Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

May 2019 Internet Censorship in Indonesia: Critical Analysis of Its Policy Making Process Rozali, Ahmad; Suryana, Aan; Ragamustari, Safendri Komara
Administratio Vol 11 No 1 (2020): Administratio : Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan
Publisher : Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (901.82 KB)

Abstract

On May 2019 the Government of Indonesia imposed an internet censorship following Jakarta riot in response to general elections result. The government restricted some of the largest social media platforms which impacted almost all social media users across the country. The government believed that the policy was necessary to block the circulation of provocative contents which presumably escalate the riot. On the other hand, without valid justification, internet censorship is considered as human right violation. This paper aims to discuss the debate on whether the internet censorship policy on May 2019 was necessary and justified to impose. By employing qualitative approach through interviews with the government representatives, social media experts, and analysts, as well as utilizing resourceful data from Drone Emprit Academy (DEA), this paper presents the analysis of policy making process behind the implementation of internet censorship policy on May 2019 and brief evaluation on its effectiveness and consequences. The findings reveal that internet censorship policy on May 2019 was legally defective and improperly formulated. Even though it was effective to block the hoax circulation and prevented riot’s escalation, the policy was not supposed to impose at the first place due to lack of justification to derogate the internet freedom as part of human right. In the future, more specific regulations are needed as guideline for the government not to take sporadic internet censorship.
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEBELAJARAN SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 3 BANJAR Purwanto, Andri; Soedarmo, Runalan Runalan; Suryana, Aan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.968 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i2.5288

Abstract

Judul penelitian ini adalah “Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Karakter Siswa di Kelas X SMA Negeri 3 Banjar”, oleh Andri Purwanto: 2105140019 (2019).Model problem based learning merupakan model pembelajaran yang cukup baik yang diterapkan oleh peneliti dalam mata pelajran sejarah di SMA Negeri 3 Banjar. Problem Based Learning merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata, disajikan di awal pembelajaran. Kemudian masalah tersebut diselidiki untuk diketahui solusi dari pemecahan masalah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui hasil dari penggunaan model Problem Based Learning untuk meningkatkan karakter siswa di kelas X SMA Negeri 3 Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari perencanaa, pelaksanaan, observasi dan refleksi dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, dokumen dari guru dan kepala sekolah, dokumentasi, angket, dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan karakter siswa. Peningkatan karakter siswa dapat dilihat dari observasi selama pembelajaran berlangsung dan melalui angket yang diberikan; bisa disimpulkan 77% pernyataan positif yang disetujui, 5,5% pernyataan positif yang ditolak peserta didik, 16,6% pernyataan positif ditanggapi biasa saja atau netral. Selanjutnya untuk pernyataan negatif 38,9% disetujui, 25% pernyataan ditolak dan 36% pernyaataan ditanggapi netral.Kata Kunci: Model Problem Based Learning; Karakter
PEMBELAJARAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DENGAN VARIASI KUIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH KELAS XI DI SMA NEGERI 1 CINEAM Safarina, Yuniar; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
Wahana Pendidikan Vol 10, No 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwp.v10i1.9370

Abstract

Proses pembelajaran di dalam kelas yaitu bagian yang sangat penting dari pendidikan. Berhasilnya suatu proses pembelajaran tidak akan terlepas dari kemampuan pendidik dalam mengembangkan model, metode, dan media pembelajaran. Modell pembelajaran example non example adalah salah satu model pembelajaran yang membelajarkan  siswa terhadap permasalahan  yang ada di sekitarnya melalui analisis contoh-contoh berupa gambar-gambar, foto, dan kasus yang bermuatan masalah. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk membuktikan dan mengetahui : 1) Untuk mengetahui gambaran pembelajaran Sejarah saat ini di SMA Negeri I Cineam. 2) Untuk mengetahui model pembelajaran Example non Example yang dapat meningkatkan Motivasi belajar Siswa di SMA Negeri I Cineam. 3) Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran example non example di SMA Negeri  1 Cineam. Metode Penelitian ini memakai metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran model Example non Example dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan, Bermain kuis dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa tentang Tokoh-Tokoh Nasional dan Daerah Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan
Implementasi Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) Dengan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMAN 1 Subang Pramasiha, Tri Andhinizelsha; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
FACTUM: Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2023): Media Pembelajaran Sejarah berbasis Keterampilan Abad 21
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia dan APPS (Asosiasi Pendidik dan Peneliti Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/factum.v12i2.64237

Abstract

Penggunaan model pembelajaran sejarah di sekolah selama ini masih banyak menggunakan model pembelajaran yang konvensional. Hal ini menyebabkan minimnya motivasi belajar sejarah siswa dan berdampak pada hasil belajar siswa yang masih kurang, sehingga memerlukan perbaikan dalam penggunaan model pembelajaran yang lebih bervariatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar sejarah siswa  dengan menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) di kelas XI IPS 3 SMAN 1 Subang. Metode yang digunakan yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK) dengan media video animasi dapat meningkatkan motivasi belajar sejarah pada siswa kelas XI SMAN 1 Subang. Dibuktikan dengan peningkatan hasil rata-rata dan presentase hasil belajar klasikal pada siswa yang diperoleh dari data angket, dimana hasil uji paired samples T test (uji-T) dengan bantuan aplikasi SPSS menunjukan bahwa nilai sig. 0,001 0,05
PEMANFAATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA TRADISI PARERESAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X IPS 1 MA PUI MAJA Azhari, Fuad; Pajriah, Sri; Suryana, Aan
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 5, No 1 (2024): FEBRUARI
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v5i1.11784

