Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Sapaan Bahasa Rejang di Desa Taba Sating Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Salsabila, Azzahra; Diani, Irma; Rahayu, Ngudining
Jurnal Korpus Vol 8 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v8i3.36154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan penggunaan kata sapaan dalam bahasa Rejang di Desa Taba Sating, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang. Skripsi ini juga mengeksplorasi kaidah alternasi Ervin-Tripp dalam bahasa Rejang di desa tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan data berupa sapaan dalam ujaran yang dituturkan oleh penutur bahasa Rejang di Desa Taba Sating, Kabupaten Kepahiang. Sumber data mencakup ujaran yang mengandung sapaan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur dalam konteks kekerabatan, nonkekerabatan, serta sosial. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan teknik rekam. Langkah-langkah analisis data meliputi transkripsi, identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan penyimpulan data. Hasil dari penelitian ini, berdasarkan bentuk dan penggunaan yaitu ditemukan 1) Sapaan Kekerabatan Secara Vertikal, yaitu Puyang, Nikbong, Nikboe, Bapak, Inok, Baklei, Wak, Maklei, Bakcik, Makwan, Kepew, Piyut. 2) Sapaan Kekerabatan Secara Horizontal, yaitu Udo, Wo, Asoah, Tuk. 3) Sapaan Nonkekerabatan secara vertikal yaitu Ninik, Wak, Mang, Maklei, Bik. 4) Sapaan Nonkekerabatan secara Horizontal, yaitu Do, Do + Nama, Wo, Wo + Nama, Manand, Wok atau panggil nama. 5) Sapaan yang berhubungan dengan status yaitu Ginde, Buk Sekdes, Pak Sekdes, Buk Bendahara, Pak Bendahara, Pak Kadus, Pak Imem, Pak Khetib, Buk + gelar atau Jabatan, Buk Bidan, Ki Ajei, Tui Sbei, Tui Batin, Tui Bujang, Tui Gadis, Pengulu. Kaidah alternasi Ervin-Tripp sapaan dalam Bahasa Rejang di Desa Taba Sating juga dianalisis berdasarkan perangkat identitas, pangkat, status dan jenis kelamin.
Penggunaan Bahasa Asing pada Media Luar Ruang di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara Marfuah; Suryadi; Rahayu, Ngudining
Jurnal Korpus Vol 8 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v8i3.37942

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penggunaan bahasa asing media luar ruang di Kecamatan Ketahun dikaji dari segi 1) stuktur, 2) konteks penggunaan bahasa dilihat dari tempat, partisipan dan tujuan. Metode di dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian ini media luar ruang beruapa spanduk, plang merek dagang, papan nama tempat usaha dan lembaga yang berada di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara. Hasil Penelitian menunjukkan, media luar ruang di Kecamatan Ketahun ditemukan penggunaan bahasa Arab dan Inggris dalam bentuk kata dan frasa. Jenis kata yang ditemukan yaitu 1) verba, 2) nomina, 3) adjektiva dan 4) numeralia. Jenis frasa yang ditemukan yaitu frasa verba dan nomina. Berdasarkan hasil penelitian terdapat penggunaan bahasa luar ruang yang tidak sesuai kaidah dan Undang-Undang yang berlaku, penggunaan struktrur frasa campuran antara bahasa asing (Inggris dan Arab) dengan bahasa Indonesia. Partisipan yang menggunakan bahasa asing media luar ruang adalah 1) lembaga pendidikan dan 2) lembaga usaha dengan maksud untuk menarik calon peserta didik dan calon pembeli atau pengguna jasa tertentu.
CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR RADIO SETIAWANA 97,2FM KECAMATAN ARGAMAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA Wulandari, Siska; Wardhana, Dian Eka Chandra; Rahayu, Ngudining
Jurnal Korpus Vol 4 No 3: DESEMBER 2020
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v4i3.12881

