Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

THE COMPETENCY OF POST-GRADUATE STUDENTS OF ENGLISH AT UNIB ACADEMIC YEAR 2017-2018 IN IDENTIFYING INTRINSIC ELEMENTS OF THE SHORT STORY OF A ROSE FOR EMILY Diani, Irma; Azwandi, Azwandi; Syahrial, Syahrial
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.104 KB)

Abstract

The aim of this study is to determine the competency of post-graduate students of English Language Faculty UNIB academic year 2017-2018 in identifying intrinsic elements of the short story ?A Rose for Emily?. The method used on this research is descriptive qualitative method. The research was conducted in May - June 2018 and the instruments used were essay tests. The results showed that the average score of competency was 64.68. The percentage of students who got the highest score, A is 18.75%, for B score is 18.75%, the C score is 43.75% and for the E score is 6.25%. From this study, it concludes that the competency of post-graduate students of English Language Faculty UNIB academic year 2017-2018 in identifying intrinsic elements of the short story ?A Rose for Emily? is rather good although there are some other aspects of competency that can be used optimally.
Pengabdian Masyarakat Melalui Taman Bacaan Model Kampung Literasi Di Desa Rindu Hati, Bengkulu Tengah Arono, Arono; Diani, Irma; Yunita, Wisma; Aulia, Ruri; Syahriman, Syahriman
Empowerment Vol. 5 No. 02 (2022): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v5i02.4964

Abstract

The low literacy culture of the Indonesian people currently affects the low interest in reading and writing in the community. This service activity aims to describe and reveal the data of the illiterate community and their tendency to read and write, train the public in reading and writing to the community so that they can grow their interest in reading and writing, compiling literacy into an anthology of folklore and poetry both in print and through the media. online, as well as describing responses to reflections on activities that have been carried out to provide input and action on the literacy village activity model that has been carried out. The method of service is the descriptive qualitative Tabari Unib with the APTE Model (Needs Analysis, Training, Action, and Evaluation). Community service through the Taman Bacan Rindu Hati (Tabari) Unib tends to have good interest in reading and writing but is still lacking in availability and activities. that happened. Likewise with the illiteracy of only 0.5% who are still illiterate and even then in the elderly community. For this reason, in growing interest in reading and writing, the APTE model (Needs Analysis, Training, Action, and Evaluation) is carried out so as to foster interest in reading and writing in the Rindu Hati community. The outputs of this training are that the literary works called the Antologi Sastra Rindu Hati (Asri) Unib in the form of folklore, poetry, and the origins of the names of places or villages as many as 94 works with ISBN, Tabari Unib at Rumah Gadang and Tabari Unib online. Based on this service activity, this activity is very well carried out so that it has an impact on increasing the reading and writing culture of the Rindu Hati community with the Tabari Unib.
Peran Pemahaman Teori Ambiguitas dalam Menyelesaikan Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi Diani, Irma; Afrodita, Meli; Lazfihma, Lazfihma
Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing Vol 5 No 2 (2022): Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, dan Asing
Publisher : LPPM Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/silamparibisa.v5i2.1863

Abstract

Ambiguity is prone to occur in conversation. When communicating, the possibility of misunderstandings occurs due to unclear intentions or the existence of double meanings in the words and sentences used. Misunderstanding when communicating can occur at the phonetic, grammatical and lexical levels. This research method uses a descriptive method with a qualitative approach. Data were obtained by interviewing and recording conversations of Bengkulu University students. Recorded data was obtained from 36 informants. Then the data is transcribed and then classified. After being classified, the data were analyzed using ambiguity theory. Finally, conclusions are drawn. In this study, the misunderstandings found in student conversations occurred at the grammatical and lexical level. An understanding of semantics, especially ambiguity theory, needs to be mastered by both educators and students in order to overcome and resolve misunderstandings in conversation.
Pelatihan Penulisan Esai bagi Guru Bahasa Indonesia dalam Menanamkan Keterampilan Berpikir Kritis melalui Strategi QAR Noermanzah, Noermanzah; Arono, Arono; Diani, Irma; Wulandari, Catur
Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jurnalinovasi.v4i1.30376