Abstract

Tradisi Pareresan adalah salah satu nama tradisi yang masih berkembang di desa sangiang. Tradisi ini adalah Syukuran atas hasil bumi yang melimpah, dimana mayoritas masyarakatnya adalah petani. Pareresan sendiri berasal dari bahasa Sunda, reres panen, yang artinya panen telah usai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan nilai-nilai karakter pada tradisi pareresan di integarasikan dalam pembelajaran sejarah kelas X IPS 1 MA PUI Maja. Metode dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan deskriptif fokus penelitian pada siswa kelas X di MA PUI Maja tahun ajaran 2022/2023 dengan pemanfaatan nilai-nilai karakter Tradisi Pareresan sebagai sumber belajar sejarah. Teknik pengumpulan data metode ini diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini bahwa proses pembelajaran sejarah dikelas X IPS 1 MA PUI Maja dalam pelaksanaan pembelajaran, metode guru menjelaskan pembelajaran sejarah dengan ceramah  kepada peserta didik hal ini kurang diminati peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Bentuk implementasi pembelajaran sejarah dengan memanfatkan nilai-nilai karakter tradisi pareresan di kelas X IPS 1 MA PUI Maja, guru menayangkan video tradsi pareresan di situ sangiang kepada peserta didik hal ini diminati peserta didik dalam mengikuti pembelajaran sejarah. Kondisi ini tampak peserta didik aktif bertaya kepada guru pada saat menayangkan video tradisi pareresan semua siswa pokus melihatnya.Kata kunci : Nilai-nilai Karakter, Tradisi Pareresan, Pembelajaran Sejarah
Pendampingan Penguatan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Bagi Masyarakat Kampung Dokdak Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat Suryana, Aan; Darna, Nana; Pajriah, Sri
Jurnal Graha Pengabdian Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um078v5i22023p%p

Abstract

Minimnya pemahaman masyarakat terkait nilai-nilai kearifan lokal menyebabkan mulai ditinggalkannya mata pencaharian sebagai pandai besi oleh masyarakat Kampung Dokdak. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan pendampingan eenguatan nilai-nilai kearifan lokal bagi masyarakat Kampung Dokdak dengan tujuan, supaya masyarakat tetap mempertahankan warisan budaya leluhurnya, yaitu kegiatan mata pencaharian sebagai pandai besi dan diharapkan mampu berdampak pada peningkatan perekonomian. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah melalui pendekatan P3, yaitu perencanaan, pelatihan dan pendampingan. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pemahaman masyarakat terkait pentingnya mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal dalam peningkatan perekonomian masyarakat dari 50% menjadi 85%. Lebih lanjut respon masyarakat menunjukan bahwa sebesar 90% masyarakat memberikan respon memahami dan 10% masyarakat memberikan respon kurang memahami terkait nilai-nilai keraifan lokal.
Blacksmith: Between history, culture, and economy Suryana, Aan; Pajriah, Sri; Fajriyah, Izzatul
Interdisciplinary International Journal of Conservation and Culture Vol 2 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Badan Kemitraan Inovasi dan Kewirausahaan Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/iijcc.v2i1.3909

Abstract

This research was aimed at describing the historical, cultural, and economic value of blacksmith activities. The research method used was a literature study (library research). Data collection techniques were carried out through collecting research results that had been carried out and published in reputable indexed journals, Google Scholar, etc. The research results showed that blacksmithing had historical value whose development varied in each region of the world. In Asia, especially Indonesia, the historical development of blacksmithing was estimated to have existed since the 7th century AD. This was based on findings on temple wall reliefs, inscriptions, and ancient manuscripts found as relics from the royal era. Meanwhile, the historical development of blacksmiths in Europe, Africa, and other Asian regions was quite diverse, having developed from 1150-1400 BC. The blacksmiths of Dokdak Village also had cultural values ​​that were very important to be passed on. This was based on data which showed that in blacksmithing activities there were cultural elements, namely the knowledge system, livelihood system, and equipment and technology systems used. Furthermore, Dokdak Village's blacksmith activities had economic value, because the carried-out activities could produce production goods that have economic value. Based on this, it is important to protect and maintain the livelihood of blacksmiths to pass on values ​​to the younger generation.
Revitalisasi Tradisi Rarakaan Sebagai Kearifan Lokal di Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa Kabuapen Ciamis Arifin, Fachmi Syam; Endah, Kiki; Suryana, Aan
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15362

