Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

TRANSFORMATION OF PROPHETIC COMMUNICATION PATTERNS IN THE ERA OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE: CHALLENGES AND OPPORTUNITIES FOR ISLAMIC PREACHING IN INDONESIA Ridwan, Aang; Rustandi, Ridwan
al-Balagh : Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 10 No. 1 (2025): June 2025
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/albalagh.v10i1.11551

Abstract

principles to algorithm-based religious content. Despite the contradiction between the comprehensive nature of Islamic da’wah (kāffah) and fragmented digital da’wah practices, there is no adequate theoretical framework to bridge the transformation of religious authority when algorithms modify da’wah messages without supervision. The study examines changes in Islamic da’wah practices in the digital era, utilizing artificial intelligence, and employs a qualitative descriptive-analytical approach. The results reveal seven significant impacts: 1) a shift from spiritual-moral aspects to technology-driven message dissemination; 2) format adaptation following digital trends; 3) social media's influence in expanding access; 4) artificial intelligence contributions in content presentation; 5) challenges in balancing popularity with teaching integrity; 6) ethical issues in religious communication; and 7) the importance of education and supervision. The findings have significant implications for Islamic educational institutions, suggesting an urgent need to develop integrated curricula that equip future religious leaders with both technological competencies and an understanding of prophetic communication ethics in digital contexts, thereby maintaining the integrity of Islamic teachings while engaging contemporary audiences.
Cross-cultural da’wah: Internalization of hadith in the oral traditions of Urang Sunda Risdayah, Enok; Paryati, Paryati; Fitri, Susanti Ainul; Rustandi, Ridwan; Aisyah, Siti
Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 45 No. 1 (2025)
Publisher : Faculty of Dakwah and Communication, Walisongo State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v45.1.26082

Abstract

Purpose – This study aims to comprehensively examine how Sundanese idioms and oral traditions effectively transmit Islamic values derived from hadith within the context of cross-cultural da'wah Method – This research employs a qualitative method with a descriptive approach, specifically utilizing content analysis and thematic analysis techniques to examine the intersection of Sundanese cultural idioms and Islamic hadith in da'wah practices. Result – The Sundanese oral tradition in the form of proverbs is a form of local intelligence in understanding hadith as a source of Islamic teachings, which functions as a cross-cultural communicative competence to avoid misunderstandings due to differences in expectations, worldviews, and values. Cross-cultural da'wah emphasises the universality of Islam that transcends geographical and socio-cultural boundaries, leveraging universal human similarities and the dynamics of cultural change to convey Islamic messages to diverse community groups effectively. Implication – The transformation of Arabic hadith into Sundanese proverbs shows that Islamic preaching can succeed when religious messages are communicated through local cultural forms familiar to the local community, without changing the essence of the teachings. The cross-cultural approach to da'wah through local oral traditions proves that Islam has a universal nature that can adapt to various socio-cultural contexts, thereby facilitating the acceptance and practice of Islamic teachings in the daily lives of the Sundanese people. Originality/Value – This study addresses a critical gap in existing literature by providing the first comprehensive analysis of the direct relationship between Sundanese idioms and hadith within the specific context of da'wah, offering a novel holistic approach that considers deeply rooted local cultural factors in Sundanese society. *** Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk secara komprehensif mengkaji bagaimana idiom-idiom Sunda dan tradisi lisan secara efektif menyampaikan nilai-nilai Islam yang berasal dari hadis dalam konteks da'wah lintas budaya. Metode – Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, khususnya dengan teknik analisis konten dan analisis tematik untuk mengkaji perpaduan antara idiom-idiom budaya Sunda dan hadis Islam dalam praktik da'wah. Hasil – Tradisi lisan Sunda dalam bentuk peribahasa merupakan bentuk kecerdasan lokal dalam memahami hadis sebagai sumber ajaran Islam, yang berfungsi sebagai kompetensi komunikatif lintas budaya untuk menghindari kesalahpahaman akibat perbedaan ekspektasi, pandangan dunia, dan nilai-nilai. Da'wah lintas budaya menekankan universalitas Islam yang melampaui batas geografis dan sosio-budaya, memanfaatkan kesamaan manusia universal dan dinamika perubahan budaya untuk menyampaikan pesan-pesan Islam secara efektif kepada kelompok masyarakat yang beragam. Implikasi – Transformasi hadis Arab menjadi peribahasa Sunda menunjukkan bahwa dakwah Islam dapat berhasil ketika pesan-pesan agama disampaikan melalui bentuk-bentuk budaya lokal yang familiar bagi komunitas setempat, tanpa mengubah esensi ajaran tersebut. Pendekatan lintas budaya dalam dakwah melalui tradisi lisan lokal membuktikan bahwa Islam memiliki sifat universal yang dapat beradaptasi dengan berbagai konteks sosio-budaya, sehingga memudahkan penerimaan dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sunda. Orisinalitas/Nilai – Studi ini mengatasi celah kritis dalam literatur yang ada dengan menyediakan analisis komprehensif pertama tentang hubungan langsung antara peribahasa Sunda dan hadis dalam konteks khusus dakwah, menawarkan pendekatan holistik baru yang mempertimbangkan faktor budaya lokal yang mendalam dalam masyarakat Sunda.
Peran Strategis Duta Damai Dunia Maya (DDDM) BNPT RI dalam Menangkal Radikalisme Digital melalui Pendekatan Dakwah Moderat Rustandi, Ridwan
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN Padangsidimpuan Vol 6, No 2 (2024): TADBIR: JURNAL MANAJEMEN DAKWAH FDIK IAIN PADANGSIDIMPUAN
Publisher : FDIK IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/tadbir.v6i2.13866

