Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Evaluasi Sistem Bantuan Stimulan Pembiayaan Perumahan Swadaya di Kabupaten Malang Juniarko, Oky; Surjono, Surjono; Anwar, M. Ruslin
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

House is one of the basic human need for survival. However, not all individuals have the same ability to comply housing needs. The aim of this study was to evaluate the mechanism of BSP2S system in Malang. The research method used are descriptive analysis method to describe the mechanism of the housing stimulant grants and Important Performance Analysis (IPA) to evaluate the performance of the housing stimulant finance program . The housing finance programs with a pure grant mechanism is an effort in complying the housing backlog besides mortgages mechanisms. Utilization of the housing stimulant grants through the home construction was able to reduce approximately 0.23% backlog (43 930 units) of housing need in 2011. Some things that need to be improved in housing finance programs are coordination aspect, the grants amount, improving the quality of human resources and the quality of infrastructure.Keywords: self-built housing, housing finance, backlog.
Pengaruh Infrastruktur Dan Kondisi Sosial Ekonomi Terhadap Ketahanan Pangan Adnan, Suraya; Surjono, Surjono; Sutikno, Fauzul Rizal
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Food security can be affected by infrastructure and social economic condition. The purpose of this research is to analyze the effect of infrastructure and social-economic condition on rice price with path analysis. The second purpose of this research is to analyze the food purchasing power of people in Malang Regency as the indicator of food security. And then the third purpose is to analyze the effect of infrastructure and social-economic condition on food security based on exploratory data analysis (EDA). This research provides coefficient of the effect of infrastructure and social-economic condition on rice price, Y 1 = 2.917,99 + 0,54 X – 2,06 X 4 + 1,72 X , it means that rice price has a positive correlation with the price of substitutes goods, and road conditions. Rice price also has a negative correlation with the number of poor family, rice productivity, and width of road. The higher the price of some goods, the higher people’s expenditures, and finally people’s purchasing power become weaker. Generally, there is a correlation between infrastructure and social economic condition. This finding should encourage government to pay more attention to infrastructure and social sector in order to reach food security.Keywords: Infrastructure, Social-economic Condition, Food Security
Pengembangan Desa Kidal sebagai Desa Pariwisata melalui Desain Ulang Kawasan Candi Kidal dan Pengenalan Teknologi Pengomposan Sri Suhartini; Surjono Surjono; Ni W S Wardhani; Syariful Mutaqqin
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Kidal, yang berlokasi di Kabupaten Malang, terkenal akan Candi Kidal dan produk telur ayam. Candi Kidal terkenal sebagai salah satu tempat bersejarah di Malang. Hal tersebut menunjukkan potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut sebagai destinasi wisata lokal. Akan tetapi, pemasalahan bau tidak sedap yang berasal dari peternakan ayam di daerah sekitar Candi Kidal menjadi suatu hal yang harus segera ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mendampingi masyarakat Desa Kidal untuk mengatasi permasalahan bau kotoran ayam dan untuk mengembangkan Desa Kidal sebagai desa wisata. Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) digunakan untuk mengembangkan dan mendesain ulang wilayah sekitar Candi Kidal. Focus Group Discussion (FGD) dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan dilakukan untuk membantu masyarakat dalam menghilangkan masalah bau kotoran ayam. 
Bentuk Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Desa Kololio Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah Ariani Ariani; Surjono Surjono; Ismu Rini Dwi Ari
The Indonesian Green Technology Journal Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (821.771 KB)

Abstract

Hutan merupakan salah satu kawasan yang menyediakan sumberdaya alam dalam jumlah yang melimpah berfungsi sebagai penyangga ekosistem tempat tumbuh berbagai macam flora dan fauna serta menyediakan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan sandang, pangan dan papan sehingga untuk melindungi dan kontrol terhadap sumberdaya hutan ditetapkan dalam fungsi kawasan yang diatur dalam undang-undang akan tetapi pengaturan tersebut belum terbentuk dengan baik belum jelasnya pengelolaan berdasarkan fungsi yang ditetapkan ketidak sepakatan tentang siapa yang seharusnya mengontrol dan mengelola hutan dan tersingkirnya masyarakat adat atapun lokal atas kawasan hutan yang menjadi sumber penghidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pengelolaan sumberdaya alam hutan oleh masyarakat Desa Kololio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif mencakup analisis karakteristik sumberdaya hutan, karakteristik komunitas, dinamika aturan pengelolaan. Hasil analisis bahwa pengelolaan sumberdaya hutan di wilayah penelitian terdapat 3 bentuk yaitu pengelolaan oleh pemerintah (state property) dan didalamnya masing-masing terdapat pengelolaan secara bersama oleh masyarakat Desa Kololio disebut (common pool resources CPRs) dan terbuka untuk masyarakat yang berasal dari desa lain (open access). Kata kunci: Bentuk pengelolaan, Fungsi kawasan, Masyarakat lokal, Sumberdaya hutan
Pola Pengelompokkan Masyarakat Miskin Berdasarkan Kemiripan Karakteristik Akses Spasial di Kelurahan Sukoharjo Kota Malang Mega Ulimaz; Ismu Rini Dwi Ari; Surjono Surjono
Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Graduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.573 KB)

Abstract

Permasalahan kemiskinan di Kota Malang ditandai dengan tingkat kemiskinan mencapai 30% dan didominasi oleh keberadaan kaum migran. Isu kemiskinan tersebut tidak terlepas oleh ketimpangan distribusi pembangunan perkotaan yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat miskin. Pola spasial memiliki peran kunci dalam menentukan pilihan tindakan yang diambil oleh masyarakat miskin. Penelitian ini bertujuaan untuk merumuskan karakteristik  spasial dalam pengelompokkan masyarakat miskin di Kelurahan Sukoharjo Kota Malang. Penelitian merupakan kajian kuantitatif dengan pendekatan analisis statistik Multidimensional Scalling (MDS). Jenis MDS adalah metrik dengan penggunakan data rasio jarak terhadap pelayanan infrastruktur pendidikan, kesehatan, perdagangan, transportasi, dan air bersih. Pendekatan MDS dalam pengelompokkan masyarakat miskin menunjukkan kesesuaian dan kecocokan dalam pembuatan penskalaan 2 dimensi.  Hasil analisis menunjukkan pembentukan  2 kelompok besar yang memusat dengan membentuk karakteristik mendekati atribut jarak dan menjauhi atribut. Kelompok masyarakat miskin yang cenderung memiliki karakter jarak dekat dengan sarana tertentu dapat diberikan pendekatan program melalui wadah terdekat yang diakses, antara lain sarana pendidikan dan balai kesehatan. Aspek spasial kemiskinan dapat menggambarkan kondisi penghidupan masyarakat miskin Kelurahan Sukoharjo terkait penataan permukiman di daerah tengah kota dan berpotensi untuk tidak melepaskan diri bersama sesama kelompok terdekat yang sama. Dengan demikan, diperlukan pengintegrasian ekonomi yang tepat pada kelompok yang telah terbentuk dimana kelompok yang telah unggul pada jangkauan pelayanan dapat didekati lebih mudah dibandingkan sebaliknya. Kata kunci: pengelompokkan, akses spasial, MDS
Tinjauan Interdisipliner dalam Mengkaji Aspek Kosmologi dalam Arsitektur Ema Yunita Titisari; Antariksa Antariksa; Lisa Dwi Wulandari; Surjono Surjono
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 15, No 1 (2017)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.612 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2017.015.01.6

Abstract

This paper is a review of the importance of interdisciplinary reviews in assessing the cosmological aspects of architecture. Architecture is a discipline that focuses on the study of the human environment. Environment and humans are very complex objects. Studies of people and architecture need to involve other disciplines. Involving other disciplines will help the understanding of people and architecture as a cultural product. Cosmology is the key to understanding architecture, especially the architecture of pre-modern society. By analysing the substance of some theories and architectural research on cosmology obtained the conclusion that in reviewing cosmological aspects in architecture is required interdisciplinary studies because architecture is an object that needs to be viewed from many perspectives. This is due to the complexity of human beings who create and create architecture as a place of residence.Keywords: interdisciplinary, architecture, cosmology
THE ROLES OF INSTITUTIONS IN FIGHTING AGAINST POVERTY Surjono Surjono
TATALOKA Vol 17, No 3 (2015): Volume 17 Number 3, August 2015
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.96 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.17.3.124-129

Abstract

Decentralization and reformation in Indonesia have entered an uncertainty stage of people’s welfare in the near future. Uncertainty of political stability and fluctuative oil prices also led to uncertainty of other dimensions of development. This paper aims to elaborate the roles of institution in reducing poverty and identify indicators to evaluate the performance of pro-poor development, particularly in Indonesian context. The method was literature reviews and specific case study. Sustainable development indicators were employed to evaluate an appropriate strategies by comparing with best practices in several local governments in Indonesia. This paper promotes steps in reducing poverty and provides indicators of pro-poor governance. The result of analysis shows that development planning at local government should have balanced strategies with focus on indicators to accelerate poverty reduction in the regions.
ZONASI PEMANFAATAN LAHAN KECAMATAN PACIRAN TERKAIT RENCANA KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) INDUSTRI MARITIM S Surjono; Saura Olivia Effendy; Eddi Basuki Kurniawan
TATALOKA Vol 13, No 4 (2011): Volume 13 Number 4, November 2011
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1413.89 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.13.4.248-259

