limitations, as well as low public awareness and education. The strategy to address the differences between supporting and opposing factors for the expansion of the Trans Jateng BRT service from corridor 1 Bawen-Tawang route to Salatiga-Tawang is the stable growth strategy.
Karakteristik Kompresibilitas dan Kuat Geser pada Tanah Lempung Berdasarkan Uji CPT, SPT dan Laboratorium di Cikarang: Compressibility and Shear Strength Characteristics of Clay Based on CPT, SPT and Laboratory Tests in Cikarang Suharyadi, Bambang; Lim, Aswin; Karlinasari, Rinda
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 12 No 1 (2024): BENTANG Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Januari 2024)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v12i1.7356

Abstract

The Jakarta-Cikampek Elevated toll road was built to add to the existing toll road section. In this project, the field investigation tests carried out are the Cone Penetrartion test (CPT) and the Standard Penetration Test (N-SPT). Many studies have been conducted to obtain the compressibility value (cc) and shear strength value (su) of clay because each clay in a region has different compressibility characteristics and shear strength values. This study aims to determine the compressibility characteristics and shear strength of clay in the Cikarang area by using field investigation data in the form of CPT test of 10 points and N-SPT test of 12 points and laboratory data used from N-SPT drill points of 21 tube samples. CPT and N-SPT data are grouped based on the closest distance, the test area is dominated by Sandy clay and the linear regression equation obtained from both data relationships is qc = 0.51N with an upper limit equation qc = 1.2N and for the lower limit qc = 0.2N. From the results of the analysis for the shear strength value of the soil obtained from the relationship of the shear strength value of the soil to the N-SPT of Su = 8N-SPT, and for the level of compressibility at the location in Cikarang has a high level of compressibility with the relationship of compressibility to the pore number (eo) obtained equation Cc = 0.40eo and with the level of activity of relatively inactive clay soil.
ANALISA APLIKASI BETON RINGAN PADA SALURAN U-DITCH Zulfikar, Muhammad Agsa; Sumirin, Sumirin; Karlinasari, Rinda
Pondasi Vol 28, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNISSULA Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/pondasi.v28i1.29774

Abstract

Bahan beton di Indonesia, bahkan di seluruh dunia selalu mengalami perkembangan pada tahun ke tahun. U-Ditch beton bertulang adalah suatu bentuk inovasi dari beton pra-cetak yang diperuntukan sebagai saluran, drainase maupun saluran irigasi. Beton ringan yang hanya digunakan untuk beton non-struktural sekarang mulai berkembang dan banyak dilakukan penelitian untuk beton mutu tinggi dengan berat yang ringan sehingga mengurangin berat stuktur itu sendiri. Berdasarkan permasalahan diatas, maka perlu dikembangkan suatu produk U-ditch pra-cetak dengan kualitas mutu yang tinggi namun memiliki berat yang ringan sehingga mudah untuk diangkat.Dengan mengunaka metode perhitungan campuran beton ringan SNI 03-3449-2002 tentang “Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan”. Hasil dari perhitungan tersebut di dapatkan berat isi beton sebesar 1753,89 kg/m3 lebih ringan 20,35% dari pada beton normal. Pengujian kuat tekan beton ringan sebesar 20,879 MPa atau 251,55 Kg/cm2. Untuk mengetahui u-ditch dapatmengunkan bahan beton ringgan, maka dilakukan pemodelan menggunakan SAP2000 v.14 untuk melihat gaya-gaya pada dinding dan plat lantai u-ditch tersebut. Momen maksimal yang terjadi sebesar 0,9404 kN.m/m dan penulangan didapatkan tulangan lentur D10-150. Pembuatan beton pra-cetak u-ditch dengan ukuran 40 X 40 X 100 X 6, dengan tulangan lentur D10-150 seperti pada produksi yang biasa dilakukan oleh PT. Agung Beton. Menghasilkan berat u-ditch 138 kg sehinggan dapat di angkat oleh 2 orang. Pengujian permeabilitas terjadi penurunan sebesar 3,65% lebih rendah dari SNI yang syarat maksimum 6,5%.
Analisis Perbaikan Tanah Lunak Menggunakan Prefabricated Vertical Drain Kombinasi Vacuum Dan Preloading (Studi Kasus Pada Proyek X) Di Perumahan Semarang Timur Hakim, Lukman; Wahyuni, Maria; Karlinasari, Rinda
G-SMART Vol 8, No 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/gsmart.v8i2.5731

