Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Fiqih dalam Perspektif Filsafat Ilmu: Hakikat dan Objek Ilmu Fiqih Shaifudin, Arif
AL-MANHAJ: Jurnal Hukum dan Pranata Sosial Islam Vol 1 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Syariah INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.171 KB) | DOI: 10.37680/almanhaj.v1i2.170

Abstract

Every Muslim is aware and at the same time believes that all the activities of his life in his capacity as a creature of Allah certainly will not be separated from the signs of shari'ah. There are norms that regulate and bind every activity carried out along with the legal consequences. This rule or norm is commonly referred to as jurisprudence. Fiqh with this meaning is the fiqh that we find in religious practices or Muslim activities every day. But there is one anxiety when jurisprudence is read with academic glasses that require scientific empiricism. This is important to answer in order to provide proof of "jurisprudence as a science" so that jurisprudence is not seen only as ijtihadiyyah products by the sciences developing in the West. This also reinforces that all Islamic education can be used as a reference in living life in the theocentric, anthropocentric and cosmocentric dimensions of every Muslim. Setiap muslim tentunya sadar dan sekaligus percaya bahwa seluruh aktifitas kehidupannya dalam kapasitasnya sebagai makhluk Allah tentunya tidak akan lepas dari rambu-rambu syari’at. Ada norma yang mengatur dan mengikat setiap kegiatan yang dilakukan berikut konsekuensi hukumnya. Aturan atau norma ini biasa disebut dengan fiqih. Fiqih dengan makna tersebut merupakan fiqih yang banyak kita temukan dalam praktik-praktik ibadah atau aktifitas muslim setiap harinya. Namun ada satu kegelisahan ketika fiqih dibaca dengan kaca mata akademik yang mensyaratkan empiris keilmuan. Hal ini penting untuk dijawab dalam rangka memberikan pembuktian “fiqih sebagai ilmu” agar fiqih tidak dipandang hanya sebagai produk-produk ijtihadiyyah oleh ilmu-ilmu yang berkembang di Barat. Hal ini juga semakin meneguhkan bahwa semua ilmu pendidikan Islam dapat dijadikan sebagai rujukan dalam menjalani kehidupan dalam dimensi teosentris, antroposentris dan kosmosentris setiap umat Islam.
Pengaruh Kemampuan Berfikir Kritis Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Etika Bermedia Sosial Melalui Kedekatan Orang Tua Sebagai Variabel Intervening Pada Anak Usia Remaja Shaifudin, Arif; Mustofa, zamzam; Putri, Nabila Raessal Manda
Lisyabab : Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 5 No 2 (2024): Lisyabab, Jurnal Studi Islam dan Sosial
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Agama Islam Mulia Astuti (STAIMAS) Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58326/jurnallisyabab.v5i2.304

Abstract

Penelitian ini bertujuan menelaah pengaruh Kemampuan berfikir kritis dam kecerdasan emosional terhadap etika bermedia sosial remaja serta peran mediasi kedekatan orang tua dalam hubungan kedua variabel tersebut. Metode peneltian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk mengkaji konstruksi variabel etika bermedia sosial remaja. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dengan memilih 56 anak usia remaja di Desa Klagen Gambiran. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan empat variabel menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan berfikir kritis memiliki pengaruh postif namun tidak signifikan terhadap etika bermedia sosial pada remaja. Di sisi lain, kecerdasan emosional dan kedekaran orang tua memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap etika bermedia sosial. Implikasi penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan etika bermedia sosial pada remaja. Juga melalui Kedekatan orang tua dengan anak memainkan peran krusial dalam perkembangan emosi dan moral remaja. Orang tua yang dekat dengan anak-anak mereka cenderung lebih terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak, memberikan dukungan emosional, dan menanamkan nilai-nilai etika yang kuat. Rekomendasi penelitian mencakup adanya kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua, dorongan melalui program non akademik, dan pengembangan budaya literasi
PENDEKATAN SOSIO-EMOSIONAL DALAM PEMBELAJARAN SHAIFUDIN, ARIF
EL WAHDAH Vol. 1 No. 1 (2020): Juni
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/elwahdah.v1i1.4050