Abstract

Guru bahasa Indonesia tingkat SMA Kota Bengkulu di era 5.0 dituntut selain mampu melaksanakan tugas dalam mengajar dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, juga harus mampu melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Salah satu kemampuan PKB guru Bahasa Indonesia yang perlu ditingkatkan yaitu dalam hal publikasi ilmiah. Publikasi ilmiah ini tujuannya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis guru yang akan berdampak pada kemampuan mengajar yang profesional. Salah satu cara untuk meningkatkan publikasi ilmiah guru bahasa Indonesia yaitu memberikan pelatihan penulisan esai bagi guru bahasa Indonesia dalam menanamkan keterampilan berpikir kritis di Kota Bengkulu melalui Strategi Question-Answer Relationship (QAR). Tujuan dari pelatihan ini agar guru bahasa Indonesia mampu menulis esai dan tulisan ilmiah esainya dapat dipublikasi dalam bentuk buku kumpulan esai ber-ISBN yang dapat dijadikan salah satu persyaratan kenaikan pangkat. Pelatihan ini menggunakan strategi QAR dengan teknik diskusi, ceramah, dan praktik membuat esai. Peserta dalam kegiatan ini adalah guru Bahasa Indonesia tingkat SMA sederajat di Kota Bengkulu. Hasil dari pelatihan ini yaitu guru bahasa Indonesia mampu menulis esai dibuktikan dengan produk kumpulan esai ber-ISBN disusun oleh para guru dengan judul Praktik Baik Guru Bahasa Indonesia dalam Mengajar, video pelatihan yang bisa diakses pada Youtube https://youtu.be/D_KxinOvPS0?si=vo6JCN_oryuY9_Oo, dan publikasi artikel hasil pelatihan pada jurnal Sinta 4 yaitu Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan. Kata kunci: pelatihan menulis esai, keterampilan berpikir kritis, strategi QAR
Sapaan Bahasa Rejang di Desa Taba Sating Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Salsabila, Azzahra; Diani, Irma; Rahayu, Ngudining
Jurnal Korpus Vol 8 No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v8i3.36154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan penggunaan kata sapaan dalam bahasa Rejang di Desa Taba Sating, Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang. Skripsi ini juga mengeksplorasi kaidah alternasi Ervin-Tripp dalam bahasa Rejang di desa tersebut. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan data berupa sapaan dalam ujaran yang dituturkan oleh penutur bahasa Rejang di Desa Taba Sating, Kabupaten Kepahiang. Sumber data mencakup ujaran yang mengandung sapaan yang digunakan oleh penutur dan mitra tutur dalam konteks kekerabatan, nonkekerabatan, serta sosial. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan teknik rekam. Langkah-langkah analisis data meliputi transkripsi, identifikasi, klasifikasi, interpretasi, dan penyimpulan data. Hasil dari penelitian ini, berdasarkan bentuk dan penggunaan yaitu ditemukan 1) Sapaan Kekerabatan Secara Vertikal, yaitu Puyang, Nikbong, Nikboe, Bapak, Inok, Baklei, Wak, Maklei, Bakcik, Makwan, Kepew, Piyut. 2) Sapaan Kekerabatan Secara Horizontal, yaitu Udo, Wo, Asoah, Tuk. 3) Sapaan Nonkekerabatan secara vertikal yaitu Ninik, Wak, Mang, Maklei, Bik. 4) Sapaan Nonkekerabatan secara Horizontal, yaitu Do, Do + Nama, Wo, Wo + Nama, Manand, Wok atau panggil nama. 5) Sapaan yang berhubungan dengan status yaitu Ginde, Buk Sekdes, Pak Sekdes, Buk Bendahara, Pak Bendahara, Pak Kadus, Pak Imem, Pak Khetib, Buk + gelar atau Jabatan, Buk Bidan, Ki Ajei, Tui Sbei, Tui Batin, Tui Bujang, Tui Gadis, Pengulu. Kaidah alternasi Ervin-Tripp sapaan dalam Bahasa Rejang di Desa Taba Sating juga dianalisis berdasarkan perangkat identitas, pangkat, status dan jenis kelamin.
Pengabdian kepada masyarakat melalui lanskap linguistik model kampung literasi agrowisata Desa Tapak Gedung Kabupaten Kepahiang Arono, Arono; Diani, Irma; Yunita, Wisma; Supriyadi, Rendi; Guntur, Rahmat
Abdimas Siliwangi Vol. 8 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Local cultural literacy with character is currently lacking a place in society. The language used does not describe and reflect the area in which an area is located. This service aims to describe and disclose community data on the linguistic landscape and the tendency to read and write in the community, train the community in reading and writing in the community so that they can foster interest in reading and writing, compile literacy into an agro-tourism-based book both print and through online media, as well as describe responses to reflections on activities that have been carried out to provide input and action on literacy village model activities that have been carried out. The service model that is carried out is the APTE Model (Needs Analysis, Training, Action, and Evaluation). The results of the service carried out, namely the people's reading and writing interest is good but still lacking in availability and sales activity. Likewise, with illiteracy, only 9.6% of those who are still illiterate also occur in older people. The linguistic landscape that the research team found in Tapak Gedung Village is generally found in public spaces both outside and inside buildings. The linguistic landscape generally concerns the nameplate of a building (school name, office name, mosque name, name, signage in the form of advertisements and posters (health, hygiene, environmental advertisements), and activity announcements or activity banners. APTE Model (Needs Analysis, Training) , Action, and Evaluation) can foster interest in reading and writing in the Tapak Gedung community. The output of this training is agro-tourism literacy that is produced which is called online/website and print. Based on this community service activity, this activity is very well done so that it has an impact on increasing reading and writing culture of the linguistic landscape of the Tapak Gedung community with the presence of Tabatage Unib.
SEMIOTIKA UMPASA BAHASA BATAK TOBA: PENDEKATAN ROLAND BARTHES Sinaga, Putri Sion; Djunaidi, Bambang; Diani, Irma
Jurnal Korpus Vol 5 No 1: April 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i1.12600

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna denotasi dan konotasi umpasa bahasa Batak Toba dengan menggunakan pendekatan Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan berasal dari tiga sumber buku kumpulan umpasa dan adat Batak Toba. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik dokumentasi, sedangkan data dianalisis menggunakan pendekatan Roland Barthes. Berdasarkan hasil tabel klasifikasi penelitian dan pembahasan tentang makna denotasi dan konotasi, penulis menemukan dari 55 data umpasa, 46 di antaranya mengandung konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umpasa dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya yaitu (1) pernikahan (2) kelahiran (3) kematian (4) memasuki rumah baru, dan (5) baptisan kudus yang terdiri dari makna denotasi dan konotasi. Tanda-tanda denotasi terletak di bagian sampiran yang menjadi petanda denotasi, sedangkan tanda konotasi terletak di bagian isi. Petanda denotasi dan petanda konotasi pada dua bagian tersebut menghasilkan hubungan semiotik yang menjadi sebuah pesan dalam setiap jenis umpasa. Tanda-tanda denotasi dan konotasi yang ditemukan pada; (1) umpasa pernikahan di antaranya berupa tumbuh-tumbuhan seperti andor halumpang dan padang togu, hewan seperti ular dari, sungai seperti sungai Sihoru-horu, bukit dan desa seperti Bukit Sitapongan dan tanda yang lainnya yang berhubungan dengan adat dan kehidupan masyarakat Batak Toba; (2) umpasa memasuki rumah baru di antaranya berupa tumbuh-tumbuhan seperti pakis dan andor, sungai seperti sungai Sihoru-horu, buah-buahan seperti buah labu; (3) umpasa kelahiran di antaranya berupa hewan seperti burung kutilang, tumbuhan seperti pohon beringin dan tambinsu; (4) umpasa kematian di antaranya berupa keindahan alam hutan Sipoholon, benda langit yaitu matahari dan bulan, tumbuhan seperti daun hahompu, serta Bukit Simalungun dan Bukit Simamora; (5) pohon tambinsu dan pohon Nangka serta benda langit seperti bulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umpasa bahasa Batak Toba mengandung makna denotasi dan konotasi sesuai dengan petanda denotasi dan petanda konotasi yang menghasilkan hubungan semiotik yang menjadi sebuah pesan dalam setiap jenis umpasa. 
ANALISIS KALIMAT TUNGGAL PADA UJARAN ANAK USIA 4-6 TAHUN DI KELURAHAN KANDANG LIMUN KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU Nengsih, Petri; Diani, Irma; Wardhana, Dian Eka Chandra
Jurnal Korpus Vol 6 No 1: April 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v6i1.17157