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan mendeskripsikan faktor yang menyebabkan terjadinya campur kode pada penyiar di radio Setiawana 97, 2FM Kecamatan Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah teknik rekam dan teknik wawancara. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data ada lima tahap yaitu pentranskripsikan data, penyeleksian data, pengklasifikasiandata, penafsiran dan penyimpulan data. Dalam penelitian ini ditemukan adanya bentuk campur kode yang berbentuk kata berupa kata nomina dasar, nomina turunan, verba dasar, verba turunan, ajektiva dasar, numeralia dasar, konjungsi, reduplikasi dan kategori fatis. campur kode yang berbentuk frasa berupa frasa nomina, verba, reduplikasi, ajektiva dan preposisi. Dan campur kode yang berbentuk klausa, serta faktor-faktor yang mempengaruhi  terjadinya campur kode pada bahasa yang digunakan oleh penyiar radio pada saat melakukan siaran. Hasil analisis data ditemukan bentuk campur kode yang berasal dari enam bahasa yaitu, BKL, BING, BJW, BPM, BAR, BGR. Bentuk campur kode berupa kata misalnya nak, lagunyo, siapo, request, urung, break, Bentuk campur kode berupa frasa misalnya jugo kksnyo, mintak lagunyo, idak ado,  dan bentuk campur kode berupa klausa misalnya request samo kawan kito, punyo mete tapi kalo misalnyo,  misalnyo idak ado mete ko. Faktor-faktor  yang menyebabkan terjadinya campur kode yakni (1) kebiasaan penutur, (2) pengaruh lingkungan tempat tinggal, (3) konteks situasi agar lebih santai dan akrab dengan pendengar, (4) menggunakan istilah yang lebih populer agar terlihat lebih keren, (5) untuk membangkitkan  rasa humor, dan (6) latar belakang suku / asal penutur. Kata kunci: campur kode, bahasa, penyiar, radio setiawana 97,2 FM
ANALISIS RETORIKA KHOTBAH JUMAT DI MASJID NUR-ILAHI KELURAHAN GUNUNG ALAM KECAMATAN ARGA MAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA Anggraini, Fifi Alfionita; Rahayu, Ngudining; Djunaidi, Bambang
Jurnal Korpus Vol 4 No 3: DESEMBER 2020
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v4i3.13101

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan teknik persuasi dan ciri penanda lingual dalam retorika khotbah Jumat di Masjid Nur-Ilahi Kelurahan Gunung Alam Kecamatan Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian ini berasal dari tuturan khatib yang mengandung teknik persuasi dan ciri penanda lingual yang terdapat dalam teknik persuasi tersebut. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik rekaman. Teknik analisis data yang dilakukan adalah menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa pada bagian pendahuluan, isi, dan penutup khotbah ditemukan 5 teknik persuasi yaitu teknik persuasi secara langsung; teknik persuasi secara tidak langsung; teknik persuasi dengan menggunakan acuan/referensi; teknik persuasi dengan menggunakan analogi; dan teknik persuasi menggunakan harapan dan doa. Ciri penanda lingual dalam teknik persuasi tersebut adalah: (1) teknik persuasi secara langsung ditemukan enam variasi yang menjadi ciri penanda lingualnya yaitu menggunakan kata saya berpesan, marilah, kembali khatib mengingatkan, mari, kembali saya mengajak, dan selamatkan diri kita demi Allah selamatkan diri kita lari dari fitnah; (2) teknik persuasi secara tidak langsung ditemukan ciri penanda lingualnya yaitu maksud/ makna dari kutipan khatib (dilihat berdasarkan maksud yang disampaikan dalam tuturan khatib); (3) teknik persuasi dengan menggunakan acuan/referensi ditemukan ciri penanda lingualnya yaitu sebagaimana dalam Al-Quran, cerita hadits Nabi Muhammad, Allah berfirman, menurut Abdullah bin Mubarok (ulama), Nabi Muhammad bersabda, Abu Dzar berkata, Rasulullah bersabda, kata para ulama, dialog Nabi dengan para sahabat, dan dijelaskan dalam hadits; (4) teknik persuasi dengan menggunakan analogi ditemukan ciri penanda lingualnya yaitu analogi balans atau neraca yang dianalogikakan dengan amal perbuatan manusia; (5) teknik persuasi menggunakan harapan dan doa ditemukan ciri penanda lingualnya yaitu mudah-mudahan dan semoga.
ANALISIS KESANTUNAN BAHASA MAHASISWA DALAM PESAN WHATSAPP TERHADAP DOSEN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA Tubi, Dicko Mifrian; Djunaidi, Bambang; Rahayu, Ngudining
Jurnal Korpus Vol 5 No 1: April 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i1.13157

