Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR LAMONG RAYA MENJADI PASAR MODERN LAMONGAN DI KECAMATAN LAMONGAN TAHUN 2007-2017 SAPUTRI, DIAN; , SUMARNO
Avatara Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan Pasar Modern Lamongan tidak terlepas dengan keputusan Bupati mengenai pembangunan Plaza Lamongan. Keberadaan Pasar Modern Lamongan yang dibangun satu kompleks dengan Mall bertujuan agar posisi pasar tradisional lebih baik sehingga dapat mendukung ekonomi pro-rakyat. Pembangunan Plaza Lamongan dan Pasar Modern Lamongan di lahan Pasar Lamong Raya menimbulkan pro-kontra dari berbagai pihak. Namun perkembangannya beberapa tahun setelah diresmikan pada tahun 2009 kegiatan perekonomian dalam pasar mengalami penurunan. Hal yang menarik untuk diteliti dari pembangunan ini yaitu (1) Bagaimana konsep pembangunan Pasar Modern Lamongan? (2) Mengapa terjadi penurunan aktivitas di Pasar Modern Lamongan? (3) Bagaimana dampak pembangunan pasar Modern Lamongan terhadap kehidupan pedagang dan masyarakat sekitar?. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Pembangunan pasar yang merupakan usaha pemerintah untuk memperbaiki perekonomian masyarakat ternyata tidak dapat berjalan dengan seharusnya. Konsep yang menggabungkan perpaduan harnomis antara pasar tradisional dan mall juga belum dikatakan berhasil. Perbedaan jam operasional antara Pasar Lamong Raya yang buka selama 24 jam dan Pasar Modern Lamongan yang buka mulai pukul 05.00-21.00WIB sangat mempengaruhi hal-hal terkait lainnya seperti sepinya pengunjung, beralihnya pegadang eceran, tukang sayur dll kepasar lain. Munculnya perubahan perekonomian dan perubahan sosial dalam lingkungan masyarakat menjadi faktor lain yang menyebabkan penurunan aktivitas di Pasar Modern Lamongan. Dampak pembangunan ini paling besar dirasakan oleh para pedagang terbih lagi dalam perkembangannya sepinya pasar semakin terlihat, hal ini menyebabkan menurunya jumlah pedagang setiap tahunnya.Kata Kunci : Dampak, Pasar Tradisional, Pasar Lamong Raya, Pasar Modern Lamongan
Evaluasi Program Santunan Kematian Bagi Masyarakat Miskin di Kabupaten Bojonegoro Saputri, Dian; Swasanti, Ida; Novianto, Herta; Lukito, Cahya
JIAN (Jurnal Ilmiah Administrasi Negara) Vol. 8 No. 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/jian.v8i3.1063

Abstract

Program santunan kematian yaitu pemberian bantuan kepada masyarakat miskin yang meninggal dunia yang diterimakan oleh ahli waris. Bantuan santunan kematian diberikan kepada setiap masyarakat miskin di daerah yang terdaftar sebagai penduduk Kabupaten Bojonegoro secara sah. Program santunan kematian ini sebagai wujud kepedulian pemerintah Kabupaten bagi masyarakat untuk meringangkan beban keluarga yang ditinggalkan. Dalam pengurusan santunan kematian ini ada kendala dalam pencairan santunan kematian yaitu bedanya berapa lama proses pencairan ditransfer ke rekening ahli waris berbeda-beda jadi banyak masyarakat yang sering komplain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana evaluasi program santunan kematian bagi masyarakat miskin Kabupaten Bojonegoro tahun 2023 (Studi di Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro). Metodologi penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dengan tujuh belas informan sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumetasi. Metode analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa program santunan kematian ini sudah berjalan sesuai dengan aturan yang dipakai dan sudah berjalan secara optimal. Adapun beberapa kendala dilapangan disebabkan kurang adanya pemahaman dan sosialiasi tentang program santunan kematian.
Evaluasi Program Kegiatan Gerakan Etam Mengaji di SD Negeri 035 Tenggarong Saputri, Dian; Setiawan, Agus
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59698/afeksi.v6i4.508