Abstract

The Special Economic Zones for Maritime Industries in Paciran District would create a new activity center in North Lamongan. Indications of rapid development in the northern of Lamongan Region made this district strategic in spatial and economic context, however there was no policy of Lamongan Local Government to regulate land use and control land use development in the Paciran District related to the Economic Zone. The purpose of this study were to identify the characteristics and development of land use in Paciran District Year 1999-2010, to analyze the physical potency and constraints of land and provide land-use zoning recommendations in Paciran district related to the planning of Maritime IndustriesSpecial Economic Zones. Descriptive analysis aimed to identify the characteristics and development of land use, evaluative descriptive analysis was used to evaluate the land policy, the the physical potency and constraints of land and land suitability. Evaluative analysis was used to determine the need for housing land and facilities. Prescriptive analysis was used to determine land use zoning. The results of this study showed that the development of land use in Paciran District was still dominated by unbuilt area, so it has great potentialstodevelopindustrial estates. Based on the analysis, Paciran District should be divided into 13 blocks. For zoningrecommendations, Paciran District was divided into seven main zones, they were: the zone of protected areas, agriculture zone, residential zone, industrial zone, mining zone, forest zone and tourism zone. Zoning of industrial land in Paciran District related to the planning of KEK will be directed to the development of shipyard maritime industries in the village of Kemantren (Block 10) and Sidokelar (Block 11), which covers an area of 540.57 hectares.
Sumber Air dalam Ruang Budaya Masyarakat Desa Toyomerto Singosari, Malang Ema Yunita Titisari; - Antariksa; Lisa Dwi Wulandari; - Surjono
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 5 No 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.998 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2018.v05.i01.p08

Abstract

Pada akhir era Majapahit, umat Budha mendirikan bangunan suci di dekat sumber air Sumberawan Desa Toyomerto dengan tujuan untuk memperkuat khasiat air dan mengubahnya menjadi tirta amerta. Selain bermakna suci dan digunakan untuk upacara ritual, air Sumberawan juga digunakan untuk mengairi sawah dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat desa. Setiap tahun, mereka mengadakan Slametan Banyu. Kajian ini menyoroti sumber air dalam ruang budaya masyarakat Desa Toyomerto, khususnya dikaitkan dengan upaya menjaga kelestarian sumber air. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan antropologi-historis dan antropologi-ekologi. Data-data dianalisis dengan teknik analisis wacana. Wacana yang dianalisis adalah sumber air dari perspektif budaya. Hasil kajian menunjukkan upaya masyarakat Desa Toyomerto dalam menjaga kelestarian sumber air tak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga secara transendental. Pendirian candi di sumber air, mitos, dan cerita-cerita rakyat yang dipercaya kebenarannnya oleh masyarakat mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan sumber air. Kelestarian sumber air dijaga dengan jalan menjaga keseimbangan hubungan vertikal-transendental dan horisontal-sosial. Kata kunci: sumber air, ritual, ruang budaya
Pengaruh Perubahan Guna Lahan Terhadap Penyediaan Jaringan Jalan Di Kota Kepanjen Eddu Pandika; Ludfi Djakfar; Surjono Surjono
Rekayasa Sipil Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.158 KB)

Abstract

Interaksi guna lahan dan transportasi perlu diketahui untuk memahami bagaimana sistem kegiatan (land use) mempengaruhi perubahan arus lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Malang menuju Kecamatan Kepanjen terhadap rencana penyediaan jaringan jalan. Prediksi kondisi yang akan datang dilakukan dengan metode pemodelan empat tahap (Four Step Modelling) menggunakan alat bantu software Contram 5,09 untuk proses pembebanan jaringan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelayanan jaringan jalan utama di Kota Kepanjen pada tahun 2019 menurun menjadi E, terdapat tambahan pergerakan menuju lokasi pusat perkantoran Jl. Trunojoyo dan Jl. Panji sebanyak 363 kendaraan/jam pada periode puncak. Ke depan, perlu dilakukan kajian pembangunan jalan lingkar untuk mendistribusikan beban lalu lintas yang ada dan mengalihkan lintas angkutan barang sekaligus mengurangi mix traffic di kawasan perkotaan sehingga dapat meningkatkan kinerja jalan dan factor keselamatan berkendara.