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan pematuhan prinsip kesantunan berbahasa dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa pada pesan whatsapp yang dikirim mahasiswa kepada dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Data berupa tuturan-tuturan dalam pesan whatsapp yang menunjukkan pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan bahasa. Sumber data penelitian ini berupa pesan whatsapp yang dikumpulkan  periode Januari sampai Juni 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik dokumentasi. Langkah-langkah analisis data (1) mengumpulkan pesan whatsapp, (2) membaca pesan, (3) mengidentifikasi maksim-maksim, (4) mengklasifikasikan maksim-maksim, (5) menganalisis maksim-maksim, (6) kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) pematuhan maksim kebijaksanaan mengucapkan Assalamualaikum bapak, maaf mengganggu waktunya pak, menggunakan salam sebagai bentuk sapaan sekaligus penghormatan. (2) Pematuhan maksim kedermawanan penutur memiliki kesadaran untuk meringankan beban seperti mau mengembalikan buku. (3) Maksim penghargaan seperti terimakasih arahannya. (4) Maksim kesederhanaan penutur mengurangi pujian pada dirinya sendiri dan mencaci dirinya sendiri mohon maaf mengganggu waktunya. (5) Maksim pemufakatan, penutur memiliki kecocokan dengan mitra tutur supaya percakapan terasa santun. (6) Maksim kesimpatian mengucapkan Sebelumnya mohon maaf lahir batin ya pak penutur menunjukkan bentuk kepedulian. Pelanggaran kesantunan (1) maksim kebijaksanaan Hari senin bisa saya bimbingan ngga bun penutur tidak memberikan pilihan. (2) Maksim pemufakatan penutur tidak mampu menyiapkan dirinya dalam membentuk kesepakatan.
MAKNA DARI LIRIK DI DALAM REJUNG KHAS PADANG GUCI (KAJIAN PRAGMATIK) Putri, Dwi Syah; Rahayu, Ngudining; Djunaidi, Bambang
Jurnal Korpus Vol 6 No 1: April 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v6i1.17166

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tindak tutur ilokusi yang ada di dalam lirik rejung khas Padang Guci. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode diskriptif. Objek penelitian ini adalah Daerah Padang Guci tempatnya di Desa Rigangan III dan Tanjung Ganti. Data dalam penelitian ini adalah lirik rejung yang akan diteliti maknanya berdasarkan hasil wawancara, rekam dan sebagainya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, rekaman dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh tiga jenis tindak tutur ilokusi (1) Tindak tutur asertif, pada tindak tutur asertif ditemukan bentuk ujaran yang berisikan suatu makna ungkapan pernyataan dan ungkapan mengeluh (berupa keluhan hidup, keluhan percintaan maupun keluhan tentang sebuah kerinduan). (2) Tindak tutur ekspresif, pada tindak tutur ekspresif terdapat bentuk ujaran yang berisikan suatu makna ungkapan kesedihan (kesedihan hidup maupun percintaan dan sebagainya), ungkapan kebahagiaan (kebahagiaan bersama seseorang yang disayang maupun kebahagian bersama seorang sahabat) dan yang terakhir yaitu ungkapan kesukaan (lebih pada hubungan percintaan antara kedua laki-laki dan perempuan). (3) Tindak tutur direktif, pada tindak tutur direktif terdapat bentuk ujaran yang berisikan suatu makna ungkapan permohonan (memohon kepada seseorang yang dicintai maupun bentuk permohonan lainnya) dan ungkapan memberikan saran (memberikan saran kepada seseorang yang dicintai maupun memberikan saran pada seseorang yang ditinggalkan meninggal dunia)
TOPONIMI DESA DI KECAMATAN MUARA SAHUNG DAN KECAMATAN LUAS KABUPATEN KAUR Erliani, Elen; Rahayu, Ngudining; Wardhana, Dian Eka Chandra
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.17171

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toponimi yang mendasari penamaan desa di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas Kabupaten Kaur. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah informasi verbal dari informan, ketua adat, dan orang-orang yang mengetahui tentang asal usul penamaan desa yang ada di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas. Metode pengumpulan data diperoleh dari 1) observasi, 2) wawancara, 3) rekam, dan 4) catat. Analisis data menggunakan langkah-langkah 1) transkripsi data, 2) identifikasi data, 3) klasifikasi data, 4) analisis data, 5) kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa toponimi desa di Kecamatan Muara Sahung dan Kecamatan Luas dilihat dari penamaannya cenderung menunjukkan nama-nama desa yang dinamai berdasarkan nama tempat, perilaku manusia, dan aktivitas manusia. Kesimpulan pada penelitian ini adalah penamaaan desa cenderung mengacu pada aspek perwujudan diantaranya yaitu : latar rupa bumi, latar perairan, dan latar lingkungan alam, aspek kemasyarakatan diataranya yaitu: tradisi, kondisi sosial, dan tokoh masyarakat, aspek kebudayaan diantaranya yaitu: nilai pikiran positif . Saran pada penelitian ini yaitu bagi peneliti selanjutnya dapat mengkaji dan meneliti lebih dalam untuk melakukan penelitian-penelitian yang mengkaji budaya berdasar pada teori antropolinguistik.
Penggunaan Bahasa Asing Di Ruang Publik Kota Bengkulu Wahyuni, Janetri Suti; Wardhana, Dian Eka Chandra; Rahayu, Ngudining
Jurnal Korpus Vol 6 No 3: Desember 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v6i3.19258

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan fenomena penggunaan bahasa asing di ruang publik Kota Bengkulu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah ruang publik Kota Bengkulu berupa penamaan geografi, bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang didirikan atau dimiliki warga negara indonesia atau badan hukum indonesia, rambu umum, penunjuk jalan, fasilitas umum, spanduk dan alat informasi lain yang merupakan pelayanan umum. Data penelitian adalah kata atau frase bahasa asing yang terdapat di ruang publik Kota Bengkulu. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan ada empat tahap yaitu (1) identifikasi data, (2) klasifikasi data, (3) interpretasi data, dan (4) kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah partisipan yang menggunakan bahasa asing di ruang publik Kota Bengkulu digunakan oleh tiga pihak lembaga yaitu (1) lembaga usaha, (2) lembaga pendidikan, dan (3) lembaga pemerintah. Penggunaan bahasa asing oleh lembaga usaha dan lembaga pendidikan sebagai penamaan mempunyai maksud dan tujuan untuk (1) menarik pembeli dan (2) menarik pengguna jasa. Penggunaan bahasa asing oleh lembaga pemerintah mempunyai maksud dan tujuan untuk menyampaikan informasi serta anjuran kepada publik. Penggunaan bahasa di ruang publik Kota Bengkulu ditemukan dalam bentuk (1) kata dan (2) frase. Jenis frase yaitu (1) frase nominal, (2) frase verbal, dan (3) frase adjektival. Bentuk frase struktur bahasa asing dan frase struktur bahasa Indonesia membentuk tiga pola yaitu (1) MD-DM, (2) DM-MD, dan (3) DM-DM. Terdapat bentuk frase struktur bahasa Indonesia dengan menggunakan kata asing. Jenis kelas kata yaitu (1) nomina, (2) verba, dan (3) adjektiva.
Pemerolehan Bahasa Indonesia pada Anak Usia 5 – 6 Tahun: Studi Kasus Agata Astrid Sheila Simanihuruk Simanihuruk, Agnes Monica; Rahayu, Ngudining; Supadi, Supadi
Jurnal Korpus Vol 9 No 1 (2025): April 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v9i1.37849

