Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Penerapan Early Warning Score di Ruang Rawat Inap Dewasa Megawati, Sri Wulan; Jundiah, Raden Siti; Khotimah, Nur Intan Hayati Husnul; Muliani, Rizki
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 1 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i1.6488

Abstract

Early Warning Score (EWS) is one of the instruments used to assess the patient's physiological deterioration and is one of the assessments in hospital accreditation. The application of the EWS can predict patient outcomes in the form of mortality, length of stay, and re-hospitalization. The purpose of this study was to evaluate the application of EWS in the inpatient room. This study was a prospective observational cohort study of patients in adult wards (≥16 years) over a while (1 month). The number of samples was 256 patients. The instruments used in this study were a demographic data questionnaire and an EWS observation sheet. Descriptive statistics were used for patient characteristics, and EWS monitoring documents. The results showed that 100% of the EWS sheet documentation was incomplete, if this examination sheet was not carried out correctly it would affect the subsequent patient handling and patient outcomes both related to illness and death. Monitoring and evaluation related to the implementation of the EWS are very much needed in the future for the improvement of hospital services as a whole. Keywords: Early Warning Score, Evaluation
Pendidikan Kesehatan dalam Upaya untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Mengurangi Kecemasan Ibu terhadap Kejadian Gagal Ginjal Akut pada Anak Jundiah, Raden Siti; Zein, Fauzan; Suryanah, Agustina; Ainurrahmah, Yusni; Setyaningsih, Pujiati; Abidin, Imam
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2594

Abstract

Penyakit Ginjal Akut dengan gejala yang ditemukan pada anak-anak yaitu demam, diare, muntah, batuk pilek dan jumlah urin yang berkurang bahkan tidak bisa mengeluarkan urin terjadi pada balita. Ibu balita memperoleh informasi bahwa penyebab kasus ini adalah pelarut sirop parasetamol yang mengandung etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG). Informasi ini menjadi stimulus munculnya kecemasan pada ibu-ibu yang mempunyai balita. Kecemasan yang terjadi dapat menyebabkan ibu tidak fokus dalam mengambil keputusan terutama dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak yang mengalami demam. Informasi yang tepat perlu disampaikan pada kelompok ibu balita dengan memberikan Pendidikan Kesehatan tentang penyakit ginjal akut pada anak dan penggunaan obat parasetamol. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gagal ginjal akut dan sirup paracetamol serta memberikan latihan EFT untuk mengurangi kecemasan secara mandiri. Pendidikan kesehatan disampaikan selama 30 menit dan 45 menit tanya jawab dengan media power point, infocus dan leaflet kepada 39 ibu balita. Pengetahuan ibu balita diukur sebelum dan sesudah penkes dengan menggunakan instrumen. Hasilnya terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan terdapat pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu balita. Pengetahuan yang didapatkan ibu balita diharapkan mampu menurunkan tingkat kecemasan pada ibu balita. Pengetahuan yang tinggi mengakibatkan seseorang mampu untuk mengolah informasi yang diterima dengan membandingkan informasi yang tersimpan dalam memorinya sehingga tidak mudah mengalami kecemasan.
Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan melalui Pelatihan Kegawatdaruratan Kesehatan Jiwa Rokayah, Cucu; Jundiah, Raden Siti; Pratidina, Eki; Irawan, Susan; Imam, Haerul
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2685

Abstract

Orang dengan gangguan jiwa berat yang terdata di Puskesmas Ciwaruga berjumlah 40 penderita terbagi di desa 23 orang di Desa Ciwaruga, 11 di Desa Sariwangi dan 6 orang di Desa cigugur Girang. Kemungkinan masalah yang terjadi dengan banyaknya masyarakat yang mengalami masalah gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Ciwaruga merupakan suatu kondisi yang harus ditangani Bersama baik dari Puskesmas bersama masyarakat, beserta kader yang merupakan perpanjangan tangan pihak Puskesmas yang lebih dekat dengan masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Puskesmas belum pernah ada penyuluhan ataupun pelatihan pada kader tentang kegawatdarutan Kesehatan jiwa. Tujuan Kegiatan pengabdian pada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang kegawatdauratan Kesehatan jiwa. Kegiatan dilakukan di Puskesmas Ciwaruga yang mencakup 3 desa yaitu Desa Sariwangi, Desa Ciwaruga dan Desa Cigugur Girang melalui 3 tahapan yaitu sosialisasi, edukasi dan simulasi. Materi edukasi meliputi tentang gangguan jiwa, kegawatdaruratan jiwa dan penangan yang dapat dilakukan kader. Pre test dan post test menggunakan kuesioner sebagai bentuk evaluasi kegiatan. Hasil pre test dimana hasil tertinggi 75 % kader belum memahami tentang tanda dan gejala gangguan jiwa serta penanganannya, sedangkan hasil post test kader terdapat peningkatan menjadi 85 % pada pengetahuan tentang gangguan jiwa dan kegawatdaruratan Kesehatan jiwa, tetapi untuk penanganan kader masih memerlukan tenaga Kesehatan dan kader hanya ke arah pelaporan ke pihak Puskesmas saja. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulan bahwa kegiatan ini efektif untuk meningkatkan pengetahuan para kader Kesehatan tentang kegawatdaruratan kesehatan jiwa.
Kearifan lokal satu desa tiga aksi: cegah hipertensi, pola hidup sehat, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga Suprapti, Tuti; Mutiudi, Ade Iwan; Tambunan, Irisanna; Jundiah, Raden Siti; Mukaromah, Raihany Sholihatul
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 8 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v5i8.1521

