Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Individu dengan Perilaku Proaktif Perawat dalam Melaksanakan Handover di RSUD Zainal Abidin Banda Aceh Jannah, Syarifah Rauzatul; Mardhiah, Elvi; Fithria, Fithria; Darmawati, Darmawati; Husna, Cut; Wardani, Elly
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 5 No 01 (January 2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v0i0.732

Abstract

Individual characteristics such as gender, age, education, and tenure can affect nurses' performance, including nurses' proactive behavior in implementing handover. This article aims to determine the relationship between nurses' characteristics, consisting of gender, age, education, and tenure, with nurses' proactive behavior in intensive care rooms in carrying out handovers at Zainal Abidin Hospital Aceh Province. This study used a quantitative descriptive model with a cross-sectional study design. The research sample was all nurses who served in the intensive room, amounting to 124 people. The data was collected online with the Google Form application help and then analyzed using the Spearman Rank test with the SPSS application's help. Based on the results of the study, the majority of nurses working in the intensive care room of Zainal Abidin Hospital were female (68.5%) aged 31-40 years (60.5%), had a Bachelor degree (53.2%), working period 0- 5 years (40.3%)), and has a high proactive behavior category with a percentage of 80.6%. Then, based on the results of the tests carried out, it was found that the variables of age and tenure of nurses were not related to the proactive behavior of nurses in making handovers. In contrast, the education and gender variables have a significant relationship with nurses' proactive behavior in carrying out handovers in the intensive care room of Zainal Abidin Hospital, Aceh.
Spiritualitas dan Resiliensi Penderita Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Provinsi Aceh Daralina, Monaris; Syarif, Hilman; Jannah, Syarifah Rauzatul
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 12 No 2 (2024): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jdk.v12i2.641

Abstract

Spiritualitas merupakan sumber kekuatan dan koping bagi pasien kanker payudara yang dapat memengaruhi resiliensi dalam penatalaksanaan kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan spiritualitas dengan resiliensi penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah di Provinsi Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pada 107 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Desain penelitian adalah cross sectional study dengan teknik pengambilan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik self-report menggunakan kuesioner Daily Spiritual Experience Scale (DSES) dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Hasil penelitian menunjukkan spiritualitas pasien pada kategori tinggi sebanyak 72 responden (67,3%). Resiliensi pasien pada kategori cukup sebanyak 66 responden (61,7%). Terdapat hubungan yang signifikan (p=0,012) antara spiritualitas dengan resiliensi penderita kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Dukungan dimensi spiritual dapat memperkuat kemampuan individu untuk menghadapi situasi negatif seperti penyakit kanker. Simpulan dalam penelitian ini menjelaskan jika meningkatnya kesejahteraan spiritual berhubungan dengan peningkatan resiliensi psikologis pada pasien kanker.
PENERAPAN TERAPI MENULIS EKSPRESIF PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN: SUATU STUDI KASUS 'Aisy, Rohadatul; Jannah, Syarifah Rauzatul; Marthoenis, Marthoenis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Halusinasi pendengaran salah satu symptom positif yang dialami oleh pasien skizofrenia. Halusinasi pendengaran merupakan suatu kondisi dimana individu mengalami ketidakmampuan membedakan rangsangan internal dan rangsangan eksternal. Individu memberikan persepsi tentang lingkungan tanpa rangsangan yang nyata seperti mendengar suara padahal tidak ada yang berbicara atau mendengar suara itu. Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan secara menyeluruh dengan penerapan terapi menulis ekspresif di Rumah Sakit Jiwa Aceh. Metode yang digunakan yaitu studi kasus dengan melaksanakan asuhan keperawatan selama lima hari pada pasien halusinasi pendengaran di ruang Jeumpa Rumah Sakit Jiwa Aceh. Pasien mendapatkan terapi menulis ekspresif selama empat hari yang terdiri dari empat sesi, setiap hari dilakukan satu sesi dengan durasi 20-30 menit. Hasil studi kasus ini didapatkan adanya penurunan intensitas halusinasi setelah dilakukan terapi menulis ekspresif yang sebelumnya suara halusinasi muncul 4-5 kali dalam sehari dan setelah diberikan intervensi menjadi satu kali dalam sehari bahkan tidak terdengar sama sekali. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah terapi menulis ekspresif mampu menurunkan intensitas halusinasi pendengaran pasien, membuat pasien lebih tenang dan lega serta menurunkan kegelisahan dan gejala lainnya pada pasien halusinasi pendengaran. Diharapkan kepada perawat Rumah Sakit Jiwa Aceh dapat lebih meningkatkan kemampuan dan dapat menerapkan terapi menulis ekspresif sebagai program yang bisa dilakukan untuk mengurangi halusinasi.
Hubungan Tingkat Stres Belajar dengan Kecanduan Game Online pada Remaja Sekolah Menengah Atas Sapitri, Yunyka Wira; Pertiwi, Eri Riana; Jannah, Syarifah Rauzatul
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 2 (2025): April 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i2.6026