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengkaji kalimat tunggal pada ujaran anak usia 4-6 tahun di Kelurahan Kandang Limun Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Penelitian ini mengkaji kalimat tunggal yang digunakan anak, kemudian dikaji berdasarkan tiga aspek. Aspek yang dimaksudkan ialah fungsi, kategori, dan peran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik observasi, rekam, dan simak. Teknik yang digunakan dalam analisis data ialah teknik parafrase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam ujaran anak terdapat kalimat tunggal yang terdiri dari aspek fungsi, kategori, dan peran. Aspek fungsi tersebut berupa S, P, O, Ket, dan Pel. Aspek kategori yang ditemukan berupa nomina, verba, numeralia, adverbia, adposisi, konjungsi, dan ajektiva. Aspek peran pengisi S berupa pelaku, penerima, dan sebab. Peran pengisi P berupa perbuatan, keadaan. Peran pengisi O berupa alat, hasil, tempat, dan penerima. Peran pengisi Ket berupa tempat, waktu, cara, dan hasil. Peran pengisi Pel berupa alat dan penderita. Kalimat tunggal mempunyai unsur pengisi kalimat/pola kalimat. Pola kalimat tunggal pada ujaran anak usia 4-6 tahun berupa: S-P, S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, S-P-O-Ket, (S) Ket-P, Ket-S-P-O, Ket-O-S, Ket-S-P.
Analisis Eufemisme Pada Berita dalam Situs Tribunnews.com Meirawati, Dwika; Diani, Irma; Suryadi
Jurnal Korpus Vol 6 No 3: Desember 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v6i3.19480

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, makna, dan fungsi eufemisme pada berita dalam situs Tribunnews.com. Data penelitian ini adalah berita pada situs Tribunnews.com yang diunggah pada bulan April tahun 2021. Data pada penelitian ini adalah berupa kata, frasa, klausa, dan kalimat yang menunjukkan bentuk penghalusan. Sumber data pada penelitian ini adalah berita dalam situs Tribunnews.com yang dimuat selama bulan April 2021. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumen. Bentuk dokumen yang digunakan adalah berupa berita. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan membaca enam puluh dokumen yang telah didapat, kemudian peneliti  mengklasifikasikan bentuk kebahasan eufemisme, serta menganalisis makna dan fungsi eufemisme pada berita dalam situs Tribunnews.com. Hasil dari penelitian ini, yang pertama adalah bentuk kebahasan eufemisme yang ditemukan pada berita dalam situs Tribunnews.com. Terdapat empat bentuk kebahasaan eufemisme yang ditemukan pada berita dalam situs Tribunnews.com, yaitu bentuk kebahasaan berupa kata yaitu kata verba, nomina dan adjektiva, bentuk kebahasaan berupa frasa verba, nomina, dan adjektiva, bentuk kebahasaan berupa klausa verba, dan bentuk kebahasaan berupa kalimat berita. Yang kedua adalah terdapat empat fungsi eufemisme yang ditemukan pada penelitian ini, yaitu fungsi untuk menyamarkan makna, fungsi untuk bersikap sopan, fungsi untuk menghindari tabu, dan fungsi untuk merahasiakan sesuatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk eufemisme berupa kata nomina lebih banyak ditemukan pada berita dalam situs Tribunnews.com dan fungsi yang paling banyak digunakan adalah untuk penyamaran makna yang berfungsi untuk menutupi suatu kenyataan.
TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA PENUTUR BAHASA MELAYU BENGKULU DI KELURAHAN PONDOK BESI Valerina, Astri; Supadi, Supadi; Diani, Irma
Jurnal Korpus Vol 5 No 3: Desember 2021
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i3.19589

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur ekspresif dan fungsi tindak tutur pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah rekaman interaksi penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi. Data pada penelitian ini adalah kata, frasa, dan kalimat yang menunjukkan adanya tindak tutur ekspresif dan fungsi tindak tutur pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik rekam, dan teknik simak-catat. Langkah-langkah analisis data adalah (1) transkripsi data, (2) pengkodean data, (3) mengidentifikasi data, (4) mengklasifikasi data, (5) menginterpretasi data, dan (6) menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah ditemukannya bentuk tindak tutur ekspresif pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi, yaitu (1) memuji, (2) mengkritik, (3) menyalahkan, (4) mengucapkan terima kasih, (5) mengeluh, (6) meminta maaf, (7) memotivasi, (8) menyindir, (9) mengungkapkan perasaan marah, (10) mengejek, (11) mengungkapkan keraguan, dan (12) mengagumi. Kemudian, ditemukannya fungsi tindak tutur pada penutur bahasa Melayu Bengkulu di Kelurahan Pondok Besi, yaitu (1) fungsi tindak tutur kompetitif, yaitu fungsi memerintah dan meminta, (2) fungsi tindak tutur menyenangkan, yaitu fungsi mengajak, mengundang, dan mengucapkan terima kasih, (3) fungsi tindak tutur bekerja sama, yaitu fungsi menyatakan, melapor, dan mengumumkan, serta (4) fungsi tindak tutur bertentangan, yaitu fungsi menuduh, menyumpahi, memarahi, dan mencurigai.