Abstract

Background: Public health in Indonesia faces complex challenges, including a high prevalence of hypertension, suboptimal waste management, and low utilization of Family Medicinal Plants (FMP). Hypertension, as a non-communicable disease, requires education on healthy lifestyles, while wise waste management is crucial for preventing environmentally-related diseases. FMP offers promotive and preventive solutions based on local wisdom, but has not been optimally utilized in rural areas. In Cibeet Village, Bandung Regency, these three issues are interconnected and demonstrate the need for integrated, community-based interventions. The "One Village, Three Actions" model is proposed as a holistic approach to improving health through hypertension education, waste management, and the synergistic utilization of FMP. Purpose: To increase public awareness of maintaining health through the adoption of a healthy lifestyle and the use of family medicinal plants for hypertension control. Method: The activity was conducted on August 20, 2025, at the madrasah RW 07 in Cibeet Village, Ibun District, Bandung Regency, involving 39 participants using a total sampling technique. The material is delivered through lectures and demonstrations, including counseling, pre-tests, education about hypertension, clean and healthy living behavior, and the use of family medicinal plants, as well as post-tests and health checks (anthropometry, blood pressure, random blood sugar). Results: The level of knowledge of participants regarding hypertension and Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) before education was mostly in the sufficient category (25 participants) (64.1%). After education, the majority of participants experienced an increase in knowledge, reaching the good category (35 participants) (89.8%). Conclusion: The community service activity, which integrated the delivery of three educational themes, successfully increased participants' knowledge and awareness regarding hypertension and Clean and Healthy Living Behavior (CHLB). Education through lectures, demonstrations, and interactive practice proved effective in changing participants' behavior toward a healthy lifestyle, including the use of family medicinal plants (FMP) and the innovative RAMEKUH herbal drink as an alternative for hypertension control. Suggestion: Ongoing mentoring by health cadres is needed to maintain consistent healthy community behaviors, as well as further development of local herbal products to enhance their economic value and broader health benefits. Cross-sector collaboration, including in education and health, needs to be strengthened to support the sustainability of education and community empowerment programs based on local potential. Keywords: Hypertension; Local wisdom; Waste management Pendahuluan: Kesehatan masyarakat di Indonesia menghadapi tantangan kompleks, termasuk tingginya prevalensi hipertensi, pengelolaan sampah yang belum optimal, dan rendahnya pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Hipertensi sebagai penyakit tidak menular memerlukan edukasi gaya hidup sehat, sementara pengelolaan sampah yang bijak penting untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan. TOGA menawarkan solusi promotif dan preventif berbasis kearifan lokal, namun belum dimanfaatkan secara maksimal di pedesaan. Di Desa Cibeet, Kabupaten Bandung, ketiga isu tersebut saling terkait dan menunjukkan perlunya intervensi terpadu berbasis masyarakat. Model “Satu Desa, Tiga Aksi” diusulkan sebagai pendekatan holistik untuk meningkatkan derajat kesehatan melalui edukasi hipertensi, pengelolaan sampah, dan pemanfaatan TOGA secara sinergis. Tujuan: Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui penerapan gaya hidup sehat dan pemanfaatan tanaman obat keluarga untuk pengendalian hipertensi. Metode: Kegiatan dilaksanakan pada 20 Agustus 2025 di madrasah RW 07 Desa Cibeet, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, melibatkan 39 peserta dengan teknik total sampling. Materi disampaikan melalui ceramah dan demonstrasi, mencakup penyuluhan, pre-test, edukasi tentang hipertensi, perilaku hidup bersih dan sehat, dan pemanfaatan tanaman obat keluarga, serta post-test dan pemeriksaan kesehatan (antropometri, tekanan darah, gula darah sewaktu). Hasil: Menunjukkan tingkat pengetahuan peserta mengenai hipertensi dan PHBS sebelum edukasi sebagian besar peserta dalam kategori cukup yaitu sebanyak 25 orang (64.1%). Setelah edukasi mayoritas peserta mengalami peningkatan pengetahuan menjadi dalam kategori baik yaitu sebanyak 35 orang (89.8%). Simpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat dengan penyampaian tiga tema edukasi secara terpadu berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta mengenai hipertensi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Edukasi dengan ceramah, demonstrasi, dan praktik interaktif terbukti efektif dalam mengubah perilaku peserta menuju gaya hidup sehat, termasuk pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dan inovasi minuman herbal RAMEKUH sebagai alternatif pengendalian hipertensi. Saran: Diperlukan pendampingan berkelanjutan oleh kader kesehatan untuk menjaga konsistensi perilaku sehat masyarakat, serta pengembangan lebih lanjut terhadap produk herbal lokal agar memiliki nilai ekonomi dan manfaat kesehatan yang lebih luas. Kolaborasi lintas sektor, akademisi dan kesehatan, perlu diperkuat guna mendukung keberlanjutan program edukasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal.