Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

T-786c Polymorphism in nitric oxide synthase 3 gene and Nitrit Oxide Level of Diabetic Retinopathy in Javanese Population Welkriana, Putri Widelia; -, Sunarti; Hastuti, Pramudji
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 16, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (43.035 KB)

Abstract

AbstractComplication of retinopathy in type 2 DM is caused of lower level of NO. Nitric oxide level is synthesizedfrom L-arginin in reaction that catalyze Nitric oxide synthase (NOS) 3. The T-786C mutation in NOS 3 genedecreases the expression of nitric oxide synthase (NOS) 3 so decreases NO synthesis. To investigate theassociation between T-786C polymorphism in NOS 3 gene with NO level of diabetic retinopathy patients. Thisstudy was a case control study, consist of 40 patient of type 2 diabetic with DR (case group) and 40 patient oftype 2 diabetic without DR (control group) of Javanese ethnic. The genotyping of T-786C polymorphism wasperformed by PCR-RLFP. Level of NO was measured by spectrophotometry. Chi square test and odd ratiowere used to analyze the association of the T-786C polymorphism in NOS 3 gene with DR. Differences ofNO level between TT and TC genotypes were analyzed using independent t test. The distribution of T-786Cpolymorphism in NOS 3 gene of DR subjects showed that frequency of TT genotype was 22.5% and TC genotypewas 77.5%. Non DR subjects showed the frequency of TT genotype was 50% and TC genotype was 50%, (p=0.011). Frequency of T allele in DR group was 61.25% and C allele was 38.75%, and frequency of T allele in nonDR group was 75% and C allele was 25%, (p= 0.62). Odd ratio of TC genotype was 3.444(CI; 95% : 0.964-3.735)and C allele was 1.898 (CI; 95% : 1.310-9.058). The NO level of TC genotype was 1.43+0.126 and TT genotypewas 11.27+5.87 (p=0.000). Level of NO between RD and non RD showed not different significantly (p=0.160)for retinopathy. The T-786C polymorphism of NOS 3 gene is risk factor for retinopathy in type 2 DiabetesMellitus. Individual with TC genotype of NOS 3 gene has lower level of NO than TT genotype.Keywords : Diabetic Retinopathy, Polymorphism, Nitric Oxide, Nitric Oxide Synthase.
HITUNG ANGKA KUMAN DARAH PADA BANK DARAH DI RUMAH SAKIT Dr. M YUNUS BENGKULU Welkriana, Putri Widelia
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 14, No 01 (2019): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v14i01.234

Abstract

Latar belakang : Kontaminasi bakteri dalam darah banyak terjadi pada kasus transfuse darah yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai jenis penyakit bagi penerima donor. Darah yang diberikan pada calon penerima donor darah harus memenuhi persyaratan khusus yang sudah ditentukan, yaitudarah yang diberikan harus aman dari bibit penyakit sehingga tidak tertular kepada pasien. Bakteri dalam darah merupakan agen penyebab infeksi pada transfuse darah yang banyak dilakukan. Infeksi agen dapat dikurangi dengan pemilihan yang tepat sesuai standar SOP yang berlaku.Tujuan :untuk mengetahui angka kuman darah pada bank darah di RumahSakit Dr. M Yunus Bengkulu. Data di uji dengan menggunakan uji analisa data univariat digunakan untuk mengetahui angka lempeng total dan steril penyimanan darah yang disimpan di bank darah Rumah Sakit Dr. M Yunus Bengkulu.Metode penelitian : metode ini menggunakan rancang survei deskritpif laboratorium dengan metode angka lempeng total (ALT). Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu poltekkes Kemenkes Bengkulu.Hasil : Berdasarkan hasil penelitian Angka Lempeng Total (ALT) darah  yang disimpan di Bank Darah Rumah Sakit Dr. M Yunus Bengkulu didapatkan hasil sebesar 3, 0 x 105 (8, 0 X 101).Kesimpulan : Angka Lempeng Total (ALT) darah  yang disimpan di Bank Darah dengan jumlah 5 sampel keseluruhan memenuhi syarat. Kata kunci :Angka Lempeng Total (ALT), Transfusi Darah, Jumlah Koloni Bakteri
GAMBARAN JUMLAH MONOSIT PADA PETANI TERPAPAR PESTISIDA DI DESA KEBAN AGUNG KABUPATEN KEPAHIANG Welkriana, Putri Widelia; Khasanah, Heti Rais
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.729

Abstract

Latar Belakang :Monosit adalah sel darah putih yang mampu berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk kejaringan tubuh.Sel ini melawan infeksi dengan memfagosit kuman. Pestisida adalah suatu zat yang bersifat racun yang berfungsi untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Salah satu dampak dari paparan pestisida terhadap kesehatan yaitu gangguan pada profil darah.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada petani terpapar pestisida di Desa Keban Agung Kabupaten Kepahiang.Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilakukan di desa keban agung populasi penelitian berjumlah 27 responden.Hasil :Hasil pada penelitian ini dapat diketahui bahwa 20 responden (74%) yang memiliki jumlah monosit normal dan 7 responden (26%) tergolong abnormal.Kesimpulan : Disimpulkan bahwa sebagian besar subyek memiliki jumlah monositdengan nilai yang normal.Kata Kunci: Monosit, Petani, PestisidaLatar Belakang :Monosit adalah sel darah putih yang mampu berubah menjadi makrofag dalam memerangi benda-benda asing yang menyerang tubuh dengan keluar dari aliran darah dan masuk kejaringan tubuh.Sel ini melawan infeksi dengan memfagosit kuman. Pestisida adalah suatu zat yang bersifat racun yang berfungsi untuk memberantas organisme pengganggu tanaman. Salah satu dampak dari paparan pestisida terhadap kesehatan yaitu gangguan pada profil darah.Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah monosit pada petani terpapar pestisida di Desa Keban Agung Kabupaten Kepahiang.Metode :Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Cross Sectional yang dilakukan di desa keban agung populasi penelitian berjumlah 27 responden.Hasil :Hasil pada penelitian ini dapat diketahui bahwa 20 responden (74%) yang memiliki jumlah monosit normal dan 7 responden (26%) tergolong abnormal.Kesimpulan : Disimpulkan bahwa sebagian besar subyek memiliki jumlah monositdengan nilai yang normal.
PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA WANITA SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI BEKAM Sinaga, Diana Fransiska; Welkriana, Putri Widelia; Farizal, Jon
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 12 No 2 Desember 2019
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v12i2.430

Abstract

Background: Wet cupping therapy can excavate the hydrophilic and hydrophobic material one example is lipoprotein. Triglycerides are used as blood biochemical parameters to determine the interference of fat metabolism. Hypertriglyceridemia is a condition that occurs because of increased triglyceride levels that trigger the accumulation of lipids in the walls of the arteries that can cause atherosclerosis. Objective: This research is to know the difference of triglyceride level of women before and after cupping therapy at Cottage Alternative Medicine Miftahussyifa Bengkulu City. Methods: The research conducted is Analytical. The research design used was researched design pre-experimental with one group pre-post test. The sample in this study were 32 respondents by using purposive sampling method. Samples were measured by method clinical analyzer using a clinical analyzer instrument (Architect Plus C4000®) and using triglyceride reagent (proliferation Abbot Architect Plus C4000®). Results: This study showed that of 32 female respondents who had first followed bruise therapy then examined triglyceride levels before and after cupping therapy with the first venous blood taking done before the cordoning, the second venous blood taking was done immediately after the curing of the same sample. The result showed that the mean of triglyceride level before and after cupping therapy decreased with the mean value of triglyceride level before cupping therapy 208,28 mg / dL and mean value of triglyceride level after cupping therapy 200,59 mg / dL. The result of T-test analysis is dependent with value p =0,002 (p <0,05). Conclusion: There are significant differences in triglyceride levels before and after cupping therapy at Cottage Alternative Medicine Miftahussyifa Bengkulu City.
JANGKA WAKTU PENGGUNAAN OBAT NYAMUK BAKAR TERHADAP KADAR ENZIM CHOLINESTERASE PADA USIA SUBUR  DI DESA SIDOSARI SUKARAJA KABUPATEN SELUMA khasanah, heti rais; WELKRIANA, PUTRI WIDELIA; Hariadi, Yopi
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.097 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.546