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif yang bertujuan untuk mengevaluasi program gerakan etam mengaji di SD Negeri 035 Tenggarong. Program gerakan etam mengaji ini diselenggarakan pada seluruh lembaga di Kabupaten Kutai Kartanegara terutama pada lembaga pendidikan sebagai dedikasi yang diberikan oleh Bupati-Wakil Bupati Kutai Kartanegara. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualititif deskriptif. Sedangkan model evaluasi yang digunakan adalah model Context, Input, Process, and Product (CIPP). Model ini membantu menghubungkan antara evaluasi pada konteks, masukan, proses dan produk dari program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) ini. Pada kegiatan evaluasi ini, evaluator akan mengevaluasi penerapan dari program Gerakan Etam Mengaji (GEMA) di SD Negeri 035 Tenggarong ini dengan menggunakan metode tilawati. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari kegiatan evaluasi ini bisa menjadi sarana baik bagi pendidik maupun sekolah untuk mampu terus melakukan perbaikan dalam melaksanakan program gerakan etam mengaji ini untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an.
Different Look, Same Blood: The Portrayal of Vampire in The Twilight Saga and The Little Vampire Muushanaatin, Faaza; Alfiani, Fitria Arum; Janah, Nuur Laelatul; Saputri, Dian; Putri, Annissa Faradea Melliana; Tamami, Nabila Huwaida Asy syfa; Lirisworo, Lathifah
Jurnal Bahtera: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 13, No 2 (2025): Jurnal Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/btr.v13i2.9060

Abstract

This research discussed the differences in the portrayal of vampires in The Twilight Saga and The Little Vampire by using the theory of atavism by Leeder (2013) and the theory of ameliorative by Mathews (2013). The purpose of this research was to analyse how vampire characters were designed to suit different age target audiences, namely children and young adults. This research used a qualitative research approach and Spradley's data analysis technique to process visual and textual data from the films. The results showed that in The Twilight Saga, vampires were portrayed as more ameliorative, with humane and emotional traits that were more suitable for adult audiences. In contrast, vampires in The Little Vampire tended to be more atavistic, with primitive traits delivered with elements of humour, which were more suitable for children audiences. The differences between the two films show how the representation of vampires was adapted to different target audiences. This research not only showed the differences in vampire portrayals, but also opened up opportunities for researchers who wanted to study supernatural creatures in modern culture.
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA SOAL CERITA MATERI BANGUN DATAR Saputri, Dian; Zamnah, Lala Nailah; Ruswana, Angra Meta
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 6, No 3 (2025): OKTOBER
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v6i3.16155

Abstract

Kemampuan komunikasi matematis adalah keterampilan menyampaikan dan menjelaskan ide matematika kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan, menggunakan simbol, grafik, diagram, notasi, dan lambang matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal cerita, yang ditentukan oleh indikator yang dimiliki siswa dan megetahui apa faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis pada siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Instrument yang digunakan meliputi tes tertulis dan wawancara sesuai indikator kemampuan komunikasi matematis, selain itu juga dengan observasi dan dokumentasi.  Adapun hasil analisis bahwa subjek dengan tingkat kemampuan tinggi mampu memenuhi seluruh indikator kemampuan komunikasi matematis, subjek dengan tingkat kemampuan sedang hanya mencapai indikator drawing dan written text, sedangkan pada tingkat kemampuan rendah belum mampu memenuhi seluruh indikator. Faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi berdasarkan tingkat kemampuannya terlihat dari metode yang guru berikan untuk menyelesaikan soal cerita, pengalaman siswa dalam menyelesaikan soal cerita, pemahaman rumus yang tepat sesuai dengan soal, pemahaman apa yang ditanyakan pada soal, serta karakter siswa pada saat kegiatan pembelajaran.