Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

BLOOD SUGAR LEVELS OF DIABETES MELLITUS TYPE II PATIENTS THAT CONSUME KERSEN LEAVES (Mumtingia calabura L) IN CURUP OF BENGKULU CITY Khasanah, Heti Rais; Laksono, Heru; W, Putri Widelia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.648

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a chronic metabolic disease or disorder with multietiology (many causes) which is characterized by high blood sugar levels accompanied by impaired carbohydrate, fat, and protein metabolism as a result of inadequate insulin function. Cherry leaves as an alternative medicine for diabetes mellitus, are used by boiling the carcinoma leaves using water. Boiling process attracts polar compounds found in cherry leaves, cherry leaves contain saponins and flavonids which can inhibit the absorption of blood sugar from the intestine, thus inhibiting the absorption of carbohydrates. Method: this research uses descriptive type with Cross Sectional research design. Sample selection with snowball sampling method. There were 32 respondents, namely type II diabetes mellitus who consumed cherry leaf boiled water (20 routines, and 12 non-routine). Method of blood sugar levels using a glucometer. Results: blood sugar levels in patients with type II diabetes mellitus who consume boiled water cherry leaves regularly at 20 probandus (40% normal and 60% abnormal) obtained an average of 166.6 mg / dl and standard deviation of 35,905, not routine (100% abnormal) an average of 211.3 mg / dl was obtained and a standard deviation of 76,935. Conclusion: cherry leaves boiled water when consumed regularly and regularly can reduce blood sugar levels of patients with type II diabetes mellitus.Keywords: Blood glucose, DM type II, Cherry leaves.
UJI SENSITIFITAS BAKTERI GRAM POSITIF PADA PLAK GIGI TERHADAP ANTIBIOTIKA Khasanah, Heti Rais; Muslim, Zamharira Muslim; Wekriana, Putri Widelia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 02 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i02.377

Abstract

Latar belakang: kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor yang sangat penting yang perlu diperhatikan. Masalah terbesar yang dihadapi penduduk indonesia dan  negara maju lainnya yaitu karies gigi. WHO melaporkan 60-90% anak sekolah dan hampir 100% orang dewasa di seluruh dunia telah mengalami karies gigi. Flora normal yang terdapat dirongga mulut yaitu Streptococcus sp, Staphylococcus sp, Lactobacillus sp, dan Bacillus sp. Bakteri tersebut dapat menjadi patogen, hal tersebut dapat diatasi menggukan antibiotik. Antibiotik sering digunakan secara tidak rasional sehingga banyak ditemukan antibiotik yang resisten terhadap bakteri. Tujuan: untuk mengetahui sensitifitas bakteri gram positif pada plak gigi terhadap antibiotik amoksisilin, eritromisin, ciprofloksasin, klindamisin dan tetrasiklin. Metode: survei deskriptif dengan pendekatan laboratorium. Jumlah sampel pada penelitian ini 12 bakteri gram positif yang diidentifikasi dari plak gigi pasien anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Uji Sensitifitas menggunakan  metode difusi cakram. Hasil: distribusi frekuensi kriteria diameter zona hambat eritromisin hampir seluruh (83,3%) resistensi, sebagian kecil (8,3%) intermediet, dan sebagian kecil (8,3%) sensitif, ciprofloksasin sebagian besar (66,6%) resistensi dan hampir sebagian (33,3%) sensitif, serta klindamisin hampir seluruh (91%) resisten dan sebagian kecil (8,3%) sensitif. Tetrasiklin dan amoksisilin seluruh (100%) resisten terhadap bakteri gram positif pada plak gigi. Kesimpulan: eritromisin hampir seluruh resistensi, sebagian kecil intermediet, dan sebagian kecil sensitif. Ciprofloksasin sebagian besar resistensi dan hampir sebagian sensitif. Klindamisin hampir seluruh resisten dan sebagian kecil sensitif. Tetrasiklin dan amoksisilin seluruh resisten terhadap bakteri gram positif pada plak gigi.
GAMBARAN JUMLAH MONOSIT PADA PETANI TERPAPAR PESTISIDA DI DESA KEBAN AGUNG KABUPATEN KEPAHIANG Welkriana, Putri Widelia; Khasanah, Heti Rais
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.729