Abstract

Tanah lunak menjadi salah satu kendala ketika proses konstruksi berlangsung di atas tanah ini seperti konsolidasi tanah yang cukup lama. Konsolidasi tanah berkaitan dengan tekanan air pori dan tekanan air pori berlebih di dalam tanah ketika saat beban bekerja.. Tanah lunak memiliki tekanan air pori yang besar, sehingga diperlukan perbaikan tanah. Perbaikan tanah lunak dalam penelitian ini menggunakan Prefabricated Vertical Drain (PVD) kombinasi vacuum dan preloading. Pemodelan perhitungan dilakukan secara numeris dengan software PLAXIS V20. Tujuan penelitian untuk mengetahui besarnya penurunan tanah dan excess pore pressure tiap masing-masing pemodelan. Perbaikan tanah PVD kombinasi vacuum dan preloading jarak PVD 1 m, kedalaman PVD 24,5 m, tekanan vacuum 80 kPa, tinggi timbunan 2 m dan tinggi preloading 2 m.  Hasil pemodelan secara numeris PVD kombinasi preloading ketika masa akhir konstruksi dengan total waktu 78 hari penurunan konsolidasi sebesar 0,514 m dengan excess pore pressure 0,6509 kN/m2 dan nilai safety factor sebesar 1,725. Hasil pemodelan secara numeris PVD kombinasi vacuum ketika masa akhir konstruksi dengan total waktu 204 hari penurunan konsolidasi sebesar 0,229 m dengan excess pore pressure 0,8683 kN/m2 dan nilai safety factor sebesar 3,55.
Studi Komparasi Analisis Struktur dengan Jenis Tumpuan Jepit dan Spring pada Struktur Beton Bertulang Niko, Fernanda; Antonius, Antonius; Karlinasari, Rinda
Teknika Vol. 19 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v19i2.10377

Abstract

Pemodelan gedung tahan gempa yang sangat umum digunakan ialah pemodelan dua tahap yaitu pemodelan terpisah antara struktur atas yang didesain fleksibel dengan struktur bawah yang didesain dengan jepit atau kaku. Pemodelan ini sangat praktis karena menganggap struktur berada diatas perletakan yang kaku dengan cara mengabaikan perilaku tanah yang fleksibel. Pada aktualnya struktur bertumpu pada tanah yang bersifat fleksibel dan dapat berdeformasi. Metode lain yang dapat digunakan agar mendekati kondisi aktual ialah dengan cara memodelkan struktur secara lengkap tanpa pemisahan struktur atas dan struktur bawah dengan mengikutsertakan interaksi tanah-struktur. Pemodelan ini menggunakan jenis tumpuan spring untuk merepresentasikan fleksibilitas tanah. Spring ini memiliki nilai yang besarnya tergantung dari daya dukung ultimate dari pondasi gedung tersebut. Pada penelitian ini suatu gedung 6 lantai dengan menggunakan struktur beton bertulang dianalisis dengan pemodelan tumpuan jepit dan tumpuan spring dengan prosedur analisis yang sama yaitu prosedur linear dinamis respon spektra. Karena menggunakan analisis prosedur yang sama, maka hasil dari analisis kedua pemodelan tersebut dapat dibandingkan. Adapun parameter yang akan dibandingkan yaitu periode fundamental struktur, gaya geser dasar, gaya geser per lantai, dan simpangan antar tingkat. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa hasil desain dari pemodelan dengan tumpuan spring lebih ekonomis daripada hasil pemodelan dengan tumpuan jepit.
Kehilangan Daya Dukung Tanah pada Lereng Galian Dalam Akibat Berkurangnya Dukungan Lateral Arga, Muthia Azizah Putu; Putri, Ananda Aurellie Surya; ., Pratikso; Karlinasari, Rinda
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjaga kestabilan tanah dalam pekerjaan galian pada suatu lereng sangat pentingkarena akan berpengaruh pada keselamatan dan keberhasilan suatu konstruksi.Semakin dalamnya galian dapat mengakibatkan berkurangnya dukungan lateral padatanah yang menempatkan lereng galian dalam pada kondisi kritis. Selain kedalamangalian, kondisi kritis pada lereng galian dalam juga dapat dipengaruhi oleh jenis tanahdan ketinggian muka air tanah. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhberkurangnya dukungan lateral terhadap daya dukung tanah. Pada penelitian inidilakukan analisis kondisi kritis pada lereng galian dengan kedalaman 83 meter agardapat diketahui kemungkinan terjadinya kelongsoran akibat hilangnya daya dukungtanah dengan bantuan program Plaxis 2D v20. Analisis yang dilakukan berupaperbandingan diagram mohr-coloumb pada dua titik pantau yang ditentukanberdasarkan incremental deviatoric strain dengan ketinggian muka air yang berbeda.Hasil dari analisa tersebut menunjukan bahwa kondisi mendekati kritis lereng galian 83meter dari titik pantau 1 permodelan dengan muka air rendah terletak pada galiandengan kedalaman 30 meter dan muka air tinggi terletak pada galian 83 meter,sedangkan untuk titik pantau 2 permodelan muka air rendah dan muka air tinggikondisi mendekati kritis terjadi pada galian sedalam 75 meter. Selain itu ketinggianmuka air tanah yang berbeda dan kondisi tanah yang merupakan tanah yang mudahmengalami pelapukan juga mempengaruhi berkurangnya dukungan lateral pada lerenggalian dalam.Kata Kunci : Lereng; Daya Dukung Tanah; Dukungan Lateral.
Analisis Perbandingan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Dan Bored Pile Dengan Metode Mayerhoff, Metode Aoki & De Alencar, Metode Resse And Wright, Dan Program Plaxis V.8.6 (Studi Kasus Gedung Kantor Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung) Furqon, Achmad; ., Pratikso; Karlinasari, Rinda
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Langkah awal menghitung berat total gedung sebenarnya 5 lantai danperbandingan redisan gedung 7 lantai dengan nilai maksimum pondasi denganSAP2000. Hasi penelitian ini beban pondasi pada gedung 5 lantai terbesar dariSAP2000 sebesar 7402,97 kN dan pada gedung 7 lantai sebesar 10333,45 kN.Daya dukung Aksial pondasi Gedung perencanaan awal 5 lantai dengan tiangpancang 40 cm × 40 cm dan jumlah 7 tiang pancang dengan (Qg) sebesar 7948,49kN, beban Lateral (Hg) sebesar 138,88 kN, defleksi (yo) sebesar 7,638 mm,penurunan tiang kelompok (Sg) sebesar 0,094 mm, dan Pada gedung 7 lantai tiangpancang diameter 70 cm dan jumlah 6 tiang pancang dengan (Qg) sebesar10436,5 kN, beban Lateral (Hg) sebesar 138,88 kN, defleksi (yo) sebesar 9,03 mm,penurunan tiang kelompok (Sg) 0,078 mm dan pondasi Bored Pile dengan MetodeResse And Wright (Qg) sebesar 10386,29 kN, beban Lateral (Hg) sebesar38278,80 kN, defleksi (yo) sebesar 5,84 mm, penurunan tiang kelompok (Sg) 0,094mm dan PLAXIS V.8.6 Besarnya konsolidasi tanah itu sendiri selama 20 tahunterjadi deformasi sebesar 0,250 mKata Kunci: Tiang Pancang, Bored Pile, SAP2000, PLAXIS V.8.6, Konsolidasi.
PERBANDINGAN SIFAT-SIFAT MEKANIS BETON SCC ( SELF COMPACTING CONCRETE ) ANTARA PASIR MUNTILAN, PASIR CEPU, DAN PASIR PADAS GILING Wahyuningrum, Wiwit; Maharani, Ova Hapsari; ., Sumirin; Karlinasari, Rinda
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini, pemanfaatan beton sebagai bahan konstruksi terus mengalami peningkatan.Dengan tingginya tingkat penggunaan beton, permintaaan akan pasir sebagai komponen utamadalam pembuatannya juga mengalami peningkatan. Keanekaragaman jenis pasir yang tersedia dapatberdampak pada kualitas beton yang dihasilkan menyebabkan variasi kualitas produk akhir.Salah satu pengaruh besarnya kuat tekan beton adalah jenis pasir yang dipakai. Hal ini menjadisalah satu alasan diadakannya penelitian tentang Perbandingan Sifat-Sifat Mekanis Beton SCC (SelfCompacting Concrete ) antara Pasir Muntilan, Pasir Cepu, Dan Pasir Padas Giling. Penelitian inidilaksanakan guna mengetahui sifat-sifat mekanis pasir, dan mencapai kuat tekan maksimum padabeton. Untuk melakukan penelitian tersebut dilakukan dengan cara eksperimen membuat betonnormal dan beton SCC (Self Compacting Concrete) menggunakan variasi 3 jenis agregat halus.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil perbandingan kuat tekan beton normal pada umur 7hari dan 14 hari yang menghasilkan nilai tertinggi adalah Pasir Cepu, sedangkan diumur 28 haripaling besar adalah Pasir Muntilan. Hasil perbandingan rata-rata kuat tekan beton SCC (SelfCompacting Concrete) paling besar ialah Pasir Cepu yaitu sebesar 35,581 MPa.
Analisis Balik Kapasitas Lateral Fondasi Berdasarkan PDA (Pile Drive Analyzer) Test Giffari, Muhammad Naufal; ., Pratikso; Karlinasari, Rinda
Jurnal Ilmiah Penelitian Mahasiswa Vol 2, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode yang dipakai pada kajian ini menggunakan aplikasi Allpile, Hasil PDATest dan perhitungan statik yaitu rumus metode Davisson, metode Chin danmetode Davisson untuk daya dukung aksial serta metode Broms untuk daya dukunglateral. Interpretasi bebani untuk mendapatkan besarnya beban ultimitmenggunakan metode Davisson, Chin dan Mazurkiewicz. Pada metode Davissonbeban ultimit sebesar 232 ton, pada metode Chin beban ultimit sebesar 244 ton,pada metode Mazurkiewicz beban ultimit sebesar 232 ton.Kata Kunci: Fondasii Spun pile pile, daya dukungi fondasi
Perencanaan Dinding Penahan Tanah Batu Kali Menggunakan Perkuatan Pondasi Sumuran (Studi Kasus: Lokasi Kic Semarang) Wicaksono, Vicky Cahyo; Pratama, Calvin Candra; Wahyuni, Maria; Karlinasari, Rinda
Praxis : Jurnal Sains, Teknologi, Masyarakat dan Jejaring Vol 7, No 2 : March 2025
Publisher : Soegijapranata Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/praxis.v7i2.13099