Abstract

Stres belajar dapat memberikan tekanan psikologis yang dialami remaja akibat tuntutan akademik, seperti beban tugas, tekanan nilai, dan ekspektasi tinggi dari orang tua serta lingkungan sekolah. Kondisi ini mendorong beberapa remaja memilih mekanisme pelarian negatif, seperti bermain game online secara berlebihan, yang berisiko menyebabkan kecanduan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres belajar dengan kecanduan game online pada remaja SMA di Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif, teknik pengumpulan sampel menggunakan proportionate random sampling dengan jumlah 180 responden. Data dikumpulkan menggunakan instrumen data demografi dan 2 kuesioner baku yaitu kuesioner Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA) dan Internet Gaming Disorder (IGD-20). Metode Analisa data menggunakan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat stres belajar dengan kecanduan game online dengan nilai hasil uji korelasi yaitu P-value = 0,001. Hasil ini mengindikasikan bahwa stres belajar yang tinggi dapat memicu perilaku kecanduan game online sebagai bentuk coping yang kurang adaptif. Oleh karena itu, diharapkan pihak sekolah dapat menyediakan program konseling untuk mengedukasi dan membantu siswa agar dapat mengelola stres dan meningkatkan kesadaran siswa akan dampak kecanduan game online.
Patient Perceptions of Generalist Therapy for Schizophrenia with Violent Risk: A Phenomenological Study in Indonesia Permana, Hendrian Hadi; Aiyub; Jannah, Syarifah Rauzatul
Asian Journal of Public Health and Nursing Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : Queeva Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62377/1yjsmg47