Abstract

Latar Belakang : Pestisida banyak digunakan dalam bidang pertanian, namun pestisida juga masuk kedalam rumah tangga untuk membasmi hewan pengganggu dan penyebab penyakit, yaitu berupa insektisida yang terdapat dalam obat anti nyamuk bakar, hal ini dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan manusia. Tujuan : mengetahui apakah ada hubungan antara jangka waktu penggunaan obat nyamuk bakar terhadap kadar enzim Cholinesterase usia subur di desa sidosari sukaraja kabupaten seluma tahun 2016. Metode :Observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek dalam penelitian berjumlah 36 responden yang memiliki jangka waktu penggunaan obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun dan ≤ 5 tahun. Instrumen yang digunakan adalah spektrofotometer. Untuk pengujian hipotesis digunakan uji Chi-Square didapatkan nilai P = 0.0001, nilai segnifikan p < 0.05. Hasil :Pengguna obat nyamuk bakar yang memiliki jangka waktu penggunaan ≥ 5 tahun sebanyak 58% dan yang memiliki jangka waktu penggunaan ≤ 5 tahun sebanyak 42%. Pengguna yang memiliki kadar enzim Cholinesterase normal sebanyak 36% dan 64% memiliki kadar enzim cholinesterase tidak normal. Pengguna obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun lebih berisiko memiliki penurunan kadar enzim cholinesterase. Jangka waktu penggunaan obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun berpengaruh terhadap kadar enzim Cholinesterase. Kesimpulan dan saran: Terdapat hubungan signifikan kadar enzim Cholinesterase pada pengguna obat nyamuk bakar ≥ 5 tahun di desa sidosari dusun cideng kecamatan sukaraja kabupaten seluma.
IDENTIFIKASI BORAKS PADA ROTI DI KOTA BENGKULU TAHUN 2017 farizal, jon; welkriana, putri widelia
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.649 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.600

Abstract

Latar Belakang Mulai banyak orang mempunyai usaha membuat roti dan membuka toko roti di Kota Bengkulu. Saat ini, masih banyak ditemukan pemakaian bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan dalam pangan dan berbahaya bagi kesehatan, seperti boraks. Boraks di dalam makanan mempunyai sifat bisa mengembangkan, membunuh mikroba, serta memberi efek kenyal. Meski begitu, boraks tidak dibolehkan untuk dikonsumsi karena bisa beracun bagi tubuh. Sementara itu, orang yang mengonsumsi boraks dalam jangka waktu yang lama dapat memicu timbulnya kanker, terlebih kanker pada otak, hati, dan gangguan fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi frekuensi ada atau tidaknya boraks pada roti di Kota Bengkulu Tahun 2017. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian survei deskriptif dengan pendekatan laboratorium. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 20 sampel roti. Pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode tes kit. Hasil diketahui seluruh sampel (100 %) identifikasi boraks pada roti di Kota Bengkulu negatif karena produsen roti menggunakan bahan pengawet yang dilarang selain boraks. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari seluruh sampel roti negatif mengandung boraks dan tidak satupun sampel roti positif mengandung boraks. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan bahan kimia berbahaya yang lain di dalam roti selain boraks.
HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANJUT USIA (BPPLU) PAGARDEWA KOTA BENGKULU Farizal, Jon; WELKRIANA, PUTRI WIDELIA; PATRONI, RINI
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.262 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i2.892

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Faktor resiko terjadinya tekanan darah tinggi (hipertensi) salah satunya yaitu asam urat. Salah satu faktor resiko peningkatan kadar asam urat yang tidak bisa diubah adalah usia. Semakin bertambahnya usia, fungsi tubuh juga mengalami kemunduran. Lebih dari 50% dari jumlah lansia yang berada di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Pagar Dewa Kota Bengkulu menderita hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar asam urat dengan tekanan darah pada lanjut usia (lansia) di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Pagar Dewa Kota Bengkulu. Metode: Menggunakan desain cross sectional dengan sampel 34 responden. Data diperoleh melalui pemeriksaan tekanan darah dan kadar asam urat. Data dianalisis dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) dan uji Chi Square. Hasil: Hasil analisis univariat didapatkan sebagian besar responden yang memiliki tekanan darah tinggi (52,9%), sedangkan hampir sebagian responden yang memiliki tekanan darah normal (47,1%), sebagian besar responden yang memiliki kadar asam urat tinggi (61,8%), sedangkan hampir sebagian responden yang memiliki kadar asam urat normal (38,2%). Hasil analisis uji Chi Square menunjukkan secara statistik ada hubungan yang bermakna antara kadar asam urat dengan tekanan darah pada lansia Ρ=0,0001 (P<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara asam urat dengan tekanan darah pada lansia.
IDENTIFICATION OF DERMATOPHITE FUNGI ( TINEA UNGUIUM ) ON NAIL SCREENING OF CHICKEN TRADERS IN PANORAMA MARKET, BENGKULU CITY IN 2021 Welkriana, Putri Widelia; Saputra, Apriansyah; Susiwati, Susiwati
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 3 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i3.2019

