Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Rancangan Halma Modifikasi sebagai Media Promosi Kesehatan dalam Pencegahan Karies Gigi Anak enisah, enisah; Sarinengsih, Yuyun; Abidin, Imam
Journal of Health Educational Science And Technology Vol. 2 No. 2 (2019): J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology)
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.918 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2034

Abstract

Abstrak Permainan simulasi merupakan gabungan antara roleplay dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan yang dapat dikemas dalam bentuk permainan salahsatunya yaitu halma. Permainan halma merupakan permainan yang lebih mudah dimodifikasi dengan memberikan gambar-gambar dan materi umum maupun khusus dalam satu permainan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat sebuah rancangan permainan halma yang modifikasi sebagai media promosi kesehatan dalam upaya penceahan karies gigi anak. Metode yang digunakan yaitu membuat rancangan permainan halma agar permainan tersebut menjadi suatu permainan yang tanpa sadar bisa merubah pengetahuan anak, yang terbagi menjadi beberapa kelompok dan terdapat ketuanya. Di dalam permainan ini terdapat bebrapa segitiga yang memuat materi promosi kesehatan khususnya pencegahan karies gigi anak. Hasil penelitian rancangan permainan halma modifikasi ini menunjukkan terdapat pengaruh sebesar 19,6% dengan nilai signifikansi 0,013 (pada p value <0.05) terhadap peningkatan pengetahuan anak Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dengan usia 6 sampai 7 tahun terhadap pencegahan karies gigi. Rancangan permainan halma modifikasi ini dapat dipergunakan juga untuk media promosi kesehatan lainnya, misal kesehatan lingkungan, higiena personal dan lainnya. Selain hal tersebut rancangan permainan halma modifikasi ini dapat dikembangkan bagi keperawatan, khususnya dalam promosi kesehatan komunitas dengan berbagai metode permainan yang unik dan menarik. Kata Kunci: halma modifikasi, rancangan permainan, media promosi kesehatan, karies gigi anak. Abstract Simulation game is combination between roleplay and group discussion. Health messages can be packages in a form of games, one of which is halma (checkers). Halma is a game that is easier to modify by giving pictures as well as both general and specific materials within oe game. The objectives of this research is to make a design of halma modification as a health promotion media in the effort of preventing childhood dental caries. The method used is by creating halma game design so that game becomes a game which is unconsciously abtle to change children knowledge, divided into several groups and materials especially childhood dental caries prevention. The result of this research on modified halma game design shows that there is an 19.6% effect with significance values 0.013 (on p value <0.05) upon the increase of aged 6 to 7 grade 1 elementary school (SD) students knowledge on dental caries prevention. The design of this modifiedhalma game can also be used for other health promotion media, such as environmental health, personal hygiene, etc. Besides that, this design of modified halma game can be developed for nursing field, especially in community health promotion with various unique an interesting game method. Keywords: modified halma, game design, health promotion media, childhood dental caries.
Rancangan Halma Modifikasi sebagai Media Promosi Kesehatan dalam Pencegahan Karies Gigi Anak enisah, enisah; Sarinengsih, Yuyun; Abidin, Imam
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol 2 No 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.918 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2034

Abstract

AbstrakPermainan simulasi merupakan gabungan antara roleplay dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan yang dapat dikemas dalam bentuk permainan salahsatunya yaitu halma. Permainan halma merupakan permainan yang lebih mudah dimodifikasi dengan memberikan gambar-gambar dan materi umum maupun khusus dalam satu permainan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat sebuah rancangan permainan halma yang modifikasi sebagai media promosi kesehatan dalam upaya penceahan karies gigi anak. Metode yang digunakan yaitu membuat rancangan permainan halma agar permainan tersebut menjadi suatu permainan yang tanpa sadar bisa merubah pengetahuan anak, yang terbagi menjadi beberapa kelompok dan terdapat ketuanya. Di dalam permainan ini terdapat bebrapa segitiga yang memuat materi promosi kesehatan khususnya pencegahan karies gigi anak. Hasil penelitian rancangan permainan halma modifikasi ini menunjukkan terdapat pengaruh sebesar 19,6% dengan nilai signifikansi 0,013 (pada p value <0.05) terhadap peningkatan pengetahuan anak Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dengan usia 6 sampai 7 tahun terhadap pencegahan karies gigi. Rancangan permainan halma modifikasi ini dapat dipergunakan juga untuk media promosi kesehatan lainnya, misal kesehatan lingkungan, higiena personal dan lainnya. Selain hal tersebut rancangan permainan halma modifikasi ini dapat dikembangkan bagi keperawatan, khususnya dalam promosi kesehatan komunitas dengan berbagai metode permainan yang unik dan menarik. Kata Kunci: halma modifikasi, rancangan permainan, media promosi kesehatan, karies gigi anak. AbstractSimulation game is combination between roleplay and group discussion. Health messages can be packages in a form of games, one of which is halma (checkers). Halma is a game that is easier to modify by giving pictures as well as both general and specific materials within oe game. The objectives of this research is to make a design of halma modification as a health promotion media in the effort of preventing childhood dental caries. The method used is by creating halma game design so that game becomes a game which is unconsciously abtle to change children knowledge, divided into several groups and materials especially childhood dental caries prevention. The result of this research on modified halma game design shows that there is an 19.6% effect with significance values 0.013 (on p value <0.05) upon the increase of aged 6 to 7 grade 1 elementary school (SD) students knowledge on dental caries prevention. The design of this modifiedhalma game can also be used for other health promotion media, such as environmental health, personal hygiene, etc. Besides that, this design of modified halma game can be developed for nursing field, especially in community health promotion with various unique an interesting game method. Keywords: modified halma, game design, health promotion media, childhood dental caries.
Rancangan Halma Modifikasi sebagai Media Promosi Kesehatan dalam Pencegahan Karies Gigi Anak enisah, enisah; Sarinengsih, Yuyun; Abidin, Imam
J-HESTECH (Journal Of Health Educational Science And Technology) Vol. 2 No. 2 (2019): Jurnal Hestech Vol 2. No 2
Publisher : Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.918 KB) | DOI: 10.25139/htc.v2i2.2034

Abstract

AbstrakPermainan simulasi merupakan gabungan antara roleplay dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan yang dapat dikemas dalam bentuk permainan salahsatunya yaitu halma. Permainan halma merupakan permainan yang lebih mudah dimodifikasi dengan memberikan gambar-gambar dan materi umum maupun khusus dalam satu permainan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat sebuah rancangan permainan halma yang modifikasi sebagai media promosi kesehatan dalam upaya penceahan karies gigi anak. Metode yang digunakan yaitu membuat rancangan permainan halma agar permainan tersebut menjadi suatu permainan yang tanpa sadar bisa merubah pengetahuan anak, yang terbagi menjadi beberapa kelompok dan terdapat ketuanya. Di dalam permainan ini terdapat bebrapa segitiga yang memuat materi promosi kesehatan khususnya pencegahan karies gigi anak. Hasil penelitian rancangan permainan halma modifikasi ini menunjukkan terdapat pengaruh sebesar 19,6% dengan nilai signifikansi 0,013 (pada p value <0.05) terhadap peningkatan pengetahuan anak Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dengan usia 6 sampai 7 tahun terhadap pencegahan karies gigi. Rancangan permainan halma modifikasi ini dapat dipergunakan juga untuk media promosi kesehatan lainnya, misal kesehatan lingkungan, higiena personal dan lainnya. Selain hal tersebut rancangan permainan halma modifikasi ini dapat dikembangkan bagi keperawatan, khususnya dalam promosi kesehatan komunitas dengan berbagai metode permainan yang unik dan menarik. Kata Kunci: halma modifikasi, rancangan permainan, media promosi kesehatan, karies gigi anak. AbstractSimulation game is combination between roleplay and group discussion. Health messages can be packages in a form of games, one of which is halma (checkers). Halma is a game that is easier to modify by giving pictures as well as both general and specific materials within oe game. The objectives of this research is to make a design of halma modification as a health promotion media in the effort of preventing childhood dental caries. The method used is by creating halma game design so that game becomes a game which is unconsciously abtle to change children knowledge, divided into several groups and materials especially childhood dental caries prevention. The result of this research on modified halma game design shows that there is an 19.6% effect with significance values 0.013 (on p value <0.05) upon the increase of aged 6 to 7 grade 1 elementary school (SD) students knowledge on dental caries prevention. The design of this modifiedhalma game can also be used for other health promotion media, such as environmental health, personal hygiene, etc. Besides that, this design of modified halma game can be developed for nursing field, especially in community health promotion with various unique an interesting game method. Keywords: modified halma, game design, health promotion media, childhood dental caries.
Emotional Freedom Technique (EFT) dengan Metode Basic Recipe untuk Menurunkan Tekanan Darah Hayati Husnul Khotimah, Nur Intan; Jundiah, Randen Siti; Abidin, Imam; Imam, Haerul; Nur Aisah, Aneu Restri; Awaludin Ma’ruf, Muhammad Alfi Anugrah; Prasetia Nugraha, Rival Mulki
Faletehan Health Journal Vol 10 No 02 (2023): Faletehan Health Journal, July 2023
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v10i02.610

Abstract

Hypertension impacts on coronary artery blockage, infarction, heart failure, stroke, anxiety, and depression and cause of death; thus, a proper treatment must be done. One of the treatments is EFT therapy. This study aimed to analyze the effects of emotional freedom technique (EFT) therapy twice a week with the basic recipe method on lowering blood pressure. The design used in this study was a true experimental approach with a pre-posttest and control design. The sample of 50 people with hypertension was obtained by the consecutive sampling technique. They were divided 25-25 into the intervention and the control group. The data analysis used t-test. The results showed that the average systolic pressure before giving EFT therapy was 147.60 mmHg and the average diastolic pressure was 88.60 mmHg. Meanwhile, the average systolic pressure after giving EFT therapy was 136.20 mmHg and the average diastolic pressure was 76.24 mmHg. The blood pressure of the intervention group after EFT therapy showed a significant difference both in the systolic pressure (p value 0.020) and in the diastolic pressure (p value< 0.001). The analysis results showed that the blood pressures were lowered significantly after EFT therapy was given twice a week. EFT therapy is very useful for hypertensive patients as an alternative treatment to control their blood pressure.
Pendidikan Kesehatan dalam Upaya untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Mengurangi Kecemasan Ibu terhadap Kejadian Gagal Ginjal Akut pada Anak Jundiah, Raden Siti; Zein, Fauzan; Suryanah, Agustina; Ainurrahmah, Yusni; Setyaningsih, Pujiati; Abidin, Imam
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i1.2594

Abstract

Penyakit Ginjal Akut dengan gejala yang ditemukan pada anak-anak yaitu demam, diare, muntah, batuk pilek dan jumlah urin yang berkurang bahkan tidak bisa mengeluarkan urin terjadi pada balita. Ibu balita memperoleh informasi bahwa penyebab kasus ini adalah pelarut sirop parasetamol yang mengandung etilen glikol (EG) dan Dietilen glikol (DEG). Informasi ini menjadi stimulus munculnya kecemasan pada ibu-ibu yang mempunyai balita. Kecemasan yang terjadi dapat menyebabkan ibu tidak fokus dalam mengambil keputusan terutama dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak yang mengalami demam. Informasi yang tepat perlu disampaikan pada kelompok ibu balita dengan memberikan Pendidikan Kesehatan tentang penyakit ginjal akut pada anak dan penggunaan obat parasetamol. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gagal ginjal akut dan sirup paracetamol serta memberikan latihan EFT untuk mengurangi kecemasan secara mandiri. Pendidikan kesehatan disampaikan selama 30 menit dan 45 menit tanya jawab dengan media power point, infocus dan leaflet kepada 39 ibu balita. Pengetahuan ibu balita diukur sebelum dan sesudah penkes dengan menggunakan instrumen. Hasilnya terdapat peningkatan tingkat pengetahuan dan terdapat pengaruh Pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu balita. Pengetahuan yang didapatkan ibu balita diharapkan mampu menurunkan tingkat kecemasan pada ibu balita. Pengetahuan yang tinggi mengakibatkan seseorang mampu untuk mengolah informasi yang diterima dengan membandingkan informasi yang tersimpan dalam memorinya sehingga tidak mudah mengalami kecemasan.
Upaya Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanganan Kegawatdaruratan Sehari-hari bagi Warga D’amerta RW 16 Desa Lengkong Kecamatan Bojong Soang Khotimah, Nur Intan Hayati Husnul; Abidin, Imam; Darajat, Agus Miraj; Tambunan, Irisanna; Megawati, Sri Wulan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i2.805

Abstract

Gawat darurat tidak dapat diprediksi, berlangsung cepat, terjadi dimana saja, kapan saja dan beresiko menyebabkan kematian dan kesakitan pada masyarakat. Organisasi terkecil, masyarakat adalah kader. Peran kader PKK dan Posyandu dapat menjangkau masyarakat menjadi dasar dalam upaya memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat dalam kesiapsiagaan dan penanganan kegawatdaruratan. Kader D’Amerta, merupakan mitra pemerintah dalam penyebaran informasi, penyuluh khususnya di wilayah RW 16 Desa Lengkong Kec. Bojong Soang. Adanya kasus kegawatdaruratan terutama trauma fisik, cedera ditemukan diwilayah RW 16, sehingga memerlukan pelatihan terkait penanganan kegawatdaruratan. Pengabdian masyarakat bertujuan meningkatkan pemahaman, keterampilan kader dalam menangani kegawatdaruratan sehari-hari, dengan metode edukasi pelatihan dan simulasi penanganan kegawatdaruratan; bantuan hidup dasar, P3K, dan penanganan kejang demam, penanganan tersedak. Hasil diperoleh adanya perubahan tingkat pemahaman dari 20 kader sebelum tindakan sebagian besar buruk (60%) menjadi (90%) hampir seluruhnya baik dengan nilai t test p value 0,000 dan dari keterampilan kader dapat mensimulasikan penanganan kegawatdaruratan seperti bantuan hidup dasar, P3K dan pemanfaatan bahan rumah tangga dalam penanganan kegawatdaruratan; penanganan kejang demam. Edukasi melalui pelatihan dan simulasi efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penanganan kegawatdaruratan. Sehingga dapat direkomendasikan edukasi kepada kader untuk terus dilakukan sehingga masyarakat dapat melakukan upaya pemberdayaan masyarakat dalam penanganan kegawatdaruratan sehari-hari. Emergencies are unpredictable, occur quickly, occur anywhere, at any time and carry the risk of causing death and morbidity in the community. The smallest organization, society is a cadre. The role of PKK and Posyandu cadres in reaching the community is the basis for efforts to empower individuals, groups and communities in preparedness and handling emergencies. D'Amerta Cadres are government partners in disseminating information, especially in the RW 16 area of ​​Lengkong Village, Kec. Bojong Soang. There are emergency cases, especially physical trauma, injuries found in the RW 16 area, so they require training related to handling emergencies. Community service aims to increase cadres' understanding and skills in handling daily emergencies, with educational training methods and emergency handling simulations; basic life support, first aid, and treatment of febrile seizures, treatment of choking. The results showed that there was a change in the level of understanding from 20 cadres before the action, mostly bad (60%) to (90%) almost all good with a t test p value of 0.000 and from the skills of the cadres they could simulate emergency handling such as basic life support, first aid and use of materials. households in handling emergencies; treatment of febrile seizures. Education through effective training and simulations can increase cadres' knowledge and skills in handling emergencies. So it can be recommended that education for cadres continue to be carried out so that the community can make efforts to empower the community in handling daily emergencies.
Edukasi masyarakat dalam menangani luka dan kegawatdaruratan sehari-hari pada anak stunting dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga Darajat, Agus Mi'raj; Abidin, Imam; Khotimah, Nur Intan Hayati Husnul; Tambunan, Irisanna; Megawati, Sri Wulan
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i3.429

Abstract

Background: Overall, Sinarjaya Village consists of 10 RW, and supported by good soil conditions, more people are suitable for farming and working in factories. Based on the Garut Regional Government, the prevalence of stunting is targeted to be below 14% in 2024, in accordance with the national target, although the stunting rate in Garut Regency increased from 23.6% to 24.1% in early 2024 based on the Indonesian Health Survey. Purpose: To improve community skills related to daily emergencies and the use of family medicinal plants for wounds through community empowerment in families with stunted children. Method: The implementation of activities involves residents involved as Family Welfare Empowerment Cadres and Integrated Service Post Cadres in Sinarjaya Village, Tarogong, Garut. Participation in increasing community empowerment efforts in handling daily emergencies and understanding related to the use of Family Medicinal Plants for wounds in stunted children in families in particular. Activities are carried out through several stages, namely preparation, implementation, and evaluation. Results: Cadres can make phone calls well and can answer questions about emergency handling well. Training in the form of mini lectures and direct practice can improve skills towards cognitive, affective, and basic behavioral aspects such as the ability to remember, pay attention and control performance. Conclusion: Education through training and simulation can improve cadres' knowledge and skills in handling daily emergencies and the use of TOGA for wounds. Improved skills can improve preparedness and success in handling emergencies. The role of PKK and Posyandu cadres who can reach the community is the basis for efforts to empower individuals and families so that handling will be faster and more appropriate. Keywords: Community Empowerment; Dwarfism; Family Medicinal Plants; Wound Care. Pendahuluan: Secara Keseluruhan Desa Sinarjaya terdiri dari 10 RW,serta di dukung oleh kondisi tanah yang baik,  masyarakat lebih banyak bercocok tanam dan bekerja pabrik. Berdasarkan pemerintah daerah kabupaten (Pemkab) Garut menargetkan prevalensi stunting di bawah 14% pada tahun 2024,sesuai dengan target nasional,meski angka stunting di kabupaten Garut naik dari 23.6% menjadi 24.1% pada tahun 2024 awal berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Tujuan: Untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menangani luka dan kegawatdaruratan sehari-hari pada anak stunting dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga. Metode: Pelaksanaan kegiatan melibatkan warga yang terlibat menjadi Kader PKK dan Kader Posyandu yang ada di Desa Sinarjaya Tarogong Garut. Partisipasinya adalah dalam meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat dalam penanganan kegawatdaruratan sehari-hari dan pemahaman terkait penggunaan TOGA untuk luka pada anak stunting di keluarga khususnya. Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahapan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil: Kader dapat mensimulasikan dengan baik dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik tentang penanganan kegawatdaruratan. Pelatihan yang berbentuk mini-lecturing dan direct practicing mampu meningkatkan keterampilan menuju aspek kognitif, afektif, serta perilaku mendasar misalnya kemampuan mengingat, perhatian dan mengontrol kinerja. Simpulan: Edukasi melalui pelatihan dan simulasi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam penanganan kegawatdaruratan sehari-hari dan pemanfaatan TOGA untuk luka. Peningkatan keterampilan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan kegawat daruratan. Peran kader PKK dan Posyandu yang dapat menjangkau masyarakat menjadi dasar dalam upaya memberdayakan individu dan keluarga sehingga penanganan akan lebih cepat dan tepat
Efektivitas Intervensi Buteyko Breathing Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan Abidin, Imam; Nurlianawati, Lia; Puspitasari, Santi
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i2.326

Abstract

Poor sleep quality is a common issue among students, negatively impacting their physical health, mental well-being, and academic performance. Buteyko breathing technique is a non-pharmacological method that has the potential to improve sleep quality by normalizing breathing patterns. This study aims to analyze the effect of Buteyko breathing technique on the sleep quality of students. The research employed a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach, utilizing the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) as an instrument. The sample consisted of 30 final-year nursing students with sleep disturbances, selected through purposive sampling. The intervention involved level 1 Buteyko breathing exercises conducted twice daily, in the morning and evening, over one week. Sleep quality was measured using the PSQI, and data analysis was performed using paired t-tests. The results showed that the mean sleep quality score decreased from 13.07 (poor category) before the intervention to 8.47 after the intervention (p = 0.000). The most significant improvement was observed in the sleep duration component, with a mean reduction of 0.9 points. The Buteyko breathing technique effectively improved the students' sleep quality and can be considered a complementary therapy for addressing sleep disturbances to students.
Peningkatan Keterampilan Kader dalam Kegawatdaruratan Fisik dan Psikis dengan “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka Sareng Kejiwaan) Abidin, Imam; Rokayah, Cucu; Sarinengsih, Yuyun; Herawati, Ade Tika
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 3 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Mei 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i1.5113

Abstract

Kader kesehatan memiliki peran strategis dalam menangani kegawatdaruratan fisik dan psikis di masyarakat. Program “SUKALAKU” (Sugema Kawijakan Dina Luka sareng Kejiwaan) dirancang untuk meningkatkan keterampilan kader dalam menangani luka fisik dan gangguan psikis secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program SUKALAKU dalam meningkatkan kapasitas kader. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuasi-eksperimental dengan desain pretest-posttest. Jumlah sasaran adalah 30 orang yaitu kader RW 03 Rancabolang. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan selama dua hari tanggal 2-3 Desember 2024. Hasil dari kegiatan pengabdian Masyarakat yaitu, 83,3% peserta pengmas memiliki nilai tekanan darah normal. 93,3% peserta pengmas memiliki nilai gula darah normal, 40% peserta pengmas memiliki nilai kecemasan minimal, 30% kecemasan rendah, 23,3% kecemasan sedang dan 6,7% kecemasan berat. Sebelum dilakukan pengabdian masyarakat, 70% memiliki pengetahuan kurang dan setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat, 86,7% memiliki pengetahuan baik. Artikel ini juga membahas implikasi praktis untuk pengembangan kader dalam konteks kesehatan masyarakat
Efektivitas Intervensi Buteyko Breathing Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa Keperawatan Abidin, Imam; Nurlianawati, Lia; Puspitasari, Santi
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52774/jkfn.v7i2.326

Abstract

Poor sleep quality is a common issue among students, negatively impacting their physical health, mental well-being, and academic performance. Buteyko breathing technique is a non-pharmacological method that has the potential to improve sleep quality by normalizing breathing patterns. This study aims to analyze the effect of Buteyko breathing technique on the sleep quality of students. The research employed a pre-experimental design with a one-group pretest-posttest approach, utilizing the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) as an instrument. The sample consisted of 30 final-year nursing students with sleep disturbances, selected through purposive sampling. The intervention involved level 1 Buteyko breathing exercises conducted twice daily, in the morning and evening, over one week. Sleep quality was measured using the PSQI, and data analysis was performed using paired t-tests. The results showed that the mean sleep quality score decreased from 13.07 (poor category) before the intervention to 8.47 after the intervention (p = 0.000). The most significant improvement was observed in the sleep duration component, with a mean reduction of 0.9 points. The Buteyko breathing technique effectively improved the students' sleep quality and can be considered a complementary therapy for addressing sleep disturbances to students.