Abstract

Background: Generalist Therapy (GT) is a nursing approach that integrates physical, psychological, social, and spiritual care tailored to individual needs. While commonly used in mental health nursing, its implementation varies across countries. In Indonesia, GT is delivered through culturally adapted implementation strategies. These include deep breathing exercises, pillow-punching, medication adherence, assertive verbal communication, and spiritual practices. Although GT has become a standard practice in Indonesian mental health services particularly in Aceh Province, research on patient perceptions, especially among those with schizophrenia and a history of violence, remains limited. This study aims to explore patients’ subjective experiences of GT. Methods: This qualitative study employed a phenomenological approach. Data were collected through in-depth interviews with ten patients diagnosed with schizophrenia. The interviews were analyzed using Colaizzi’s seven-step method. Results: Three major themes emerged from the data: (1) the effectiveness of GT in emotional regulation, including managing anger, promoting calmness, and the role of medication in reducing negative emotions; (2) resilience enhancement, encompassing positive meaning-making, therapy commitment, improved social functioning, and self-control; and (3) barriers to GT implementation, including internal (emotional issues, low insight, restrictive personal beliefs, cognitive decline, and low participation) and external obstacles (limited facilities and overcrowded wards). Conclusion: GT is perceived as helpful in emotional regulation and recovery support. It strengthens resilience and improves patient insight, especially when supported by a conducive environment. Incorporating patients’ perspectives into therapeutic planning may enhance the effectiveness of mental health care.
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA DI KOTA SABANG Fiddini, Azzahra; Jannah, Syarifah Rauzatul; Novitayani, Sri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan media sosial telah menjadi suatu kebutuhan dikalangan remaja. Penggunaan media sosial dapat memberikan dampak positif seperti kemudahan mencari informasi, berkomunikasi, mengembangkan minat bakat, bertukar ide dan mencari kesenangan. Selain itu, juga dapat memberikan dampak negatif seperti penyalahgunaan untuk mencari informasi dan ketergantungan pada media sosial, yang dapat mengubah kondisi psikologis dan berisiko penyakit mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi pemakaian media sosial terhadap remaja di kota Sabang. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive dengan pendekatan cross sectional study. Sampel berjumlah 244 yang diperoleh melalui teknik proportional random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan dua instrumen yaitu data demografi dan Social Media Addiction Scale-Student Form yang dilakukan secara langsung dengan membagikan kuesioner secara paper-based. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecanduan media sosial berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 126 orang (51,6%). Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi remaja. Harapannya remaja dapat lebih bijak seperti mengatur waktu pemakaian media sosial sehingga tidak berisiko mengalami kecanduan media sosial.
PENERAPAN TERAPI MUSIK PADA RESIDEN UNTUK MENGURANGI RISIKO PERILAKU KEKERASAN: SUATU STUDI KASUS Saputra, Farhan; Jannah, Syarifah Rauzatul; Alfiandi, Rudi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak buruk dari penyalahgunaan NAPZA dapat menimbulkan fenomena gangguan jiwa jika digunakan dalam waktu yang lama. Apabila tidak diatasi dengan segera, penyalahguna NAPZA akan mengalami keadaan depresi dan mengakibatkan_gangguan pada jiwanya sehingga seseorang_mudah marah, emosi, stres serta mudah membahayakan orang lain karena akan adanya tindakan perilaku kekerasan. Studi kasus ini bertujuan untuk melakukan penerapan terapi musik pada residen untuk mengurangi risiko perilaku kekerasan di Instalasi Rehabilitasi NAPZA Rumah Sakit_Jiwa Aceh. Studi kasus ini mengambil 1 orang residen yaitu dengan risiko perilaku kekerasan, residen diberikan pendekatan asuhan keperawatan berupa strategi pelaksanaan resiko perilaku kekerasan yaitu latihan fisik, minum obat secara teratur, cara verbal (meminta, menolak dan mengungkapkan rasa marah dengan baik) dan teknik spiritual (shalat dan dzikir) selama 1 hari serta penerapan terapi musik selama 2 hari. Terapi musik yang dilakukan selama 3 sesi, tiap sesi berdurasi 15 menit dengan musik yang diputar berjenis musik klasik. Didapatkan hasil bahwa penerapan terapi_musik mampu menurunkan resiko_perilaku kekerasan pada residen. Terapi musik dapat memberikan dampak positif, memperbaiki suasana hati, menghadirkan rasa nyaman, tenang dan rileks serta mampu mengurangi tanda dan gejala marah pada residen dengan risiko_perilaku kekerasan. Terapi musik sesuai diterapkan_pada residen dengan risiko perilaku kekerasan dikarenakan berpengaruh dalam menurunkan rasa marah sehingga mencegah residen melakukan perilaku kekerasan. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah penerapan terapi musik mampu menurunkan risiko perilaku kekerasan terhadap residen serta mampu memunculkan rasa nyaman dan tenang. Diharapkan terapi musik dapat terus diterapkan oleh individu pada saat di instalasi rehabilitasi maupun saat dipulangkan ke rumah.