Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Kesehatan dalam Upaya untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Mengurangi Kecemasan Ibu terhadap Kejadian Gagal Ginjal Akut pada Anak Jundiah, Raden Siti; Zein, Fauzan; Suryanah, Agustina; Ainurrahmah, Yusni; Setyaningsih, Pujiati; Abidin, Imam
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2594

Abstract

Penyakit Ginjal Akut dengan gejala yang ditemukan pada anak-anak yaitu demam, diare, muntah, batuk pilek dan jumlah urin yang berkurang bahkan tidak bisa mengeluarkan urin terjadi pada balita. Ibu balita memperoleh informasi bahwa penyebab kasus ini adalah pelarut sirop parasetamol yang mengandung etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG). Informasi ini menjadi stimulus munculnya kecemasan pada ibu-ibu yang mempunyai balita. Kecemasan yang terjadi dapat menyebabkan ibu tidak fokus dalam mengambil keputusan terutama dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak yang mengalami demam. Informasi yang tepat perlu disampaikan pada kelompok ibu balita dengan memberikan Pendidikan Kesehatan tentang penyakit ginjal akut pada anak dan penggunaan obat parasetamol. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gagal ginjal akut dan sirup paracetamol serta memberikan latihan EFT untuk mengurangi kecemasan secara mandiri. Pendidikan kesehatan disampaikan selama 30 menit dan 45 menit tanya jawab dengan media power point, infocus dan leaflet kepada 39 ibu balita. Pengetahuan ibu balita diukur sebelum dan sesudah penkes dengan menggunakan instrumen. Hasilnya terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan terdapat pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu balita. Pengetahuan yang didapatkan ibu balita diharapkan mampu menurunkan tingkat kecemasan pada ibu balita. Pengetahuan yang tinggi mengakibatkan seseorang mampu untuk mengolah informasi yang diterima dengan membandingkan informasi yang tersimpan dalam memorinya sehingga tidak mudah mengalami kecemasan.
Pemanfaatan Singkong Dalam Pembuatan Sushi Untuk Panganan Penderita Diabetes Emawati, Emma; Rachmawati, Winasih; Nurfitria, Rizki Siti; Zein, Fauzan; Anggriani, Ani
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/xg4jz225

Abstract

Dabetes Militus (DM) disebut sebagai penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah. Hal ini karena gula tidak dapat dipakai oleh tubuh. Juga karenna pola hidup masyarakat yang tidak sehat mulai dari pola konsumsi yang serba instan, kurang aktivitas fisik dan life style yang buruk. Pada prinsipnya penderita DM harus melakukan pengaturan pada pola makannya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan jumlah kalori dan zat gizi yang dibutuhkan, jenis bahan makanan serta keteraturan jadwal makan. Penatalaksanaan diabetes melitus selain dengan menggunakan obat dapat dilakukan dengan cara diet makanan, edukasi dan olahraga. Sebagai upaya untuk mencegah peningkatan prevalensi diabetes melitus pengaturan diet menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah kenaikan kadar glukosa darah dan menurunkan kadar glukosa darah. Salah satu makanan yang mengandung kadar karbohidrat rendah adalah makanan berbahan dasar singkong. Melalui ketua PKK Karini di RW 05 Kelurahan Cicaheum diinformasikan bahwa cukup banyak penduduk yang mengidap penyakit Diabetes sehingga wilayah tersebut memerlukan beberapa pencerahan terkait penyakit diabetes apa penyebab dan bagaimana pencegahannya. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan pengetahuan dan keterampilan Kader dan masyarakat terkait Pemanfaatan singkong dalam pembuatan sushi untuk penderita DM. Post test dan pretest sebelum dan sesudah kegiatan kemudian diberi pelatihan membuat makanan cemilan berupa shushi berbahan dasar singkong. Hasil pengukuran Tingkat pengetahuan masyarakat terekait penyakit DM sebelum dilakukan penyuluhan sebesar 4,16% dan sesudah penyuluhan meningkat menjadi 62,50%, Hal ini menunjukan adanya perubahan yang signifikan. Dan Masyarakat terampil dalam membuat shushi singkong.