Abstract

This study focuses on a case study of Agata Astrid Sheila Simanihuruk in the process of language acquisition of children aged five – six years. Language in children aged five – six years in particular has acquired a lot of vocabulary used to communicate with each other. This case study research aims to describe and analyze the types of words and types of sentences spoken by Agata who is the subject of this study. The research method used in this study is a qualitative descriptive method. Data collection in this study was by observing, recording and interviewing several members of Agata’s family. In each type of word and type of sentence obtained by Agata comes from Agata’s daily activities and habits, such as playing, watching TV, watching YouTube and interacting with family members and other people Agata meets. The results of this study show that in the acquisition of word types based on Kridalaksana, the verbs obtained by Agata are such as eating, playing and praying. Adjectives such us delicious, fast, nouns such as Dudung, slime, and Pak Somad. Pronouns such as the word aye, numerals obtained by Agata are the numbers one, two, three, four five. As for adverbs, it refers to Agata’s habit of answering such as already, yet. The interrogratives used by Agata are most dominantly the words what and who. One of the prepositions obtained by Agata is the word for, the most dominant conjunction uttered by Agata is the word and and in the phatic category, the most dominant one uttered  by Agata is the word selamat which Agata gave when playing. So the type of word that Agata obtains the most is nouns and the type of word that Agata obtains the least is demonstrative. While the types of sentences focus on clause sentences, non-clause sentences, declarative sentences, interrogative sentences and imperative sentences which are also based on Agata’s daily activities in Agata’s enviroment. Agata, who is the subject of this case study research, acquires Indonesian as her first language naturally by imitating every activity and habit of Agata at home.
Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif Bahasa Melayu Tengah Dialek Lembak di Kota Bengkulu Lestari, Hasanah Multi; Rahayu, Ngudining; Diani, Irma
Jurnal Korpus Vol 9 No 1 (2025): April 2025
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v9i1.37919

Abstract

The Lembak dialect is one of the dialects commonly used by the Lembak people, also known as the Lembak ethnic group, which is part of the larger Bengkulu community. This study aims to describe the function, category, and syntactic role of active and passive sentences in Lembak dialect speech in Bengkulu City. The method used is a qualitative descriptive Data collection techniques in this study were carried out by listening, listening freely in conversation, interviews and recording techniques, namely by recording conversations in Tanjung Agung and Tanjung Jaya Villages, Sungai Serut District, Bengkulu City and interviewing the sources. The analysis steps were carried out in stages: 1) data transcription, 2) data identification, and 3) data classification. The results of the study showed that in active sentences, sentence structures were found with the patterns SPO, SPOKet, KetSPO, SPOPel, SketPO, SPOKetPel, and SPKetO. The syntactic functions found were subjects, predicates, objects, descriptions, and complements. Categories in the Lembak dialect found noun phrases, verb phrases, prepositional phrases, adverbial phrases, adjective phrases, and numeral phrases. The syntactic roles found include actors, actions, sufferers, place, results, time, origin, purpose, participants, actions, recipients, number, things, conditions, and tools. Meanwhile, in passive sentences, sentence structures are found with the patterns SPO, SPOKet, KetSPO, SKetPO, KetSPO, and KetSPOPel. The syntactic functions found include subjects, predicates, objects, descriptions, and complements. The categories that appear include noun phrases, verb phrases, prepositional phrases, adverbial phrases, and adjective phrases. The syntactic roles found include sufferers, actions, actors, place, results, time, tools, and origin. In this study, it was found that in Central Malay Lembak dialect, the active sentence form of the verb is not prefixed or even reduced.