Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBELAJARAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN VARIASI KUIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH KELAS XI DI SMA NEGERI 1 CINEAM Safarina, Yuniar; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
Wahana Pendidikan Vol 10, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwp.v10i1.9370

Abstract

Proses pembelajaran di dalam kelas yaitu bagian yang sangat penting dari pendidikan. Berhasilnya suatu proses pembelajaran tidak akan terlepas dari kemampuan pendidik dalam mengembangkan model, metode, dan media pembelajaran. Modell pembelajaran example non example adalah salah satu model pembelajaran yang membelajarkan  siswa terhadap permasalahan  yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan masalah. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk membuktikan dan mengetahui : 1) Untuk mengetahui gambaran pembelajaran Sejarah saat ini di SMA Negeri I Cineam. 2) Untuk mengetahui model pembelajaran Example non Example yang dapat meningkatkan Motivasi belajar Siswa di SMA Negeri I Cineam. 3) Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran example non example di SMA Negeri  1 Cineam. Metode Penelitian ini memakai metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran model Example non Example dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan, Bermain kuis dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa tentang Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan
Implementasi Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) Dengan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMAN 1 Subang Pramasiha, Tri Andhinizelsha; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2023): Media Pembelajaran Sejarah berbasis Keterampilan Abad 21
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v12i2.64237

Abstract

Penggunaan model pembelajaran sejarah di sekolah selama ini masih banyak menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Hal ini menyebabkan minimnya motivasi belajar sejarah siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa yang masih kurang, sehingga memerlukan perbaikan dalam penggunaan model pembelajaran yang lebih bervariatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar sejarah siswa  dengan menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Subang. Metode yang digunakan yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan media video animasi dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah pada siswa kelas XI SMAN 1 Subang. Dibuktikan dengan peningkatan hasil rata-rata dan presentase hasil belajar klasikal pada siswa yang diperoleh dari data angket, dimana hasil uji paired samples T test (uji-T) dengan bantuan aplikasi SPSS menunjukan bahwa nilai sig. 0,001 0,05
PEMANFAATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA TRADISI PARERESAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 MA PUI MAJA Azhari, Fuad; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 5, No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v5i1.11784

Abstract

Tradisi Pareresan adalah salah satu nama tradisi yang masih berkembang di desa sangiang. Tradisi ini adalah Syukuran atas hasil bumi yang melimpah, dimana mayoritas masyarakatnya adalah petani. Pareresan sendiri berasal dari bahasa Sunda, reres panen, yang artinya panen telah usai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan nilai-nilai karakter pada tradisi pareresan di integarasikan dalam pembelajaran sejarah kelas X IPS 1 MA PUI Maja. Metode dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan deskriptif fokus penelitian pada siswa kelas X di MA PUI Maja tahun ajaran 2022/2023 dengan pemanfaatan nilai-nilai karakter Tradisi Pareresan sebagai sumber belajar sejarah. Teknik pengumpulan data metode ini diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bahwa proses pembelajaran sejarah dikelas X IPS 1 MA PUI Maja dalam pelaksanaan pembelajaran, metode guru menjelaskan pembelajaran sejarah dengan ceramah  kepada peserta didik hal ini kurang diminati peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Bentuk implementasi pembelajaran sejarah dengan memanfatkan nilai-nilai karakter tradisi pareresan di kelas X IPS 1 MA PUI Maja, guru menayangkan video tradsi pareresan di situ sangiang kepada peserta didik hal ini diminati peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Kondisi ini tampak peserta didik aktif bertaya kepada guru pada saat menayangkan video tradisi pareresan semua siswa pokus melihatnya.Kata kunci : Nilai-nilai Karakter, Tradisi Pareresan, Pembelajaran Sejarah
Pendampingan Penguatan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Bagi Masyarakat Kampung Dokdak Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat Suryana, Aan; Darna, Nana; Pajriah, Sri
Jurnal Graha Pengabdian Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um078v5i22023p%p

Abstract

Minimnya pemahaman masyarakat terkait nilai-nilai kearifan lokal menyebabkan mulai ditinggalkannya mata pencaharian sebagai pandai besi oleh masyarakat Kampung Dokdak. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan pendampingan eenguatan nilai-nilai kearifan lokal bagi masyarakat Kampung Dokdak dengan tujuan, supaya masyarakat tetap mempertahankan warisan budaya leluhurnya, yaitu kegiatan mata pencaharian sebagai pandai besi dan diharapkan mampu berdampak pada peningkatan perekonomian. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah melalui pendekatan P3, yaitu perencanaan, pelatihan dan pendampingan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terkait pentingnya mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam peningkatan perekonomian masyarakat dari 50% menjadi 85%. Lebih lanjut respon masyarakat menunjukan bahwa sebesar 90% masyarakat memberikan respon memahami dan 10% masyarakat memberikan respon kurang memahami terkait nilai-nilai keraifan lokal.
Blacksmith: Between history, culture, and economy Suryana, Aan; Pajriah, Sri; Fajriyah, Izzatul
Interdisciplinary International Journal of Conservation and Culture Vol 2 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Badan Kemitraan Inovasi dan Kewirausahaan Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/iijcc.v2i1.3909

Abstract

This research was aimed at describing the historical, cultural, and economic value of blacksmith activities. The research method used was a literature study (library research). Data collection techniques were carried out through collecting research results that had been carried out and published in reputable indexed journals, Google Scholar, etc. The research results showed that blacksmithing had historical value whose development varied in each region of the world. In Asia, especially Indonesia, the historical development of blacksmithing was estimated to have existed since the 7th century AD. This was based on findings on temple wall reliefs, inscriptions, and ancient manuscripts found as relics from the royal era. Meanwhile, the historical development of blacksmiths in Europe, Africa, and other Asian regions was quite diverse, having developed from 1150-1400 BC. The blacksmiths of Dokdak Village also had cultural values ​​that were very important to be passed on. This was based on data which showed that in blacksmithing activities there were cultural elements, namely the knowledge system, livelihood system, and equipment and technology systems used. Furthermore, Dokdak Village's blacksmith activities had economic value, because the carried-out activities could produce production goods that have economic value. Based on this, it is important to protect and maintain the livelihood of blacksmiths to pass on values ​​to the younger generation.
PERANAN BILAL BIN RABBAH DALAM PERKEMBANGAN ISLAM DI JAZIRAH ARAB TAHUN 611 M – 641 M Pajriah, Sri; Mulyadi, Andi
Jurnal Artefak Vol 2, No 1 (2014): Maret (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.038 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i1.330

Abstract

ABSTRAKHasil penelitian menunjukan bahwa kondisi kehidupan Agama dan sosial budaya masyarakat Arab sebelum Islam masuk masih menganut paham Jahilliyah yang diantaranya, menyembah berhala, perbudakan serta seni arsitektur dan syair. Setelah Islam masuk di Jazirah Arab yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam paham-paham Jahiliyah mulai ditinggalkan, didalam perkembangan Islam di Jazirah Arab munculah beberapa tokoh penyebar Agama Islam salah satunya adalah Bilal bin Rabbah. Peranan Bilal bin rabah yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam yaitu sebagai kepercayaan Rasull untuk mengumandangkan Adzan sekaligus menjadi Muadzin Pertama dalam Islam di seluruh dunia hal itu berdampak bagi kehidupan sekarang khususnya bagi kaum Muslim. selain itu juga Bilal berperan dalam Perang badar dia berhasil membunuh bekas majikannya semasa masih menjadi Budak yaitu Umayah bin Khalaf sekaligus menandai kemenangan kaum Muslim dalam perang tersebut.Kata Kunci: Bilal, Jazirah Arab ABSTRACTThe results showed that the condition of religious and socio-cultural life of Arab society before Islam arrived, still adopts Jahilliyah. there are a few characteristics of Jahilliyah, such as: dolatry, bondage and architectural art and poetry. After the Islamic religion which is brought by Prophet Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam entered in Jazirah Arab, the notion of Ignorance Jahilliyah becoming obsolete. in the development of Islam in Jazirah Arab emerged several prominent propagator Islam, one of them is Bilal bin Rabbah. The role of Bilal bin Rabah highly influential in the development of Islam that as a person who is trusted by the prophet to peal Adzan and become the first Muezzin of Islam around the world. nowadays, it has implications for life, especially for Muslims. Besides that, Bilal bin Rabbah have an important role in the War of Badr. he succeeded to kill a former master “Umayyah bin Khalaf” when he was still a slave. it shows that the victory of Muslims in the war.Keyword: Bilal, Jazirah Arab
Peningkatan Kemampuan Historical Consciousness Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Student Debate-Role Playing Bagi Peserta Didik di SMK Negeri 2 Ciamis Royana, Rizka Amirul; Rizqullah, Muhammad Muflih; Suryani, Elin; Pajriah, Sri
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 6, No 1 (2025): FEBRUARI
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v6i1.18128

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi penerapan metode debat-bermain peran (debate-roleplay) untuk meningkatkan Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness) di kalangan siswa kelas XI SMK Negeri 2 Ciamis. Dilaksanakan dalam dua siklus, penelitian ini mengintegrasikan kegiatan debat dan bermain peran, di mana siswa berperan sebagai perwakilan dari kelompok sosial dalam sejarah perang kemerdekaan Indonesia untuk mendiskusikan perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui jalur militer dan diplomasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan pada kesadaran sejarah, keterampilan berargumentasi, dan empati dalam bermain peran. Persentase siswa yang mencapai tingkat kesadaran sejarah tinggi meningkat dari 21,87% (pra-siklus) menjadi 87,50% (Siklus II), sementara keterampilan berargumentasi meningkat dari 12,50% menjadi 81,25%, dan empati bermain peran dari 28,12% menjadi 84,37%. Metode ini berhasil mendorong pemikiran kritis, kolaborasi, serta pemahaman mendalam tentang nilai-nilai dan tanggung jawab sejarah, sehingga menciptakan lingkungan pembelajaran sejarah yang progresif, kontekstual, dan penuh empati.
Training and Assistance of Business Development Strategy Based on Local Wisdom Dokdak Village Community Suryana, Aan; Darna, Nana; Pajriah, Sri
Galuh International Journal of Community Service and Development Vol 1 No 1 (2023): September 2023
Publisher : Badan Kemitraan Inovasi dan Kewirausahaan Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/gijcsd.v1i1.3109

Abstract

Due to the covid-19 pandemic, the production of blacksmith craftsmen in the Dokdak Village has decreased. This decline occurred due to the weakness of the marketing system and the lack of public knowledge about the values of local wisdom. To empower local wisdom, especially the production of blacksmiths, community service was carried out with the aim of creating a modern marketing system and increasing public understanding. In achieving this goal, the P3 (Planning, Training, and Assistance) method was carried out, in three stages. The first stage of planning begins with a Focus Group Discussion (FGD). The second stage of implementation was a survey of the community around the service locus, by meeting local community leaders. The third stage is mentoring activities on strengthening local wisdom values. The locus of service was carried out in Dokdak Village, Baregbeg Village, Baregbeg District, Ciamis Regency. Participants in the dedication activity consisted of 30 blacksmiths. The results of the training and mentoring evaluation showed that the response of the training participants regarding historical and cultural understanding increased from 42.3% to 84.6%. Then the understanding of the importance of local wisdom values also increased from 34.6% to 76.9%. Furthermore, participants had knowledge related to how to establish business partners, one of which was with local BUMDES (Village Owned Enterprises). The results of online marketing training and assistance had been successfully carried out, namely by registering a blacksmith business group in the Shopee marketplace. This training and mentoring activity was expected to be useful for participants in the Dokdak Village environment, especially in improving welfare/the economy.
An Assistance to the Dokdak Village Karang Taruna Group in Managing the Karya Village Website Suryana, Aan; Pajriah, Sri
Galuh International Journal of Community Service and Development Vol 1 No 2 (2024): March 2024
Publisher : Badan Kemitraan Inovasi dan Kewirausahaan Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/gijcsd.v1i2.3804

Abstract

Managing the blacksmith's village website is an important aspect of developing the potential that exists in Dokdak Village which so far has not been conveyed to the wider community. The lack of knowledge of the community, especially the Youth Organization group, is one of the causes. Based on this, website management assistance activities were carried out for the Karang Taruna group. This mentoring activity used various lecture methods, demonstrations, and exercises, with steps to identify needs, develop training materials, train, create website management plans, direct mentoring, monitoring and evaluation, content development and promotion, technical maintenance, and continued empowerment. There were 7 participants in the mentoring activities. This mentoring activity was aimed at analyzing the role of the Dokdak Village youth group in managing the Dokdak Blacksmith Village website, thereby strengthening their involvement in managing and maintaining the Blacksmith Village website. The results of the mentoring activities showed that the Dokdak Village Karang Taruna group could be more active and have a better understanding of managing the Blacksmith Village website. They could collect, organize, and publish local information effectively. From this explanation, it could be concluded that the assistance of the Dokdak Village youth group in managing the website could be a reference for the local government and related parties to develop the potential that exists in their environment by continuing to encourage community involvement.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL PANDAI BESI KAMPUNG DOKDAK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SMAN 1 BAREGBEG Maulana, Rido; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 5, No 3 (2024): OKTOBER
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v5i3.21839

Abstract

Pentingnya pembelajaran sejarah dengan mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses pembelajaran belum diaplikasikan secara optimal di SMAN 1 Baregbeg, sehingga nilai-nilai kearifan lokal belum tersampaikan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pemahaman pendidik yang masih minim terkait nilai-nilai kearifan lokal yang dekat dengan lingkungan mereka. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal proses pembelajaran sejarah sebelum diimplementasikannya nilai-nilai kearifan lokal tersebut, serta hasil implementasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Kampung Dokdak dalam pembelajaran di SMAN 1 Baregbeg. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan desain studi kasus. Sumber data terdiri dari jurnal, skripsi, buku dan web. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu kepustakaan, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Kampung Dokdak yang diimplementasikan ke dalam pembelajaran sejarah; yaitu nilai ibadah, kesederhanaan, gotong royong, kerja sama, kerja keras, tanggung jawab, sosial dan nilai disiplin. Proses pembelajaran sejarah di kelas X IPS 2 SMAN 1 Baregbeg selama ini belum mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal yang dekat dengan lingkungan. Proses pembelajaran yang berlangsung masih menggunakan model pembelajaran kooperatif seperti tipe Jigsaw dengan metode ceramah satu arah. Selain itu, penggunaan media pembelajaran berupa power point belum dibuat secara optimal. Implementasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Kampung Dokdak dalam proses pembelajaran sejarah memberikan dampak positif bagi peserta didik, yaitu  meningkatkan minat belajar intraktif dan kontekstual.