Abstract

Latar Belakang :Monosit adalah sel darah putih yang mampu berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk kejaringan tubuh.Sel ini melawan infeksi dengan memfagosit kuman. Pestisida adalah suatu zat yang bersifat racun yang berfungsi untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Salah satu dampak dari paparan pestisida terhadap kesehatan yaitu gangguan pada profil darah.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada petani terpapar pestisida di Desa Keban Agung Kabupaten Kepahiang.Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilakukan di desa keban agung populasi penelitian berjumlah 27 responden.Hasil :Hasil pada penelitian ini dapat diketahui bahwa 20 responden (74%) yang memiliki jumlah monosit normal dan 7 responden (26%) tergolong abnormal.Kesimpulan : Disimpulkan bahwa sebagian besar subyek memiliki jumlah monositdengan nilai yang normal.Kata Kunci: Monosit, Petani, PestisidaLatar Belakang :Monosit adalah sel darah putih yang mampu berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk kejaringan tubuh.Sel ini melawan infeksi dengan memfagosit kuman. Pestisida adalah suatu zat yang bersifat racun yang berfungsi untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Salah satu dampak dari paparan pestisida terhadap kesehatan yaitu gangguan pada profil darah.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada petani terpapar pestisida di Desa Keban Agung Kabupaten Kepahiang.Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilakukan di desa keban agung populasi penelitian berjumlah 27 responden.Hasil :Hasil pada penelitian ini dapat diketahui bahwa 20 responden (74%) yang memiliki jumlah monosit normal dan 7 responden (26%) tergolong abnormal.Kesimpulan : Disimpulkan bahwa sebagian besar subyek memiliki jumlah monositdengan nilai yang normal.
JANGKA WAKTU PENGGUNAAN OBAT NYAMUK BAKAR TERHADAP KADAR ENZIM CHOLINESTERASE PADA USIA SUBUR  DI DESA SIDOSARI SUKARAJA KABUPATEN SELUMA khasanah, heti rais; WELKRIANA, PUTRI WIDELIA; Hariadi, Yopi
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.097 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.546

Abstract

Latar Belakang : Pestisida banyak digunakan dalam bidang pertanian, namun pestisida juga masuk kedalam rumah tangga untuk membasmi hewan pengganggu dan penyebab penyakit, yaitu berupa insektisida yang terdapat dalam obat anti nyamuk bakar, hal ini dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia. Tujuan : mengetahui apakah ada hubungan antara jangka waktu penggunaan obat nyamuk bakar terhadap kadar enzim Cholinesterase usia subur di desa sidosari sukaraja kabupaten seluma tahun 2016. Metode :Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 36 responden yang memiliki jangka waktu penggunaan obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun dan ≤ 5 tahun. Instrumen yang digunakan adalah spektrofotometer. Untuk pengujian hipotesis digunakan uji Chi-Square didapatkan nilai P = 0.0001, nilai segnifikan p < 0.05. Hasil :Pengguna obat nyamuk bakar yang memiliki jangka waktu penggunaan ≥ 5 tahun sebanyak 58% dan yang memiliki jangka waktu penggunaan ≤ 5 tahun sebanyak 42%. Pengguna yang memiliki kadar enzim Cholinesterase normal sebanyak 36% dan 64% memiliki kadar enzim cholinesterase tidak normal. Pengguna obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun lebih berisiko memiliki penurunan kadar enzim cholinesterase. Jangka waktu penggunaan obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun berpengaruh terhadap kadar enzim Cholinesterase. Kesimpulan dan saran: Terdapat hubungan signifikan kadar enzim Cholinesterase pada pengguna obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun di desa sidosari dusun cideng kecamatan sukaraja kabupaten seluma.
PROFIL KADAR ASAM URAT PADA PENGKONSUMSI MINUMAN TUAK DI SINGARAN PATI KOTA BENGKULU ., KRISYANELLA; KHASANAH, HETI RAIS; MEINISASTI, RESVA; TUTUT, ADES RELIJEN
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.969 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i2.893

Abstract

Latar Belakang : Senyawa purin dari tuak yang berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Meningkatnya produksi asam urat dalam tubuh, hal ini disebabkan karena sintesis atau pembentukan asam urat yang berlebihan (Hiperurisemia). Tujuan: Untuk Mengetahui gambaran kadar asam urat pada warga pengkonsumsi minuman tuak di Kecamatan Singgaran Pati Kota Bengkulu tahun 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 42 pasien dengan metode Accidental sampling. Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada responden sebanyak 28 0rang (67%) mengkonsumsi minuman tuak setiap hari, 14 orang (33%) mengkonsumsi minuman tuak kadang–kadang. Responden yang mengkonsumsi tuak setiap hari sebanyak 11 orang (26%) memiliki kadar asam urat normal, 17 orang (41%) memiliki kadar asam urat tidak normal (tinggi). Responden yang mengkonsumsi minuman tuak kadang-kadang sebanyak 14 orang, responden yang mengkonsumsi tuak kadang-kadang sebanyak 12 orang (28%) memiliki kadar asam urat normal, 2 orang (5%) memiliki kadar asam urat tidak normal (tinggi). Kesimpulan: Secara keseluruhan dari 42 orang responden yang diteliti 23 orang (55%) memiliki kadar asam urat normal dan 19 orang (45%) memiliki kadar asam urat tidak normal.
UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BIJI KEBIUL (Caesalpinia bondus (L.) Roxb) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Khasanah, Heti Rais
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1507

Abstract

Latar Belakang : Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk kokus berdiameter 1 µm yang pada pewarnaan bersifat Gram positif, jika dilihat dibawah mikroskop berbentuk seperti anggur. Biji kebiul mengandung saponin, flavonoid dan steroid yang dapat menghambat pertumbuhan pada bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui aktivitas  antimikroba yang terdapat di dalam ekstrak biji kebiul (Caesalpinia bondus (L.) Roxb) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dalam berbagai konsentrasi, dengan menggunakan Quasy Eksperimen Laboratorium. Data di uji dengan menggunakan uji analisis data univariat yaitu untuk melihat gambaran rata-rata diameter zona hambat dari perlakuan setiap konsentrasi pada biji kebiul tersebut. Metode: Ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol dan uji aktivitas antibakteri menggunakan tehnik difusi agar. Kesimpulan: Extrak ethanol biji kebiul Caesalpinia bondus (L.) Roxb) pada berbagai konsentrasi memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus. Kata Kunci :Uji aktivitas antibakteri, Caesalpinia bondus (L.) Roxb, Staphylococcus aureu 
Increasing Self-Medication Knowledge of Administrators in the Child Social Welfare Institution Muslim, Zamharira; Susilo, Avrilya Iqoranny; Pudiarifanti, Nadia; Meinisasti, Resva; Krisyanella, Krisyanella; Khasanah, Heti Rais; Irnameria, Dira
Media Karya Kesehatan Vol 6, No 2 (2023): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v6i2.44731

Abstract

Child Welfare Institution (CWI) managers often provide self-treatment or self-medication when foster children experience mild symptoms of illness. In its implementation, self-medication often results in inaccuracies. For this reason, it is necessary to increase the self-medication knowledge capacity of CWI managers in Bengkulu City. The aim of this activity is to increase knowledge about self-medication by CWI managers. This activity provides knowledge about how to manage medicines properly and correctly. The training was given using the Active Human Learning Method which was attended by 30 people. Based on the pretest results, the average score was 5.73, while the posttest results showed an increase in the average score to 7.27 and was tested by an independent t-test (p=0.000). Increasing this knowledge is important in supporting rational drug use programs. Keywords: Child Welfare Institutions, knowledge, self-medication.
A TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO) DI PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Rose, Rose Intan Perma Sari; Yumita, Yumita; Hermansyah, Oky; Khasanah, Heti Rais
BENCOOLEN JOURNAL OF PHARMACY Vol. 3 No. 1 (2023): April
Publisher : UNIB PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/bjp.v3i1.27418

Abstract

Abstrak: Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan tingkat pertama yang paling dekat dengan masyarakat. Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang diberikan di Puskesmas oleh tenaga farmasi yang berkaitan dengan penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional bertujuan untuk mencegah terjadinya medication error dalam penggunaan obat. Kepuasan pasien merupakan salah satu tolak ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan layanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat berdasarkan aspek kehandalan (reability), ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty),dan penampilan (tangible) di Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada responden. Sampel pada penelitian ini sebanyak 85 responden yang diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat berdasarkan aspek kehandalan kategori puas (74,56%), aspek ketanggapan kategori puas (80,06%), aspek empati kategori puas (80,94%), aspek bukti fisik kategori puas (75,24%), dan aspek jaminan kategori puas (73,09%). Hasil data dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan informasi obat berdasarkan lima aspek dimensi pelayanan adalah puas (76,78%). Kata Kunci: Kepuasan pasien, Pelayanan Informasi Obat, Puskesmas
IDENTIFICATION OF SIDE EFFECTS OF USE OF ANTI TUBERCULOSIS DRUGS IN PADANG SERAI AND TELAGA DEWA HEALTH CENTERS BENGKULU CITY 2024 Khasanah, Heti Rais; Pudiarifanti, Nadia; Baharyati, Delta; Meliyarta, Elda; Nurul Inayah, Azizah
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 19 No. 3 (2024): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v19i3.7452

Abstract

Background: Tuberculosis is an infectious disease caused by Mycobacterium Tuberculosis, which can attack the lungs and other organs. Despite the progress that has been achieved, the number of tuberculosis cases is one of the biggest challenges faced and requires attention from all parties. Method: This study is a prospective observational study. The population in this study was 37 patients at the Telaga Dewa and Padang Serai Health Centers, Bengkulu City. The sampling technique was total sampling with inclusion criteria for patients seeking treatment at the Telaga Dewa and Padang Serai Health Centers, Bengkulu City. Results: The side effects of anti-tuberculosis drugs that occurred at the UPTD of the Padang Serai and Telaga Dewa Community Health Centers were red urine 100%, lack of appetite and nausea, vomiting 51.35%, weakness and pain 37.83%, stomach ache 32.43% , itching 29.72%, tingling and shortness of breath 16.21%, skin and eye color 13.51%, hearing loss 8.10%, visual disturbances, seizures and unconsciousness 2.7%. Conclusion; The majority of TB sufferers are male. The most frequent side effects of anti-tuberculosis drugs are red urine, lack of appetite, nausea, vomiting, pain. Keywords : Side effects; OAT; tuberculosis,
UJI EFEKTIVITAS SALEP EKSTRAK DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) Khasanah, Heti Rais; Saraswati, Bella Ulta; Krisyanella, Krisyanella Krisyanella
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 12, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v12i1.642

Abstract

Latar Belakang: Tanaman bandotan mempunyai banyak khasiat antara lain sebagai obat luka, antivirus, antibakteri, antiinflamasi, diuretik, gangguan saluran pencernaan, demam, hemostatik, keselo dan pegal. Daun bandotan sering digunakan untuk menutup luka terbuka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Sediaan Salep Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L). Metode: Jenis penelitian ini adalah experimental laboratorium. Uji coba dilakukan dengan menggunakan tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Kelompok kontrol negatif diberi Basis Salep, kelompok kontrol positif diberikan salep Povidone iodine 10%. Kelompok perlakuan 1 diberikan salep esktrak EDB 10%, kelompok perlakuan 2 diberikan salep esktrak EDB 15% dan kelompok perlakuan 3 salep esktrak EDB 20% dioleskan sebanyak 0,07 gram selama 8 hari. Kemudian diukur diameter lukanya menggunakan jangka sorong. Setiap kelompok dianalisis dengan menggunakan uji statistik analysis of variance (ANOVA) Hasil: penelitian ini dihasilkan bahwa sediaan salep ekstrak etanol daun bandotan dengan kosentrasi 10% didapat nilai rata rata diameter sebesar 9.31 mm, 15% 7.78 mm dan 20% 4.46 mm. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian salep esktrak etanol daun bandotan dapat memberikan aktivitas penyembuhan luka sayat pada tikus.