Reumatoid arthritis merupakan penyakit autoimun kronis yang ditandai oleh peradangan sendi, terutama pada sendi-sendi kecil dan besar seperti lutut. Lansia reumatoid arthritis dan menyebabkan nyeri lutut yang signifikan dan berdampak pada penurunan fungsi aktivitas sehari-hari. Pada lansia isometric quadriceps merupakan intervensi non-farmakologis yang efektif untuk memperkuat otot tanpa menyebabkan pergerakan sendi, sehingga aman diterapkan pada penderita reumatoid arthritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan isometric quadriceps terhadap penurunan nyeri lutut pada lansia dengan reumatoid arthritis. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuasi-eksperimental dengan pre-test dan post-test design. Sampel sebanyak 13 responden dengan kriteria inklusi nyeri lutut pada lansia  berusia 60-70 tahun dengan reumatoid arthritis dipilih menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrument kuesioner Numeric Rating Scale (NRS), standar operasional prosedur (SOP), palu reflek hammer, pengalas badan, handuk. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk melihat perubahan tingkat nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi berupa terapi isometric quadriceps. Dari 13 responden, sebagian besar berusia > 60 tahun (30,9%) dan dengan reumatoid arthritis. Sebelum intervensi rata-rata 7,38 mengalami nyeri lutut berat dengan reumatoid arthritis. Setelah diberikan intervensi rata-rata 2,8 menjadi tingkat nyeri ringan dengan reumatoid arthritis. Hasil ini menunjukkan adanya penurunan signifikan tingkat nyeri berdasarkan skala Numeric rating scale (NRS) setelah dilakukan latihan. Kesimpulan latihan isometric quadriceps terbukti efektif dalam menurunkan nyeri lutut pada lansia dengan rheumatoid arthritis, serta dapat dijadikan alternatif terapi mandiri yang aman dan mudah dilakukan.