Abstract

Background : Chicken traders work using both hands to clean and cut chickens. With conditions due to their lifestyle which always struggles with damp and wet triggers the emergence of skin diseases, one of which is Tinea Unguium which is caused by fungi, especially Trichophytonrubrum. Objective: The purpose of this study was to determine the presence or absence of Tinea Unguium fungus in Nail Scrapings of Chicken Traders and to determine macroscopically the condition of Chicken Traders' nails at Panorama Market, Bengkulu City. Methods: This research is descriptive observational research by testing the sample. A total of 23 samples were taken directly by scraping the nails of chicken traders. Results: Based on the results of the research, the sample of nail scrapings from chicken traders was that most of the respondents were not infected with Tinea Unguium fungus, as many as 14 respondents, 60.9%, and almost half were infected with Tinea Unguium fungus, as many as 9 respondents, 39.1%.Macroscopically from 9 traders who were infected with Tinea Unguium fungus, there were 6 traders who had clinical symptoms and 3 other traders had normal nail conditions or did not have clinical symptoms. Conclusion: concluded that The results of this studyhalf of the respondents were not infected with the fungus Tinea Purple and a small proportion of respondents were infected with the fungus Tinea Purple.Suggestion: As knowledge for the community and academics so that it becomes a reference for further research that is more varied.
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWA DENGAN KEBIASAAN MENGKONSUMSI MI INSTAN DI POLTEKKES KEMENKES BENGKULU TAHUN 2020 Welkriana, Putri Widelia; Laksono, Heru; Pratama, Afisran Suhadi
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v16i1.1508

Abstract

Latar Belakang : Perubahan gaya hidup masyarakat masa kini turut mempengaruhi pola konsumsi dengan maraknya makanan instan karena mi dapat diproses dengan mudah, disajikan dengan praktis. Mi instan adalah makanan favorit dari semua kalangan masyarakat terutama bagi orang yang memiliki kesibukan yang sangat banyak dan bertumpuk-tumpuk seperti mahasiswa sehingga mereka tidak sempat untuk membuat ataupun membeli makanan yang sehat. Tujuan penelitian ini adalah Untuk diketahuinya gambaran kadar hemoglobin pada mahasiswa dengan kebiasaan mengkonsumsi mi instan berdasarkan karakteristik responden (Jenis Kelamin, Minum Teh, Merokok, dan Tidur Malam) di Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2020.Metode : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan analisis data univariat. Sampel pada penelitian ini sebanyak 33 orang dengan menggunakan metode total populasi. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometer.Hasil : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Kadar hemoglobin pada mahasiswa dengan kebiasaan mengkonsumsi mi instan berdasarkan karakteristik responden (jenis kelamin, minum teh, kebiasaan merokok, kebiasaan tidur malam),didapatkan Kadar Hemoglobin berdasarkan jenis kelamin hampir sebagian responden perempuan memiliki  kadar hemoglobin tidak normal 30,3%, sedangkan sebagian kecil  kadar hemoglobin responden laki-laki dalam kategori normal (12,1%), berdasarkan kebiasaan minum teh hampir sebagian memiliki kadar hemoglobin tidak normal yaitu  (15,1%). Sedangkan responden yang minum teh kadang-kadang sebagian kecil memiliki kadar hemoglobin tidak normal (15,1%), berdasarkan kebiasaan merokok didapatkan sebagian kecil responden yang merokok memiliki kadar hemoglobin normal  (9,1%) dan hampir sebagian responden yang tidak merokok memiliki kadar hemoglobin tdiak normal normal (30,3%), berdasarkan kebiasaan tidur malam sebagian kecil responden laki-laki yang sering tidur malam memiliki kadar hemoglobin normal (25%). dan sebagian kecil responden perempuan memiliki kadar hemoglobin tidak normal (25%).Kesimpulan :  sebagian besar responden memiliki kadar hemoglobin  normal.
PENGARUH FREKUENSI MINUM KOPI TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH Putri Widelia Welkriana; Halimah Halimah; Ahmat Redyansya Putra
Bioedukasi Jurnal Pendidikan Biologi Vol 8, No 1 (2017): BIOEDUKASI, MEI 2017
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/bioedukasi.v8i1.839

Abstract