Abstract

Segala bentuk pembelajaran pasti tidak terlepas dari sebuah pendekatan. Degan pendekatan yang tepat, seorang pendidik akan mampu melaksanakan proses pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan tujuan pembelajaran untuk peserta didik. Akan tetapi realitas pendidikan di banyak lembaga pendidikan tidak demikian. Banyak sekali bentuk pembelajaran yang justru menjadikan peserta didik tumpul potensinya. Pendekatan yang mestinya menjadi titik awal arah pembelajaran justru sering hilang dalam proses pembelajaran. Ironisnya, hukuman ketika terjadi kesalahan oleh peserta didik menjadi satu-satunya cara yang dianggap paling efektif dan ampuh dilakukan oleh para pendidik di lembaga pendidikan. Pendidik seakan lupa bahwa peserta didik adalah individu yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya. Bertolak dari perbedaan inilah mestinya pertimbangan utama dalam menentukan cara yang tepat dalam mendidik mereka yang di antaranya dengan menggunakan pendekatan sosio-emosional. Kata Kunci: Pendekatan,Sosio-emosional.
SUPERVISI PENDIDIKAN SHAIFUDIN, ARIF
EL WAHDAH Vol. 1 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35888/elwahdah.v1i2.4158

Abstract

Proses pembelajaran di lembaga pendidikan paling tidak mempraktikkan perencanaan, praktik, dan pengawasan. Seorang pendidik sebagai tenaga profesional mestinya memahami dengan baik tentang bagaimana cara mendidik dengan menyusun perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai skenario bagaimana dia akan mengajar pada hari itu. Kemudian kepala sekolah dengan adanya supervise pendidikan maka dia akan mengetahui bagaimana memposisikan diri secara benar dalam memimpin sekolah yang dipegangnya. Tanpa adanya supervisi pendidikan maka proses pembelajaran di sekolah tentunya akan berjalan semaunya sendiri tanpa melihat pencapaian tujuan pendidikan sebagai muara utama praktik pendidikan. Di sini supervisi pendidikan memiliki fungsi-fungsi yang sangat strategis dalam proses pendidikan di lembaga pendidikan.
MEMAKNAI ISLAM DENGAN PENDEKATAN NORMATIF Shaifudin, Arif
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1834.177 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v5i1.3023

Abstract

Abstrak: Islam bukan hanya sekedar agama, karena terdapat banyak dimensi yang melekat pada Islam seperti dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, sejarah, sampai pada kehidupan rumah tangga sekalipun. Keluasan cakupannya inilah yang menjadikan Islam dapat merangkul semua perbedaan yang sudah menjadi realitas dari dinamika sosial-masayarakat. Tidak dibenarkan memaknai Islam dengan hanya menggunakan satu pendekatan saja, namun diperlukan pendekatan lain agar Islam dapat meresap dan sekaligus menjadi solusi atas setiap problematika yang muncul di ranah kehidupan umat manusia. Memaknai Islam hanya sebagai agama (normatif) sebenarnya justru mempersempit ruang gerak Islam itu sendiri untuk dapat masuk dalam setiap dimensinya dan bahkan dapat menjadikan Islam sumber konflik yang memicu gesekan di antara masyarakat seperti sekarang ini. Kata Kunci: Islam, Pendekatan Normatif
MANAJEMEN MUTU DARI INDUSTRI UNTUK PENDIDIKAN Shaifudin, Arif
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3981.609 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3523100

Abstract

Abstrak: Mutu, khususnya dalam konteks Total Quality Management (TQM) adalah hal yang berbeda. Mutu bukan sekedar inisiatif lain. Mutu merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu institusi untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan eksternal yang berlebihan. Dalam dunia industri Barat, TQM adalah cara efektif untuk menghilangkan tekanan ekonomi sehingga dapat bersaing lebih baik dengan arus pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks pendidikan, para pakar berpendapat bahwa TQM sangat cocok diaplikasikan dalam dunia pendidikan, karena esensi TQM berupa perubahan budaya (change of culture) akan merubah budaya sebuah institusi pendidikan agar berorientasi pada kepuasan pelanggan. Proses lambat pendidikan dan tidak jelasnya standar mutu dapat dunia pendidikan akan dapat diatasi dengan change of culture yang secara kolektif dijalankan dan menjadi komitmen seluruh komponen pendidikan di suatu lembaga. Kata Kunci: Manajemen, Mutu, Industri, Pendidikan.
MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS PESANTREN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER (Studi atas MA Salafyah Mu’adalah Pondok Tremas Pacitan) Shaifudin, Arif; Nafi'i, Wildan
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.277 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v7i2.3829

Abstract

Fenomena degradasi moral adalah bukti masih belum utuhnyapembinaan yang dilakukan sekolah kepada peserta didik, khususnya dalampenanaman karakter. Kemerosotan moral ini adalah tanggung jawab bersamaseluruh komponen bangsa. Oleh karena itu, MA Salafyah Mu’adalah PondokTremas Pacitan merasa berkewajiban untuk memberikan tawaran solusi, yaitudalam bentuk manajemen peserta didik berbasis pesantren dalam pembentukankarakter yang menjadi tema penelitian penulis. Penelitian ini bertujuan untukmendeskripsikan; (1) implementasi manajemen peserta didik berbasis pesantrendalam pembentukan karakter, (2) keberhasilan yang dicapai, dan (3) faktorpendukung dan penghambatnya. Penelitian ini didesain dalam bentuk penelitiankualitatif, dengan mengambil lokasi MA Salafyah Mu’adalah Pondok TremasPacitan. Metode pengumpulan datanya; observasi, interview, dan dokumentasi.Dan analisis model miles dan Huberman, yaitu analisis model interaktif.Hasilpenelitian menunjukkan bahwa, manajemen peserta didik berbasis pesantrendalam pembentukan karakter di MA Salafyah Mu’adalah menggunakan tigalangkah strategi, yaitu moral knowing, moral feeling, dan moral action, yangdalam aplikasinya menggunakan empat fungsi manajemen; (1) Perencanaan,(2) Pengorganisasian: membentuk struktur organisasi melalui Tim MajelisMa’arif. (3) Pelaksanaan: mencanangkan program-program, (4) Pengawasan.Faktor pendukung dan penghambatdigunakan analisis SWOT, ditemukan faktorpendukung: (a) motivasi kyai, ustadz, dan siswa yang menunjang, (b) iklim dantradisi pesantren yang mendukung, (c) fgurisasi kyai dan ustadz sebagai teladankonkrit, (d) program vokasional dengan media yang memadai, dan (e) komunikasiyang akrab antara lembaga dengan masyarakat. Faktor penghambat: (a) Komponenpendidikan belum sinergis, (b) tradisi peantren dengan corak kesederhanaannya, (c) minimnya budaya kritis, (d) efektivitas kegiatan belum merata, (e) budaya negatif dariluar
PENDIDIKAN ISLAM UNTUK KEUTUHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI) Shaifudin, Arif; Muhammad Muhlas
El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama Vol. 8 No. 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3441.569 KB) | DOI: 10.35888/el-wasathiya.v8i1.3929

Abstract

Abstrak: Setiap agama pasti memiliki cita-cita yang baik untuk menjaga keutuhan seluruh pemeluknya, baik keutuhan dalam normatiftas agama, sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya.Hal ini memberikan arti bahwa tidak ada satu pun agama yang menghendaki perpecahan yang berimplikasi pada disintegrasi berbagai dimensi kehidupan umat. Islam sebagai agama mayoritas di Negara Indonesia juga memiliki visi dalam menjaga keutuhan dalam berbagai hal, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Di antara jalur yang ditempuh agama Islam dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia adalah melalui pendidikan.Pendidikan Islam yang secara umum memiliki dua orientasi, yakni dunia dan akhirat menaruh perhatian yang besar dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia. Bahkan Islam memandang bahwa mencintai negara merupakan bagian dari keimanan seorang muslim.Cinta terhadap negara disandingkan dengan iman yang merupakan bagian paling prinsip dalam pendidikan Islam menjadi bukti perhatian serius pendidikan Islam dalam menjaga Negara kesatuan republik Indonesia.