Abstract

Tradisi Rarakaan merupakan salah satu tradisi yang ada di desa Sukaharja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis. Tradisi ini sudah diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seiring perkembangan zaman Tradisi Rarakaan sudah mulai terkikis dan dilupakan oleh generasi muda. Padahal tradisi ini memiliki nilai yang sangat penting untuk tetap dilestarikan. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan dan pemahaman generasi muda terkait nilai yang ada pada tradisi Rarakaan. Tujuan kegiatan pengabdian ini, yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait pentingnya nilai kearifan lokal tradisi Rarakaan, melalui kegiatan pemberian edukasi kepada masyarakat. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan ini, yaitu Participatory Rural Appraisal (PRA) melalui langkah-langkah pelatihan, pendampingan, praktik, dan evaluasi. Adapun sasaran kegiatan pengabdian ini, yaitu masyarakat desa Sukaharja, terutama generasi muda yang ada di lingkungan tersebut. Hasil kegiatan pengabdian menunjukan bahwa kegiatan PKM tahun 2024 memberikan dampak positif bagi masyarakat desa Sukaharja, yaitu adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat desa Sukaharja terkait pentingnya nilai-nilai kearifan lokal tradisi Rarakaan dari 60% menjadi 85%. Hal ini berdasarkan hasil kuesioner yang disampaikan kepada masyarakat. Selain itu, melalui kegiatan PKM juga kesadaran masyarakat tentang pentingnya tradisi Rarakaan juga meningkat. Selanjutnya, dari kegiatan PKM ini mampu meningkatkan minat generasi muda untuk tetap mengikuti tradisi Rarakaan. Hal ini berdasarkan pada keterlibatan generasi muda ketika pelaksanaan tradisi ini. Dan hal yang paling penting dari kegiatan PKM tahun 2024, yaitu kegiatan ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam revitalisasi budaya Rarakaan di Desa Sukaharja. Budaya Rarakan yang dulu mulai memudar kini kembali hidup dan berkembang di desa ini.
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Karya Pandai Besi dalam Pembentukan Wisata Edukasi Pandai Besi Untuk Menciptakan Lapangan Pekerjaan dan Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Suryana, Aan; Darna, Nana; Nugraha, Awaludin; Wahyunita, Rina; Nuralim, Muhamad; Yusuf, Hilmi Maulana
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15596

Abstract

Kelompok masyarakat desa karya pandai besi merupakan masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai perajin pandai besi, yang berlokasi di desa Baregbeg kabupaten Ciamis. Mata pencaharian sebagai perajin pandai besi sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, sehingga mata pencaharian ini selain memiliki nilai ekonomi juga memiliki nilai sejarah dan budaya. Berdasarkan hal tersebut kelompok desa karya pandai besi dapat dikembangkan menjadi wisata edukasi yang nantinya mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun, dalam perkembangannya kelompok masyarakat ini menghadapi permasalahan yang cukup banyak, diantaranya belum adanya konsep dan kebijakan pembentukan wisata edukasi pandai besi, serta belum terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang mampu menjembatani untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk membentuk wisata edukasi pandai besi dan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) desa karya pandai besi. Bahan dan metode yang digunakan dalam kegiatan PKM, yaitu metode Participatory Rural Appraisal (PRA), yaitu sebuah metode yang mengajak masyarakat ikut terjun langsung pada kegiatan pembangunan maupun pengembangan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan diantaranya sosialisasi, pelatihan, pendampingan, penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian, yaitu terbentuknya wisata edukasi pandai besi, sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, diantaranya pembuatan merchandise sebagai ciri khas wisata. Selain itu, kegiatan PKM ini berhasil membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) desa karya pandai besi. Dari penjelasan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terbentuknya wisata edukasi pandai besi dan KUBE dapat dilakukan dengan adanya kerjasama antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah, sehingga potensi yang ada disetiap wilayah mampu berkembang sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan.
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Desa Karya Pandai Besi Kampung Dokdak Melalui Penggunaan Mesin Belt Grinder Untuk Meningkatkan Kualitas Barang Produksi Suryana, Aan; Darna, Nana; Nugraha, Awaludin
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 6 (2024): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.6.262-268

Abstract

The Dokdak Village blacksmith community group is a community whose majority livelihood is as blacksmith craftsmen with a total of 27 craftsmen. This community group is located in Baregbeg village, Ciamis district. The Blacksmith Village community group has quite a lot of problems, one of which is the use of traditional means of producing goods. This causes the low quality of the goods produced, so they are still unable to compete with those produced outside the Ciamis district area. To overcome this problem, it is necessary to use modern goods production equipment, namely belt grinder machines to improve the quality of the goods produced. The method used in this service activity is Participatory Rural Appraisal (PRA) with the steps taken, namely socialization, training, application of technology, mentoring, and evaluation as well as program sustainability activities after the service is completed. The results of service activities show that community knowledge and understanding regarding the use of belt grinder machines increased from 50% to 80%. Apart from that, the use of a belt grinder machine can improve the quality of the goods produced, increasing the selling value of goods that were initially sold for IDR 50,000 to IDR 150,000. Based on the explanation above, it can be concluded that the use of modern goods production tools can help solve the problems faced by craftsmen.