Abstract

This research aims to analyze the strategic role of the BNPT RI Cyber Peace Ambassadors (DDDM) in preventing digital radicalism. The research was carried out with a moderate da'wah approach by exploring various contents produced and disseminated by Duta Damai in virtual spaces. The research was conducted using a constructivist paradigm through a qualitative approach. Primary and secondary data were collected through interviews, documentation and observation. Interviews were conducted with Peace Ambassador administrators in several provinces. Technically, the interview was conducted virtually using an online meeting application. Observations and documentation were done by observing Duta Damai's website and social media accounts in several provinces. This research found that the BNPT RI Cyber Peace Ambassador (DDM) has a role in efforts to strengthen national integration. This is done through the construction of a peace narrative in virtual space. Duta Damai seeks to counter the radical narrative of terrorism, which is a threat to the nation. This strategic role is carried out by displaying a spirit of peace based on inclusive, adaptive and collaborative principles. In some of its content, Duta Damai packages messages of peace with an Islamic approach. The values of religious moderation are used to display the spirit of Islam, which is rahmatan lil alamin. In his position, Duta Damai plays a strategic role in building moderate da'wah discourse in Indonesia. This has implications in efforts to build a radical counter-narrative of terrorism in virtual spaces, which primarily targets the younger generation.Penelitian ini bertujuan menganalisis peran strategis Duta Damai Dunia Maya (DDDM) BNPT RI dalam menangkah radikalisme digital. Penelitian dilakukan dengan pendekatan dakwah moderat dengan menelusuri berbagai konten-konten yang diproduksi dan didiseminasikan Duta Damai di ruang virtual. Penelitian dilakukan dengan menggunakan paradigma konstruktivisme melalui pendekatan kualitatif. Data primer dan sekunder dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Wawancara dilakukan dengan pengurus Duta Damai di beberapa provinsi. Secara teknis wawancara dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan aplikasi meeting online. Observasi dan dokumentasi dilakukan dengan mengamati website dan akun media sosial Duta Damai di beberapa provinsi. Penelitian ini menemukan bahwa Duta Damai Dunia Maya (DDM) BNPT RI memiliki andil dalam upaya memperkuta integrasi bangsa. Hal ini dilakukan melalui konstruksi narasi perdamaian dalam ruang virtual. Duta Damai berupaya menangkal narasi radikal terorisme yang menjadi ancaman bangsa. Peran strategis ini dilakukan dengan menampilkan semangat perdamaian yang didasarkan pada prinsip-prinsip inklusif, adaptif dan kolaboratif. Dalam beberapa kontennya, Duta Damai mengemas pesan-pesan perdamaian dengan pendekatan Islam. Nilai-nilai moderasi beragama digunakan sebagai sebuah pendekatan dalam menampilkan semangat Islam yang rahmatan lil alamin. Duta Damai dalam posisinya berperan secara strategis dalam membangun wacana dakwah moderat di Indonesia. Hal ini berimplikasi dalam upaya membangun kontra narasi radikal terorisme di ruang virtual yang banyak menyasar generasi muda.
Menemukan Moderasi Beragama dalam Kaderisasi Dakwah: Kajian pada Pemuda Persatuan Islam Jawa Barat Kusnawan, Aep; Rustandi, Ridwan
NALAR Vol 5 No 1 (2021): Religious Moderation
Publisher : Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Islamic University of Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/njppi.v5i1.2900

Abstract

This article aims to analyze the model of the religious moderation-based dakwah training concerning about the patterns, processes and strategies of regeneration in Pemuda Persatuan Islam, West Java. The research is focused on observing the cultivation of religious moderation values in the regeneration program such as recruitment, training, coaching and projecting the distribution of cadres. This study uses a constructivism paradigm and qualitative approach through case studies. The data was collected through observation, interviews, documentation and literature studies. The results showed that the patterns and processes of regeneration in Pemuda Persatuan Islam West Java are projected to create the da'wah resources with the qualities of being open-minded, critical, responsive, adaptive, collaborative and transformative. The strategy of cultivating the values of religious moderation is carried out in every stage of the regeneration of Pemuda Persatuan Islam West Java, both formal and informal, especially on the material side, methods, instructors, strategic issues, duration, and evaluation techniques. The research implication is expected to be able to present a dakwah training model based on religious moderation in da'wah organizations in West Java.Keyword:
Model Dakwah Kolaboratif Pemuda Persatuan Islam di Kampung Bantarpanjang Pulau Nusakambangan Syamsudin, Kinkin; Rustandi, Ridwan
Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) Vol. 23 No. 2 (2023): ANIDA (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/anida.v23i2.25826

Abstract

This research analyses the collaborative da'wah model by the Islamic Unity Youth (Pemuda Persis) in Bantarpanjang Village, Nusakambangan Island, Central Java. This article focuses on three problems: the objective conditions of the Bantarpanjang community, the da'wah problems faced, and the model of da'wah carried out by the Islamic Unity Youth preachers. Data was obtained through document analysis, interviews, discussions and direct observation in the field. The research results show that, first, Bantarpanjang Village is very remote in location; there is no infrastructure to support social activities, and the road to the location is quite an obstacle; second, the level of Islamic understanding of Bantarpanjang residents is still low and most of the residents are still illiterate in reading and writing the Koran; third, Islamic Unity Youth (Pemuda Persis) preachers carry out da'wah in the form of regular weekly guidance and collaborate with other parties in carrying out social services.
Management of Islamic Boarding Schools in the Implementation of Digital Da'wah Literacy Based on Religious Moderation and Gender Relations in West Java Rustandi, Ridwan; Kusnawan, Aep
Jurnal Dakwah Risalah Vol 34, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v34i1.24545

Abstract

This study aims to analyze the management of Islamic boarding schools in implementing digital da'wah literacy based on religious moderation and gender relations. The research explores digital competence in formulating digital da'wah formulations in educational institutions and da'wah Islamic boarding schools. The research was conducted in several West Java Islamic boarding schools, which have modern characteristics, have digital da'wah activities, and are affiliated with leading Islamic community organizations such as NU, Muhammadiyah, and Islamic Unity. The research was conducted with a qualitative approach. Research data were collected through observation, interviews, and documentation techniques. The results of the study show that the process of developing digital competence in Islamic boarding schools based on moderation and gender relations is carried out through habituation, improvisation, and innovation of the fundamental values of justice, equality, connectedness, relation, tolerance, moderation, wisdom, harmony, and inclusiveness as the foundation for strengthening digital competence.  This is done through three stages. First, the stage of cultivating the students' values, knowledge, and skills is carried out through strengthening digital competence. Second, are the stages of fostering and assisting students in digital technology (digital usage). Third, the stages of controlling and supervising students in transforming digital technology (digital transformation) in a positive, innovative, emancipatory, and participatory manner.
KOMUNIKASI PARTISIPATIF DALAM PENGUATAN KETAHANAN SOSIAL MELALUI PROGRAM ‘KOIN KADEUDEUH’ DI KECAMATAN PANGALENGAN KABUPATEN BANDUNG Rustandi, Ridwan
Jurnal Kommunity Online Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Kommunity Online
Publisher : Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) FDIKOM, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jko.v5i2.41797

Abstract

Komunikasi partisipatif berkaitan dengan upaya membangun proses pemberdayaan masyarakat secara dialogis, setara, dan jangka panjang. Sehingga, masyarakat menjadi agen aktif dalam pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi partisipatif sebagai penguatan ketahanan sosial yang dilakukan oleh Koneksi Anak Negeri melalui Program ‘Koin Kadeudeuh’ di masyarakat Pangalengan Kabupaten Bandung. Secara spesifik, penelitian diarahkan untuk menganalisis proses implementasi, pendekatan dan dampak proyek sosial ‘Koin Kadeudeuh’ dalam membangun resiliansi sosial. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan pemahaman mendalam tentang dinamika, dampak, dan signifikansi program Koin Kadeudeuh dalam konteks penguatan ketahanan sosial. Sementara analisis deskriptif dilakukan untuk menginterpretasikan data-data kualitatif melalui metode studi kasus yang memungkinkan eksplorasi mendalam terhadap fenomena program Koin Kadeudeuh. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, Focus Group Discussion, Leaderless Group Discussion dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program ‘Koin Kadeudeuh’ dipandang sebagai inisiatif komunikasi partisipatif yang dilakukan melalui pendekatan bottom up. Pola komunikasi ini bersandar pada upaya membangun dialog, kesetaraan dan partisipasi jangka panjang dalam mewujudkan kolektivitas, konektivitas dan kohesivitas sosial. Komunikasi partisipatif dalam proyek sosial ini berdampak pada adanya penguatan norma, kepercayaan dan jaringan kemitraan sebagai modal sosial dalam mewujudkan kesadaran masyarakat sebagai agen aktif yang menciptakan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan sosial. Implikasi penelitian diharapkan memberikan kontribusi dalam merumuskan model komunikasi partisipatif dalam membangun resiliansi sosial masyarakat pedesaan.