Abstract

Dinding penahan tanah (DPT) adalah struktur konstruksi yang bertujuan menahan dorongan tanah dan dapat dikombinasikan dengan pondasi sebagai perkuatan, contohnya pondasi sumuran. Di lokasi KIC Semarang, terdapat dinding penahan tanah batu kali yang mengalami retakan dan direncanakan untuk digunakan sebagai gudang alat berat. Analisis dilakukan menggunakan data lapangan berupa borlog yang terdiri dari tiga titik yaitu BH.01, BH.02, dan BH.03. Hasil perhitungan manual menunjukkan safety factor (SF) terhadap penggeseran sebesar 1,14; penggulingan sebesar 1,03; dan daya dukung  sebesar 0,124. Analisis dilanjutkan dengan back analysis menggunakan Finite Element Method (FEM) memberikan hasil SF sebesar 1,186. Berdasarkan SNI 8460:2017 hasil analisis tersebut nilai SF tidak memenuhi syarat. Hasil yang menunjukkan kondisi tidak aman ini maka peneliti melakukan perencanaan DPT dengan mencakup dua tipe dimensi yaitu eksisting dan sesuai SNI dan diperkuat dengan pondasi sumuran berdiameter 1 meter dengan kedalaman 2 meter, lalu dimodelkan dalam dua tipe yaitu tanpa rangka dan dengan rangka. Analisis menunjukkan bahwa DPT eksisting tanpa rangka memiliki SF sebesar 2,056. Jika diberi perkuatan pondasi sumuran nilai SF meningkat sebesar 1,75% menjadi sebesar 2,092. DPT eksisting dengan rangka memiliki SF sebesar 2,412. Jika diberi perkuatan pondasi sumuran nilai SF meningkat sebesar 4,68% menjadi sebesar 2,435. DPT SNI tanpa rangka memiliki SF sebesar 2,429. Jika diberi perkuatan pondasi sumuran nilai SF meningkat sebesar 0,25% menjadi sebesar 2,435. DPT SNI dengan rangka memiliki SF sebesar 2,736 Jika diberi perkuatan pondasi sumuran nilai SF meningkat sebesar 9,03% menjadi sebesar 2,983.